Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. LOKASI KEMAH - HUTAN PERKEMAHAN - DAY
Roy dan Nalea menyiapkan tas mereka. Beni membuka roti dan memakannya dengan tangan yang masih ada DARAH HITAM nya.
BENI
Tendanya gak usah dirubuhin. Bawa aja pakaian sama makanan kalian.
ROY
Makasih pak, udah ngundang kita ke villa.
BENI
Ya, disaat kayak gini kita harus saling menjaga.
Nalea mengambil pancingan, memperlihatkannya ke Roy.
ROY
(menggeleng)
Gak usah, yang penting aja.
NALEA
Pacingan penting kalau kita mau cari makan.
Beat.
ROY
Ya ampun! kamu belum makan ya.
BENI
Nanti aja di villa, ibu pasti udah siapin ikan goreng. Masakan ibu enak banget.
Nalea tampak senang.
ROY
Makasih!
BENI
(bangun)
Ayo, kita berangkat sekarang.
EXT. DEPAN VILLA - HUTAN PERKEMAHAN - DAY
Roy dan Nalea melihat VILLA yang cukup besar, Beni masuk ke dalamnya.
ROY & NALEA
Waaah...
BENI
Ayo, kalian udah laper kan'?
INT. RUANG MAKAN VILLA - DAY
Roy, Nalea dan Beni masuk. Di meja makan sudah ada keluarga besar Beni. Berbagai MENU IKAN tersaji di atas meja makan, Nalea menelan ludah.
NENEK MAGNOLIA
(ke Nalea)
Hey, kamu udah laper nak? Ayo sini makan, gabung kita.
Nalea mengangguk dan langsung bergabung di meja makan.
ROY
Hey! Nalea!, sopan dikit!
BENI
Gak apa-apa, ayo, anda juga gabung.
Beni dan Roy duduk di samping Nalea.
NENEK MAGNOLIA
Jadi gimana Ben? apa yang udah terjadi di luar?
BENI
Wabah virus.
RATIH (30) Isteri Beni merespon,
RATIH
Hah? Virus? Maksudnya mas?
ANAK PEREMPUAN RATIH (5) yang kecil merengek minta gendong.
RATIH
(ke anaknya)
Ssst, diem dulu.
BENI
Mereka namain Black Virus, orang yang terinfeksi, cairan di tubuhnya berubah jadi hitam. Mereka bakal ngamuk-ngamuk, agresif, nyerang semua orang normal.
RATIH
Ko' bisa...
Beni mengangkat bahu.
BENI
Mendingan kita berlindung di sini, sampai situasi terkendali.
RATIH
Ini beneran mas?
BENI
(mendengus)
Kamu liat tadi orang yang nyerang anak kita. Mana ada orang normal kayak gitu, dan darahnya hitam lagi.
RATIH
Aku pikir yang kayak gitu cuma ada difilm, bisa kejadian ya...
BENI
Gimana kondisi Rio? kepalanya udah diobatin?
RATIH
Udah, udah diperban, untung lukanya gak terlalu dalem.
Beni menangguk.
ROY
Maaf, kalau mayat terinfeksinya sekarang ada di mana?
RATIH
Udah dikuburin, di belakang villa.
Roy dan Beni saling lihat.
BENI
Otaknya harus dihancurin, kalo gak dia bakal tetap hidup.
Beni bangun, namun tiba-tiba duduk lagi. Ia tampak gelisah.
RATIH
Kenapa mas?
BENI
Ada yang aneh... perasaan aku jadi--
RATIH
Mau aku--
BENI
(menggebrak meja)
BERISIK!!
Mata Beni mulai berubah hitam, muncul URAT-URAT HITAM di wajahnya.
BENI
KENAPA KALIAN SEMUA SELALU REPOTIN AKU?!! KENAPA SEMUANYA CUMA BISA ANDELIN AKU?!!
Beni melihat ke Nalea di sebelahnya, dan langsung MENCEKIKnya sampai terjatuh.
BENI
(ke Nalea)
APA LU LIAT-LIAT?!! APA LU LIAT-LIAT!!
Roy dan beberapa orang di sana segera berusaha MELEPAS cengkraman Beni di leher Nalea. Namun tenaganya kuat.
ROY
LEPASIN ANAK SAYA! LEPASIN ANAK SAYA!
RATIH
MAS?!! KAMU KENAPA MAS?!! DIA CUMA ANAK KECIL!!
Nalea semakin MERONTA-RONTA karena sesak nafas. Wajahnya mulai membiru. Roy panik. Ia melihat sebuah PISAU di atas meja, ia pun mengambilnya dan langsung MENANCAPKANNYA ke mata Beni hingga tembus ke otak. Beni tergeletak tewas seketika. Semua terdiam. Ratih HISTERIS.
Nalea BATUK-BATUK dan ketakutan, Roy menenangkannya.
RATIH
(ke Roy)
Apa yang udah kamu lakuin... APA YANG UDAH KAMU LAKUIN?!
Ratih segera memeluk Beni yang berlumuran DARAH HITAM.
ROY
Dia terinfeksi... jangan deketin mayatnya...
NENEK MAGNOLIA
Keluar.
ROY
Maaf nek, saya cuma lindungin--
NENEK MAGNOLIA
KELUAR!
Roy dan Nalea segera keluar dari villa, Roy memangku Nalea. anggota keluarga memandang mereka dengan murka.
EXT. LOKASI KEMAH - HUTAN PERKEMAHAN - AFTERNOON - RAIN
Roy yang memangku tubuh Nalea, masuk ke tenda. Mulai hujan saat itu.
INT. DALAM TENDA - CONTINUOUS - RAIN
Roy membaringkan Nalea yang mulai menangis. Saat akan mengusap kepalanya Roy menyadari tangannya terciprat darah hitam. Ia pun segera keluar tenda.
EXT. LOKASI KEMAH - HUTAN PERKEMAHAN - CONTINUOUS - RAIN
Di depan tenda, Roy mengadahkan kedua tangannya, membiarkan air hujan menghilangkan darah di tangannya. ia memejamkan mata, berpikir bahwa baru saja dirinya membunuh seseorang. Roy BERTERIAK tapi kita tak mendengar apapun kecuali bunyi hujan.
INT. DALAM TENDA - NIGHT - HEAVY RAIN
Nalea terbangun, ia menyadari tendanya mulai kebanjiran, ia pun membangunkan Roy.
NALEA
Yah, ayah, tendanya banjir.
Roy melihat sekeliling tendanya, AIR mulai masuk.
EXT. DEPAN VILLA - HUTAN PERKEMAHAN - NIGHT - HEAVY RAIN
Roy dan Nalea pergi ke villa, tak ada lagi tempat berteduh untuk mereka kecuali villa itu. Roy dan Nalea mendekati teras, dan mereka mendengar LETUSAN SENJATA API.
ROY
(ke Nalea)
Tunggu di sini.
Roy mengintip lewat jendela, dan ia melihat beberapa anggota keluarga Magnolia yang tergeletak tewas, DARAH mereka HITAM.
Roy memeriksa pintu, tak terkunci. Ia pun masuk dengan waspada. Suasana sepi. Roy melangkahi beberapa MAYAT anggota keluarga Magnolia yang sudah terinfeksi. Di kepala mereka ada bekas lubang peluru.
LATER -- Roy naik ke lantai dua, kita melihat Nenek Magnolia sedang duduk di sebuah kursi goyang dengan SENAPAN LARAS PANJANGNYA. Pandangannya kosong menatap ke luar jendela. Di lantai sebelah nenek, ada Rio cucu lelakinya, anak Beni, tergeletak tewas dengan kepala yang bocor.
NENEK MAGNOLIA
(tanpa menoleh)
Mereka semua mati. Keluarga saya.
Beat.
NENEK MAGNOLIA
Ratih terinfeksi, menyerang semuanya, dan mereka... saling meluapkan segala kekesalan yang mereka pendam selama ini.
Beat.
NENEK MAGNOLIA
(menoleh)
Jawab nak Roy, apakah mereka menjadi monster, ataukah mereka hanya melepaskan monster, yang memang sudah ada dalam setiap diri kita?
Beat.
ROY
Saya... tidak tahu.
NENEK MAGNOLIA
Sekarang saya tak ada bedanya, dengan mereka semua, saya sudah menjadi monster. Manusia mana yang bisa membunuh seluruh anggota keluarganya dengan tangganya sendiri?
ROY
Mereka bukan lagi...
NENEK MAGNOLIA
Mereka masih sama. Saya bisa melihat barusan, dari dalam mata cucu dan anak-anak saya, mereka masih ada di sana... menangis ketakutan. Saya jadi menyesal dengan apa yang saya lakukan... mungkin saja mereka bisa sembuh...
ROY
Ya... mungkin, saya juga menyesal, tadi siang telah...
NENEK MAGNOLIA
Tadi siang kamu menyelamatkan anakmu, jika Beni tidak dihentikan, anakmu itu bisa mati, tidak ada yang perlu disesali... tapi saya, saya menembak darah daging saya sendiri karena saya takut mati... (menangis) takut mati... di usia yang ke tujuh puluh ini... saya sudah membunuh mereka semua, karena rasa takut pada kematian!
