Cuplikan Chapter ini
Kemarahan menguasai Yasnina hingga melupakan segala kebaikan yang pernah Devan berikan padanya. Sorot mata yang dahulu lembut dan hangat itu, kini terasa dingin. Yasnina membangun dinding yang tinggi agar siapapun tak masuk ke dalam dunianya. Tak membiarkan seorang pun mengetuk pintunya. Orang-orang di sekitarnya pun menjadi terusik dengan kondisi Yasnina sekarang. Wanita itu lebih memilih menyibukan dirinya dengan bekerja. Berangkat sebelum matahari terbit, lalu pulang saat malam kian lelap....