Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Save The Love
Suka
Favorit
Bagikan
3. Part 3

Flash Back In

1.EXT. SUATU TEMPAT – SIANG.

Adrian bersama dua lelaki berwajah sanggar, mereka adalah pengawal Adrian. Seorang lelaki bertopi dan bertato ada di depan mereka. Tubuh kurus lelaki itu tidak seimbang dengan dua lelaki di samping Adrian.

ADRIAN

Aku udah kasi peringatan. Tapi kau tidak mau dengar.

Sekarang, aku minta sama kau supaya pergi dari tempat ini.

LELAKI BERTOPI

Kalau aku nggak mau pergi. Kau mau apa?

ADRIAN

Aku tidak akan melakukan apa-apa.

Cuma, mereka yang akan melakukannya.

Selesai Adrian berkata, dua pengawal Adrian bergerak, lalu menyerang lelaki bertopi. Lelaki bertopi membalas seragan dan terjadilah perkelahian yang tidak seimbang. Lelaki bertopi babak belur dan pingsan dalam keadaan yang sangat menyedihkan. Adrian menatap lelaki bertopi, lalu mendekatinya.

ADRIAN

Ini bukan hanya masalah pekerjaan.

Tetapi, ini soal kau berniat menusukku dari belakang

Kau fitnah aku sama bos besar, kau bilang aku menghianati komplotan.

Setelah berkata seperti itu, Adrian dan dua pengawalnya meninggalkan lelaki bertopi. Mata lelaki bertopi yang semula tertutup perlahan terbuka. Matanya menatap, dengan penuh dendam.

CUT TO

 2.EXT. SUATU TEMPAT –SIANG .

Adrian bersama dua pengawalnya di depan sebuah rumah. Sebuah motor berhenti di hadapan mereka. Seorang wanita bersama seorang anak lelaki turun. Mereka adalah anak dan isteri Adrian. Anak Adrian langsung berlari ke arah Adrian.

ANAK ADRIAN

Bapaaaak....

Melihat anaknya, Adrian menyambut dan memeluk, lalu menggendongnya. Isteri Adrian melangkah mendekati Adrian. Dua pengawal Adrian pergi.

ISTERI ADRIAN

Abang, kenapa nggak pulang?

Adrian menurunkan anaknya, lalu menatap isterinya.

ADRIAN

Abang masih banyak kerjaan.

ISTERI ADRIAN

Kerja apa, Bang?

ADRIAN

Ini urusan laki-laki. Kau tidak perlu tau.

ISTERI ADRIAN

Saya tau, Bang. Nggak Abang kasi tau, pun. Saya tau kerja, Abang.

ADRIAN

Kalau kau sudah tau, buat apa kau tanya?

ISTERI ADRIAN

Nggak bisakah, Abang kerja kayak Bapak dan suami normal?

ADRIAN

Jadi, kau kira pekerjaan suamimu ini pekerjaan tidak normal?

Pekerjaan orang gila?

ISTERI ADRIAN

Bukan itu maksud saya, Bang.

Abang, kan bisa kerja apa saja. Tetapi, jangan kerja jadi preman.

ADRIAN

Ah, sudahlah. Tidak usah kau nasehati aku.

Yang penting, setiap hari uang belanjamu lancar.

Wanita itu menghela napas.

ISTERI ADRIAN

Hari ini, anak kita ulang tahun.

Kita rayakan bersama, ya, Bang? Kita makan di tempat biasa.

Adrian menatap anaknya, lalu tersenyum, tangannya mengambil dompet dari balik jaket, lalu mengambil beberapa lembar uang.

ADRIAN

Oh, iya, hari ini anak Bapak ulang tahun, ya?

Selamat ulang tahun, ya?

Ini, hadiah dari Bapak. Kamu ajak Ibu makan-makan, ya?

Anak Adrian mengambil uang dari Adrian. Wajahnya terlihat bahagia.

ANAK ADRIAN

Terima kasih, Pak.

Anak Adrian mencium kedua pipi Adrian

ISTERI ADRIAN

Abang nggak ikut?

ADRIAN

Kau sajalah yang bawa.

 Abang harus menunggu bos besar, ada kerjaan yang mau dikasinya.

Wanita itu menghela napas, lalu mengajak anaknya dan mereka naik motor, kemudian berlalu meninggalkan tempat itu.

CUT TO

3.JALAN RAYA – SIANG.

Motor yang dikendarai isteri Adrian melaju di jalan raya. Tanpa disadarinya, seorang lelaki bertopi mengikutinya. Lelaki itu adalah lelaki yang pernah dihajar oleh dua orang pengawal Adrian. Lelaki bertopi mendekati motor isteri Adrian, ketika sampai di sampingnya, lelaki itu menendang motor isteri Ardian, hingga wanita itu hilang keseimbangan dan motornya menyerempet mobil yang ada di sampingnya.

CUT TO

4.RUMAH ADRIAN – MALAM.

Keadaan rumah Adrian telah ramai. Adrian baru saja pulang. Melihat keramaian, Adrian langsung berlari masuk. Wak Mail menenangkan Adrian yang menangis melihat jasad anak dan isterinya.

CUT TO

5.PEMAKAMAN – PAGI.

Adrian menangis dan duduk bersimpuh di atas makam anak dan isterinya. Wak Mail berada di sisinya. Beberapa saat kemudian, Wak Mail berlalu. Tinggallah Adrian dan dua pengawalnya. Salah seorang pengawal mendekati, lalu jongkok di samping Adrian. Pengawal itu menunjukkan sebuah Video di dalam ponsel.

CU - Layar menunjukkan video, ketika lelaki bertopi menandang motor yang dibawa isteri Adrian. Adrian menatap pengawalnya.

ADRIAN

Dari mana kau dapat video ini?

  PENGAWAL

Video ini dibuat oleh orang nggak dikenal, Bos.

Udah viral di media sosial.

ADRIAN

Aku harus mencari dia. Aku akan membunuhnya.

CUT TO

ESTABLISH : Pemandangan kota di malam hari. Keadaan kota dengan gedung bertingkat dan jalana raya.

 MONTAGE

-Adrian bersama dua pengawalnya memasuki sebuah rumah. Sesaat kemudian, mereka keluar.

-Adrian bersama kedua pengawalnya datang ke suatu tempat. Adrian terlihat berbicara pada seseorang. Lalu, Adrian dan dua pengawalnya pergi dari tempat itu.

-Adrian dan dua pengawalnya mendatangi satu tempat di mana banyak orang. Lalu, Adrian masuk ke dalam salah satu rumah.

-Di dalam rumah, Adrian melihat lelaki bertopi mati dalam keadaan mengenaskan. (Over dosis)

BACK TO

6.INT. BENGKEL – SIANG.

Wak Mail mengakhiri ceritanya.

WAK MAIL

Adrian mau membalas dendam.

Tetapi, lelaki itu meninggal over dosis narkoba.

KIRANA

Malang sekali nasib anak dan isteri Bang Adrian.

WAK MAIL

Adrian menyalahkan diri atas meninggalnya mereka.

Kirana menatap Adrian, dengan wajah sedih. Adrian yang sedang kerja menatap Kirana sesaat, lalu kembali melanjutkan pekerjaannya.

CUT TO

7.EXT. DEPAN BENGKEL - SORE.

Kirana dan Adrian ada di samping motor. Kirana meminta Adrian membawanya ke rumah lelaki itu.

KIRANA

Bang, saya mau ke rumah Abang, ya?

ADRIAN

Untuk apa?

KIRANA

Saya, kan mau tau di mana tempat tinggal, Abang.

Adrian tidak menjawab.

KIRANA(CON’T)

Boleh, ya, Bang?

Wajah Kirana terlihat memelas. Adrian mengangguk, lalu menyerahkan helm. Kirana menerima helm, dengan wajah ceria, lalu memakainya cepat. Kemudian, naik di belakang Adrian.

CUT TO

8.EXT. JALAN RAYA - SORE.

Terlihat Adrian memacu motor membelah jalan raya. Wajah Kirana bahagia di boncengan. Sesekali terlihat Kirana bicara, dengan tubuhnya agak condong ke depan. Adrian hanya mengangguk, dengan wajah biasa. Tiba-tiba, mobil di depan mereka berhenti mendadak, Adrian terpaksa mengerem tiba-tiba. Kejadian itu membuat Kirana tersentak ke depan. Refleks, tangan Kirana memeluk tubuh Adrian. Sesaat, kemudian Adrian menjalankan motor, ketika mobil di depannya kembali jalan.

CUT TO

9.EXT. DEPAN RUMAH ADRIAN - SORE.

