Cuplikan Chapter ini
Sebagai lelaki kamu harus kuat Aryan gumam Aryan berulang-ulang mengutip pesan sang bapak yang sudah berkalang tanah Masih dia duduk bersimpuh di sisi makam sang bapak Pesan bapaknya itu seakan-akan terpahat di batok kepalanya di mana dari dahinya menyembul butiran-butiran keringat seukuran biji kacang hijau Terik sinar matahari pukul 1400 Satu tenda yang menaungi sekeliling liang lahat membuat kerabat yang hadir di pemakaman itu terhalang oleh terik sinar matahari Mereka yang ber