Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
112.INT. RUMAH KONTRAKAN ADAM - RUANG MAKAN - NIGHT
Nadia dan Adam baru selesai makan.
ADAM
NADIA
ADAM
Nadia mengangguk.
NADIA
Adam terdiam.
ADAM
Nadia berpikir.
NADIA
Adam tak mengantisipasi jawaban itu. Ia seketika menangis.
NADIA
ADAM
Adam berdiri, memeluk Nadia dengan erat.
ADAM
NADIA
113.INT. RUMAH KONTRAKAN ADAM - KAMAR - MOMENTS LATER
Adam masuk ke kamarnya. Terlihat Sari terlelap. Ia duduk di samping ranjang. Ia perhatikan wajah Sari.
114.EXT. SEBUAH SEKOLAH MENENGAH ATAS SMA - DAY (FLASHBACK)
Puluhan siswa SMA merayakan kelulusan mereka. Mencoret pakaian sekolah dengan cat semprot, merokok, minum alkohol. Sari ada di antara mereka. Adam, juga mengenakan seragam SMA, tak ikut berpesta. Hanya memperhatikan Sari dari kejauhan. Adam mendekati Sari. Seragam Sari penuh coretan, lipstiknya tebal tak karuan.
ADAM
SARI
ADAM
Sari tak menjawab. Adam memahami penolakan.
115.EXT. LORONG JALANAN - NIGHT (FLASHBACK)
Sebuah lorong jalan yang sempit di malam hari. Beberapa wanita tuna susila menjajakan diri. Sari berbusana seronok, merokok, berbincang dengan seorang pria. Adam sedang berjalan bersama dua orang teman di lorong jalan itu. Pria yang berbincang dengan Sari mencium pipinya, lalu pergi.
ADAM
Teman-teman Adam berlalu. Ia mendekat ke Sari.
ADAM
SARI
ADAM
Sari melihat Adam dari ujung kepala ke ujung kaki.
SARI
ADAM
Wajah Sari menunjukkan rasa tak enak.
SARI
Adam menggeleng.
ADAM
Sari naik pitam, membanting rokok.
SARI
ADAM
Sorry, sorry.
Adam mengeluarkan secarik kertas dari tasnya, ia tuliskan sesuatu di kertas itu dan memberikannya ke Sari.
ADAM
SARI
ADAM
Sari menyimpan kertas itu di tasnya dan pergi.
116.INT. SEBUAH RUKO KOSONG - NIGHT (FLASHBACK)
Sari tergeletak di lantai. Bajunya berantakan. Tetiba ia terbangun. Menangis, meraung. Ia merogoh tasnya, mengambil ponsel.
Ia kebingungan. Ia melihat kertas di dalam tas, nomer telepon Adam. Menghubungi.
SARI
Sari terus menangis.
SARI
117.INT. SEBUAH RUKO KOSONG - MOMENTS LATER (FLASHBACK)
Sari masih menangis, duduk di lantai. Adam datang, berusaha membantu Sari.
SARI
Adam terperangah.
ADAM
SARI
ADAM
Adam membantu Sari berdiri, keluar dari ruko.
117.INT. RUMAH KONTRAKAN ADAM - KAMAR - NIGHT
Adam hampir menangis mengenang memori. Ia perhatikan sebuah kertas di samping bantal Sari. Ia ambil kertas itu. Ia baca.
SARI (V.O.)
Adam langsung menangis.
SARI (V.O.)
Adam makin sesenggukkan.
SARI (V.O.)
Adam tertunduk lesu.
118.EXT. RUMAH HAJI RAMLI - DAY
Hari akad telah tiba. Rombongan keluarga Adam disambut gema pukulan rebana dan shalawat. Rumah Haji Ramli disulap menjadi area resepsi dengan tenda-tenda besar. Adam terlihat ragu, tak bahagia.
Rosita mendorong kursi roda Sari. Nadia memegang tangan Adam. Zul menahan haru. Di sela-sela kerumunan, Ferdy menatap Adam.
119.INT. RUMAH HAJI RAMLI - MOMENTS LATER
Teras rumah Haji Ramli didesain sebagai tempat akad. Adam duduk di kursi pengantin pria. Penghulu tengah bersiap. Keluarga besar Juwita lengkap. Haji Ramli berdiri di samping Adam.
ADAM
HAJI RAMLI
ADAM
HAJI RAMLI
Adam tertegun. Ia menatap Ferdy dari jauh.
120.EXT/INT. RUMAH HAJI RAMLI - DAY (CONTINUOUS)
Haji Ramli berbincang dengan Ferdy. Sang polisi memberikan beberapa kertas sambil berbisik ke Haji Ramli. Adam memperhatikan dari meja akad. Wajah Haji Ramli tiba-tiba merah padam.
Adam memahami, sebuah kemarahan akan menimpanya. Ferdy terus berbisik, menunjuk-nunjuk kertas yang ia telah berikan. Juwita keluar dari rumah, anggun. Ia duduk di samping Adam. Beberapa anggota keluarga memberi kode kepada Haji Ramli untuk segera masuk.
Haji Ramli berjalan ke arah meja akad. Ferdy mengikutinya.
121.INT. RUMAH HAJI RAMLI - DAY (CONTINUOUS)
Adam masih berdiri, menatap Juwita dengan wajah haru.
JUWITA
Haji Ramli semakin mendekat.
ADAM
JUWITA
Haji Ramli mendekat ke Adam - PLAK!- Haji Ramli menampar pipi kiri Adam. PLAK! Giliran pipi kanan Adam. Semua hadirin berdiri, terdiam. Adam menunduk.
Haji Ramli kembali menampar pipi kiri Adam. Zul berusaha intervensi, Adam melarang. Rosita, Sari dan Nadia menangis.
HAJI RAMLI
Haji Ramli kembali menampar pipi kanan Adam.
ADAM
HAJI RAMLI
ADAM
HAJI RAMLI
Nadia terkejut. Haji Ramli kembali menampar Adam. Bibirnya kini berdarah. Juwita menangis, memeluk Haji Ramli.
JUWITA
Adam terdiam, gemetar. Semua orang menunggu jawabannya.
ADAM
Tangisan Juwita makin menjadi-jadi.
HAJI RAMLI
Haji Ramli kembali mengayunkan tangan tapi kini Zul berhasil mengintervensi, menahan tangan Haji Ramli.
ADAM
Air mata Sari meleleh, ia menatap Adam dari atas kursi roda.
ADAM
Para hadirin terpaku mendengarkan.
ADAM
Haji Ramli masih kesal. Mondar-mandir.
HAJI RAMLI
Para hadirin saling lihat.
ADAM
HAJI RAMLI
JUWITA
Haji Ramli kini menggoreng Juwita.
HAJI RAMLI
Juwita mengatur nafas.
JUWITA
Wita ikhlas.
Haji Ramli terkejut. Ferdy terkejut.
JUWITA
Adam terdiam.
JUWITA
Air mata Adam meleleh. Zul dan Rosita menatap Adam, menunggu jawaban. Adam memandang Sari.
JUWITA
Adam lalu menatap Nadia.
122.INT. RUMAH KONTRAKAN ADAM - RUANG MAKAN - DAY
Sebuah ember kecil berisi air hangat di samping kursi roda. Adam membersihkan kaki Sari dengan kain basah.
ADAM
NADIA (O.S.)
Sari terlihat haru. Adam memandangnya.
ADAM
Sari hanya tersenyum, air matanya tiba-tiba meleleh. Adam berdiri, memeluk Sari. Nadia keluar dari kamar, ikut memeluk kedua orangtuanya.
((END))