Cuplikan Chapter ini
Boedy melajukan motor trailnya perlahan roda menghantam kerikil yang berserakan seperti butiran waktu yang tak mau diam Langit sudah menggantungkan cahaya senjanya di punggung bukit merah tembaga yang menipis menjadi kelam lembut Aroma tanah yang mengering bercampur samar dengan getah pepohonan yang menetes pelan di batangnya seolah sore hari itu menutup harinya tanpa tergesaPerjalanan ke Leuwidamar tak mudah Jalan sempit yang memeluk lereng batu-batu tajam yang menantang kestabilan