Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
FLASH BACK IN
1.EXT. PINGGIR JALAN – PAGI.
Terlihat pemandangan mobil Daniel yang jatuh di dalam jurang. Mobil itu dalam keadaan rusak parah. Di tepi jurang, Kirana mencoba naik, dengan susah payah. Meski berkali-kali pegangannya pada rerumputan lepas, tubuhnya juga beberapa kali turun, Kirana tetap bertahan. Setelah mencoba dengan sekuat tenaga, akhirnya Kirana berhasil naik. Kirana bangkit berdiri, lalu melangkah perlahan menuju jalan raya. Kirana menatap keadaan di sekitar, tubuhnya gemetar dan wajahnya pucat dan tergores, hingga mengeluarkan darah.
INSERT – Dari arah berlawanan, muncul dua orang yang sedang mendorong gerobak.
Kirana menatap lelaki dan perempuan itu yang berjalan tidak jauh darinya. Kirana melambai dan meminta tolong. Namun, suaranya sangat lirih, hingga tidak terdengar.
KIRANA
(Pelan)
Toloooong...
Lelaki dan perempuan itu melihat Kirana.
LELAKI
Siapa itu? Kayaknya dia perlu pertolongan.
PEREMPUAN
Iya, Bang. Ayo, kita cepat ke sana.
Lelaki dan perempuan itu pun mendorong gerobak, dengan cepat mendekati Kirana. Kirana tidak mampu bertahan, ia pun jatuh dan pingsan. Sesampainya lelaki dan perempuan itu di dekat Kirana, lelaki jongkok dan memeriksa kondisi Kirana. Perempuan terlihat cemas.
PEREMPUAN
Gimana, Bang? Dia masih hidup?
Lelaki menatap perempuan.
LELAKI
Masih, Dek. Dia cuma pingsan. Kita bawa saja ke rumah.
PEREMPUAN
Bawa langsung ke puskesmas atau klinik, Bang.
Nanti biar langsung diobati.
Lelaki mengangguk, lalu perempuan membantu lelaki mengangkat tubuh Kirana dan membawanya masuk ke dalam gerobak. Mereka pun mendorong gerobak, dengan cepat.
CUT TO
MONTAGE
-Lelaki dan Perempuan membawa gerobak, hingga tiba di depan klinik.
-Dokter memeriksa Kirana.
-Lelaki dan perempuan menunggu di luar
-Kirana berbaring di sebuah kamar, sementara perempuan memberikan Kirana obat dan Kirana meminumnya.
-Kirana menatap wajahnya di depan cermin. Menatap wajahnya yang rusak, air mata Kirana mengalir perlahan.
-Kirana bersembunyi di balik pohon, matanya menatap ke rumahnya di mana terlihat Adrian di sana. Sesaat kemudian, Kirana memutar tubuh dan melangkah menjauhi rumahnya, dengan jalan pincang.
FLASH BACK OUT
2.INT. SEBUAH RUMAH. RUANG DALAM – PAGI
Adrian dan Kirana duduk saling berhadapan. Mereka sangat dekat, Adrian memegang tangan kanan Kirana.
ADRIAN
Kenapa kamu tidak pulang ke rumah, Ana?
Saya selalu menanti kamu di rumah.
Setiap hari saya ke rumah kamu. Dan, berharap kamu akan pulang.
KIRANA
Saya malu, Bang. Abang lihatlah kondisi saya.
Wajah saya, kaki saya.
Adrian menatap Kirana, lalu mencium keningnya dan memeluk tubuh Kirana.
ADRIAN
Saya sangat merindukan kamu, Ana.
Seperti apa pun keadaan kamu, saya tidak perduli.
Saya hanya menginginkan kamu dalam hidup saya.
Kirana memeluk erat tubuh Adrian. Air mata Kirana mengalir deras.
ADRIAN(CON’T)
Jangan pernah lagi pergi dari saya, Ana
Kirana mengangguk dan semakin erat memeluk Adrian.
FREZZE