Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
1. INT. RUMAH GINA, RUANG TAMU — DAY
Cast: GINA, DINDA
GINA, 29, menyeruput teh panas dari cangkir dan meletakkanya di atas meja. Gina meraih koran yang ada di samping cangkirnya dan membuka halaman koran tersebut. Saat berada di halaman lowongan kerja, pandangan Gina tertuju pada nama kantor majalah terkenal.
DINDA (MAMA GINA), 54, muncul sambil membawa keranjang berisi tumpukan jemuran. Dinda menghentikan langkah di depan meja dan melihat Gina yang sedang membaca koran.
Gina buru-buru membalik halaman koran dan melihat Dinda sambil nyengir.
Dinda berjalan ke halaman depan menuju tempat jemuran berada. Gina menghembuskan napas lega sambil memegang dada.
CUT TO
2. INT. KANTOR POS, NEXT DAY — DAY
Cast: GINA, PETUGAS KANTOR POS
Kita melihat suasana kantor pos yang sepi. Hanya ada satu orang yang sedang berdiri di depan loket. Gina berjalan menuju loket yang kosong dan menyerahkan amplop cokelat berukuran F4 kepada PETUGAS KANTOR POS.
Menerima amplop cokelat. Kemudian membaca bagian nama dan alamat tujuan.
Jari-jari tangan Gina mengetuk-ngetuk pinggir loket. Dia melihat suasana kantor pos yang kini hanya ada dirinya dan tiga petugas kantor pos.
Petugas kantor terlihat sibuk mengetik.
Gina memperhatikan petugas kantor pos yang sedang mencetak resi pengiriman.
CUT TO
3. EXT. KANTOR POS, PARKIRAN MOTOR – DAY
Cast: GINA, TUKANG PARKIR
Kita melihat Gina berjalan menuju parkiran. TUKANG PARKIR berompi hijau neon mengikutinya dari belakang dengan langkah lambat-lambat sambil merapikan lembaran uang parkir dalam genggamannya. Gina sampai di tempat motor maticnya berada. Kemudian mengambil helm yang ada di atas jok motor dan memakainya.
DISSOLVE TO
Gina membayangkan dirinya memakai pakaian formal sedang berdiri di sebuah gedung perkantoran. Angin yang berhembus membuat pakaiannya melambai-lambai. Kemudian kita melihat Gina yang tersenyum sedang duduk di salah satu deretan meja kubikel. Di atas meja kerjanya ada PC, keyboard, mouse, dan beberapa tumpuk kertas.
CUT BACK TO
Tukang parkir heran melihat Gina senyum-senyum sendiri.
Suara tukang parkir membuyarkan lamunan Gina.
Gina mundur beberapa langkah dari motor maticnya sambil memijat-mijat kening. Tukang parkir mengeluarkan motor matic tersebut dari tempat parkir, lalu menurunkan standar samping motor. Gina menyerahkan selembar uang dua ribu rupiah kepada tukang parkir sambil menunduk.
Tukang parkir menerima uang dari Gina dan menumpuknya di bagian paling atas dalam genggamannya. Lalu pergi meninggalkan Gina sambil geleng-geleng kepala.
CUT TO
4. INT. RUMAH GINA, KAMAR GINA — NIGHT
Cast: GINA
Dua minggu kemudian …
Kita melihat layar hp Gina menyala dan jam digital menunjukkan angka 21:28. Gina sedang mengetik password email dari laptopnya. Cahaya kamarnya remang-remang. Gina hanya menyalakan lampu duduk yang ada di samping laptopnya.
Gina mengarahkan kursor pada subject email masuk yang belum terbaca. Kemudian menekan tombol kiri pada mouse. Laman badan email terbuka. Lalu Gina membaca dengan serius.
Gina beranjak dari kursi dan sujud syukur.
CUT TO
5. INT. RUMAH GINA, RUANG MAKAN, NEXT DAY — NIGHT
Cast: GINA, RAMLI, DINDA, ZEN
Kita melihat RAMLI (PAPA GINA), 63, sedang makan. Gina berjalan mendekati meja makan sambil menerima telepon. Kemudian menggeser sebuah kursi yang berhadapan dengan papanya. Lalu duduk dan mendengarkan suara ZEN, 33, dari hp yang di loudspeaker.
Gina menjauhkan hp dari hadapannya dengan tatapan jengkel.
Ramli meraih hp dari tangan Gina. Kemudian Gina mengambil dua centong nasi putih dan menaruh di atas piringnya yang masih kosong.
Ramli meraih gelas bening berisi air mineral dan meneguknya. Kemudian meletakkan gelas bening tersebut di sebelah piring yang sudah kosong di hadapannya.
Gina terkekeh mendengarnya. Dinda datang membawa sepiring fried chicken dan meletakkannya di atas meja makan. Lalu kembali ke dapur untuk mencuci peralatan memasak. Gina menggambil sepotong paha bawah dan menggigitnya.
Tidak ada jawaban dari Zen.
Mata Gina terbelalak mendengar kata-kata Zen barusan. Mulutnya mencibir. Ramli melihat ekspresi Gina, tapi tidak mempedulikan.
Ramli menekan tombol merah pada layar hp dan meletakkan hp tersebut di atas meja. Kemudian Ramli melirik ke arah Gina sambil mengacungkan jempol tangan kanannya. Gina yang sedang mengambil suapan terakhir membalas lirikan papanya dan memberikan senyuman paling manis.
CUT TO
6. INT. KAMAR KOST GINA — DAY
Cast: GINA
Gina memandangi kamar kostnya dan tersenyum puas sambil berkacak pinggang. Dia berjalan keluar kamar kost dan berjongkok di dekat kandang kucing berwarna hitam. Membuka pintu kandang dan mengeluarkan seekor kucing persi jantan berwarna oranye.
Gina menggendong Lion sambil membelai kepalanya. Terdengar suara mengeong. Kemudian mengangkat Lion dan mengarahkan ke wajahnya untuk mencium kening kucing itu.
DISSOLVE TO
Gina kaget melihat Lion berubah menjadi seekor singa yang siap menerkamnya.
CUT TO