Cuplikan Chapter ini
Alia berdiri di depan jendela kamar memandangi hujan yang turun dengan derasnya Setiap tetesan yang membasahi kaca seakan mencerminkan perasaan dalam hatinya yang kini tak lagi jelas Hujan yang biasanya menjadi pelipur lara kini terasa seperti pengingat akan segala sesuatu yang belum terselesaikanMalam ini setelah percakapan panjang dengan Arga tadi siang perasaan Alia terasa campur aduk Ada ketenangan yang datang dari kejujuran yang telah terucap namun di sisi lain ada rasa cemas