Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. RUMAH BEBY - KAMAR BEBY - DAY
Pintu dibuka dari luar.
KRISTIN
Ada temen lo nyariin di bawah.
BEBY
Siapa? Sandra? Mora?
KRISTIN
Bukan! Cowok.
BEBY
Gue ngga punya temen cowok di kampus.
KRISTIN
Mau temen lo atau engga, samperin dulu. Dia udah nunggu di teras.
Kristin keluar kamar Beby. Sedangkan Beby masih menebak tamunya.
BEBY (V.O.)
Kalau si Rio sih bukan temen, tapi musuh. Seinget gue, cuma ada satu orang cowok yang pingin banget temenan sama gue. (beat) Jangan-jangan..
BEBY
Gawat!
Beby berlari cepat keluar kamar.
EXT./INT. RUMAH BEBY - TERAS - DAY
Gamal langsung berdiri saat Beby sampai di teras. Dia merapikan bajunya.
BEBY
Siapa yang ngasih tahu alamat rumah gue?
GAMAL
Gue nyari sendiri, serius.
(menautkan kedua tangan)
BEBY
Sandra atau Mora?
Gamal tersenyum takut-takut.
GAMAL
Sandra hehe.
BEBY (V.O.)
Pasti Sandra sih, Mora lagi di Jerman, nggak mungkin juga dia.
GAMAL
Tapi jangan bilang ke Sandra kalau gue bilang gini ya Beb.
BEBY
Beb pala lu! Panggil gue Beby. Sorry ya gue bukan pacar lu.
GAMAL
Jangan bilang ke Sandra ya Beby.
Beby berpikir sejenak. Dia tidak ingin melewatkan kesempatan.
BEBY
Gue maafin lo tapi lo harus nurut sama gue. Mau nggak?
GAMAL
Apaan dulu?
BEBY
Gampang! Pura-pura jadi temen baik gue.
GAMAL
Bukannya udah?
BEBY
Itu atas mau lo sendiri! Kali ini gue yang tentuin. Lo harus akting yang bagus. Jadi gini.. (berbisik ke Gamal) Bisa?
Gamal terkejut bukan main. Dia sampai terbengong tidak percaya.
GAMAL
Kalau lo serius beneran deh Beb gak papa, gue ikhlas.
BEBY
Sekali lagi panggil gue Beb, nggak gue anggep temen lagi mampus lo!
GAMAL
Ampun dah ampun.
INT. RUMAH BEBY - KAMAR BEBY - DAY
Beby mengintai kamar Fajar sebelum akhirnya mengajak Gamal untuk memindahkan meja belajarnya.
BEBY
Tiati, itu mahal komputer gue.
GAMAL
Iya Beby cantik.
Mereka berhasil memindahkan meja belajar untuk sementara. Beby juga mengambil alat lukisnya untuk dibawa ke balkon. Sedangkan Gamal yang masih belum mengerti maksud Beby hanya diam.
BEBY
Sini Mal!
GAMAL
Buat apa gue ikut lo ke balkon?
BEBY
Udahlah sini aja.
GAMAL
Wait! Lo nggak berniat menjatuhkan gue dengan sengaja di siang bolong gini hanya gara-gara gue di rumah lo kan?
BEBY
Pikiran lo kalau positif emang rugi gitu ya?
Gamal tidak bisa tidak tertawa. Dia mengikuti Beby ke balkon sembari membawa cat akrilik di tangannya.
CUT BACK TO:
INT. RUMAH FAJAR - KAMAR FAJAR - DAY
Fajar baru saja menutup laptopnya seusai kuliah. Dia mengambil ponselnya di laci. Fajar berniat video call dengan Kirana, tapi terganggu oleh suara Beby dan Gamal di luar.
FAJAR (V.O.)
Cewek itu lagi. Bahkan sekarang ada pacarnya juga?
Fajar melihat mereka tertawa dan sangat dekat di balkon dengan alat melukis. Saat Fajar hendak menutup jendela, video call dari Kirana tersambung.
