Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
56. INT. KANTOR AESTHETIC, RUANG KERJA, NEXT DAY — DAY
Cast: GINA, HANI
Gina terhenyak saat menghampiri meja kubikelnya. Mejanya bersih. Tidak ada tumpukan berkas yang selama ini terletak di sudut meja. Alifah belum tampak. Kemudian Hani berjalan menghampirinya.
Hani segera meninggalkan Gina yang berdiri seperti patung. Beberapa karyawan sempat memperhatikannya, tapi kemudian tidak peduli.
Hani hanya mengedikkan bahu. Kemudian terdengar bunyi notif WA grup dari hp Gina. Dia mengambil hp dari dalam totebag. Membaca chat dari Pak Nug.
Kita melihat chat pada layar hp Gina:
Pemred Aesthetic Pak Nug: Gina, hari ini meliput di luar. Ambil liputan apa saja yang cocok untuk edisi berikutnya.
Begitu juga untuk seminggu ke depan. Kamu saya tugaskan kerja di luar, meliput …
Bisa ke malioboro, atau mana saja terserah …
---
Gina memandang suasana kantor. Semua karyawan sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. dari kejauhan, Alifah melihat Gina dengan perasaan yang tidak menentu.
CUT TO
57. EXT. MALIOBORO — DAY
Cast: GINA
Gina berjalan dengan langkah sangat pelan di sepanjang trotoar Malioboro. Pengunjung belum terlihat terlalu ramai. Kemudian Gina memutuskan untuk duduk di bangku trotoar yang kosong. Tangannya menggenggam hp.
Gina melihat suasana sekitar. Sambil memikirkan ide liputan. Tapi pikirannya lebih tertuju pada semua kejadian yang telah terjadi. Termasuk perasaannya yang kecewa kepada Hamdan karena dirasa telah berkhianat.
Gina memandang jam digital di layar hpnya. Kemudian muncul panggilan masuk dari Hamdan, tapi Gina enggan menerimanya. Lalu dia memilih untuk pulang ke rumah lebih awal.
CUT TO
58. INT. RUMAH GINA, RUANG KELUARGA, NEXT DAY — DAY
Cast: GINA, ZEN, RAMLI
Gina mencibir perkataan Zen. Dia asyik menonton acara di tv sambil duduk di sofa.
Ramli mengusap-usap rambut Gina.
Raut muka Gina mendadak kecut.
Dinda muncul sambil membawa sepiring pisang goreng yang baru saja matang.
Zen masih saja menggoda Gina.
Ramli dan Dinda tertawa mendengar keributan kecil kedua anaknya. Kemudian hp Gina berdering. Muncul nama Pak Awi, petugas disnaker. Dia menyembunyikan layar hp di balik bajunya dan segera berjalan menuju kamar.
CUT TO
59. INT. RUMAH GINA, RUANG MAKAN, NEXT DAY — DAY
Cast: GINA, DINDA, ZEN
Dinda membawakan Gina beberapa camilan yang sudah dikemas rapi dalam tas kanvas. Gina masih menghabiskan sarapannya.
Zen tiba-tiba masuk ruang makan lewat pintu samping. Di tangannya memegang kanebo yang sudah berwarna kusam. Gina menoleh sambil menggeleng.
Gina kaget. Sudah jelas kalau itu mobil Hamdan. Gina buru-buru minum dan menuju depan rumah. Terlihat Hamdan sudah mengobrol dengan Ramli.
CUT TO
60. EXT. RUMAH GINA, TERAS RUMAH — DAY
Cast: HAMDAN, RAMLI, GINA, ZEN, DINDA
Gina bingung. Dinda mengikuti dari belakang. Hamdan menghampiri Dinda untuk bersalaman.
Dinda membalas dengan senyuman.
Zen menggoda Gina. Wajah Gina bersemu merah.
Gina menatap Hamdan dengan jengkel. Tapi Hamdan cuma nyengir tidak jelas sambil bantu membawakan totebag kanvas Gina.
Hamdan menyeringai karena rencananya berhasil memberikan kejutan untuk Gina.
CUT TO
61. INT. RUMAH GINA, RUANG TAMU — DAY
Cast: GINA, HAMDAN, DINDA
Gina menyikut pinggang Hamdan. Zen dan Ramli berada di teras depan rumah mengelap motor masing-masing sambil menguping. Kemudian Dinda muncul sambil membawa tas kanvas dan segelas minuman untuk Hamdan. Lalu meletakkannya di atas meja ruang tamu.
