Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. DESA - DAY
Sementara itu di sebuah desa, TOMPEL (40-an) pria dengan tanda lahir di wajah yang membawa KATANA mengumpulkan WARGA yang membawa bermacam-macam senjata untuk memburu para terinfeksi.
TOMPEL
Kita tidak bisa diam saja dan mengharapkan bantuan pemerintah! Kita harus turun tangan sendiri!
WARGA
BETUL!!
TOMPEL
Kumpulkan alat apapun yang bisa kalian gunakan sebagai senjata! Kita akan memburu mereka sampai matahari terbenam!
WARGA
YEAH!!
TOMPEL
Jangan lupa untuk hancurkan kepala mereka, hanya dengan cara itu mereka bisa mati. Ayo saudara-saudara, IKUTI SAYA!!
Pasukan warga BERTERIAK mengikuti Tompel ke dalam hutan.
EXT. HUTAN - DAY
Tompel dan pasukannya memasuki hutan dengan mengendap-endap. Terdengar RAUNGAN dari arah depan sana. Tompel mengisyaratkan yang lain untuk berhati-hati dan tak menimbulkan suara.
LATER -- kita melihat beberapa TERINFEKSI sedang berjalan sambil MERAUNG-RAUNG. Tompel mengisyaratkan yang lain untuk menyerang mengikuti aba-abanya.
1... 2... 3...
Tompel dan beberapa pasukan langsung meloncat maju dan MENGAYUNKAN SENJATA mereka ke kepala terinfeksi, para terinfeksi itu pun mati. Tompel dan yang lain TERTAWA.
Namun tanpa di duga ada beberapa terinfeksi yang menyergap pasukan dari atas pohon. Pasukan pun bertumbangan DIGIGIT mereka. Namun Tompel dan pasukan lain mampu melawan dan membunuh para terinfeksi.
TOMPEL
Mereka punya insting memburu, kayak hewan. (beat) cukup untuk hari ini, kita lanjut besok!
EXT. HUTAN - AFTERNOON
Roy sedang berusaha memburu Kelinci, ia MENEMBAKAN PISTOLNYA tapi meleset. Roy berdecak kesal.
Namun tiba-tiba sebuah PANAH melesat dan membunuh kelinci malang itu.
Tompel dan pasukannya muncul.
TOMPEL
Jarang-jarang kita nemuin manusia normal di sini.
Tompel mengambil kelinci yang tertusuk panah.
TOMPEL
Ini punya kamu?
ROY
Anda yang dapet, itu punya anda.
TOMPEL
Gak, gak, kamu yang lihat duluan.(memberikan kelinci) Nih.
Roy menerima kelinci.
ROY
Terima kasih.
TOMPEL
Saya gak pernah lihat kamu, bukan orang sini ya?
ROY
Bukan, saya cuma berlindung di sini.
Tompel mengangguk pelan.
TOMPEL
Panggil saya tompel.
ROY
Roy.
Roy dan Tompel bersalaman.
TOMPEL
Dimana kamu tinggal?
ROY
Di villa gak jauh dari sini...
TOMPEL
Villa yang ada di dekat sini... cuma villa milik keluarga Magnolia. Kamu bukan keluarga Magnolia, karena saya tahu semua anggota keluarganya... saya sendiri yang suka bersihin villa mereka kalau mereka gak ada.
ROY
Ya, saya... cuma menumpang...
TOMPEL
Dimana yang lain? Beni? Si nenek?
ROY
Mereka... mereka terinfeksi.
Tompel menutup mulutnya.
ROY
Nenek Magnolia... bunuh semua anggota keluarganya. Saya diizinkan tinggal setelah menguburkan mereka.
TOMPEL
Bunuh semua--terus dimana si nenek?
ROY
Dia bunuh diri.
Tompel menghela nafas.
TOMPEL
Ini ironi. Bener-bener ironi. Kamu tau si nenek itu bener-bener jaga kesehatan dia? Gak mau cepet mati katanya, pengen liat semua cucu nikah dulu. Tapi mati dengan cara kayak gitu... (menghela nafas) ironi...
ROY
Nenek menyesal udah bunuh keluarganya yang terinfeksi.
TOMPEL
Menyesal? Kenapa menyesal? Orang yang terinfeksi emang harus dimatiin, biar gak nular ke yang lain.
ROY
Tapi, mungkin aja mereka masih bisa sembuh kan'?
TOMPEL
Mungkin, tapi sampai kapan? Keburu binasa kita semua! Mereka harus kita bunuh sampai gak tersisa.
Roy terdiam.
ROY
Jadi... alasan kalian ada di hutan ini...
TOMPEL
Ya, kami sedang memburu para terinfeksi. Kamu pernah liat? ada di sekitar sini?
