Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Save The Love
Suka
Favorit
Bagikan
6. Part 6

1.INT. RUANG TAMU RUMAH DANIEL – MALAM.

Kirana duduk di tempat tidur, lelaki itu menatap Kirana dan memegang wajah Kirana, hingga Kirana mendongak dan menatap marah pada lelaki itu. Lelaki itu adalah mantan suami Kirana yang bernama Daniel.

 

KIRANA

Untuk apa Mas bawa aku ke mari!

DANIEL

Aku mau kita kembali bersama.

KIRANA

Aku nggak mau, Mas. Kita udah bercerai!

DANIEL

Aku nggak akan menceraikanmu!

Sampai kapan pun, kau tetap isteriku.

KIRANA

Nggak, Mas. Kita udah bercerai.

 Kenapa Mas Daniel nggak mau melepaskan aku?

DANIEL

Melepaskanmu?

Ha ha ha ha. Aku nggak akan melepaskanmu sampai kapan pun.

Kau jangan pernah bermimpi bisa pergi meninggalkan aku.

KIRANA

Sadarlah, Mas. Kita udah bercerai.

Aku nggak sanggup lagi menjadi isterimu.

DANIEL

Nggak! Kau tetap isteriku.

Daniel mendorong tubuh Kirana, hingga Kirana tergeletak.

DANIEL

Sebagai isteri kamu harus melayani aku.

Daniel menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh Kirana.

KIRANA

Nggak Mas. Aku nggak mau. Lepaskan!

Kirana meronta, namun Daniel marah dan menampar wajah Kirana. Hingga sudut bibir Kirana berdarah.

CUT TO

2.EXT. DEPAN SALON – MALAM.

Adrian turun dari motor, lalu meletakkan helm dan melangkah mendekati salon. Adrian menatap heran keadaan salon yang gelap. Adrian mencoba membuka pintu, namun terkunci. Ia mengetuk pintu dan memanggil Kirana.

ADRIAN

Ana!Ana!

Adrian menunggu jawaban, namun tidak ada jawaban. Ia kembali mengetuk dan memanggil Kirana.

ADRIAN (CON’T)

Ana...Ana!

Adrian menghentikan usahanya, kemudian mengambil ponsel dan menghubungi Kirana. Terdengar suara operator.

OPERATOR (OS)

Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi.

Adrian menatap ponsel dan menghela napas.

ADRIAN

Hhhh, ke mana kamu, Ana?

Adrian melangkah menuju motor dan berdiri di samping motor. Matanya menyapu keadaan di sekitar. Dari jauh, ia melihat Radit datang. Ketika telah berada di depan Adrian, napas Radit terlihat ngos-ngosan dan wajahnya berkeringat.

 RADIT

Bang!Kak Kirana.

 Adrian terlihat kaget dan bertanya.

 ADRIAN

Ada apa? Kenapa Kirana?

RADIT

Kak Kirana diculik, Bang.

Adrian bertambah kaget.

RADIT (CON’T)

Abang, selamatkan, Kak Kirana.

Saya tau di mana rumah penculik.

ADRIAN

Ayo, kamu ikut saya.

Adrian memakai helm, kemudian naik ke motor. Radit meletakkan sepedanya, kemudian melangkah mendekati motor dan naik di belakang Adrian. Adrian membawa motor melaju di jalan raya.

CUT TO

3.EXT. DEPAN RUMAH DANIEL – MALAM.

Motor Adrian memasuki halaman rumah Daniel dan berhenti di samping mobil. Adrian turun, lalu berkata pada Radit.

 ADRIAN

Kamu tunggu di sini, biar Abang saja yang masuk.

RADIT

Iya, Bang.

Adrian melangkah menuju pintu, perlahan ia membuka pintu, kemudian masuk.

INTERCUT

Adrian telah berada di ruang tamu. Ia melihat seluruh ruang tamu,lalu melangkah menuju ruang makan.

INTERCUT

Adrian memeriksa ruang makan. Syup-sayup terdengar suara Daniel dari arah kamar.

DANIEL (OS)

Kamu selalu bisa memuaskan aku, Sayang.

Sekarang, kamu tidurlah, istirahat untuk melayani aku lagi.

Daniel keluar, Adrian bersembunyi. Setelah Daniel menuju ruang makan. Adrian masuk ke kamar.

INTERCUT

Setelah berada di kamar, Adrian kaget melihat keadaan Kirana, tubuhnya nyaris tanpa pakaian, sementara wajahnya lebam. Melihat kondisi Kirana, wajah Adrian menggeras dan merah. Adrian keluar kamar.

