Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
1 INT. RUMAH DIANA - RUANG MAKAN - PAGI
Diana, Cemara dan Aryo duduk di kursi meja makan dan memulai aktivitas sarapan dengan roti dan telur yang sudah tersaji di piring masing - masing.
DIANA
Mas, hari ini aku ikut juga ya bareng mau ke kantor.
ARYO
Tumben ke kantor? (Mengernyitkan dahi sambil mengunyah makanan)
DIANA
Iya, Jodi kemarin ngabarin katanya ada project baru.
ARYO
Oh gitu, ya udah ayo bareng udah lama juga enggak berangkat bareng.
2 EXT. LUAR RUMAH DIANA - PAGI
Aryo membukakan pintu mobil untuk Diana dan Cemara di belakang, Aryo yang menyetir. Mobil mereka pun melaju.
CUT TO
3 INT. DI DALAM MOBIL ARYO - PAGI
Cemara berpamitan pada Diana dan Aryo, karena akan pergi ke sekolah.
CEMARA
Ya udah Ma, Pa aku duluan ya (mencium tangan Diana dan Aryo)
DIANA
Semangat ya belajarnya sayang (mencium pipi cemara)
CEMARA
Pasti dong ( tersenyum)
Cemara membuka pintu mobil dan keluar dari mobil.
CUT TO
4 EXT. LUAR MOBIL ARYO - GERBANG SEKOLAH - PAGI
Cemara berdiri sejenak di ambang gerbang sambil menghadap ke arah mobil Aryo.
CEMARA
Daahh (melambaikan tangan)
CUT TO
Jendela mobil Aryo terbuka dan Diana muncul dari jendela, lalu melambaikan tangan ke arah Cemara.
5 INT. DALAM MOBIL ARYO - PAGI
ARYO
Pulangnya aku jemput? (Melihat ke kaca yang mengarah pada Diana)
DIANA
Gak usah mas, bakalan sebentar kok. Nanti aku naik taksi aja.
ARYO
(Mengangguk) oke kalo gitu.
6 EXT. DEPAN KANTOR DIANA - PAGI
Diana keluar dari mobil, lalu menghadap ke mobil Aryo dan melambaikan tangan. Aryo membuka jendela mobilnya dan melambaikan tangan pula pada Diana.
7 INT. LOBBY KANTOR DIANA - PAGI
Diana berjalan di lobby lalu langkahnya terhenti sejenak karena ada pegawai yang menyapa nya.
PEGAWAI 1
Mba Diana baru kelihatan lagi nih di kantor (tersenyum)
PEGAWAI 2
Iya mba, gimana kabarnya?
DIANA
Eh iya nih, alhamdulillah baik (tersenyum) ya udah saya duluan ya.
Diana melanjutkan langkahnya untuk menuju ruangan Jodi.
8 INT. RUANGAN KERJA JODI - PAGI
Diana masuk ke ruangan kerja Jodi dan tampak kebingungan melihat tak ada siapa-siapa di ruangan itu.
DIANA (V.O)
Lah kok gak ada siapa-siapa, aneh Jodi kemana ya.
Diana duduk di sofa yang ada di ruangan itu.
DIANA (V.O)
Ya udah deh tunggu aja di sini.
Jodi datang dengan buru-buru, pintu ruangan ia buka. Tampak Jodi membawa sebuah buku, lalu menghampiri Diana yang telah berada di ruang kerjanya. Jodi pun duduk di samping Diana.
JODI
Ow ow ow Diana (menjabat tangan Diana) sorry gue bawa dulu ini barusan (mengacungkan buku)
DIANA
Oh jadi novel lagi.
JODI
Ini novel booming banget, ceritanya bagus makanya banyak yang baca. Lo juga baca dulu aja deh, pasti lo tertarik juga.
DIANA
Oke kalo gitu, gue bawa ya (mengambil novel dari Jodi)
CUT TO
9 INT. LUAR RUANG KERJA JODI - SIANG
Jodi dan Diana keluar dari ruang kerjanya, lalu Diana berpamitan.
DIANA
Huh, bikin sakit perut ya ngobrol sama lo (tertawa)
JODI
Daripada bete lo di rumah mulu.
DIANA
(Tertawa) oke kalo gitu gue balik dulu ya, mau baca dulu ini.
JODI
Ya udah deh bye.
DIANA
Bye sixpack!
