Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. RUMAH FAJAR - RUANG TAMU - DAY
Fajar menata boneka sebagai subjek untuk skill lab. Dia mengeluarkan jarum suntik, jarum hecting dan alkohol.
DOSEN #1
Waktu injeksi 1 menit maksimal. Waktu suturing maksimal 5 menit.
Fajar segera melakukan tindakan sesuai perintah dokter yang memimpin praktikum. Dia berhasil menyelesaikan praktikum dengan tepat.
DOSEN #1
Baik, untuk penilaian sudah saya siapkan. Tolong cek halaman web penilaian secara berkala karena saya akan mengumumkan kelulusan praktikum dalam waktu dekat.
Semua mahasiswa di room kelas berterima kasih.
DOSEN #1
Dan jangan lupa untuk minggu depan pasien untuk observasi harus asli. Sebaiknya kalian mulai mencari mulai dari sekarang. Baik kalau begitu kuliah saya akhiri, selamat belajar.
Akhirnya Fajar bisa mengistirahatkan punggungnya di kursi. Fajar belum tahu siapa yang akan ia jadikan pasien bohongan untuk praktikum. Dia sedang berpikir keras.
FAJAR (V.O.)
Nggak mungkin Mama, terlalu sibuk.
Fajar mengemasi alat praktikumnya.
FAJAR (V.O.)
Kirana juga nggak mungkin.
Fajar menaiki tangga menuju kamarnya.
FAJAR (V.O.)
Lalu siapa?
INT. RUMAH FAJAR - KAMAR FAJAR - DAY
Fajar menutup pintu. Dia meletakkan alat praktikum dan buku di meja belajar. Lalu dia duduk.
FAJAR (V.O.)
Gue nggak punya sahabat. Gue nggak punya saudara. Siapa yang bisa membantu?
Tanpa sengaja Fajar melihat Beby yang mondar-mandir di kamar. Tatapan Fajar berubah drastis seperti menemukan jawabannya.
CUT TO:
INT. RUMAH BEBY - KAMAR BEBY - DAY
BEBY (V.O.)
Gue harus cari objek baru. Fajar bukan lagi objek gue.
Sejak lima menit yang lalu Beby berjalan mondar-mandir di kamarnya.
BEBY (V.O.)
Apa iya gue harus pakai objek Gamal? Ah.. enggak mau gue!
Beby memutuskan untuk ke balkon.
EXT. RUMAH BEBY - BALKON - DAY
Beby mencoba mencari inspirasi dengan melihat sekelilingnya. Hingga matanya melihat Fajar yang sedang terlihat berpikir keras.
BEBY (V.O.)
Apa sih sebenernya yang selalu lo pikirin sampai alis lo hampir nyatu gitu?
Beby duduk di kursi. Dia memandangi Fajar meskipun masih kesal.
BEBY (V.O.)
Ternyata gue salah. Gue kira menyukai seseorang butuh persiapan yang besar dan lama. Kenyataannya, kurang dari satu bulan dan tanpa persiapan apapun, gue udah suka sama lo.
Beby menghela napasnya.
BEBY (V.O.)
Bodohnya gue nggak tertarik sama cowok-cowok di kampus yang selalu ngejar gue, tapi gue malah suka sama lo yang baru aja gue kenal.
CUT TO:
INT. RUMAH FAJAR - KAMAR FAJAR - DAY
Fajar masih melihat Beby. Dari Beby masih di kamar sampai duduk di balkon.
FAJAR (V.O.)
Satu-satunya orang yang gue tahu selain Mama di kompleks ini adalah dia.
Fajar memutar bolpoin yang ia pegang dan menumpukan kedua tangan di bawah dagu.
FAJAR
Apa dia mau?
CUT TO:
EXT. RUMAH BEBY - BALKON - DAY
BEBY
Tapi kalau dia senyum gitu siapa yang nggak meleleh coba?
Tiba-tiba Fajar melambaikan tangan ke Beby.
BEBY (V.O.)
Gue nggak salah lihat? Dia say hai ke gue?
Beby memastikan keadaan dengan melihat sekitarnya. Fajar sudah mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
FAJAR
Sorry kalau gue nggak ramah sama lo. Nama lo siapa?
Beby merasa sangat senang tapi dia menutupi kesenangan dengan berpura-pura jutek.
BEBY
Beby Fajrina.