Roy menggeleng dengan gugup.
TOMPEL
Kalau ada beritahu kami di desa. Oh ya, kenapa kamu gak ikut kami ke desa? Di sana lebih aman daripada villa.
ROY
Gak saya--
TOMPEL
Kamu sendirian kan'?
ROY
Ya saya sendirian, saya sendirian.
TOMPEL
Oke... kalo gitu gimana kalo sekarang kamu ajak kami ke villa? Kita bisa istirahat dulu di sana, ya kan' saudara-saudara?
Para pasukan mengiyakan.
ROY
Ehm, ehm... villanya berantakan.
TOMPEL
Ya terus? Kami gak keberatan. Asalkan ada tempat untuk bermalam.
ROY
Bermalam?
TOMPEL
Ya, hari udah semakin sore... lebih dekat ke villa dibanding ke desa...
ROY
Tapi--
TOMPEL
Kenapa, kamu keberatan? Itu bahkan bukan villa milik kamu.
ROY
Ehm--
TOMPEL
Ayolah, kita pergi!
Lalu tiba-tiba ada beberapa terinfeksi muncul.
TERINFEKSI
(suara berat)
MANUSIA NORMAL!!
TOMPEL
Bangsat! Siap-siap semua!
Pasukan Tompel dan beberapa terinfeksi saling SERANG. Roy memanfaatkan hal itu untuk melarikan diri.
EXT. DEPAN VILLA - AFTERNOON
Roy segera masuk ke villa dan pergi ke tempat Nalea.
INT. VILLA - AFTERNOON
Roy menggendong Nalea yang mulut dan tubuhnya diikat. Ia MERONTA-RONTA saat digendong. Roy membawa tubuh Nalea keluar villa.
EXT. DEPAN VILLA - AFTERNOON
Roy memeriksa keadaan sekitar lalu berlari sambil menggendong Nalea.
EXT. LOKASI KEMAH - AFTERNOON
Roy memasukan Nalea ke TENDA.
INT. TENDA - CONTINUOUS
Roy berbicara kepada Nalea yang terus MENGGERAM.
ROY
Tunggu di sini, ayah bakal jemput kamu setelah situasinya aman.
Dengan hati-hati Roy MENCIUM kening Nalea. Dan mengelus rambutnya. Setelah meletakan BANGKAI KELINCI di dekatnya dan membuka penutup mulutnya, Roy pun pergi.
INT. VILLA - NIGHT
Saat tiba di villa, Tompel dan pasukannya sudah tiba terlebih dulu. Mereka sedang beristirahat.
TOMPEL
Kenapa kamu barusan lari? Hah?
ROY
Saya... saya takut.
TOMPEL
Kamu punya pistol, ngapain takut!
ROY
Maaf...
TOMPEL
Sini psitolnya.
ROY
Apa? Gak! saya yang nemuin pistol ini.
TOMPEL
Pistol itu bakal lebih berguna di tangan saya. SINI!
Roy melihat pasukan Tompel yang memasang mata mengancam. Tak ingin mengambil resiko, ia pun meyerahkan PISTOLNYA kepada Tompel.
Tompel mengamati PISTOL.
TOMPEL
Ini pistol polisi kayanya...
ROY
Ya, saya ambil dari mayat polisi.
Tompel mengangguk.
TOMPEL
Bakal lebih gampang bunuh mereka kalo pake ini.
PASUKAN TOMPEL #1
Kita lapar nih, ada makanan?
ROY
Makanan?
TOMPEL
Ya kalau ada kamu bisa bagi-bagi, disaat seperti ini kita harus saling bantu.
ROY
...ehm, tunggu... saya cari di dapur.
TOMPEL
Eh gak usah, biar saudara saya saja yang ambil, oi, (ke salah satu pasukan) ambil di dapur.
PASUKAN TOMPEL #2 pun pergi ke dapur.
TOMPEL
Jadi kamu bener-bener sendirian di sini?
ROY
...Ya.
TOMPEL
Tempat ini terlalu besar kalo dihuni sendirian... gimana kalo dijadiin basecamp kita?
Pasukan Tompel yang lain setuju.
TOMPEL
Kamu gak keberatan kan'?
Roy menggeleng kepala.
ROY
Ini bukan tempat saya...
TOMPEL
Good!
Pasukan Tompel #2 muncul dari dapur membawa banyak MAKANAN yang Roy ambil dari minimarket.
PASUKAN TOMPEL #2
Lihat yang saya temuin di dapur!
Tompel bersiul.
TOMPEL
Kamu boleh juga, walau penakut tapi bisa ngumpulin makanan sebanyak ini.
ROY
Itu...
TOMPEL
Tenang! Setelah ini kita cari makanan sama-sama! Kenapa kamu gak gabung kelompok kita aja? Kita buru terinfeksi sampai abis! Nanti saya ajarin biar berani.
Tompel dan pasukannya mulai MAKAN.
ROY
Enggak, saya--
PASUKAN TOMPEL #1
Wih, apaan nih, (mengambil bangkai tikus lalu segera MELEMPARNYA) GILA! TIKUS!
TOMPEL
Kamu simpan bangkai tikus di dapur?!
ROY
Gak... itu pasti... tikus yang mau curi makanan...
TOMPEL
Kenapa dia bisa mati...? (melihat makanan yang sedang ia makan) ini beracun jangan-jangan...
ROY
Gak mungkinlah! (mengambil makanan) lihat? Saya makan nih...
Tompel dan yang lain lanjut makan.
TOMPEL
Yaudah, kita isi penuh perut kita, besok kita patroli lagi.
Roy melihat BANGKAI TIKUS dan teringat Nalea.
INT. VILLA - MORNING
Roy dibangunkan oleh Tompel.
TOMPEL
Oi, ayo bangun, oi.
Roy terbangun. Ia dan pasukannya sudah bersiap pergi.
TOMPEL
Kita patroli, sekitar sini kayaknya masih banyak terinfeksinya.
EXT. HUTAN - MORNING
Roy, Tompel dan yang lain berjalan di hutan.
TOMPEL
Kita harus sering patroli kayak gini, biar yang di desa aman.
ROY
Ya.
TOMPEL
Kamu punya keluarga?
ROY
...anak. Gadis.
TOMPEL
Anak gadis? Dimana dia sekarang?
Roy membisu.
TOMPEL
Oh, Maaf... saya pun punya isteri dan anak, balita. (beat) Suatu hari saya tinggal anak dan isteri saya di rumah. Saya masih gak tau tentang wabah ini, sampai sepulangnya saya bekerja membersihkan villa, desa saya udah diserang. Isteri dan anak saya mati dibunuh terinfeksi. Para terinfeksi, kalau mereka lagi laper, mereka bakal makan manusia hidup-hidup. Kalo enggak, mereka cuma buat luka aja. Dan dalam kasus isteri dan anak saya, mereka diserang terinfeksi yang laper. Sejak saat itu saya bersumpah akan menghabisi setiap terinfeksi yang saya temuin.
ROY
Maaf...
TOMPEL
Ngapain minta maaf? Hah! Saya malah banyak omong ya?
ROY
Gak, itu... gak apa-apa...
Tompel merangkul Roy.
TOMPEL
Kita pasti bisa melewati semua ini.
Pasukan di depan mendapati sebuah tenda. Tenda berisi Nalea.
PASUKAN TOMPEL #1
Ada tenda!
TOMPEL
Oh? Ayo kita cek!
ROY
(panik)
Tung--tunggu dulu!
EXT. TENDA - MORNING
Tompel dan timnya bersiap memasuki tenda.
ROY
Sebentar-sebentar.
Roy berdiri di depan tenda, menghalangi mereka.
TOMPEL
Kenapa berdiri di situ, minggir! Biar kita periksa!
ROY
Ini, ehm--ga ada apa-apa di sini!
TOMPEL
Kenapa kamu bicara begitu?
ROY
Soalnya--soalnya...
Mata Tompel memicing.
Salah satu pasukan MENYIBAKAN Tenda dari belakang. Roy segera BERBALIK.
ROY
(panik)
NA--
Namun tak ada Nalea di sana. Tompel menengok.
TOMPEL
Yah, gak ada apa-apa. Khawatir kenapa kamu? (tertawa)
Roy ikut tertawa.
PASUKAN TOMPEL #2
Bentar-bentar... ini... (melihat bangkai kelinci) bangkai kelinci yang tinggal tulangnya doang!
Tompel berpikir.
TOMPEL
Ini... bukan kelinci yang kemarin saya kasih kan'?
Roy perlahan melangkah mundur.
TOMPEL
Ya, ngomong-ngomong kemana kelinci yang kemarin saya kasih?
PASUKAN TOMPEL #1
Cuma terinfeksi yang makan daging mentah kayak gini...
Mata Tompel memicing lagi.
TOMPEL
Kamu... gak sembunyiin terinfeksi kan'?
Roy mundur... lalu BERLARI.
TOMPEL
HEY!!
Tompel mengeluarkan PISTOLNYA, namun ia ragu untuk menembak. Roy pun berhasil kabur ke dalam hutan.
TOMPEL
BANGSAT!
PASUKAN TOMPEL #1
Kenapa gak ditembak?
TOMPEL
Sayang peluru. Biarlah, kita cari dia terus kita interogasi. AYO SEMUANYA! KITA CARI SI ROY!