Cuplikan Chapter ini
Devan mendatangi kediaman Jeffano sebelum pergi bekerja. Sahabatnya itu membukakan pintu dengan wajah bangun tidurnya, bahkan tak malu menguap di depan wajah Devan. “Lo ngapain pagi-pagi ke sini? Panganten baru tuh diem aja di kamar, enggak usah keluyuran.”“Gue mau ngomong.”“Masuk deh,” jeffano membuka lebar pintu apartemennya. Dia berjalan ke pantry mengambil segelas air putih untuknya sendiri. “Lo mau ngopi buat sendiri aja ya. Males gue.”“Soal kejadian malam itu, yakin lo en