Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
10. INT. SEBUAH RESTO BERGAYA JEPANG — NIGHT
Cast: GINA, ALIFAH
Kita melihat PELAYAN RESTO mengantarkan pesanan ke meja Gina dan Alifah. Setelah selesai menyajikan pesanan di atas meja, pelayan resto segera pergi.
Gina memegang kepalanya yang terasa pusing. Alifah menyendok kuah ramen yang masih panas.
Alifah meniup-niup kuah ramen di sendoknya. Terlihat asap mengepul dari sendok tersebut.
Gina menggigit tempuranya tanpa tenaga. Kemudian Alifah menatap Gina dengan serius.
Gina mengunyah tempuranya sangat pelan. Alifah menyeruput kuah ramen yang sudah mulai dingin dari sendoknya. Dia memajukan badannya mendekat ke telinga Gina.
Alifah menegakkan kembali badannya. Dia makan ramen sampai terdengar suara ‘slurp’. Kemudian mengambil tisu di sebelahnya dan mengelap mulutnya.
Gina tersedak green tea yang baru saja diminumnya. Alifah memperhatikan Gina dengan santai. Dia meletakkan sumpit di samping mangkok dan menyilangkan kedua tangannya.
CUT TO
11. INT. KANTOR AESTHETIC, RUANG KERJA, NEXT DAY — DAY
Cast: GINA, ALIFAH
Gina membaca chat WA dari hpnya dengan serius. Terlihat deretan chat dengan bahasa yang singkat-singkat. Sesekali dia mengumpat kesal. Alifah yang mendengar, melirik ke arah Gina.
Gina menoleh ke arah Alifah sambil memberengut kesal.
Alifah menyandarkan badannya di kursi. Sesekali terlihat karyawan Aesthetic berjalan melewati meja mereka sambil membawa berkas.
Alifah mengedikkan bahu.
CUT TO
12. INT. KANTOR AESTHETIC, RUANGAN PAK NUG — DAY
Cast: GINA, PAK NUG
Sebulan kemudian setelah Gina menjadi karyawan magang …
Gina duduk berhadapan dengan Pak Nug.
Pak Nug menyatukan kedua jemari tangannya sambil senyum-senyum tidak jelas.
Gina melipat tangannya di atas meja. Kemudian menatap Pak Nug.
Gina bengong. Pak Nug memajukan badannya.
Gina sempat ragu. Dia mengalihkan pandangan mengamati ruangan Pak Nug yang terdapat banyak plakat menempel di dinding. Lalu kembali menatap Pak Nug.
Pak Nug menunjukkan bagian surat yang harus Gina tanda tangani. Gina meraih surat kontrak PKWT itu. Kemudian membalik ke halaman paling depan dan membaca setiap poin yang tertulis sebelum menandatanganinya.
CUT TO
13. INT. KANTOR AESTHETIC, RUANG KERJA, NEXT DAY — DAY
Cast: GINA, PAK NUG
MONTAGE
- Pak Nug meletakkan setumpuk berkas yang telah selesai dikoreksi di meja kerja Gina. Kemudian Gina menatap tumpukan berkas yang ada di hadapannya dengan mata terbelalak. Semua karyawan melihat ke arah mereka. Alifah menepuk-nepuk pundak Gina dengan tatapan mengiba.
-Gina harus menyelesaikan revisi dari Pak Nug. Dia lembur. Suasana kantor sudah sepi. Alifah menemaninya sambil memesankan cemilan lewat aplikasi go food.
-Pagi harinya, Gina mengirimkan pesan kepada Pak Nug yang menjelaskan revisiannya sudah selesai melalui chat WA. Terdengar suara notif dari hp Gina. Kemudian dia membaca balasan chat WA dari Pak Nug yang bertuliskan ‘Saya sedang sibuk. Langsung saja kamu serahkan ke Dea untuk proses layouting’. Lalu Gina menatap Alifah dengan mata berkaca-kaca.
END MONTAGE
CUT TO
14. INT. KANTOR AESTHETIC, RUANG KERJA, NEXT DAY — DAY
Cast: GINA, ALIFAH
Sebulan kemudian sejak menjadi karyawan PKWT …
Hari ini Gina menerima gaji pertamanya sebagai karyawan PKWT. Gina membuka email dari laptop dan tertegun membaca nominal gaji yang diterimanya. Dia mencermati slip gajinya dengan serius.
Gina tetap menatap layar laptopnya. Alifah sedang fokus menghitung lembaran uang seratus ribuan di atas meja kerjanya.
Gina menoleh dan baru sadar kalau sudah mengganggu Alifah.
Mulut Alifah tidak berhenti berhitung dan dalam sekejap sudah menyelesaikan hitungannya. Lalu menoleh ke arah Gina.
Logat Sunda Alifah keluar untuk menggoda Gina yang terlihat suntuk.
Alifah kemudian kembali pada kesibukannya, menghitung uang. Lalu menumpuk uang-uang yang sudah selesai dia hitung ke sisi meja kerjanya.
Alifah sempat tertawa mendengar Gina mengomel.
CUT TO
15. INT. KANTOR AESTHETIC, RUANGAN PAK NUG — DAY
Cast: GINA, PAK NUG
Gina berdiri di samping meja dan Pak Nug duduk santai di kursinya. Sudah satu menit tidak ada yang bicara. Pak Nug melirik Gina, lalu menyibukkan diri mengelap kacamata hitamnya.
Pak Nug tetap sibuk mengelap kacamata hitamnya dengan wajah yang menyebalkan.
Pak Nug menyimpan kacamata hitamnya di kotak kacamata. Lalu menatap Gina sambil tersenyum.
Kedua tangan Gina mengepal. Pandangannya menatap Pak Nug yang masih tersenyum menyebalkan.
Pak Nug memajukan kursinya dan menyatukan kedua tangan.
(Beat)
Pak Nug menunjuk pintu ruangannya.
Gina menatap Pak Nug dengan sangat jengkel. Kemudian berbalik badan berjalan menuju pintu. Tepat saat Gina hendak membuka pintu, Pak Nug beranjak dari kursinya. Berjalan menghampiri Gina.
Gina menoleh ke arah Pak Nug dengan tatapan semakin jengkel.
Gina segera membuka pintu, lalu keluar ruangan secepat mungkin. Pak Nug terlihat senyum-senyum sendiri, kedua tangan ia masukkan ke saku jasnya.
CUT TO