INTERCUT

Di ruang makan, Daniel mengambil botol minuman dari kulkas. Ia meletakkan botol itu di atas meja dan mau mengambil gelas. Namun, Adrian datang dan memukul dengan keras belakang tubuhnya. Setelah itu, pukulan demi pukulan dilancarkan oleh Adrian, hingga Daniel jatuh terkapar. Melihat Daniel tidak berdaya, Adrian melangkah masuk ke kamar.

INTERCUT

Adrian mendekati Kirana, mata Kirana terbuka dan senyumnya tersungging. Adrian berlutut di samping Kirana.

ADRIAN

Kita pulang, Ana. Saya akan membawa kamu pulang.

Adrian memegang tangan Kirana, membelai rambutnya, lalu mencium keningnya. Kirana mengangguk. Adrian membantu Kirana untuk berdiri. Setelah Kirana berdiri, Adrian akan memapah Kirana untuk berjalan. Namun, Daniel muncul, dengan wajah lebam dan berdarah.

DANIEL

Jangan kau bawa isteriku.

ADRIAN

Isteri?

Adrian menatap Daniel, lalu beralih menatap Kirana. Kirana menggeleng.

DANIEL

Ya, Kirana masih isteriku.

Apa kamu tidak malu mau membawa isteri orang?

Adrian menatap Kirana meminta jawaban. Namun, Kirana hanya menggeleng.

DANIEL

Lebih baik, kau tinggalkan Kirana.

Atau, aku akan lapor pada polisi, karena kau menculik isteriku.

Kirana berusaha menjelaskan, dengan suara terbata-bata. Wajahnya meringgis akibat sakit di sekujur tubuh.

KIRANA

Nggak, Bang. Saya bukan isterinya lagi.

DANIEL

Kamu jangan bohong, sayang.

Kamu lari dariku, kamu bukan isteri yang baik.

Isteri yang baik nggak akan lari meningalkan suaminya.

Tapi, walaupun kamu lari. Sebagai suami, aku memaafkanmu.

Sekarang, kita bisa kembali bersama dan pulang.

KIRANA

Kamu jangan memfitnah aku, Mas.

DANIEL

Aku tidak memfitnah.

Daniel menatap Adrian.

 DANIEL (CON’T)

Wajar kalau saya menghukum seorang isteri yang lari dari rumah.

 

Tubuh Adrian bergetar menahan emosi, matanya menatap Kirana tajam.

ADRIAN

Kenapa kamu tidak pernah cerita, Ana?

Kenapa kamu tidak cerita, kalau kamu lari dari rumahmu?

DANIEL

Karena, dia takut kamu tidak mau lagi sama dia.

Dia berharap kamu mau menerimanya, setelah meninggalkan aku.

Kirana menggeleng berkali-kali, air matanya menetes. Adrian melepaskan tangannya dari tangan dan bahu Kirana. Lalu, Adrian melangkah cepat keluar dari kamar. Kirana tersentak kaget dan memanggil.

KIRANA

Bang! Bang Adrian.....

 CUT TO

4.EXT. JALAN RAYA – MALAM.

Adrian memacu motor di jalan raya. Sementara, Radit berada di boncengan.Tidak lama kemudian, Adrian menghentikan motor di tepi jalan. Adrian turun dari motor diikuti oleh Radit. Setelah menstandarkan motor, Adrian duduk di trotoar, sambil menutup wajah, dengan kedua tangan. Radit mendekati dan duduk di sampingnya.

 RADIT

Kenapa, Abang nggak bawa Kak Kirana pulang?

Adrian membuka wajah, kemudian menatap Radit. Wajah Adrian memerah menahan tangis.

ADRIAN

Abang tidak bisa, Dit.

RADIT

Kenapa?

ADRIAN

Laki-laki itu suaminya.

Radit dan Adrian terdiam sesaat. Radit melanjutkan ucapan.

RADIT

Suami Kak Kirana pasti orang jahat.

Kalau dia orang baik, Kak Kirana nggak pergi dari rumahnya.

Suaminya jahat, makanya Kak Kirana dipukul.

Adrian terpana menatap Radit.

RADIT(CON’T)

Tadi, saya masuk liat Kak Kirana.

Kasian Kak Kirana, Bang.

Suaminya pasti jahat kali, sampai tega pukul Kakak kayak gitu.

Ucapan Radit menyadarkan Adrian.

ADRIAN

Kamu betul, Radit.

Kenapa suaminya tega memukuli Kirana seperti itu?

Kenapa Kirana sampai lari dari rumah?

Radit mengangguk.

ADRIAN (CON’T)

Kita harus kembali ke sana. Abang akan membawa Kak Kirana pulang.

Adrian bangkit dan Radit juga. Mereka naik motor, lalu Adrian membawa motor menembus malam.

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar