Cuplikan Chapter ini
Langit malam mulai menggelap sempurna saat azan isya memudar digantikan kesunyian yang pelan-pelan merayap Udara terasa dingin dan embusan angin lembut membuat dedaunan di pelataran masjid bergoyang perlahan Setelah cukup lama berbincang di serambi Sena dan Gilang akhirnya memutuskan untuk pergi Masjid yang semula menjadi tempat pertemuan merekayang pertama dan terasa begitu mendadakkini perlahan ditinggalkan dalam diam Langkah keduanya menyusuri jalanan kecil di samping masjid hin