Hamdan meraih gelas berisi sirup melon dingin dan meminumnya.
Gina kaget dengan jawaban Hamdan.
Gina berbalik dan melotot ke arah Zen dengan jengkel dari jendela. Memberikan isyarat kepada Zen agar menutup mulut. Tapi Zen memberikan senyum tengil sambil mengelap motornya.
CUT TO
62. EXT. RUMAH GINA, HALAMAN DEPAN — DAY
Cast: GINA, HAMDAN, RAMLI, DINDA, ZEN
Gina mencium tangan Ramli dan Dinda secara bergantian.
Zen segera memaksa Gina mendekat kepada Hamdan.
Zen mendorong Gina agar segera masuk ke mobil Hamdan, disusul Hamdan. Gina dan Hamdan sudah berada di dalam mobil. Gina belum melepas pandangannya kepada Hamdan. Hamdan mencoba berpura-pura tidak mengetahuinya. Dia menyalakan mesin mobil, menekan klakson mobil, dan melambaikan tangan kepada Ramli, Dinda, dan Zen.
CUT TO
63. INT. MOBIL HAMDAN — DAY
Cast: GINA, HAMDAN
Hamdan memegang kemudi, menyusuri jalanan desa yang tidak begitu rata.
Hamdan tersenyum dan menoleh sebentar melihat Gina yang masih saja menatapnya.
Gina tidak menjawab. Dia masih kecewa dengan Hamdan karena dianggap berani main belakang dengan Alifah.
Gina beralih menatap jalan raya. Dadanya terasa sesak.
Hamdan menoleh lagi, menatap Gina.
Gina menggeleng.
Hamdan heran mendengar Gina bergumam.
Mobil Hamdan sudah memasuki jalanan ringroad selatan dan melaju dengan kecepatan sedang.
CUT TO
64. INT. KANTOR DISNAKER, RUANG PAK AWI, NEXT DAY — DAY
Cast: GINA, HAMDAN, PAK AWI
Gina dan Hamdan duduk berhadapan dengan Pak Awi. Di hadapan mereka ada beberapa dokumen. Gina memperhatikan dokumen yang sedang dipegang oleh Pak Awi.
Gina terkejut. Tidak dengan Hamdan.
CUT TO
65. KANTOR DISNAKER, GEDUNG SATRIYA, NEXT DAY — DAY
Cast: PAK NUG, BU SESIL, PAK AWI, 2 ORANG PETUGAS DISNAKER
Dua minggu kemudian …
MONTAGE
- Pak Nug dan Bu Sesil masuk ke gedung Satriya. Kemudian disambut oleh Pak Awi dan dua orang PETUGAS DISNAKER, seorang bapak dan seorang ibu.
- Pak Nug dan Bu Sesil duduk berhadapan dengan Pak Awi dan dua orang petugas disnaker. Mereka melakukan perbincangan selama satu jam lebih. Ekspresi Pak Nug terlihat jengkel dengan setiap pertanyaan yang disampaikan oleh Pak Awi.
END MONTAGE
CUT TO
66. INT. KANTOR AESTHETIC, RUANG KERJA — DAY
CAST: GINA, ALIFAH, 3 KARYAWAN AESTHETIC
Kantor Aesthetic menerima banyak pertanyaan terkait laporan Gina ke disnaker. Telepon yang masuk ke bagian front office tidak juga berhenti. Media sosial Aesthetic ramai komentar dari para netizen.
KARYAWAN 1 berjalan ke meja Gina.
Gina terdiam di kursinya. Kemudian KARYAWAN 2 dari meja kubikelnya ikut berbicara.
KARYAWAN 3 dari seberang meja kubikel Gina ikut menghujat.
Alifah memperhatikan Gina dengan perasaan bersalah.
CUT TO
67. EXT. KAMAR KOST GINA, TERAS DEPAN KAMAR — NIGHT
Cast: GINA
Gina duduk di ambang jendela kamar kostnya. Pikirannya dipenuhi dengan kejadian siang tadi di kantor. Hujatan yang dia terima tadi masih memenuhi kepalanya. Apalagi Pak Awi memberikan kabar kalau Pak Nug berkelit, tidak mengakui perbuatannya. Dia memandang langit malam dan meyakinkan dirinya bahwa semua yang dilakukan itu benar, bukan kesalahan.
Tiba-tiba Gina mendapatkan titik terang.
CUT TO