Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
1. Ext. cafe Djo. Siang hari.
(Cencen dan Danendra duduk di cafe bagian outdoor)
Cencen
“Ehh, Ndra, gua masih kepikiran sama Kayla deh”
Danendra
“kenapa memang?”
Cencen
“ya itu tadi yang gua bilang, dia dari semalem itu nangis saja, sampai matanya itu bengkak semua, dari setelah dia pulang dari rumah Ratan sampai ini tadi sebelum gua berangkat kesini”
Danendra
“alasannya?”
Cencen
“yaah, itu dia yang gua nggak tahu”
Danendra
“menurut kamu ini hubungan toxic bukan?”
Cencen
“Iyaa. Parahh! Toxic banget lah. Bayangin, cinta sepihak, kecewa sepihak, gila sih”
Danendra
“ya terus mau bagaimana?”
Cencen
“sumpah, gua itu penginnya Kayla bisa bener-bener lepas dari Ratan. Sudah itu doang”
Danendra
“Iya sih, Cuma itu satu-satunya jalan memang”
Danendra
“kemarin Ibra juga nanyain tentang Kayla loh”
Cencen
“Nanyain apa?”
Danendra
“ya tanya, apa Kayla itu masih berhubungan sama Ratan”
Cencen
“terus lu bilang apa?”
Danendra
“ya gua jawab jujur lah, gua bilang kalau yaa masih berhubungan tapi nggak yang sedeket itu dan nggak ada ikatan lagi, begitu”
Cencen
“Apa kayaknya dia suka ya sama Kayla?”
Danendra
“Bisa saja sih, soalnya kemarin saja dia bela-belain beli ban mobil baru terus gantiin buat mobil Kayla, buat apa coba kalau nggak untuk cari perhatian buat Kayla”
Cencen
“apa yang ada dipikiran lu?”
(menatap Danendra)
Danendra
“lu cantik”
(tersenyum kemudian di pukul Cencen)
Cencen
“ihh lagi serius inii!”
(tersipu malu)
Danendra
“aww sakit Cen, ngawur banget ah mukulnya”
(memegang lengan yang dipukul)
Cencen
“hahaha maaf, makanya jawab jujur dulu”
Danendra
“kalau gua baca pikiran lu, lu lagi mikirin kalau bakalan jodohin Kayla sama Ibra kan?”
Cencen
“Seratusss”
Danendra
“memang parah gua itu, bisa baca pikiran orang”
Cencen
“ahh sombong”
(meminum minumannya sambil tertawa)
2. Int. Rumah Kayla. Sore hari.
Cast : Kayla, Cencen, Danendra, Ibra
(Cencen datang dengan Danendra dan Ibra mendekati Kayla yang sedang duduk di kursi)
Cencen
“Kay?”
Kayla
“ehh, lu sudah pulang?”
(duduk tegak)
Cencen
“Gua sama Danendra sama Ibra”
(menunjuk ke arah Danendra dan Ibra)
Kayla
“Oh, iya silakan masuk, duduk sini”
(menunjukkan tempat duduk kemudian semua duduk)
Cencen
“Demas mana?”
Kayla
“Lagi di atas sama Yuyut”
Kayla
“kok tiba-tiba ada Ibra?”
(melihat ke arah Ibra kemudian ke arah Cencen dan Danendra)
Danendra
“iyaa tadi ketemu di jalan hahaha”
(memberi kode kepada Cencen)
Cencen
“Gua sama Danendra mau ambil barang ke depan situ dulu ya”
Kayla
“kok tadi nggak sekalian?”
Danendra
“Biasa, gua kan pelupa”
(berdiri diikuti Cencen)
Cencen
“bentar ya Kay, Ib, gua sama Danendra tinggal dulu”
Kayla
“jangan lama-lama”
(Cencen dan Danendra meninggalkan ruangan)
Kayla
“ehh Ibra mau minum apa? Biar aku ambilin”
Ibra
“nggak usah Kay, aku belum pengi minum”
V.O Kayla
“kok perasaan gua ada sesuatu yang aneh ya”
Ibra
“Kay? Aku mau bilang sesuatu sama kamu”
(mendekat ke Kayla)
Kayla
“Mau bilang apa memang?”
(bingung)
Ibra
“aku sayang sama kamu”
(Kayla langsung melotot)
Kayla
“Hah? Maksudnya?”
Ibra
“Aku nggak perlu kamu bakalan jawab apa, yang penting aku sudah mengutarakan perasaanku”
Kayla
“sumpah yaa gua nggak tahu ini apaan, aneh tahu nggak”
(terheran-heran)
3. Ext. depan pintu rumah Kayla, halaman rumah Kayla. Sore hari.
Cast : Ratan, Cencen, Danendra
(Ratan mendengarkan percakapan antara Kayla dan Ibra)
Ratan
“kalau kamu sama Ibra, aku nggak tahu lagi, apa aku masih ada harapan buat kamu”
(kecewa)
Ratan
“gua harus gimanaaa? Baru saja gua mau minta maaf malah sudah ada yang nembak Kayla. Sialan banget”
(berjalan pergi meninggalkan rumah Kayla)
CUT TO
Cencen
“sukurin lu Tan! Memang enak lihat orang yang lu harapin sama oranglain, hahaha”
(melihat ke arah Ratan)
Danendra
“Tapi bagaimana yaa Ibra? Kira-kira diterima nggak yaa?”
(melihat ke arah dalam rumah)
Cencen
“mau masuk? Yuk”
(masuk ke dalam rumah diikuti Danendra)
4. Int. Mobil Ratan. Sore hari.
Cast : Ratan
(Ratan dengan muka marah)
Ratan
“Ahhhh! Bodoh! Bodoh! Kenapa sihhh?”
