Cuplikan Chapter ini
Pagi itu langit Jakarta menggantung kelabu Bukan mendung yang pekat bukan pula cerah yang penuh harapan Hanya abu-abu seolah enggan menentukan cuaca yang pastimirip dengan apa yang Sena rasakan di dadanyaGaun putih yang ia kenakan terasa seperti sesuatu yang asing sesuatu yang tidak pernah benar-benar ia impikan Kainnya lembut membalut tubuhnya jatuh anggun di sepanjang lantai tapi terasa begitu dingin di kulitnya Jemarinya sedikit gemetar saat ia meraba renda di sekitar pergelang