Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
1. Int. Rumah sakit. Pagi hari.
Cast : Mama, Nenda, Reyman, Bunda, Ayah, Cencen
(Keluarga Ratan datang dan bertemu dengan keluarga Kayla)
Mama
“Mbak? Ada apa kok disini?”
(bertanya kepada Bunda)
Bunda
“Kayla kecelakaan”
(menangis)
Mama
“Apa?”
(mendekat ke arah Ayah)
Mama
“Apa yang terjadi pak?”
(mendorong lengan Ayah)
Ayah
“Mobil yang dikendarai Ratan hilang kendali beberapa menit sebelum kejadian, Ratan menelepon Kayla untuk minta bantuan, dan Kayla mencoba untuk menghentikan mobil Ratan dengan menghadang mobilnya dari depan, tapi ternyata mobil Ratan melaju begitu kencang, sehingga menghempaskan mobil Kayla.”
Mama
“Yaa Allah, selamatkan anak hamba”
(duduk di lantai dan menangis)
Nenda
“terus, bagaimana keadaan Ratan dan Kayla?”
(suara lemas)
Cencen
“dokter bilang masih dalam pemeriksaan lanjut”
Reyman
“apa luka mereka parah?”
Cencen
“Ratan ada benturan di kepalanya, dan Kayla tubuh bagian kirinya”
Mama
“Nakk jangan tinggalin mama nakk, mama belum siap”
(histeris)
2. Int. Rumah sakit. Pagi hari.
Cast : Bunda, Ayah, Mama, Nenda, Reyman, Cencen, Dokter
(semua masih sedih dan dokter keluar dari ruang pemeriksaan)
Ayah
“bagaimana kondisi anak saya?”
(mendekat)
Mama
“anak saya bagaimana dok?”
(menangis mendekat)
Dokter
“untuk pasien atas nama Kayla, sementara kondisinya masih lemah, benturan di kepala bagian kirinya tidak begitu keras dan untuk jantungnya masih lemah, tapi pasien akan kami pindahkan ke ruangan isolasi, yang khusus untuk pasien kritis”
Dokter
“untuk pasien atas nama Ratan, luka luarnya tidak begitu parah, akan tetapi peredaran darahnya belum berjalan dengan baik, pernapasannya sangat lemah, saat ini kami pasang ventilator bertegangan tinggi untuk membantu proses pernafasaannya”
Mama
“saya mau ketemu dia, dimana dia dok”
(menangis)
Dokter
“mohon maaf sekali bu, untuk semetara, sebelum kondisi pasien stabil, mereka belum bisa dijenguk”
Bunda
“boleh saya melihat wajah anak saya?”
(menangis)
Dokter
“sekali lagi kami mohon maaf buk, pak, maaf saya harus permisi dulu”
(meninggalkan keluarga Ratan dan Kayla)
3. Int. Rumah sakit. Pagi hari.
Cast : Mama, Nenda, Reyman, Ayah, Bunda, Dokter
(semua yang menunggu pasien kecelakaan panik)
Mama
“Bagaimana kalau Ratan tidak selamat? Reyman? Kakakmu nakk di dalam!!”
(Reyman memeluk mama)
Reyman
“Mama berdoa yaa, mama minta sama Tuhan untuk keselamatan Ratan”
Bunda
“Ayah, bagaimana anak kita di dalam? Bagaimana dia? Kenapa bisa dia mengalami hal naas ini?”
(histeris)
Ayah
“Ayah percaya, anak kita anak yang kuat. Dia pasti bisa melewati semua ini, Ayah yakin Bun”
(menangis)
(tiba-tiba salah satu dokter keluar dari ruangan)
Dokter
“dengan keluarga pasien Ratan?”
(Bunda, Reyman, dan Nenda mendekat)
Mama
“saya Ibunya bagaimana dok keadaan anak saya?”
Nenda
“cucu saya baik-baik saja kan pak?”
Dokter
“sebelumnya saya meminta maaf kepada keluarga Ratan,kami tim medis sudah melakukan usaha semaksimal kami, akan tetapi, tiba-tiba pasien henti jantung dan tidak bisa diselamatkan”
Reyman
“Maksud dokter apa? Hah? Kakak saya nggak selamat?”
(menangis dan menantang dokter)
Mama
“nggak! Nggak mungkin! Katanya tadi Ratan stabil kondisinya, tidak ada luka serius! Nggak!!!”
(memukul dokter dan berteriak hingga pingsan)
Dokter
“sekali lagi kami mohon maaf, untuk pengurusan jenazah bisa salah satu keluarga ikut dengan saya?”
(Ayah mendekat dengan Bunda)
Bunda
“Untuk Kayla bagaimana dok?”
Dokter
“Maaf masih belum ada perkembangan”
Dokter
“mari siapa keluarga Ratan yang bisa ikut dengan saya? Agar cepat prosesnya”
Ayah
“biar saya saja dok”
(Ayah dan dokter meninggalkan tempat)
Bunda
“saya turut berduka cita buk”
(memeluk Nenda)
Nenda
“Makasih ya nakk. Semoga Kayla cepat sadar dan pulih”
Bunda
“sabar ya mbak”
(menangis kemudian memeluk Mama)
Mama
“Maafin Ratan kalau punya salah ya mbak”
Bunda
“Nggak mbak, Ratan nggak ada salah sama kami sekeluarga, mbak yang tabah ya”
Reyman
“Makasih tante”
(Bunda mengangguk)
4. Int. Ruangan Perawatan Kayla. Pagi hari.
Cast : Kayla, Ratan
(di bawah alam sadar Kayla, ia masih bersama Ratan)
Kayla
“Kenapa kamu masih mau kembali sama aku Tan?”
Ratan
“Kamu bener Kay, waktu yang bisa bawa aku menjadi banyak belajar. Aku akhirnya juga paham kalau memang kamu bener-bener tulus sama aku”
Kayla
“kamu bahagia bisa kembali sama aku?”
Ratan
“Bahagia, bahagia banget”
Kayla
“Apa kamu bakalan tinggalin aku?”
Ratan
“iya”
Kayla
“Iya?”
Ratan
“Mau bagaimanapun, kamu dan aku tidak berjodoh”
Kayla
“maksud kamu?”
Ratan
“percaya sama aku, suatu saat kamu akan menemukan seseorang yang akan amat sayang sama kamu”
Kayla
“dan itu bukan kamu?”
Ratan
“Bukan”
Kayla
“lalu kemana kamu akan pergi?”
Ratan
“sebenarnya bukan aku yang pergi, tapi kamu”
Kayla
“Ratan, jujur aku bingung sama ucapan kamu”
Ratan
“beberapa hari lagi kamu akan pergi meninggalkan tempat ini”
Ratan
“kamu akan menemukan orang baru tapi beberapa tahun lagi dan bukan di tempat ini”
Kayla
“dan kamu akan tetap disini?”
Ratan
“Iya aku akan disini selamanya”
Kayla
“aku ingin disini juga”
Ratan
“kembalilah, Bunda, Ayah, Demas, Nenda, Mama, Cencen, dan banyak orag yang akan merindukan kamu”
Kayla
“tapi aku ingin disini, di tempat yang sangat hangat sama kamu”
Ratan
“suatu saat kamu akan kembali, tapi tidak untuk saat ini”
Kayla
“lalu bagaimana kalau aku merindukan kamu?”
Ratan
“seperti inikan tanganmu”
(mengarahkan tangan Kayla untuk berdoa)
Kayla
“hah?”
Ratan
“berikan aku doamu dan aku akan menjaga rindumu”
Kayla
“selalu”
(mereka berpelukan)
5. Ext. pemakaman Ratan. Sore hari.
Cast : Mama, Nenda, Reyman, Ayah
(semua pelayat pulang dan tinggal beberapa orang yang ada di pemakaman)
Ayah
“Buk”
(memegang pundak Mama)
Ayah
“saya mau pamit pulang dulu”
Mama
“terimakasih pak sudah mau membantu mengurus pemakaman Ratan”
Ayah
“sama-sama buk, mari saya permisi”
(Ayah meninggalkan tempat)
Reyman
“sudah maa, jangan nangis terus, kasian Ratan disananya maa”
(mengelus punggung mama)
Mama
“Mama menyesal nggak pernah lama merawat kamu, mama menyesal sudah meninggalkan kamu selama kamu hidup”
Mama
“mama tahu mama egois, mama hanya mencari pekerjaan dan mengejar uang, sekali lagi maafin mama”
Nenda
“Ratan. Nenda bangga sama kamu. Kamu berhasil meninggalkan kami dengan mudah, tanpa kamu merasakan sakit yang lama. Hebat lagi ketika kamu berhasil menyelesaikan semua masalah kamu, pergi dengan tenang ya Naak”
(mencium nisan Ratan)
Reyman
“gua janji gua bakalan jagain Nenda sama Mama, gua janji bakal jadi orang baik, gua janji Tan”
Mama
“sering-sering datang ke mimpi mama ya naak, mama pasti akan merindukan kamu”
Nenda
“ayo kita pulang”
Mama
“Ibu sama Rey kalau mau duluan silakan, saya masih mau disini”
Nenda
“ayo kita pulang, kita urus acara tahlilan nanti malam”
Reyman
“iyaa maa, ayo kita pulang dulu, besok pagi kita kesini lagi”
(Mama, Nenda, dan Reyman meninggalkan makam)
6. Int. Ruang perawatan Kayla. Malam hari.
Cast : Kayla, Bunda, Ayah, Dokter
(Kayla yang ditunggu oleh Ayah dan Bunda tiba-tiba menggerakkan tangan)
Ayah
“bunda! Bunda! Tangan Kayla bergerak!”
Bunda
“Kayla kamu sadar anak? Kayla?”
(memegang tangan Kayla)
Ayah
“Ayah coba panggilkan dokter dulu ya bun”
(ayah meninggalkan ruangan)
Bunda
“bangun sayang! Ini bunda”
(Ayah masuk dengan dokter)
Dokter
“saya periksa dulu pak,buk”
(dokter memeriksa)
Dokter
“hebat sekali, semua sudah membaik, kita tunggu sampai sadar sepenuhnya dan kita lakukan pemeriksaan final, kalau tidak ada luka atau masalah yang serius kita hanya butuh pemulihan sebelum Kayla diperbolehkan pulang”
Ayah
“makasih dokter”
(dokter meninggalkan ruangan)
Kayla
(menggerakkan tangannya)
Bunda
“nakk, ini bunda sayang, bunda disini, sama Ayah, sama Cencen, kamu bangun yaa”
Ayah
“ayo anak buka mata kamu, mata kamu yang indah itu”
(Kayla membuka mata)
Kayla
“buu,buu,buun..da”
(terpatah-patah)
Bunda
“iya anak ini bunda, bunda disini”
(memeluk Kayla)
Ayah
“Kayla kamu sudah sadar?”
Kayla
“ayah”
(lemas)
Bunda
“apa yang Kayla rasakan?”
(menangis dan memeluk kepala Kayla)
Kayla
“sakit”
(lirih)
Ayah
“mana nakk yang sakit? Mana?”
(menangis dan memegang tangan Kayla)
Bunda
“Kayla yang sabar yaa, nanti sembuh”
(mencium kening Kayla)
7. Int. Rumah Ratan. Malam hari.
Cast : Mama, Reyman
(Mama duduk di meja kamar Ratan)
Mama
“ternyata Ratan masih menyimpan foto Kayla?”
(menangis sambil tersenyum)
Reyman
“masih maa, sama sekali nggak dibuang, pernah dulu, Rey mau membersihkan meja, terus mau Rey buang foto-foto ini, tapi sama Ratan nggak boleh”
Mama
“bagaimana keadaan Kayla ya?”
(mengelus foto Kayla)
Reyman
“tadi malem Cencen kabarin Rey, katanya Kayla sudah sadar maa. Mama mau kesana?”
Mama
“boleh, mama siap-siap yaa, habis dari rumah sakit kita mampir ke pemakaman kakak kamu”
(menepuk bahu Rey kemudian pergi)
Reyman
“Ratan, Ratan. Kenapa lu pergi secepat ini? Lu tega ya ninggalin gua sendiri”
(meneteskan air mata)
8. Int. Kamar perawatan Kayla. Siang hari.
Cast : Kayla, Bunda, Ayah, Mama, Reyman
(Mama dan Reyman datang)
Reyman
“Assalamualaikumm”
(masuk ke ruangan)
Bunda
“Waalaikumsalam, Rey, mbak, masuk”
Mama
“Hallo Kayla, bagaimana keadaan kamu?”
(menangis)
Kayla
“Mama, Rey”
(mencari-cari seseorang)
Mama
“masih sakit nakk?”
(mengelus kepala Kayla)
Kayla
“Nggak maa, Cuma masih lemes bangett”
(tersenyum)
Kayla
“Maa? Apa Ratan sudah sembuh?”
(Mama dan Bunda menangis)
Kayla
“kenapa maa? Bunda juga kenapa?”
(bingung)
Mama
“Sudah, Ratan sudah sembuh, sangat sembuh”
(menangis)
Kayla
“dimana dia sekarang?”
Bunda
“Kayla, kamu sembuh dulu yaa, baru nanti kita ke Ratan”
Kayla
“tapi dimana dia?”
Reyman
“Ratan sudah meninggal”
(Kayla menangis dan berusaha duduk)
Kayla
“apa maksud kamu Rey? Kamu ngomong apa?”
(menahan tangis)
Ayah
“Kayla mau kesana?”
Kayla
“kemana yaah? Kemana?”
Ayah
“nanti Ayah mintakan ijin ke dokter”
Kayla
“kemana? Ratan dimana sebenarnya?”
(histeris)
9. Ext. pemakaman. Sore hari.
Cast : Kayla, Mama, Bunda, Ayah, Reyman
(Kayla duduk di kursi roda sambil menangis)
Kayla
“sebenernya siapa yang meninggal?”
(menangis)
Mama
“ini nakk, Ratan sekarang sudah sembuh, sudah tersenyum, disini”
(duduk dan menunjuk ke tanah makam Ratan)
Kayla
“nggak, ini bukan Ratan”
(menangis dan bengong)
Kayla
“Ayah, dimana Ratan dirawat?”
Ayah
“kamu yang sabar yaa”
(mengelus kepala Kayla)
Kayla
“nggak, ini bukan kamu kan Tan?”
(menjatuhkan diri dari kursi roda dan memeluk tanah Ratan)
Bunda
“Kayla!”
(mencoba membangunkan Kayla)
Kayla
“Ratann! Kamu bohong! Kamu bohong sama aku!”
Kayla
“kamu bilang, kamu mau serius sama aku? Kamu mau jagain aku? Tannn!! Bangunnn!”
(Histeris, teriak, menangis)
Kayla
“kenapa kalian semua membisu? Kenapa?”
Mama
“Kayla kita ikhlasin Ratan sama-samaa yaa”
(memeluk Kayla)
Kayla
“kenapa Tann? Kamu tega banget sama aku, bangun Tann! Kamu boleh tidak mengenal aku, kamu boleh bermain wanita, dan kamu boleh datang kepadaku saat kamu butuh, asalkan kamu bangun Tann!”
(memukul tanah Ratan)
Reyman
“kamu harus ikhlasin Ratan Kay, biarin dia bahagia disana”
Kayla
“kamu datang ke mimpi aku tiap malam yaaa, sayang”
(memeluk dan menangis di atas Tanah)
Kayla
“tungguin aku disana”
(menangis)