Cuplikan Chapter ini
Kakinya terus melangkah dengan penuh percaya diri 2 cangkir kopi ia bawa serta beserta senyum yang baru saja terkembang di bibir tipisnya Adhis hanya memberikan senyuman ketika ada beberapa karyawan yang menyapanya karena kedua tangannya tengah sibuk bertukar pesan dengan dia yang nun jauh di sanaPagi ini sebuah gambar kembali mampir ke ponselnya dan Adhis laksana padang tandus yang mulai tersiram air sedikit demi sedikitSetiap hari menerima pesan manis beraroma cinta lengkap dengan