Cuplikan Chapter ini
Sore itu Bram duduk di pojok kedai kopi Aroma memandangi meja kosong di depannya Secangkir kopi favoritnya mulai dingin Sesekali ia membuka ponsel membaca ulang pesan singkat dari Astri Mas Ibu pengen banget ketemu Mbak Maya sama Aying Dia tahu semuanya Mas Tapi dia bilang tetap mau peluk mereka seperti keluarga sendiri Please jangan tunda terusBram menghela napas dalam menengadah sejenak Angin senja menyapa wajahnya tapi pikirannya berat Ada rasa takut yang belum bisa dia