Cuplikan Chapter ini
Ryo terbangun dengan kepala berat Pandangannya kabur telinganya berdengung Ia meraba pasir tapi yang disentuhnya bukan lagi pasir pantai melainkan batu dingin Suara ombak sudah tak ada Sebagai gantinya terdengar riuh ramaisuara bel sepeda langkah kaki tawa orang-orang dan musik dari toko yang berderetIa membuka mata perlahanDi hadapannya terbentang jalan kota yang penuh lampu neon kios makanan yang mengepul dengan aroma takoyaki dan ramen serta gedung-gedung modern yang berdir