Beat.
NENEK MAGNOLIA
...kamu ke sini... untuk berteduh dari hujan kan'? Besar sekali hujan di luar sana.
ROY
Ya, tapi jika tidak diizinkan--
NENEK MAGNOLIA
Saya izinkan, dengan syarat... (beat) makamkan dulu semua anggota keluarga saya.
Beat. Roy mengangguk.
EXT. HALAMAN BELAKANG VILLA - HUTAN PERKEMAHAN - NIGHT - RAINY
Roy sedang MENGUBURKAN anggota keluarga Magnolia menggunakan SEKOP, ia memakai baju berlapis-lapis untuk melindunginya dari DARAH HITAM. Ia sempat terdiam saat akan menguburkan jasad anak-anak.
ROY
Mereka pun jadi monster...
Kita melihat tubuh anak-anak itu mulai ditutupi tanah galian.
INT. VILLA - NIGHT - RAINY
Roy masuk dan melepas lapisan pakaiannya, Nalea sedang memandang ke luar jendela.
ROY
Malam ini kita tidur di sini.
NALEA
Apa mereka gak akan bangun lagi?
ROY
...Harusnya gak.
NALEA
Aku takut waktu lagi tidur... mereka bangun...
ROY
Ayah bakal jaga kamu. Ayah janji. Apapun yang terjadi, ayah bakal jaga kamu.
Nalea memeluk sang ayah. Roy membalas pelukannya.
INT. VILLA - MORNING
Roy dan Nalea yang tertidur di sofa sambil berpelukan, DIKEJUTKAN dengan suara LETUSAN SENJATA API dari lantai dua.
ROY
(ke Nalea)
Tunggu di sini!
Roy segera ke lantai dua, dan ia menemukan Nenek Magnolia sudah mengakhiri nyawanya sendiri.
EXT. HALAMAN BELAKANG VILLA - HUTAN PERKEMAHAN - MORNING
Roy menguburkan jasad Nenek Magnolia bersama anggota keluarganya.
INT. VILLA - MORNING
Roy dan Nalea duduk bersebelahan di sofa.
NALEA
Sekarang kita harus ngapain Yah?
ROY
Kita tunggu, sampai semuanya normal.
NALEA
Apa semuanya bakal normal lagi?
ROY
Ya, sekarang para peneliti pasti lagi berjuang keras cari vaksinnya.
Beat.
NALEA
Aku laper.
LATER -- Roy memasak di dapur. Setelah itu ia sarapan bersama Nalea.
ROY
Persediaan makanannya ada banyak, mungkin cukup buat dua bulan.
NALEA
Dua bulan... tanpa sinyal...
ROY
Seenggaknya kamu masih hidup. Setelah semuanya selesai kamu bisa lanjut hidup dengan normal.
NALEA
...Aku gak mau tinggal sama papah.
ROY
Kenapa? kamu bilang sendiri papah kamu baik.
NALEA
Iya tapi... rasanya gak nyaman, segen, kayak tinggal sama orang lain, aku harus selalu pura-pura jadi anak baik depan dia.
Roy mendengus.
ROY
Jadi selama ini kamu pura-pura jadi anak baik? ...apa mau tinggal sama ayah aja? Biar gak pura-pura jadi anak baik lagi?
NALEA
Rumah ayah kotor... bau... aku gak suka...
ROY
Mau gimana lagi, ayah capek pulang kerja, gak ada energi buat beres-beres...
NALEA
Aku pengen tinggal di rumah yang sekarang... bagus, bersih... tapi isinya Ibu sama Ayah.
Beat.
ROY
Maaf sayang, kayaknya itu gak mungkin. Ibu sama Ayah udah sampai di titik, dimana kita gak mungkin hidup bersama lagi.
NALEA
Kenapa?
ROY
Karena...
NALEA
Ibu benci ayah?
ROY
Itu salah satunya. Alasan yang lain, karena... ayah benci diri ayah sendiri.
NALEA
Hah?
ROY
Ayah ngerasa, bisa tinggal lagi bareng ibu kamu itu sesuatu yang... terlalu baik buat ayah. Dulu ayah sering sakitin ibu kamu.
NALEA
Aku tau. Ayah suka bentak-bentak, pernah mukul juga...
Beat.
ROY
Ayah dibutain perempuan lain. Maaf.
NALEA
Aku gak suka laki-laki yang selingkuh...
ROY
Ya, karena itu... jangan terlalu baik sama ayah, ayah pantes kamu benci.
NALEA
...Aku gak bisa kayak gitu.
Roy tersenyum.
ROY
Makasih.
Nalea balas senyum.