FAJAR
Gue bisa panggil lo dengan apa?
BEBY
Terserah lo.
FAJAR
Bi.. gue panggil lo Bi nggak keberatan?
BEBY (V.O.)
Ya kagak lah. Gue seneng woy punya panggilan istimewa dari lu! Apa ini jawaban dari doa gue?
BEBY
Gue udah bilang terserah.
Fajar tersenyum. Dia terlihat sangat tampan di mata Beby.
FAJAR
Mulai sekarang kita teman, right?
BEBY (V.O.)
Demi apa dia ngajak temenan? Astagaaaaa.
FAJAR
Sorry, lo nggak mau?
Beby berkedip cepat.
BEBY
Kita akan jadi teman kalau kita saling terbuka satu sama lain.
FAJAR
Oke, apa yang lo bilang ada benernya. Makan malam di rumah gue hari ini bisa?
BEBY (V.O.)
Mamaaaaaa.. anakmu akan menjemput jodohnya.
CUT TO:
INT. RUMAH FAJAR - RUANG MAKAN - NIGHT
Di meja makan ada Beby, Fajar dan mamanya. Mereka melihat satu sama lain.
MAMA FAJAR
Ah, kapan kita bisa makan kalau kalian cuma diem aja?
Mama Fajar tertawa mencoba mencairkan suasana.
BEBY
Tante, ngomong-ngomong di rumah sebesar ini nggak ada orang lain selain Tante dan Fajar?
Fajar tiba-tiba menatap Beby.
MAMA FAJAR
Ah iya, cuma ada kita di rumah. Nggak seramai rumah kamu ya?
Lagi-lagi mama Fajar tersenyum. Beby tahu senyum itu dipaksa.
BEBY
Duh nggak enak Tan rame-rame. Kadang rasanya pingin Beby hempaskan Kakak atau Adik Beby. Mereka ganggu terus.
Beby dan mama Fajar tertawa. Sedangkan Fajar mulai mengambil makan.
FAJAR
Coba masakan Mama.
Fajar menaruh beberapa lauk di piring Beby. Beby mulai makan.
BEBY
Wah enak banget Tante.
MAMA FAJAR
Masa sih? Kamu berlebihan deh Beb.
Beby mengangkat dua telunjuknya.
BEBY
Beneran deh Tan. Masakan Tante itu kayak punya ciri khas sendiri. Beda sama masakan Mama.
MAMA FAJAR
Kalau gitu kamu harus sering makan di sini. Betul Fajar?
Fajar tidak menjawab. Dia hanya berdeham.
Mereka makan dan mengobrol ringan. Beby juga membantu mama Fajar membereskan meja makan.
CUT TO:
EXT. DEPAN RUMAH BEBY - NIGHT
BEBY
Thanks ya.
FAJAR
Sama-sama.
Beby langsung masuk karena tahu Fajar tidak akan bicara lagi. Tapi dia menghentikan langkahnya mendadak. Beby berbalik.
FAJAR
Lo masuk aja dulu.
BEBY
Lo pulang aja dulu.
Refleks mereka tertawa.
FAJAR
Thanks karena lo udah bersikap baik di depan Mama gue.
BEBY
Gue emang baik kalau orangnya welcome.
FAJAR
Hm.. gue balik kalau gitu.
Beby melambaikan tangannya ke Fajar. Dia masuk dengan senyum berseri-seri.
INT. RUMAH BEBY - KAMAR KRISTIN - NIGHT
Beby berlari memeluk Kristin yang bermain game di meja belajar.
KRISTIN
Uhuk.. uhuk..
BEBY
Kak gue seneng bangetttt.
KRISTIN
Lepasin tangan lo dulu! Lo berniat cekik gue?
Beby melepaskan pelukannya. Dia tiduran di kasur Kristin.
BEBY
Usaha gue nggak sia-sia.
KRISTIN
Kenapa lagi sih? Usaha yang mana?
Beby duduk dengan cepat.
BEBY
Fajar.. ini soal Fajar. Gue mulai deket sama dia.
KRISTIN
Lah bukannya lu lagi patah hati gara-gara dia?
BEBY
Siapa yang bilang?
KRISTIN
Dodi.
BEBY
Dasar ya Adik nggak bisa jaga rahasia!
Beby mengepalkan kedua tangannya.
