Cuplikan Chapter ini
Pagi itu seperti biasa kabut tipis menyelimuti Kampung Suryaningrum Udara yang dingin memberikan rasa tenang bagi siapa saja yang ingin merenung tetapi Nadia tidak merasakan ketenangan itu Ia berjalan pelan di sepanjang jalan setapak menuju bengkel Raka perasaan di hatinya campur aduk antara kerinduan yang tak tertahan dan kecemasan akan apa yang akan ia temuiSejak pertemuan mereka yang penuh ketegangan beberapa hari lalu Nadia tak bisa tidur nyenyak Setiap kali matanya terpejam bay