Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
51.EXT. KIOS ATM - DAY
Adam menunggu di depan kios. Tak lama, Zul keluar, menyerahkan secarik kertas. Adam membacanya, transfer sebesar Rp50 juta.
ADAM
ZUL
ADAM
Zul mengangguk.
ADAM
ZUL
Adam terdiam.
52.INT. RUMAH HAMBALI - DAY
Adam melantunkan ayat-ayat Ar-rahman. Hambali menyaksikan.
ADAM
HAMBALI
ADAM
Adam terhenti. Terdistraksi.
HAMBALI
Adam belum ingat.
HAMBALI
ADAM
HAMBALI
Hambali memperhatikan Adam sejenak yang sedang agak menunduk.
HAMBALI
ADAM
Hambali mencium ada yang tak beres.
HAMBALI
ADAM
HAMBALI
Adam mengangguk.
53.INT. RUMAH KONTRAKAN ADAM - RUANG TAMU - DAY
Adam nampak elegan dengan batik lengan panjang. Zul merapikan kerah batik adiknya, Ros menyisir bagian belakang kepala Adam. Nadia berdiri dengan penuh senyum.
NADIA
ADAM
Nadia dan Adam berpelukan.
54.EXT. RUMAH HAJI RAMLI - DAY
Motor Adam sampai di depan rumah haji Ramli. Mobil-mobil saingannya tiba lebih awal.
ADAM
Adam turun dari motor.
55.INT. RUMAH HAJI RAMLI - DAY
Keempat pria bakal calon suami Juwita duduk lesehan di atas karpet tebal berwarna merah. Sejumlah makanan ringan, air mineral terhidang. Anton, Indra dan Ferdy terlihat klimis, tampan, percaya diri. Adam terlihat sederhana.
Juwita muncul membawa empat cangkir minuman, berbusana kebaya Betawi. Keempat pria melempar senyum. Kedua mata Juwita hanya untuk Adam. Ferdy terlihat tak suka.
Haji Ramli datang ditemani SADELI (60-an), kurus, berpeci merah. Keempat bakal calon berdiri, cium tangan ke Haji Ramli dan Sadeli.
HAJI RAMLI
Sadeli tersenyum melihat keempat pria.
HAJI RAMLI
Keempat bakal calon tertawa.
HAJI RAMLI
Para bakal calon memberikan buku rekening ke Haji Ramli. Ia mengecek satu persatu, sambil memperlihatkan ke Sadeli. Rekening Indra tertulis uang Rp450 juta.
Haji Ramli tersenyum, Indra tersenyum. Terlampir angka Rp600 juta di buku rekening Anton. Senyum Haji Ramli makin lebar, Anton menaikkan dagu sedikit. Sadeli mengangguk-angguk.
Haji Ramli mengecek buku rekening Ferdy, tertulis angka Rp1 miliar. Haji Ramli agak tercengang sebentar. Sadeli tersenyum.
Terakhir, buku rekening Adam. Tertulis angka Rp50 juta. Wajah Haji Ramli berubah datar, sementara Sadeli tetap tersenyum. Adam terlihat agak tegang.
HAJI RAMLI
Sadeli masih tersenyum.
HAJI RAMLI
FERDY
Tatapan Ferdy teralih ke Juwita yang mengintip dari balik pintu dapur. Wajah Juwita agak cemas.
MONTASE HAFALAN QURAN:
56.INT. RUMAH HAJI RAMLI - MOMENTS LATER
Ferdy berhadapan dengan Haji Ramli dan Sadeli dipisahkan sebuah meja lipat kecil. Di atas meja itu, kitab Al-Quran terbuka.
FERDY
57.INT. RUMAH HAJI RAMLI - DAY (CONTINUOUS)
Anton menyetor hafalan. Sadeli mengangguk-ngangguk.
ANTON
58.INT. RUMAH HAJI RAMLI - DAY (CONTINUOUS)
Giliran Adam. Juwita mengintip dari belakang.
ADAM
59.INT. RUMAH HAJI RAMLI - MOMENTS LATER
Indra melantunkan ayat Quran dengan sangat merdu. Haji Ramli terkesima.
INDRA
60.INT. RUMAH HAJI RAMLI - DAY (CONTINUOUS)
Kembali ke hafalan Anton.
ANTON
61.INT. RUMAH HAJI RAMLI - DAY (CONTINUOUS)
Ferdy semakin bersemangat. Haji Ramli menatapnya dengan serius.
FERDY
62.INT. RUMAH HAJI RAMLI - DAY (CONTINUOUS)
Kembali giliran Indra. Anton dan Ferdy saling lihat.
INDRA
63.INT. RUMAH HAJI RAMLI - MOMENTS LATER
Adam tak kalah lancar. Ferdy menatap tajam dari belakang.
ADAM
64.INT. RUMAH HAJI RAMLI - DAY (CONTINUOUS)
Kembali ke Anton.
ANTON
Tempo semakin cepat.
65.INT. RUMAH HAJI RAMLI - DAY (CONTINUOUS)
Hampir sampai ujung surat. Indra hafal di luar kepala.
INDRA
66.INT. RUMAH HAJI RAMLI - DAY (CONTINUOUS)
Ferdy masih tancap gas. Sadeli terpesona.
FERDY
67.INT. RUMAH HAJI RAMLI - DAY (CONTINUOUS)
Anton di sisa-sisa terakhir surat.
ANTON
68.INT. RUMAH HAJI RAMLI - DAY (CONTINUOUS)
Indra hampir sampai di ujung surat.
INDRA
69.INT. RUMAH HAJI RAMLI - DAY (CONTINUOUS)
Ferdy masih terlihat percaya diri.
FERDY
AKHIR MONTASE HAFALAN QURAN.
70.INT. RUMAH HAJI RAMLI - DAY (CONTINUOUS)
Adam mengakhiri surat Arrahman. Sadeli dan Haji Ramli tersenyum.
ADAM
Adam menutup kitab Alquran di meja. Ia segera mundur ke belakang bersama tiga pria lainnya. Haji Ramli nampak puas.
HAJI RAMLI
Haji Ramli menatap Sadeli sesaat.
HAJI RAMLI
Sadeli tertawa.
SADELI
Haji Ramli menatap keempat calon menantunya. Mereka semua tersenyum kecuali Adam yang nampak agak khawatir.
HAJI RAMLI
Para calon menantu menggeleng.
HAJI RAMLI
Juwita masih mengintip dari belakang tirai dapur. Wajahnya tegang. Haji Ramli kembali menatap Sadeli.
HAJI RAMLI
Para calon menantu mulai tegang.
SADELI
Para pria saling lihat. Terkejut.
SADELI
HAJI RAMLI
Ferdy, Indra dan Anton kebingungan, saling curi pandang.
INDRA
HAJI RAMLI
Indra tak siap.
ANTON
Sadeli mengangguk-ngangguk. Anton agak tersenyum.
HAJI RAMLI
FERDY
Tatapan hangat Adam tertuju ke Juwita yang masih berdiri di balik tirai. Pandangan Haji Ramli beralih ke Adam.
HAJI RAMLI
Adam tersenyum.
ADAM
Para pria di ruangan itu memperhatikan Adam dengan serius.
ADAM
Haru terlihat di wajah Juwita.
ADAM
Air berlinang di kedua mata Haji Ramli. Ferdy terlihat tegang, khawatir.
ADAM
Sadeli mengangguk pelan.
ADAM
Adam selesai. Tak ada suara lagi.
71.INT/EXT. RUMAH KONTRAKAN ADAM - DAY
Ros berdzikir di ruang tamu. Nadia sibuk memainkan ponsel. Zul mondar-mandir tak keruan. Tak lama, suara motor terdengar. Zul membuka pintu rumah.
Adam mematikan mesin motor. Ia berjalan masuk ke rumah. Di ruang tamu, Zul, Ros dan Nadia memperhatikan Adam, menunggu jawaban.
Adam membeku di pintu masuk. Wajahnya sedih. Zul sedikit menunduk. Ros membelai kepala Nadia. Namun, wajah Adam tiba-tiba berubah senang. Senyumnya lebar. Seketika ekspresi Zul, Ros dan Nadia berubah.
Mereka berpelukan, merayakan. Zul mencium pipi Adam, memeluknya. Ros juga demikian. Adam lalu menggendong Nadia, memeluknya erat.
72.EXT. JALANAN JAKARTA - DAY
Sebuah taksi minibus berwarna biru parkir di pinggir jalan. Sopir taksi berseragam biru menutup pintu kanan tengah mobil.
TITLE CARD:
DUA MINGGU KEMUDIAN
Ia lalu mendorong kursi roda ke belakang, memasukannya ke bagasi. Ia lalu bergegas masuk ke mobil.
73.INT. TAKSI - DAY
Sopir menutup pintu. Ia melihat ke kaca spion tengah. Matanya penuh keraguan. Ia mengambil secarik kertas dari kantong celana. Tertulis “Gang Haji Ismail No.16, Jakarta”.
SOPIR
Mata sopir tertuju pada kaca spion tengah. Tak ada balasan. Sopir hanya mengangguk. Ia menyalakan mobil, tancap gas.
74.INT. RUMAH KONTRAKAN ADAM - RUANG MAKAN - DAY
Zul dan Adam sudah berpakaian batik lengan panjang. Ros membetulkan jilbabnya, anggun dengan baju muslimah panjang. Nadia terlihat cantik dengan dress berwarna putih.
ZUL
ADAM
ZUL
ADAM
Ros memandang Adam dengan wajah haru, menyisir rambut bagian belakang adiknya itu.
NADIA
Adam jongkok.
ADAM
Adam mencium pipi Nadia.
75.INT. TAKSI - DAY
Sopir taksi terus mengemudikan mobil sambil sesekali melihat kaca spion tengah.
SOPIR
Tak ada jawaban. Sopir kikuk.
76.INT. RUMAH HAJI RAMLI - DAY
Haji Ramli sudah rapi dengan baju kok putih, selendang dan peci. Beberapa anggota keluarga juga sudah hadir, menikmati makanan kecil. Juwita terlihat anggun dengan kebaya berwarna merah.
Di atas meja ruang tamu terlihat sirih lamaran, dua sisir pisang raja, roti tawar dan sebotol sirup merah.
77.EXT. GANG HAJI ISMAIL - DAY
Taksi berhenti dekat papan nama “Gang Haji Ismail”. Gang ini tak bisa dilalui mobil.
Sopir turun, mengeluarkan kursi roda dan menurunkan sebuah tas ukuran sedang, mengalungkannya ke badan. Ia lalu mendorong kursi roda ke pintu tengah kanan. Membuka pintu, membantu seorang wanita turun dan mendudukkannya ke kursi roda.
Wanita ini memakai pakaian kemeja dengan jilbab lusuh. Sopir mendorong kursi roda masuk ke gang, beberapa warga lalu-lalang.
SOPIR
WARGA 1
SOPIR
WARGA 1
SOPIR
Sopir mengikuti arahan. Setelah belok, beberapa ibu duduk di depan rumah, memperhatikan sopir dan wanita yang duduk di kursi roda.
SOPIR
WARGA 2
SOPIR
Ibu-ibu ini terus memperhatikan. Sopir lanjut berjalan.
78.EXT. RUMAH KONTRAKAN ADAM - DAY
Dua motor terparkir di depan rumah. Adam berada di depan pintu, mengecek ponsel.
ADAM
Tak lama, Sopir sambil mendorong kursi roda, muncul.
SOPIR
Pandangan Adam masih ke ponsel.
ADAM
Adam terkejut, badannya kaku. SARI (30-an) duduk di kursi roda. Bibirnya miring sebelah, sulit berbicara. Air mata Sari seketika tumpah melihat Adam. Zul dan Ros ke pintu depan, bersiap berangkat. Kedua kakak Adam ini ikut terperanjat.
ROSITA
Rosita bergegas menyambut Sari.