INT. RUMAH KIRANA - RUANG TAMU - DAY
KIRANA
Halo?
INTERCUT TO:
INT. RUMAH FAJAR - KAMAR FAJAR - DAY
FAJAR
(bengong)
KIRANA
Fajar? Kamu lihat apasih!
FAJAR
Eh.. sorry Na.
kirana
Kamu serius mau ngobrol atau gimana?
FAJAR
(tersenyum lembut) Aku kangen Na.
KIRANA
Jar, aku.. (beat) aku mau kita..
FAJAR
Kapan kamu ada waktu luang Na? Mama nanyain lagi kapan kamu ke sini?
Kirana merasa bersalah. Dia menunduk sebentar sebelum kembali berbicara.
KIRANA
Minggu aku ke sana. Nggak usah dijemput.
FAJAR
Kenapa? Aku bisa sekalian minta maaf ke Mama kamu karena kemarin belum sempat ke rumah kamu Na.
KIRANA
Aku aja yang ke sana langsung. Aku mau keluar sama Mama, udah dulu ya.
FAJAR
Titip salam buat Mama.
Kirana langsung mematikan video call. Fajar terlihat bingung dengan sikap Kirana.
CUT TO:
INT. RUMAH BEBY - KAMAR BEBY - DAY
GAMAL
Mau buat apa sih sebenernya?
BEBY
Lukisan terindah yang pernah gue buat.
GAMAL
Dari tadi cuma campurin warna terus. Kapan ngelukisnya? Peran gue apa selain pegangin cat?
BEBY
Diem deh Mal. Hal paling penting dalam melukis itu memilih warna yang tepat. Emang lo nggak tahu?
GAMAL
Enggak tahu.
Beby merebut cat yang dibawa Gamal dan menaruhnya di meja kecil.
BEBY
Kalau bagi anak IT, komputer itu berharga, nah lukisan itu juga berharga buat gue. (beat) Ada tugas sih sebenernya, makanya gue serius kali ini. Mau bikin sebagus-bagusnya.
Wajah Gamal berubah ceria karena dia mengira objek melukis Beby adalah dirinya.
GAMAL
Gue dengan senang hati akan membantu.
BEBY
Nah gitu dong. Baru namanya temen gue.
GAMAL
Jadi gue harus pose kayak gimana?
BEBY
Hah? ngomongin apa deh lu?
GAMAL
Lo ngajak gue ke sini bukannya mau nyuruh gue jadi objek lukisan lo?
BEBY
Idih pede parah. Bukanlah Mal. Objek lukisan gue tuh di sana.
Beby menunjuk Fajar yang sedang menelepon. Gamal terlihat kecewa.
INT. RUMAH BEBY - RUANG MAKAN - NIGHT
Mereka makan bersama termasuk Gamal. Papa Beby tidak begitu suka melihat Gamal, tapi Mama Beby antusias.
MAMA BEBY
Ayo makan yang banyak. Eh siapa tadi nama kamu?
GAMAL
Gamal Tante.
MAMA BEBY
Kayak nama penyanyi ya. Kamu pernah denger kan Beb?
Mama Beby menyenggol lengan Beby. Beby melihat ada yang berbeda dari pandangan mamanya.
BEBY
Pernah.
MAMA BEBY
Kamu tinggalnya di mana? Kok bisa kenal Beby gimana ceritanya?
BEBY
Ma..
MAMA BEBY
Mama pingin tahu. Gamal aja nggak keberatan, bener?
Gamal mengangguk. Beby menjadi kesal, dia meminum air dengan cepat.
MAMA BEBY (CONT'D)
Jadi gimana Mal?
GAMAL
Saya tinggal di Bandung. Dulu ketemu Beby waktu OSPEK. Dia satu kelompok dengan saya. Kita beda jurusan, tapi masih sering ketemu soalnya kos Beby deket sama kos saya.
PAPA BEBY
Berapa kali kamu ke kos Beby?
GAMAL
Sering Om.
