Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
A Kaluna
Suka
Favorit
Bagikan
9. ACT.2 (2.5)

ACT.2

2.5

#79.EXT.HALAMAN RUMAH — SORE

CAST : Luna, Ammar, Arya (Ayah Luna), Widya (Ibu Ammar)


Tampak dari kejauhan Ammar membuka gerbang rumah. Mobil masuk kemudian berhenti di halaman. Ammar membantu membuka pintu mobil belakang sebelah kanan. Luna keluar dari dalam mobil. Ammar mencoba membantu Luna untuk berjalan.

LUNA

(Menampik rangkulan Ammar)

Aku bisa jalan sendiri.


Ammar berhenti di tempat. Luna jalan sendirian menuju pintu rumah. Arya keluar dari dalam mobil.

ARYA (AYAH LUNA)

(Menyusul Luna)

Ayah antar kamu ke kamar, ya.


Luna mengangguk. Widya yang baru saja keluar, melihat Ammar masih berdiri di samping mobil dengan wajah kecewa.

WIDYA (IBU AMMAR)
Mar, ayo masuk.


AMMAR

(Murung)

Iya, Bu.


Ammar menutup pintu mobil, kemudian menyusul Ibunya masuk.


CUT TO


#80.INT.KAMAR LUNA — SORE

CAST : Luna, Arya (Ayah Luna)


Tampak Arya membantu Luna berbaring di ranjang. Arya menyelimuti Luna.

ARYA (AYAH LUNA)
Kamu harus banyak istirahat, Luna. Kondisi kamu masih belum stabil.


LUNA
Iya, Ayah.


ARYA (AYAH LUNA)
Nanti ayah minta tolong ibu untuk bawakan makan untuk kamu.


Luna mengangguk. Arya mencium kening Luna, kemudian keluar dari kamar. Tiba-tiba ponsel Luna di dalam tas berdering. Nama Virgo tertera di layar.

LUNA

(Mengangkat telepon)

Halo.

CUT TO


#81.INT.RUANG TAMU — SORE

CAST : Ammar, Aleta


Terdengar suara bel berbunyi. Tampak Ammar membuka pintu rumah. Terlihat Aleta berdiri di balik pintu.

AMMAR

(Kaget)

Ta, kamu udah baikan? Bukannya kamu lagi kurang sehat?


ALETA
Iya, Kak. Aku kepikiran Luna terus. Makanya aku maksain datang ke sini.


AMMAR

(Mempersilakan)

Ayo, masuk. Aku antar ke kamar Luna.


Ammar menutup pintu setelah Aleta masuk.

CUT BACK TO


#82.INT.KAMAR LUNA — SORE

CAST : Luna, Aleta


Tampak Luna berbicara di telepon dengan Virgo.

LUNA (CONT'D)
Iya, Kak, gak apa-apa. Aku cuma butuh istirahat buat pemulihan.
(Jeda)
Ok. Bye.


Luna memutus sambungan telepon. Ia meletakkan ponsel di meja kecil samping ranjang. Tidak lama, pintu kamar Luna terbuka. Aleta berlari menghampiri Luna.

ALETA

(Memeluk Luna)

Lun, gue khawatir banget sama lo. Lo baik-baik aja, kan? Please, jangan marah lagi sama gue.


LUNA

(Memeluk lembut pungguk Aleta)

Udah, Ta, gue udah gak apa-apa.


ALETA

(Menangis)

Gue gak mau lepasin sampe lo maafin gue.


LUNA
Gue udah maafin lo. Udah, ya, jangan nangis lagi.


ALETA

(Melepas pelukan, memelas)

Benar lo udah maafin gue?


LUNA

(Menghapus air mata Aleta)

Iya, Ta.
Gue yang mau minta maaf sama lo karena udah nyuekin lo beberapa hari ini. Pikiran gue lagi kusut. Jadi gue butuh waktu buat sendiri.


ALETA
Lo, kan, bisa ngomong sama gue kalau lagi gak mau diganggu. Jadi gue gak kepikiran. Gue benar-benar merasa bersalah liat lo celaka kaya gini.


LUNA
Udah, ya. Gue juga udah membaik.


ALETA
Janji, ya, Lun. Lo gak boleh kabur-kaburan lagi.
(Jeda)
Gue tahu, gue salah. Tapi gue benar-benar gak tau kalau waktu itu lo lagi sama Virgo, makanya gue ikut Ammar cari-cari lo.


LUNA
Yaudah, gak usah dibahas. Gue juga salah, gak cerita sama lo kalau gue undang Virgo waktu itu.


Aleta menggenggam tangan Luna.

ALETA
Virgo udah jenguk lo, Lun?


LUNA

(Menggeleng)

Gue gak izinin Virgo datang. Gue belum siap temuin Virgo sama Ayah. Tapi Virgo udah telepon gue barusan.


ALETA
Yaudah, sekarang lo istirahat, ya, supaya kondisi lo cepat pulih.


LUNA

(Mengangguk)

Terima kasih, ya, Ta. Lo udah baik banget sama gue.


Aleta tidak bisa menahan tangis. Ia kembali memeluk Luna.

ALETA
Aaaa, Lunaa. Sumpah gue takut banget liat lo kaya kemarin.


LUNA

(Tertawa-tawa)

Cengeng banget, sih, lo. Udah, udah, jangan nangis terus.


ALETA
(Melepas pelukan)
Lo udah makan belum? Gue ambilin makan, ya. Lo harus banyak makan supaya gak lemas.


Luna hanya cengengesan melihat Aleta bicara terus-menerus.


CUT TO


ESTABLISH : Suasana pagi di rumah Luna.


#83.INT.KAMAR AMMAR — PAGI

CAST : Ammar, Luna


Tampak Ammar memakai seragam putih abu-abu. Ammar sedang bercermin memasang dasi. Tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk. Ammar merapikan dasi kemudian membuka pintu.

AMMAR

(Kaget)

Luna? Ada apa?


Luna segera masuk tanpa dipersilakan. Luna masih memakai setelan baju tidur. Luna duduk di ujung ranjang Ammar.

AMMAR

(Menutup pintu)

Kenapa kamu udah bangun? Kamu, kan, masih perlu istirahat.


LUNA

(Ketus)

Gak usah, sok, perhatian. Aku cuma mau ngomong sebentar.


Ammar terlihat serba-salah.

AMMAR

(Duduk di kursi meja belajar)

Ada apa?


LUNA
Aku tetap mau datang ke acara Erika bareng Virgo.


AMMAR

(Kaget)

Gak mungkin, Lun. Ayah pasti gak kasih izin. Kamu baru aja pulih.


LUNA

(Menyahut)

Justru itu. Aku mau kamu minta izin sama Ayah supaya aku bisa tetap pergi.


AMMAR
Percuma aja. Ayah pasti gak izinin.


LUNA

(Berdiri)

Ok. Kalau gitu aku pergi diam-diam aja.


AMMAR

(Ikut berdiri)

Jangan, Lun! Kamu bisa bermasalah lagi sama Ayah.


Luna menatap Ammar penuh isyarat. Ammar terlihat gelisah. Ammar memijat kening sambil berpikir.

AMMAR (CONT'D)
Ok. Aku akan izin sama Ayah. Tapi ada syaratnya ...


LUNA
Apa?


AMMAR
Kamu harus pergi dan pulang sama aku, bukan sama Virgo.


LUNA
Deal.


Luna segera beranjak keluar menuju pintu.

LUNA (CONT'D)

(Berhenti di depan pintu)

Satu lagi, selama acara, jangan pernah ganggu aku sama Virgo. Kalau enggak, perjanjian kita batal.


Ammar tidak menjawab. Raut wajahnya terlihat ragu. Luna membuka pintu, lalu keluar dari kamar Ammar.

CUT TO


ESTABLISH : Tampak gedung sekolah dari kejauhan.


#84.EXT.KORIDOR SEKOLAH — PAGI

CAST : Ammar, Aleta


Tampak Ammar berjalan di koridor. Ammar memakai tas punggung. Tiba-tiba muncul Aleta berjalan di samping Ammar.

ALETA

(Menyapa)

Pagi, Kak Ammar.


AMMAR

(Menoleh)

Eh, Ta. Baru datang juga?


Aleta mengangguk tersenyum. Mereka berjalan lambat di koridor.

ALETA
Kak, Ammar, kenapa? Pagi-pagi mukanya kusut begitu.


AMMAR
Aku kepikiran Luna.


ALETA
Luna kenapa lagi, Kak. Dia masih istirahat, kan, di rumah?


AMMAR

(Mengangguk)

Iya. Tapi Luna tetap maksa mau datang ke acara Erika besok malam.


ALETA
O.o.w
Pasti Om Arya gak akan kasih izin, kan, Kak?


AMMAR
Itu dia masalahnya. Luna minta aku yang izin sama Ayah.


ALETA
Menurut kakak, Om Arya bakal izinin?


AMMAR
Aku bisa aja cari seribu alasan buat dapat izin dari Ayah. Tapi masalahnya aku gak mau Luna datang ke acara itu.


ALETA
Aku ngerti maksud kakak. Tapi, maaf, ya, Kak, kali ini aku gak bisa bantu. Aku gak mau Luna berprasangka buruk lagi sama aku.


AMMAR
Gak apa-apa, Ta. Aku akan cari cara supaya Luna bisa menjauh dari Virgo.


Aleta mengangguk.

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar