Cuplikan Chapter ini
Dua pria dewasa tersebut saling berhadapan dengan tatapan mata yang tajam salah seorang datang dengan niat siap berjuang tapi seorang lagi sudah mantap dengan penolakanApa tidak bosan kamu mendatangiku tanya Ayah Bima ia meletakkan pena serta kacamata bacanya di atas meja Sejenak Ayah Bima rehat dari pekerjaan demi kembali menyambut mantan menantu yang belum bosan mendatanginyaKendati sudah puluhan bahkan ratusan kali kata penolakan itu terlontar dari lisan Ayah Bima nampaknya