JODI
(Melihat ke arah perutnya dan mencubit-cubit perutnya) wah lo bener-bener ya (berteriak karena Diana sudah agak jauh)
DIANA
(Tertawa dan melambaikan tangan)
CUT TO
10 EXT. LUAR KANTOR DIANA - SIANG
Diana melambaikan tangan dengan menunjuk ke arah jalan, lalu sebuah taksi berhenti dihadapannya. Diana pun menaiki taksi tersebut, dan terus pergi.
11 EXT. LUAR RUMAH DIANA - SIANG
Diana keluar dari taxi setelah membayarnya dan segera masuk ke dalam rumahnya.
12 INT. RUMAH DIANA - KAMAR DIANA - SIANG
Diana menjatuhkan diri pada sofa yang ada di kamarnya, sambil melihat - lihat novel yang ia bawa dari Jodi dengan cepat. Setelah itu Diana menyimpan novel itu di meja riasnya dan beranjak pergi keluar kamarnya, untuk menuju kamar Cemara.
CUT TO
13 INT. RUMAH DIANA - KAMAR CEMARA - SIANG
Diana membuka pintu kamar Cemara, dilihatnya kamar Cemara yang ternyata acak-acakan karena belum dibereskan. Lalu Diana hampiri kasur Cemara dan mulai membereskannya.
FLASHBACK
1995
14 INT. RUMAH IBU TETI - KAMAR DIANA - SORE
Diana dengan setelan seragam sekolah membuka pintu kamarnya. Diana kaget karena melihat ibunya tengah membereskan tempat tidurnya. Setelah sadar ada yang membuka pintu Ibu Teti menoleh pada Diana yang tengah tertegun di pintu.
DIANA
(Wajah tegang) a-assalamualaikum bu.
TETI
Waalaikumsalam (menyeka keringat dipelipisnya)
Lalu Teti beranjak dari kamar Diana dengan wajah tak menyenangkan. Diana pun masuk ke dalam kamarnya lalu menyimpan tas dan membuka sepatunya lalu ganti baju.
CUT TO
15 INT. RUMAH TETI - RUANG MAKAN - SORE
Diana berjalan menuju meja makan, lalu duduk di kursi meja makan. Diana mengambil nasi dan lauknya sendiri, Teti masih sedang menyiapkan makanan sambil terus mengomel.
TETI
Sebelum berangkat sekolah itu beresin dulu tempat tidur. Kamar anak gadis kok begitu bentuknya.
DIANA
Iya maaf bu, buru-buru tadi.
TETI
Makanya bangun itu jangan kesiangan terus (melihat ke arah Diana) jadi siapa yang beresin? Ibu lagi pasti. Gadis itu harus bisa bangun pagi, ini kok kayak bukan anak perempuan aja.
DIANA
Ya padahal gak usah diberesin bu, biar aku aja kalo udah pulang dari sekolah.
TETI
Kamu itu kalo dikasih tau malah jawab terus. Kalo ibu ngasih tau kamu itu harusnya kamu perbaiki apa salahnya kamu, malah pake alasan lain.
Diana tertunduk sambil terus menyantap makanannya dengan malas.
CUT TO
Lalu Wijaya membuka pintu rumah dan berjalan menuju ruang makan.
CUT TO BACK
Wijaya berdiri di samping meja makan.
WIJAYA
Assalamualaikum (melihat ke arah Diana dan Teti) loh ibu kenapa mukanya gitu? Diana kenapa juga makannya kayak yang males gitu?
TETI
Waalaikumsalam (menoleh pada Wijaya)
DIANA
Waalaikumsalam (sambil terus melihat nasi dipiringnya)
TETI
Biasa pak, si Ana itu kalo dikasih tau malah jawab terus. Ibu kan cuma ngasih tau kalo sebelum berangkat sekolah itu beresin dulu tempat tidur, handuk jangan di simpen di kasur.
WIJAYA
Oalah, pantes aja Ana gitu, ibu ngasih taunya sambil gitu sih mukanya jadi kan Ana takut, ya kan Na?
Bapak cengengesan agar suasana tak terlalu tegang.
TETI
(Tatapan tajam pada Wijaya) emang udah gini dari sananya mau gimana lagi? Udah ditakdirkan biasa-biasa aja gak bisa protes juga!
Diana langsung terperanjat dan berdiri mendengar ocehan ibunya yang semakin menjadi. Wijaya hanya terdiam karena ternyata ia salah dalam berkata.
DIANA
Bu, Pak aku mau ke kamar dulu, udah selesai makannya.
Diana pergi menuju kamarnya. Teti tampak kesal sedangkan Wijaya canggung dengan suasana seperti itu.