Adrian menghentikan motor tepat di depan rumahnya. Kirana turun, sementara Adrian memasukkan motor ke teras depan. Kirana melangkah menuju pintu depan. Adrian mendekati, lalu mengambil kunci rumah yang berada di atas jendela. Adrian membuka pintu, lalu mempersilahkan Kirana untuk masuk.

ADRIAN

Kamu boleh masuk.

KIRANA

Terima kasih.

Kirana masuk, kemudian mengambil posisi duduk di bangku ruang tamu. Sementara Adrian membuka jendela. Ruangan yang semula agak gelap menjadi terang. Kirana menatap keadaan ruang tamu Adrian yang berantakan. Adrian menatap KIrana yang pandangannya mengelilingi ruangan,

ADRIAN

Kamu mau minum apa?

KIRANA

Oh, nggak usah, Bang. Nggak usah repot-repot.

ADRIAN

Saya tidak repot. Saya mau beli ke depan.

KIRANA

Kalau gitu, saya mau jus jeruk. Boleh?

Adrian mengangguk, kemudian pergi. Setelah Adrian pergi, Kirana bangkit, kemudian mulai merapikan ruang tamu. Kirana baru saja selesai membereskan barang yang berserak, ketika Adrian datang membawa satu bungkusan berisi dua gelas plastik minuman. Adrian tertegun di depan pintu menatap ruang tamunya yang sudah rapi. Adrian masuk dan menyerahkan minuman. Kirana mengambil dan mulai menyesap minuman.

KIRANA

Kalau rapi kayak gini, kan jadi enak diliat.

ADRIAN

Kamu harusnya tidak usah repot-repot.

KIRANA

Nggak repot kok, Bang. Abang, kan udah baik sama saya.

Apa salahnya, saya membantu Abang merapikan rumah.

Kirana meletakkan minuman di atas meja. Kemudian, Kirana akan melangkah dan berkata.

KIRANA(CON'T)

Sekarang, saya mau beresin dapur dan kamar.

Adrian terlihat kaget dan mencegah.

ADRIAN

Jangan. Kamu tidak perlu melakukannya.

Kirana menatap Adrian sesaat dan tersenyum. Lalu, melangkah menuju dapur. Adrian mengikuti Kirana. Adrian melihat Kirana mulai merapikan dapurnya yang berantakan. Melihat itu Adrian mau membantu, namun Kirana menggeleng, kemudian meraih tangan Adrian dan membawanya ke kamar mandi. Kirana memberi kode, dengan gerakan membersihkan, sambil menutup hidung.

MONTAGE

-Kirana merapikan dapur, setelah rapi, wajahnya terlihat gembira.

-Adrian membersihkan kamar mandi.

-Kirana memeriksa kulkas, lalu mengeluarkan isinya. Dan, mulai memasak.

-Adrian menatap kamar mandinya yang telah bersih. Adrian menghirup udara yang sudah wangi.

-Kirana menyusun hasil masakan di atas meja. Adrian mendekati Kirana dan melihat meja yang penuh, dengan makanan. Kirana tersenyum dan mengacungkan jempol. Adrian tersenyum, ia mau duduk, namun dicegah Kirana yang menyerahkan handuk.

-Kirana dan adrian menikmati makanan berdua.

CUT TO

10.EXT. DEPAN RUMAH KIRANA – MALAM.

Adrian mneghentikan motor di depan rumah Kirana. Kirana turun, lalu membuka helm dna menyerahkannya pada Adrian. Adrian menatap Kirana.

 

ADRIAN

Terima kasih, ya?

KIRANA

Terima kasih untuk apa, Bang?

ADRIAN

Terima kasih sudah merapikan rumah saya.

Terima kasih sudah memasak untuk saya.

KIRANA

Iya, Bang.

ADRIAN

Selamat malam, Ana.

Kirana tidak membalas ucapan Adrian. Kirana hanya mencium sekilas pipi Adrian, kemudian berlari masuk ke rumah. Adrian menatap Kirana, lalu memegang pipinya dan tersenyum.

INTERCUT

Kirana berada di dalam rumahnya dan berdiri di balik jendela, matanya menatap keluar.

KIRANA

Selamat malam juga, Bang Adrian.

INTERCUT

Terlihat Adrian membawa motor meninggalkan rumah Kirana.

DISSOLVE TO

 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar