Cuplikan Chapter ini
Kehidupan Endus tidak sama lagi sesudah dia menikah Dia mengira dan mengidamkan dengan menikahi Anjani setiap hari dia bakal tersenyum Kenyataannya tersenyum pun dia tidak hampir gila iya Tajam lidah Anjani seakan-akan menusuk dadanya berulang-ulang ketika mengomel membuat dirinya bak orang mati hidup lagi mati hidup lagi mati hidup lagi Namun dia tidak mau memilih mati dia cenderung memilih nyaris gila sajaHidup susah membuat Endus saban hari gelisah Apalagi dia memiliki maj