Semua orang melotot mendengar pernyataan Gamal, termasuk Beby.
BEBY
Wah nih orang. Jangan mancing keributan ya lu!
PAPA BEBY
Beb!
GAMAL
Saya ke kos Beby karena dia butuh bantuan Tante, Om. Kadang buat nganter dia ke kampus, nyari bahan kuliah, paling sering buat benerin lampu parkiran kos yang sering mati.
Kristin dan Dodi tidak bisa menahan tawa mereka.
KRISTIN
Kurang lebih lo dimanfaatin sama Beby itu namanya.
BEBY
Ini juga tukang kompor ikut aje.
GAMAL
Beby juga baik kadang ke saya.
MAMA BEBY
Oh ya? Jarang banget Beby baik ke orang.
BEBY
Mah..
KRISTIN
Coba sebutin kebaikan Beby, satu aja nggak usah banyak-banyak.
Gamal melihat Beby sebelum bicara.
GAMAL
Dia mau jadi model foto saya. (beat) Bersama sahabatnya, Sandra.
BEBY
Eh tapi jangan dukunin gue habis ini.
PAPA BEBY
Foto Beby sangat berharga, jaga baik-baik.
GAMAL
Baik Om.
BEBY
Ya udah jadi kapan lo mau balik?
EXT./INT. RUMAH BEBY - TERAS - NIGHT
GAMAL
Lo nggak marah sama gue kan Beb karena cerita begitu ke keluarga lo?
BEBY
Gue nggak marah karena hal itu. Gue marah karena cuma lihat objek lukisan gue sebentar doang hari ini.
GAMAL
Hubungannya sama gue?
BEBY
Ya pasti gara-gara lo dia nggak muncul.
GAMAL
Kok gara-gara gue?
BEBY
Dia mungkin cemburu sama lo.
GAMAL
Emang lo yakin dia suka sama lo?
BEBY
Setengah yakin sih. Sana cepet pulang! Jangan membawa virus baru di rumah gue.
Beby mendorong punggung Gamal sampai ke mobilnya. Dia langsung berbalik dan masuk rumah tanpa menunggu Gamal pergi.
GAMAL
Lo tau Beb apa yang membuat lo berbeda dari cewek yang pernah gue temui? (beat) Lo apa adanya, nggak dibuat-buat. Sikap lo, ketulusan lo dan kebaikan lo. Gue akan berusaha keras buat ada terus di samping lo dan jadi orang yang selalu lo ingat saat lo butuh bantuan apapun.
CUT TO:
INT. RUMAH FAJAR - DEPAN PINTU - DAY
Satu minggu kemudian.
Kirana memencet bel rumah. Dia membawa tentengan di tangan kirinya.
KIRANA
Dia nggak di rumah?
Tak lama kemudian pintu terbuka. Yang membuka pintu adalah mama Fajar.
MAMA FAJAR
(terkejut) Kirana?
KIRANA
Halo Tante.
Mereka berpelukan.
MAMA FAJAR
Fajar sakit, kamu dikabarin dia?
KIRANA
Fajar sakit? Sejak kapan Tante? Saya memang berencana ke sini karena udah janjian sama Fajar. Tapi saya nggak tahu kalau Fajar sakit.
MAMA FAJAR
Dia kurang istirahat. Beberapa hari ini begadang terus, kasihan. Maagnya kambuh.
KIRANA
Boleh saya jenguk Fajar?
MAMA FAJAR
Dia ada di kamar. Kamu mau bawain makan Fajar sekalian?
KIRANA
Boleh Tante. Oh iya, ini ada oleh-oleh dari Mama.
Kirana meletakkan oleh-oleh di meja. Dia lalu membawa bubur ke kamar Fajar.
INT. RUMAH FAJAR - KAMAR FAJAR - DAY
Kirana membuka pintu perlahan. Dia melihat Fajar sedang tertidur. Kirana meletakkan semangkuk bubur di nakas. Lalu duduk di sisi kasur yang kosong.
