Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
ACT III
INT. RUMAH BEBY - KAMAR BEBY - DAY
BEBY
Jar Fajar!
Fajar membuka jendelanya.
FAJAR
Ada apa teriak-teriak? Masih pagi juga.
BEBY
Bantuin gue please! Deadline lukisan gue diajuin minggu depan. Gue butuh lo.
Awalnya Fajar terlihat terkejut. Tapi dia mengerti maksud Beby.
FAJAR
Ya udah. Dari sini bisa gak?
BEBY
Enggak bisa. Lo ke rumah gue aja gimana? Nggak sibuk kan?
CUT BACK TO:
INT. RUMAH FAJAR - KAMAR FAJAR - DAY
Fajar melihat laporannya di atas meja.
FAJAR (V.O.)
Laporan gue banyak. Tapi kalau nggak gue bantu, kasihan juga tugas dia nggak selesai.
FAJAR
Oke, gue ke rumah lo.
CUT TO:
EXT./INT. RUMAH BEBY - TERAS - DAY
BEBY
Eh bener gitu aja. Gue pakai sisi kanan wajah lo. Jadi lo nggak usah gerak dulu.
FAJAR
Sampai berapa lama?
BEBY
Gue nggak tahu. Tergantung, kalau cepet paling 5 jam.
FAJAR
5 jam?
Beby melihat Fajar.
BEBY
Kenapa emang? Lo ada tugas?
FAJAR
Kalau gue bilang ada tugas, lo tetep lanjut kan?
BEBY
Iya. Soalnya lo udah bilang mau bantu ya sekalian.
Beby sangat fokus melukis.
2 jam berlalu. Fajar mulai melihat Beby.
FAJAR (V.O.)
Dia nggak seperti cewek yang sebulan lalu ketemu sama gue. Kalau serius kayak gini dia mirip.. ah gue nggak bisa menyamakan Beby dengan Kinara.
BEBY
Lo kenapa lihatin gue gitu? Naksir?
FAJAR
Nggak nyangka orang kayak lo bisa serius.
BEBY
Wait. Maksudnya orang kayak gue itu gimana? Walau kelihatannya gue banyak nggak seriusnya, gue juga bisa serius kali.
Fajar tersenyum tipis.
BEBY
Coba senyum lagi kayak gitu yang lama. Kayaknya bagus.
Fajar langsung berhenti tersenyum.
CUT TO:
INT. RUMAH BEBY - KAMAR DODI - DAY
Beby berlari memeluk Dodi yang sedang belajar.
BEBY
Dek gue seneng bangettt.
DODI
Kenapa lagi sih?
BEBY
Gue deket sama Fajar. Dia baik ke gue!
Beby mencium pipi Dodi dan langsung keluar.
INT. RUMAH BEBY - KAMAR KRISTIN - DAY
Beby berlari memeluk Kristin.
BEBY
Gue seneng Fajar baik ke gue Kak.
KRISTIN
Lo nggak baru bangun tidur dan habis mimpi?
BEBY
Ish gue beneran! Dia ke rumah, mau jadi model lukisan gue.
KRISTIN
Tapi gue nggak tahu kalau dia ke sini.
BEBY
Ya cuma di teras.
KRISTIN
Syukur deh akhirnya Adik gue cintanya nggak bertepuk sebelah tangan. Padahal gue udah nyiapin tisu banyak.
Kristin melihat meja belajarnya yang penuh dengan tisu baru.
BEBY
Ye awas aja lu nanti kalau jatuh cinta.
Beby menendang kaki Kristin dan langsung kabur.
INT. RUMAH BEBY - RUANG MAKAN - NIGHT
MAMA BEBY
Tadi Fajar ke rumah ngapain Beb?
Beby melihat mamanya.
BEBY
Bantuin Beby ngerjain tugas.
PAPA BEBY
Bukannya Fajar anak kedokteran?
BEBY
Kok Papa tahu?
MAMA BEBY
Papa tuh sebenernya kepo sama semua cowok yang deket sama anak-anaknya.
Beby tersipu malu.
