Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Reuni
Suka
Favorit
Bagikan
8. Bagian 8

INT. KONTRAKAN AMANDA - MALAM

Randy dan Amanda di atas Kasur, tubuh mereka di tutupi selimut. Mereka saling berhadapan.

AMANDA

Aku berhenti dari kerjaan aku.

RANDY

Kenapa? Kamu butuh uang buat Ibu.

AMANDA

Tabungan aku udah cukup.

RANDY

Kamu bilang sendiri penyakit Ibu bisa muncul lagi.

AMANDA

Gak masalah. Aku punya cukup uang.

Ada jeda di antara mereka.

AMANDA

Randy.

RANDY

Iya.

AMANDA

Kamu inget aku pernah nanya soal kamu jadi apa sepuluh tahun ke depan?

Randy mengangguk.

AMANDA

Gak ada kamu dalam rencana aku.

Ada jeda di antara mereka, lama sekali.

RANDY

Kamu tahu kamu bicara apa, kan?

AMANDA

Iya, aku tahu.

RANDY

Kamu serius?

Amanda mengangguk.

RANDY

Apa aku lakuin kesalahan?

AMANDA

Gak ada. Cuma aku yang salah.

Randy bangun dan ia duduk. Amanda memakai baju dari dalam Selimut dan duduk di sebelah Randy. Randy ingin bicara, tapi tak ada kata yang keluar. Mulutnya hanya kaku.

AMANDA

Aku minta maaf.

Ada jeda di antara mereka.

RANDY

Kenapa?

Amanda tidak menjawab, ia hanya diam.

AMANDA

Aku gak lihat ada masa depan dalam hubungan kita.

Randy hanya diam.

AMANDA

Aku minta maaf.

RANDY

Kamu sadar kita cocok, kan?

Amanda mengangguk.

RANDY

Dan kamu masih bilang gak ada masa depan buat kita?

Amanda hanya diam.

RANDY

Kamu sadar kamu bicara apa?

Amanda hanya diam.

RANDY

Aku tahu kita memang masih punya prioritas masing-masing. Tapi dengar kamu bilang gak ada masa depan... waaah... kenapa aku gak terima?

AMANDA

Aku minta maaf. Aku memang jahat. Aku yakin kamu bisa cari yang lebih baik --

RANDY

JANGAN KAMU BICARA KAYAK GITU AMANDA! JANGAN!

Ada jeda di antara mereka.

RANDY

Kamu yakin masalahnya cuma itu? gak ada yang lain?

Amanda melihat Randy, bingung.

RANDY

Apa ini ada hubungannya dengan orang yang nelpon kamu?

AMANDA

Dia bukan siapa-siapa.

RANDY

Kenapa kamu sembunyiin kalau bukan siapa-siapa?

AMANDA

Karena memang bukan siapa-siapa.

RANDY

Pasti ada apa-apa.

AMANDA

Gak ada apa-apa Randy. Percaya aku.

RANDY

Kenapa aku gak percaya sama apa yang kamu bilang?

Amanda tidak menjawab.

RANDY

Aku tahu siapa yang nelpon kamu, Amanda.

Ada jeda di antara mereka.

AMANDA

Kamu bilang apa?

RANDY

Aku tahu siapa yang nelpon kamu.

Amanda melihat Randy, dingin.

RANDY

Kalau ini ada hubungannya dengan orang yang nelpon kamu --

AMANDA

Dia gak ada hubungannya sama kita. Masalahnya cuma di aku.

RANDY

Aku gak masalah --

AMANDA

DIA GAK ADA HUBUNGANNYA SAMA KITA! BAPAK AKU GAK ADA HUBUNGANNYA SAMA KITA!

Ada jeda di antara mereka.

RANDY

Harusnya kamu bilang yang nelpon kamu itu Bapak kamu.

AMANDA

Ini juga bukan urusan kamu, kan? Kenapa aku harus kasih tahu kamu?

Randy menghela nafas, panjang.

AMANDA

Dan harusnya kamu bilang ke aku kamu tahu masalah ini. Kamu langgar privasi aku, Randy.

RANDY

Dia nelpon kamu terus dan kebetulan handphone kamu di tinggal --

AMANDA

DAN BUKAN BERARTI KAMU BISA SEENAKNYA ANGKAT TELEPON ORANG, RANDY!

RANDY

AKU MINTA MAAF KALAU AKU LANGGAR PRIVASI KAMU! AKU MINTA MAAF! AKU MINTA MAAF! OKE!

Ada jeda di antara mereka.

RANDY

Tapi aku tetap gak yakin dia gak ada hubungannya sama masalah kita sekarang.

AMANDA

Kalau kamu pikir aku punya daddy issue. Percaya aku, masalahnya di aku --

RANDY

Apa ini ada hubungannya sama jawaban aku?

Amanda tidak menjawab, ia hanya diam.

RANDY

Iya, ini ada hubungannya.

Amanda tidak menjawab, ia hanya diam.

