Cuplikan Chapter ini
Sejak kejadian di pusat perbelanjaan bareng Indira dan dua bocah ajaibnya hidup Aksara jadi makin nggak jelas Bukan bukan karena dia mendadak jadi pengasuh anak Tapi karena ada sensasi aneh yang mulai tumbuh di dadanya setiap kali dia inget wajah IndiraMinggu sore Aksara rebahan di kasur menatap langit-langit kamarnya yang udah kayak galaksi bintang-bintang saking banyak tempelan posternya Handphone-nya di tangan tapi bukan buat main game Dia lagi ngescroll foto-foto random yang dia