BEBY
Dia bantu Beby jadi model lukisan Beby.
MAMA BEBY
Emang Fajar mau Beb?
BEBY
Mau dong Ma. Pesona anakmu ini udah nggak usah diragukan lagi.
PAPA BEBY
Seperti Papa.
Beby dan papanya melakukan tos bersama.
CUT TO:
INT. RUMAH FAJAR - KAMAR FAJAR - NIGHT
Fajar mengarahkan teropongnya untuk melihat bintang. Dia memang suka melakukan itu untuk sejak kecil.
FAJAR (V.O.)
Dari kecil gue kemakan omongan kalau orang yang udah nggak ada, kalau lagi kangen bisa dilihat di langit, di bintang. Anehnya sampai sekarang gue masih melakukan itu yang jelas-jelas hanya penenang untuk anak kecil.
Fajar menutup teropongnya. Dia melihat kamar Beby.
FAJAR (V.O.)
Bi, gue bukan orang yang baik buat lo. Tapi kalau lo berusaha untuk membuat gue baik, gue akan mencoba untuk membaik.
Fajar mengambil ponsel dan mengikuti akun media sosial Beby. Fajar juga memberikan like di postingan terakhir Beby.
CUT TO:
INT. RUMAH FAJAR - RUANG TAMU - DAY
Beberapa hari kemudian.
FAJAR
Ini teksnya. Lo tinggal jawab yang ada di situ aja kalau gue tanya. Ngerti nggak?
Beby mengangguk cepat.
BEBY
Gampang. Gue ngerti kok.
Fajar memulai observasi dengan memberikan beberapa pertanyaan seperti pada pasien untuk Beby. Mereka kadang tertawa kadang saling marah karena berbeda pendapat.
BEBY
Susah bener padahal cuma nanya doang. Udah take berapa kali?
FAJAR
Lima kali ada.
BEBY
Lo hebat banget bisa bertahan sejauh ini. Kedokteran terkenal susah.
FAJAR
Semua jurusan ada porsi susahnya masing-masing. Gue kagum sama lo karena lo bisa ngelukis dan gue nggak. Kurang lebih kayak gitu Bi.
Beby membenahi posisi duduknya menjadi tegap.
BEBY
Makasih.. makasih udah bertahan sejauh ini. Gue nggak bisa bayangin gimana jadi lo beberapa tahun yang lalu. Kalau ada waktu, gue mau berterima kasih ke Kirana.
FAJAR
Mau ikut gue ke tempat Kinara juga?
BEBY
Mau! Gue mau kenalan juga sama orang yang pernah buat lo bahagia.
FAJAR
Kata kenal yang lo maksud cukup menakutkan.
Beby dan Fajar tertawa.
CUT TO:
INT. RUMAH FAJAR - RUANG TAMU - NIGHT
Papa Fajar berkunjung. Fajar yang baru turun dari tangga terlihat terkejut. Dia menghampiri papanya dengan raut wajah datar.
MAMA FAJAR
Papa ke sini karena kangen kamu.
FAJAR
Tiga tahun baru kangen sekarang?
Papa Fajar berdiri dan berlutut di depan Fajar.
PAPA FAJAR
Kesalahan Papa sangat besar. Papa minta maaf karena begitu egois. Kami tidak memikirkan perasaan kamu juga saat itu Nak.
MAMA FAJAR
Mama minta maaf Fajar. Andai kami lebih perhatian, kamu tidak perlu menanggung trauma.
FAJAR
Dari mana tahu saya punya trauma?
Mama Fajar meraih tangan Fajar dan menggenggamnya erat.
MAMA FAJAR
Kirana cerita semuanya ke Mama. Mama yang menyampaikan ke Papa kamu terkait trauma kamu. Maaf kami belum bisa jadi orangtua yang baik untuk kamu Nak. Tapi Mama akan berusaha lebih baik lagi setiap hari. Tegur Mama kalau Mama salah, jangan ragu.
Mama dan papa memeluk Fajar. Fajar tidak membalas pelukan itu.
FAJAR (V.O.)
Berlian itu akan berhaga jika hilang. Akan dicari jika membutuhkan.