RANDY

Aku tahu aku bukan laki-laki kaya. Aku tinggal di kontarakan. Aku gak punya apa-apa. Tapi kalau kamu gak terima jawaban aku. Harusnya jangan pakai alasan itu, Manda.

AMANDA

Aku gak ada masalah sama kamu yang gak punya apa-apa. Aku tahu pasti kamu ada prioritas lain. Tapi aku gak terima kamu bilang gitu ke aku.

RANDY

Jangan jadi pengecut Manda.

AMANDA

Jangan Randy.

RANDY

Iya kamu kamu memang pengecut.

AMANDA

Aku bilang jangan, Randy.

RANDY

Iya kamu memang pengecut --

AMANDA

IYA AKU GAK MAU HIDUP SAMA ORANG YANG GAK PUNYA AMBISI KAYAK KAMU. PUAS?!

Ada jeda di antara mereka. Lama sekali.

AMANDA

Kamu mau hidup stabil dan jalanain hidup kamu kayak sekarang. Dan aku gak bisa.

Randy tidak menjawab, ia hanya diam.

AMANDA

Masih banyak yang mau aku capai dalam hidup aku.

RANDY

Aku gak akan larang kamu buat dapatin apa yang kamu mau. Kamu bebas lakuin apa aja.

Amanda tidak menjawab, ia hanya diam.

RANDY

Kalau kamu pikir aku mau nikah sekarang. Aku cuma bercanda. Aku gak masalah nunggu kamu.

AMANDA

Bukan itu masalahnya.

RANDY

Jadi apa masalahnya, Manda?

AMANDA

Masalahnya di aku.

Amanda hanya melihat Randy, datar.

CUT TO:


Randy dan Amanda duduk berhadapan. Randy memegang tangan Amanda.

AMANDA

Aku cuma gak bisa hidup cara kamu, Randy.

RANDY

Apa yang salah dengan cara hidup aku?

AMANDA

Aku gak bilang salah. Aku cuma takut nanti merasa terkurung.

RANDY

Kamu bukan peliharaan Manda. Aku bebasin kamu mau lakuin apa. Aku udah bilang tadi.

AMANDA

Justru karena kamu bilang aku gak mau hidup kayak gitu.

Ada jeda di antara mereka.

RANDY

Kamu memang gak mau serius sama aku, kan?

AMANDA

Randy. Udah, jangan lagi. Kamu harus terima keputusan aku.

RANDY

Iya, kan?

Amanda melihat Randy, dingin.

RANDY

Kamu gak pantas kritik hidup orang, Oke. Kamu ngerti? kamu gak pantas kritik hidup orang lain, Amanda.

AMANDA

Randy, aku bilang berhenti.

RANDY

Kamu gak tahu apa yang aku alami selama ini, kan? kamu gampang banget kritik hidup orang? bilang hidup aku salah?

AMANDA

RANDY! AKU BILANG BERHENTI!

Ada jeda di antara mereka.

RANDY

Kamu gak tahu rasanya punya hutang bayar pakai gaji bulanan kamu selama belasan tahun dan kamu gak bisa nikmatin apa-apa dari hasil kerja kamu. Belasan tahun kamu bayar hutang Orang Tua sialan itu dan kamu bilang hidup aku salah karena aku cuma mau nikmatin hidup aku dari gaji yang gak pernah aku nikmatin selama ini? hebat kamu Manda. Hebat.

Randy bertepuk tangan dengan kencang. Amanda hanya diam.

Randy berjalan mengambil Barangnya dan pergi keluar.

Amanda masih tetap di tempatnya, hanya diam.

EXT. PINGGIR JALAN - MALAM

Randy berjalan di pinggir jalan dengan cepat.

Sesaat ia berhenti, mengendalikan nafasnya.

RANDY

BADJINGAAAN!! BADJINGAAAAN!! BADJINGAAAAN!!

Orang-orang melihat Randy. Tapi tidak peduli, ia tetap berjalan seperti tidak ada apa-apa.

Ketika kamera ingin mengikutinya, Randy menyadarinya dan membelokan Kamera ke sembarang arah, membuat kamera menjadi tidak seimbang dan --

CUT TO BLACK:

INT. RUANG RAPAT - SIANG

Randy duduk di Ruang Rapat, sesaat ia menyadari Kamera dan melihatnya, datar.

Di ruangan itu ada beberapa, mereka sedang menonton Iklan buatan Randy dan Timnya.

Orang-orang dari Perusahaan itu mengangguk, terlihat puas.

Randy melihat Iklan itu, datar.

INT. TRANSJAKARTA - BERGERAK - MALAM

Randy duduk di Kursi Bis. Ia melihat ke arah luar jendela, datar. Tak banyak orang di dalam sana.

EXT. DEPAN KONTRAKAN - MALAM

Randy berjalan menuju Kontrakannya. Ia berhenti, melihat ke arah depan --

Ada Diana. Ia tersenyum.

Randy tersenyum.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar