Cuplikan Chapter ini
Damar membaringkan tubuhnya dengan suasana hati tak karuan Begitu banyak pertanyaan bercokol di kepalanya tapi tak satu pun terjawab Ia paksa dirinya memejamkan mata Namun sejurus kemudian ia membuka matanya kembali dan duduk di tempat tidur Jam dinding menunjukkan angka dua belas Ia bangkit lalu keluar kamar Begitu pintu kamarnya dibuka angin malam yang sangat dingin menerobos masuk dan menembus hingga ke tulangnya Damar berbalik Diraihnya jaket tebal yang tergantung di belakang