KRISTIN
Lo beneran suka sama Fajar atau cuma tertarik aja?
BEBY
Gue yakin gue suka dia.
KRISTIN
Dari mana asal keyakinan lo itu?
BEBY
Ya gue yakin aja.
Kristin menghela napas. Dia menghampiri Beby, duduk di sebelahnya.
KRISTIN
Buat pertama kalinya gue lihat effort lo sebesar ini buat seseorang.
BEBY
Ya karena gue emang suka sama dia.
KRISTIN
Gue pesen aja sama lo, jangan memberikan semuanya. Sisaiin sedikit ruang di hati lo buat patah hati juga, jangan cuma senengnya. Seperti yang dibilang Mama, Fajar emang udah punya pacar.
BEBY
Gue nggak ngebet jadi pacarnya dia kok. Gue cuma suka sama dia. Kalau dia nggak suka balik ke gue juga nggak papa asal dia baik ke gue.
KRISTIN
Nah ini nih bibit-bibit patah hati udah mulai tumbuh.
BEBY
Ish. Nggak jadi seneng gue tiap curhat sama lo.
Beby meninggalkan kamar Kristin dengan raut kesal.
CUT TO:
INT. RUMAH FAJAR - KAMAR FAJAR - NIGHT
Fajar terus kepikiran Beby.
FAJAR (V.O.)
Gue kenapa?
Fajar melihat kamar Beby yang sudah gelap.
CUT TO:
EXT./INT. RUMAH FAJAR - TERAS - DAY
Beby menyelipkan poni ke belakang telinga.
BEBY
Lo sibuk gak?
FAJAR
Kenapa?
BEBY
Itu.. gue mau ngomong sesuatu.
FAJAR
Ngomong aja.
BEBY
Tapi lo jangan marah ya, janji?
FAJAR
Tergantung apa yang lo katakan nanti.
BEBY
Ish janji dulu.
Beby mengarahkan jari kelingkingnya ke Fajar.
FAJAR
Oke.
Beby menutup matanya.
BEBY
Gue pakai wajah lo buat lukisan gue. Eh maksudnya, gue nggak izin lo buat jadi model gue.
Beby membuka matanya.
BEBY
Ah pokoknya gitu deh. Gue ada tugas kuliah buat ngelukis objek hidup di sekitar gue. Waktu lo pulang dari kuliah sebulan lalu, gue lihat lo. Dan gue memutuskan untuk menjadikan lo objek lukisan gue. Lukisannya udah jadi setengah bagian. Kalau lo marah kayaknya juga udah telat.
FAJAR
Lo lukis gue?
Beby menunduk takut. Dia tidak bisa menebak reaksi Fajar.
BEBY
Di mata gue lo objek yang sempurna buat ada di kanvas gue.
Fajar menghela napasnya. Sekarang dia mengerti alasan Beby selalu mengganggunya.
FAJAR
Bisa gue lihat lukisan lo?
BEBY
Belum jadi!
Percakapan mereka terhenti karena mobil yang memasuki pekarangan rumah Fajar. Mereka menantikan pemilik mobil turun.
FAJAR
Kirana?
Beby melihat Fajar dengan kebingungan.
Kirana turun dari mobil. Parasnya mampu membuat Beby tidak bisa berkata apa-apa.
BEBY (V.O.)
Dia.. cantik.
KIRANA
Hai.
Kirana melambaikan tangan ke Beby.
BEBY (V.O.)
Dia pacar Fajar?
Beby tidak sanggup berkata-kata. Hatinya terasa sesak tiba-tiba. Dia mundur satu langkah.
FAJAR
Kenapa nggak bilang mau ke rumah? Aku bisa jemput kamu.
KIRANA
Jadi kamu udah mulai mikirin apa yang aku katakan kemarin?
Kirana tersenyum ke Beby.
FAJAR
Kamu salah paham Na. Nggak ada yang bisa ganti kamu.
Kirana menepuk pundak Fajar pelan.
KIRANA
Bukan aku yang harus kamu ganti, tapi Kakak aku. Dia sepertinya bisa menempati posisi itu.
Fajar mengambil tangan Kirana dan menggenggamnya.
FAJAR
Aku belum menemukannya Na.
Beby hanya bisa melihat Fajar dan Kirana bergantian. Dia tidak tahu apa-apa.
