Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
ACT.3
3.1
#114. SUASANA LUAR — ESTABLISH
Tampak pergantian hari dengan cepat. Dari siang ke malam. Mulai matahari terbit hingga terbenam.
#115.BEGIN MONTAGE — VARIOUS LOCATIONS
CAST : Ammar, Luna, Arya (Ayah Luna), Widya (Ibu Ammar)
A. Rumah sakit - Tampak Arya mendorong Luna yang duduk di kursi roda menuju pintu keluar rumah sakit. Widya ikut berjalan di samping Arya.
B. Lobby rumah sakit - Tampak mobil Ammar berhenti di lobby. Ammar keluar dari pintu kemudi menghampiri Luna, Arya dan Widya. Ammar membantu menggendong Luna ala bridal style masuk ke dalam mobil. Arya mengambil alih kemudi. Ammar masuk ke pintu belakang. Sementara Widya duduk di sisi kiri kemudi.
C. Perjalanan dalam mobil - Tampak Arya menyetir. Luna dan Ammar yang duduk di belakang saling diam. Widya berkali-kali melihat ke belakang karena khawatir.
C. Halaman depan rumah - Tampak dari kejauhan mobil terparkir di halaman. Ammar keluar dari mobil lebih dulu, kemudian membantu menggendong Luna ala bridal style keluar. Widya segera membuka pintu rumah. Ammar bersama Arya dan Luna ikut masuk ke dalam rumah.
END MONTAGE
CUT TO
#116.INT.KAMAR LUNA — SORE
CAST : Ammar, Luna, Arya (Ayah Luna), Widya (Ibu Ammar)
Tampak ruangan dengan lampu terang. Widya terlihat merapikan ranjang Luna. Ammar masuk ke dalam kamar menggendong Luna ala bridal style. Pelan-pelan Ammar menurunkan Luna ke ranjang. Arya membantu menarik selimut ke badan Luna.
Luna mengangguk. Arya mengajak Widya keluar dari kamar Luna. Ammar terlihat ragu untuk keluar, tetapi tidak lama Ammar ikut melangkah.
(Memanggil)
Ammar menahan langkah. Ia memutar badan ke arah Luna. Ammar tidak berani menghampiri Luna. Ia hanya memandang Luna dari tempatnya.
Ammar melihat ke arah meja belajar. Ada beberapa novel di sana. Ammar mengambil novel dengan cover hitam putih yang biasa dibaca Luna di balkon. Ammar menghampiri Luna, lalu memberikan novelnya.
(Diam saja)
Luna memandang Ammar yang masih berdiri di samping ranjang, mengulurkan novel ke arahnya. Akhirnya Luna mengambil novel itu juga.
(Membuka novel)
Ammar duduk di sisi ranjang. Ammar terlihat ragu membuka pembicaraan.
(Menyela sambil melihat ke arah novel)
Ammar tersentak mendengar perkataan Luna. Ia memandang Luna yang belum berpaling dari novelnya.
(Menatap Ammar)
(Memandang Luna)
(Mengalihkan pandangan ke arah lain)
(Tersenyum Menyindir)
Ammar tersenyum.
Ammar dan Luna saling diam.
CUT TO
#117.INT.RUANG MAKAN — PAGI
CAST : Luna, Ammar, Arya (Ayah Luna), Widya (Ibu Ammar)
Tampak Ammar, Arya dan Widya sedang sarapan di meja makan. Ammar memakai seragam putih abu-abu. Arya sudah memakai setelan kemeja. Tiba-tiba Widya melihat Luna.
INSERT : Tampak Luna berjalan lambat dari ruang tengah hendak menuju meja makan. Ia berjalan sambil memegang perut sebelah kiri bekas luka operasi.
Widya beranjak dari kursi menghampiri Luna yang hampir tiba di kursi kosong sebelah Ammar.
(Membantu menuntun Luna duduk)
Widya tersenyum untuk yang pertama kalinya. Arya pun ikut tersenyum. Widya kembali ke kursinya.
Luna menggeleng.
(Menengok ke arah Luna)
Luna tersenyum pada Ammar. Widya terlihat bersemangat memberikan makanan kepada Luna.
CUT TO
#118.INT.RUANG KELAS X2 — PAGI
CAST : Ammar, Aleta, beberapa figuran
Tampak ruang kelas di pagi hari. Hanya ada beberapa murid yang menempati kursi. Aleta tampak melamun di kursinya menghadap jendela sebelah kiri. Kedua siku tangannya ada di atas meja sebagai tumpuan.
(Tidak semangat)
Aleta belum menyadari kalau Ammar yang menegurnya.
(Masih belum menoleh)
Wajah Aleta berubah. Aleta mulai menyadari suara di sampingnya.
(Kaget)
Ammar tertawa lepas. Sementara wajah Aleta terlihat merah karena malu.
(Belum berhenti tertawa)
Aleta memperhatikan sekitar.
Ammar mengangguk tersenyum.
CUT TO