KIRANA (V.O.)
Aku makin merasa bersalah setiap lihat kamu.
Kirana merapikan rambut Fajar tapi justru membuat Fajar terbangun.
FAJAR
Na? Kapan kamu sampai?
Fajar duduk, menegapkan punggung. Dia terlihat pucat.
KIRANA
Baru aja.
Kirana mengambil bubur yang dia bawa.
KIRANA (CONT'D)
Kamu calon dokter tapi jaga kesehatan sendiri aja masih kayak gini.
FAJAR
Mama berlebihan Na, kamu jangan anggap serius.
Kirana menyuapi Fajar. Dia tidak berani menatap Fajar sampai bubur itu habis.
KIRANA
Mana bisa kamu mencintai orang lain tapi kamu belum mencintai diri kamu sendiri?
Fajar menatap Kirana dengan saksama.
FAJAR
Aku sedang berusaha Na.
KIRANA
Sampai kapan? Sampai kapan kamu bilang sedang usaha tapi kenyataannya kamu masih di tempat?
FAJAR
Sekarang mungkin aku terlihat lemah untuk ukuran seorang cowok Na, tapi aku berusaha untuk sembuh.
KIRANA
Masa lalu itu mimpi. Kamu hanya perlu bangun Jar!
FAJAR
Bantu aku Na.
Fajar mengambil satu tangan Kirana tapi Kirana melepaskannya.
KIRANA
Aku bukan orang yang tepat yang bisa membantu kamu. Cari orang lain, yang nggak ada hubungannya sama masa lalu kamu.
CUT TO:
INT. RUMAH FAJAR - DAY
Beby hanya bisa tersenyum saat mama Fajar membuka pintu rumah. Dia bingung karena sudah ada di rumah Fajar.
MAMA FAJAR
Beby, tumben main ke sini?
BEBY
Itu Tante.. Fajar ada?
MAMA FAJAR
Nyari Fajar toh? Ada di kamar, dia lagi sakit.
Raut wajah Beby langsung berubah khawatir setelah mendengarnya.
BEBY
Sakit apa Tante?
MAMA BEBY
Maag dia kambuh. Kebanyakan pikiran dia tuh Beb. Banyak tugas, praktikum ya gitu deh. Katanya jurusan kedokteran, tapi masih belum bisa jaga kesehatan sendiri.
BEBY
Baru tahu Tan kalau Fajar anak kedokteran.
MAMA FAJAR
Dari kecil dia bilang mau jadi kayak mamanya. Eh nggak tahunya beneran.
Mama Fajar tersenyum teringat Fajar di masa lalu yang sangat ingin menjadi dokter.
BEBY
Tante keren banget. Beby jadi fans pertama Tante deh.
Mereka berdua tertawa ringan.
MAMA FAJAR
Fajar ada di kamar sama temennya. Kamu ke sana aja langsung. Maaf Tante nggak bisa lama-lama ngobrol, soalnya ada praktik di kantor.
BEBY
Nggak papa Tan. Semangat Tante kerjanya.
Mama Fajar terlihat akrab dengan Beby di pertemuan pertama mereka.
INT. RUMAH FAJAR - DEPAN PINTU KAMAR - DAY
BEBY (V.O.)
Gue ganggu dia nggak ya kalau masuk?
Beby menghentikan tangannya di udara saat ingin mengetuk pintu.
BEBY (V.O.)
Dia ngusir gue nggak ya?
Lagi, Beby mengurungkan niat untuk mengetuk pintu.
BEBY (V.O.)
Oke, oke tenang. Seorang Beby nggak akan takut kalau cuma diusir. Lo punya seribu cara Beb.
Kali ini tangan Beby sudah menyentuh pintu. Hampir saja mengetuk tapi batal karena mendengar percakapan di dalam sana.
FAJAR (S.O.)
Aku sayang kamu Na. Hanya kamu yang aku percaya.
Beby membeku. Dia terlihat menyesal pergi ke rumah Fajar hari ini.