KIRANA
Bukannya dia datang di waktu yang tepat?
FAJAR
Tapi bukan dia orangnya.
KIRANA
Kamu tidak pernah bisa bicara dengan sesantai itu sebelumnya dengan orang lain setelah kejadian itu.
BEBY
Sorry nih, bukan gue kan yang kalian omongin?
Akhirnya Kirana dan Fajar sadar dengan kehadiran Beby. Kirana menyambut pertanyaan Beby dengan senyum.
KIRANA
Kamu keberatan kalau saya minta kamu jaga Fajar? Selalu ada di sisi dia. Kamu keberatan?
BEBY
Maksud lo? Gue nggak ngerti.
FAJAR
Jangan tarik orang lain ke masalah kita Na.
KIRANA
Bukan kita, tapi kamu. Tugas aku hanya sebatas membantu kamu, sisanya kamu harus bisa menangani sendiri.
Kirana melepaskan tangan Fajar. Dia bergantian memegang kedua tangan Beby.
KIRANA
Gue Kirana. Tolong jaga Fajar buat gue ya. Gue percaya lo bisa membantu Fajar lebih baik dari yang gue bisa.
Kirana melepaskan tangan Beby. Dia tidak menoleh sama sekali dan menuju mobil. Mobil Kirana meninggalkan pekarangan rumah Fajar.
BEBY
Kalian kenapa sih? Apa yang lo bicarain sama dia?
FAJAR
Ada banyak hal yang nggak lo tahu.
BEBY
Kasih tahu gue biar gue paham!
Tatapan Fajar terlihat memilukan. Lama-lama tatapan Beby juga melunak.
BEBY (CONT'D)
Gue nggak tahu apa yang terjadi sama lo di masa lalu. Tapi kalau lo mau melibatkan gue dalam masalah lo, setidaknya kasih tahu gue peran gue apa di sini?
CUT TO:
INT. RUMAH FAJAR - KAMAR FAJAR - DAY
FAJAR
Dia Kinara, Kakak Kirana, cewek yang tadi lo temui di bawah.
Beby melihat dengan teliti foto yang ditunjukkan Fajar.
BEBY
Mereka mirip.
FAJAR
Sangat. Bukan hanya secara fisik, tapi secara sifat juga.
BEBY
Terus mana Kinara dan kenapa gue harus gantiin Kirana?
Tangan Fajar yang mengangkat foto itu menjadi bergetar. Dia menutup matanya.
FAJAR
Kinara pergi tiga tahun yang lalu. Dan Kirana adalah orang yang menggantikan Kinara untuk gue.
BEBY
Gue masih nggak paham.
Fajar menatap Beby sangat dalam.
FAJAR
Seperti yang gue bilang, ada banyak hal yang nggak lo tahu. Tiga tahun lalu, Kinara meninggalkan dunia ini. (beat) Kinara pacar gue dari SMA. Gue kenal dia sangat baik dan juga Kirana. Gue sangat terpukul saat itu. Di saat yang bersamaan, Mama dan Papa memutuskan berpisah karena mereka merasa nggak sejalan lagi. Semuanya kacau saat itu. Dan hanya Kirana yang ada buat gue. Sampai gue melupakan fakta kalau selama Kirana membantu gue, gue menganggap dia sebagai Kinara. Sampai sekarang, gue masih belum bisa melupakan Kinara sepenuhnya.
Beby hanya bisa diam. Air matanya menetes perlahan.
FAJAR (CONT'D)
Lo nggak perlu nangis Bi.
BEBY
Tapi lo menyedihkan.
Fajar tertawa kecil. Dia mengusap air mata Beby.
FAJAR
Luka batin memang perlu waktu untuk sembuh.
BEBY
Tapi Tante Ira psikeater, dia bisa ngobatin lo.
FAJAR
Gue udah konsultasi ke psikolog. Saran yang gue dapat, gue harus menemukan seseorang yang bisa membantu gue menerima masa lalu gue.
BEBY
Lo udah nemuin orangnya?
FAJAR
(menggeleng) Belum.
BEBY
Tapi Kirana?
FAJAR
Dia hanya membantu gue menemukan orang yang tepat.
Beby menatap Fajar dengan tulus.
BEBY
Bisa gue jadi orangnya? Jadi orang yang membantu lo untuk menerima masa lalu dan berdamai dengan semuanya?