(memukul stir mobil)
Ratan
“Harusnya gua nggak biarin Kayla diambil sama cowok itu, bodohhh!”
Ratan
“MAMAAAAAA!!”
(teriak)
Ratan
“Ratan memang lu itu nggak pernah bisa yaa jagain perempuan, bener-bener lu Tann!!”
5. Int. Ruang tamu Kayla. Malam hari.
Cast : Kayla, Cencen, Danendra, Ibra
(Kayla kaget dengan ucapan Ibra
Kayla
“Gua, gua, gua bener-bener nggak tahu mau ngomong apa”
(geleng-geleng)
Ibra
“kamu nggak perlu membalas semuanya kok, kamu cukup tahu tentang perasaan aku”
Kayla
“Gua nggak bisa, maaf”
(meninggalkan Ibra, Cencen dan Danendra masuk)
Cencen
“bagaimana? Berhasil?”
(duduk di dekat Ibra)
Ibra
“enggak Cen, aku pamit dulu yaa”
(meninggalkan rumah Kayla)
Cencen
“Ihh! Tunggu dulu”
(ditahan Danendra)
Danendra
“gua saja yang susulin, kamu urusin Kayla, sampai ketemu besuk lagi”
(mengejar Ibra)
Cencen
“ihh siapa sih yang nggak jelas, aneh deh semua, bingung gua bingung, bisa gila gua kalau begini ceritanya”
(duduk dan menyandarkan kepalanya di kursi)
6. Int. Kamar Kayla. Malam hari.
Cast : Kayla, Cencen
(Kayla duduk di kursi melihat kenangannya bersama Ratan)
Cencen
“Kay?”
(berdiri di sebelah Kayla)
Cencen
“lu yakin nggak mau menerima Ibra?”
Kayla
“Yakin”
(pelan)
Cencen
“kenapa? Alasannya apa?”
(lebih keras suaranya)
Kayla
“cinta itu dari sini”
(menunjuk dada Cencen)
Cencen
“terus?”
Kayla
“Ya kalau nggak ada rasa nggak ada cinta kenapa harus maksa?”
Cencen
“kenapa nggak coba dulu?”
Kayla
“cinta bukan sesuatu untuk dicoba, terlalu besar tanggung jawabnya kalau Cuma sekedar dipakai buat asal coba”
Cencen
“Bohong!”
Kayla
“bohong bagaimana sih cen?”
Cencen
“Lu nolak Ibra karena lu masih ada rasa sama Ratan kan?”
Kayla
“kalau iya kenapa?”
(berdiri dan mendekatkan mukanya ke muka Cencen)
Cencen
“Sadar Kay, lu itu dianggep apa sama Ratan? Manusiawi nggak? Masih saja lu bisa jaga dia sepenuh hati lu kaya gini ya? Aneh”
(memalingkan muka dari Kayla)
Kayla
“Gua punya hidup gua sendiri, dan cerita ini milik gua sendiri, lu Cuma sahabat gua, yang nggak bisa mengubah semuanya sesuai mau lu”
Cencen
“Lu sekarang bisa yaa ngomong kaya begitu? Bener-bener yaa”
(Kayla meninggalkan kamar)
7. Int. Kamar Demas, mobil Ratan. Malam hari.
Cast : Kayla, Ratan.
(Kayla masuk ke kamar Demas dan duduk di tepi jendela)
Kayla
“Gua pikir lu bakalan cariin gua lagi Tan, ternyata nggak”
(menangis sambil tersenyum)
CUT TO
(Ratan duduk di mobilnya dan melamun)
V.O Ratan
“apa iya gua sejahat itu sama Kayla? Gua selalu permainin dia, gua selalu kembali ke dia saat gua sedih?”
Ratan
“Bodohhh! Ratan bodoh!!”
Ratan
“gua harus telepon Kayla”
(mengambil handphone dan menelepon Kayla)
Dalam panggilan
Ratan : hallo Kay?
Kayla : iya?
Ratan : kamu dimana?
Kayla : di rumah
Ratan : maafin aku
Kayla : lupain saja
Ratan : aku bener-bener nggak bermaksud buruk sama kamu
Kayla :iya aku tahu
Ratan : sudah makan? (suara parau)
Kayla : belum
Ratan : jaga kesehatan (menahan tangis)
Kayla : kenapa kok tiba-tiba ngomong kaya begitu?
Ratan : nggak papa, aku sayang sama kamu, aku tutup yaa
Kayla : Tan? Kamu kenapa?
Kayla
“dia kenapa? Kok suaranya nangis?”
(melihat handphone)
8. Ext. di jalan dekat rumah Kayla. Malam hari.
Cast : Kayla, Ratan
(Kayla mendekati mobil Ratan dan mengetuk kaca mobilnya)
Ratan
“Kayla?”
(turun dari mobil)
Kayla
“kamu kenapa?”
(memegang wajah Ratan)
Ratan
“Kamu kenapa disini? Ini sudah malem”
Kayla
“siapa yang nggak khawatir denger suara kamu parau, kaya denger kamu nangis?”
Ratan
“selamat yaa”
(memegang bahu Kayla)
Kayla
“untuk?”
Ratan
“Kamu sama Ibra”
(meneteskan air mata)
Kayla
“hah? Kamu tahu darimana?”
Ratan
“aku lihat dengan mata kepalaku sendiri”
Ratan
“kamu berhak bahagia Kay, maafin aku yang sudah manfatin kamu, aku pulang dulu, kamu pulang yaa, sudah malem”
(masuk ke dalam mobil dan pergi)
V.O Kayla
“apa-apaan ini? Apa sebenarnya ini? Gua itu masih cinta sama lu Ratan”
(menangis dengan tatapan kosong)