MAMA FAJAR
Sekarang bisakah kita saling menerima keputusan satu sama lain dan tidak membenci satu sama lain?
Fajar mengangguk pelan. Dia berusaha untuk mengikhlaskan masa lalunya.
CUT TO:
INT. RUMAH BEBY - KAMAR BEBY - DAY
Beby menghadap ke laptop dengan serius. Saat ini dia sedang kuliah.
DOSEN #2
Tugas kalian semua sudah saya terima. Saya apresiasi yang sangat besar untuk semua usaha kalian. Dan saya ingin menyampaikan satu lukisan yang menurut saya sangat menarik.
Beby mengambil camilan di meja lain.
DOSEN #2
Lukisan Beby Fajrina sangat membuat saya terpukau. Selamat, di tugas kali ini kamu mendapatkan nilai tertinggi dari saya.
Beby menyemburkan camilannya. Dia juga melotot mendengarnya.
BEBY
Saya Pak? Nilai saya paling tinggi?
DOSEN #2
Iya kamu. Selamat atas kerja kerasnya.
Beby mematikan kamera Zoom sebentar lalu berteriak kencang. Dia juga berlari ke balkon.
BEBY
Jar Fajar! Makasih banyak gue dapet nilai tertinggi!
Beby kembali lagi ke kamar dan kembali mengaktifkan kamera.
BEBY
Terima kasih banyak Pak.
CUT BACK TO:
INT. RUMAH FAJAR - KAMAR FAJAR - DAY
Fajar refleks menjatuhkan jarum suntik yang dia pegang ketika mendengar teriakan Beby. Ketika Fajar melihat kamar Beby, tidak ada siapa-siapa.
FAJAR (V.O.)
Gue denger dia bilang selamat.
Fajar menggaruk rambutnya. Dia mengambil jarum suntik dan kembali ke kuliahnya.
CUT TO:
INT. RUMAH BEBY - RUANG KELUARGA - DAY
Dua bulan kemudian.
MAMA BEBY
Bantal leher udah dibawa belum?
BEBY
Udah Ma.
MAMA BEBY
Kuas sama cat airnya udah dibawa semua?
BEBY
Udah Mamaku sayang.
Beby memeluk mamanya dan mencium pipinya.
BEBY (CONT'D)
Beby cuma mau ke Bandung buat kuliah bukan minggat dari rumah Ma.
Dodi dan papa tertawa.
MAMA BEBY
Udah setahun kamu di rumah. Sekarang mau balik lagi, rasanya kayak ada yang hilang.
BEBY
Tenang aja Ma. Mama masih bisa ke kosan Beby kok.
MAMA BEBY
Pingin nganter kamu juga ke sana.
BEBY
Eitsss, Beby udah sama Fajar.
PAPA BEBY
Biarin Mah. Anak kita udah gede. Papa juga percaya sama Fajar.
KRISTIN
Kasihan sebenernya gue ngelihat Fajar harus menghadapi lo Dek.
BEBY
Fajar aja nggak keberatan.
Beby mengejek Kristin dengan menjulurkan lidahnya.
CUT BACK TO:
INT. RUMAH FAJAR - KAMAR FAJAR - DAY
Fajar mengemasi barang-barangnya ke dalam koper. Ada dua koper, satu koper untuk barang pribadi dan satu koper untuk peralatan kuliah. Tanpa sengaja dia menyenggol foto di meja.
FAJAR (V.O.)
Kinar, hari ini gue akan bawa orang yang bener-bener gue suka ke rumah lo. Lo nggak marah kan?
Fajar mengusap foto itu. Dia menatanya kembali lalu melihat kamar Beby yang sudah tertutup rapat.
FAJAR (V.O.)
Terima kasih untuk waktu yang udah lo habiskan untuk membantu gue selama kita di rumah Bi.
Fajar menutup jendela kamarnya. Dia turun membawa dua kopernya.
EXT./INT. RUMAH FAJAR - TERAS - DAY
Fajar menelepon seseorang.
EXT. JALANAN - DAY
ANONIM
Halo? Baik Mas, semuanya sudah siap.
INTERCUT TO:
EXT./INT. RUMAH FAJAR - TERAS - DAY
FAJAR
Terima kasih banyak. Sudah saya transfer ke rekening.
ANONIM
Terima kasih banyak Mas. Hubungi saya kapan saja kalau ada masalah. Ada garansinya.
FAJAR
Iya.
CUT TO:
EXT./INT. RUMAH BEBY - TERAS - DAY
Beby menarik satu koper sedangkan Kristin menarik satu koper lagi.
KRISTIN
Perasaan dulu nggak pernah tuh gue mau berangkat kuliah rempong kayak gini.
BEBY
Ckckck. Gue udah nambah semester. Jurusan gue isinya praktek terus. Mau nggak mau ya gue harus bawa dua koper.
Kristin memutar bola matanya.
KRISTIN
Mana Fajar? Udah lo telepon belum?
BEBY
Ntar lagi juga ke sini.
KRISTIN
Eh emang dia udah move on beneran dari siapa itu namanya?
BEBY
Kinara?
KRISTIN
Nah iya itu. Udah move on beneran?
BEBY
Gue nggak tahu sih Kak. Tapi gue yakin dia usaha juga.
KRISTIN
Pokoknya kalau dia macem-macem sama lo atau nyakitin lo, bilang ke gue.
Beby mengangkat dua jempolnya ke depan.
BEBY
Gue tahu sebenernya lo tuh perhatian. Sayang aja galak.
KRISTIN
Salah sendiri jadi orang rese.
Mobil Fajar memasuki pekarangan. Fajar turun dan merapikan rambutnya.
BEBY
Ngapain lo ngelihatin Fajar kayak gitu? Awas aja kalau nikung!
KRISTIN
Ish apaan sih lo. Mana mungkin nikung Adik sendiri? (beat) Tapi selera lo cukup bagus.
Beby mendorong Kristin agar masuk ke rumah. Lalu Beby menghampiri Fajar.
FAJAR
Udah siap?
BEBY
Udah. Tapi gue bawa dua koper gapapa?
Fajar melihat ke belakang Beby.
FAJAR
Gapapa.
Fajar mengambil dua koper Beby dan membawanya ke mobil. Saat memauskkan koper, terlihat keluarga Beby mengintip di pintu.
BEBY
Kalian ngapain di situ?
Keluarga Beby keluar. Mereka malu-malu menghadapi Fajar kecuali Papa Beby.
FAJAR
Pagi Om, Tante.
PAPA BEBY
Ekhm. Pagi.
MAMA BEBY
Kalian mau berangkat langsung?
BEBY
Iya Mah biar nggak macet juga.
Fajar menghampiri papa dan mama Beby.
FAJAR
Perkenalkan Om, Tante, saya Fajar.
MAMA BEBY
Anaknya Ira bukan? Ganteng ya.
Fajar hanya tersenyum.
PAPA BEBY
Kamu bawa anak saya hati-hati. Jangan ngebut karena Beby nggak akan suka.
FAJAR
Baik Om. Saya nggak akan ngebut.
BEBY
Padahal Papa yang takut, iya nggak?
Mereka tertawa. Dodi tiba-tiba berlari memeluk Beby.
BEBY
Uluh-uluh. Adek gue yang paling ganteng kenapa? Sedih ya mau ditinggal kuliah Kakaknya?
DODI
Gue seneng lo pergi dari rumah. Bye-bye.
Beby menjewer telinga Dodi.
BEBY
Hm.. awas aja lu gue aduin Papa sama Mama kalau lu udah pacaran.
Papa dan mama Beby melotot.
BEBY
Ya udah deh Mah, Pa. Aku berangkat dulu sama Fajar. Bye-bye.
Beby mencium pipi orangtuanya. Dia melambaikan tangan ke Dodi dan Kristin juga.
MAMA BEBY
Kalau udah sampai telepon ya.
BEBY
Siap Bu Bos.
Beby dan Fajar masuk ke mobil. Mobil meninggalkan halaman rumah Beby.
CUT TO: