Cuplikan Chapter ini
Damar mendorong pintu kaca yang sangat tebal dengan hati-hati Nafasnya sedikit tersengal karena tadi berlarian sepanjang jalan Ia takut terlambat Kini ia berada di ruangan yang cukup luas Di bagian tengah terdapat kursi-kursi berderetrapi menghadap meja Mejanya panjang Di bagian tepi ruangan ada papan putih besar yang bisa dipindahkan Kepala Damar celingukan ke sana kemari Ada banyak ruangan Lalu ada sebuah lorong yang rupanya ada ruangan lagi Ia pun bingung Jangan-jangan aku