INT. KONTRAKAN AMANDA - MALAM
Randy dan Amanda di atas Kasur, tubuh mereka di tutupi selimut. Mereka saling berhadapan.
AMANDA
Aku berhenti dari kerjaan aku.
RANDY
Kenapa? Kamu butuh uang buat Ibu.
AMANDA
Tabungan aku udah cukup.
RANDY
Kamu bilang sendiri penyakit Ibu bisa muncul lagi.
AMANDA
Gak masalah. Aku punya cukup uang.
Ada jeda di antara mereka.
AMANDA
Randy.
RANDY
Iya.
AMANDA
Kamu inget aku pernah nanya soal kamu jadi apa sepuluh tahun ke depan?
Randy mengangguk.
AMANDA
Gak ada kamu dalam rencana aku.
Ada jeda di antara mereka, lama sekali.
RANDY
Kamu tahu kamu bicara apa, kan?
AMANDA
Iya, aku tahu.
RANDY
Kamu serius?
Amanda mengangguk.
RANDY
Apa aku lakuin kesalahan?
AMANDA
Gak ada. Cuma aku yang salah.
Randy bangun dan ia duduk. Amanda memakai baju dari dalam Selimut dan duduk di sebelah Randy. Randy ingin bicara, tapi tak ada kata yang keluar. Mulutnya hanya kaku.
AMANDA
Aku minta maaf.
Ada jeda di antara mereka.
RANDY
Kenapa?
Amanda tidak menjawab, ia hanya diam.
AMANDA
Aku gak lihat ada masa depan dalam hubungan kita.
Randy hanya diam.
AMANDA
Aku minta maaf.
RANDY
Kamu sadar kita cocok, kan?
Amanda mengangguk.
RANDY
Dan kamu masih bilang gak ada masa depan buat kita?
Amanda hanya diam.
RANDY
Kamu sadar kamu bicara apa?
Amanda hanya diam.
RANDY
Aku tahu kita memang masih punya prioritas masing-masing. Tapi dengar kamu bilang gak ada masa depan... waaah... kenapa aku gak terima?
AMANDA
Aku minta maaf. Aku memang jahat. Aku yakin kamu bisa cari yang lebih baik --
RANDY
JANGAN KAMU BICARA KAYAK GITU AMANDA! JANGAN!
Ada jeda di antara mereka.
RANDY
Kamu yakin masalahnya cuma itu? gak ada yang lain?
Amanda melihat Randy, bingung.
RANDY
Apa ini ada hubungannya dengan orang yang nelpon kamu?
AMANDA
Dia bukan siapa-siapa.
RANDY
Kenapa kamu sembunyiin kalau bukan siapa-siapa?
AMANDA
Karena memang bukan siapa-siapa.
RANDY
Pasti ada apa-apa.
AMANDA
Gak ada apa-apa Randy. Percaya aku.
RANDY
Kenapa aku gak percaya sama apa yang kamu bilang?
Amanda tidak menjawab.
RANDY
Aku tahu siapa yang nelpon kamu, Amanda.
Ada jeda di antara mereka.
AMANDA
Kamu bilang apa?
RANDY
Aku tahu siapa yang nelpon kamu.
Amanda melihat Randy, dingin.
RANDY
Kalau ini ada hubungannya dengan orang yang nelpon kamu --
AMANDA
Dia gak ada hubungannya sama kita. Masalahnya cuma di aku.
RANDY
Aku gak masalah --
AMANDA
DIA GAK ADA HUBUNGANNYA SAMA KITA! BAPAK AKU GAK ADA HUBUNGANNYA SAMA KITA!
Ada jeda di antara mereka.
RANDY
Harusnya kamu bilang yang nelpon kamu itu Bapak kamu.
AMANDA
Ini juga bukan urusan kamu, kan? Kenapa aku harus kasih tahu kamu?
Randy menghela nafas, panjang.
AMANDA
Dan harusnya kamu bilang ke aku kamu tahu masalah ini. Kamu langgar privasi aku, Randy.
RANDY
Dia nelpon kamu terus dan kebetulan handphone kamu di tinggal --
AMANDA
DAN BUKAN BERARTI KAMU BISA SEENAKNYA ANGKAT TELEPON ORANG, RANDY!
RANDY
AKU MINTA MAAF KALAU AKU LANGGAR PRIVASI KAMU! AKU MINTA MAAF! AKU MINTA MAAF! OKE!
Ada jeda di antara mereka.
RANDY
Tapi aku tetap gak yakin dia gak ada hubungannya sama masalah kita sekarang.
AMANDA
Kalau kamu pikir aku punya daddy issue. Percaya aku, masalahnya di aku --
RANDY
Apa ini ada hubungannya sama jawaban aku?
Amanda tidak menjawab, ia hanya diam.
RANDY
Iya, ini ada hubungannya.
Amanda tidak menjawab, ia hanya diam.
RANDY
Aku tahu aku bukan laki-laki kaya. Aku tinggal di kontarakan. Aku gak punya apa-apa. Tapi kalau kamu gak terima jawaban aku. Harusnya jangan pakai alasan itu, Manda.
AMANDA
Aku gak ada masalah sama kamu yang gak punya apa-apa. Aku tahu pasti kamu ada prioritas lain. Tapi aku gak terima kamu bilang gitu ke aku.
RANDY
Jangan jadi pengecut Manda.
AMANDA
Jangan Randy.
RANDY
Iya kamu kamu memang pengecut.
AMANDA
Aku bilang jangan, Randy.
RANDY
Iya kamu memang pengecut --
AMANDA
IYA AKU GAK MAU HIDUP SAMA ORANG YANG GAK PUNYA AMBISI KAYAK KAMU. PUAS?!
Ada jeda di antara mereka. Lama sekali.
AMANDA
Kamu mau hidup stabil dan jalanain hidup kamu kayak sekarang. Dan aku gak bisa.
Randy tidak menjawab, ia hanya diam.
AMANDA
Masih banyak yang mau aku capai dalam hidup aku.
RANDY
Aku gak akan larang kamu buat dapatin apa yang kamu mau. Kamu bebas lakuin apa aja.
Amanda tidak menjawab, ia hanya diam.
RANDY
Kalau kamu pikir aku mau nikah sekarang. Aku cuma bercanda. Aku gak masalah nunggu kamu.
AMANDA
Bukan itu masalahnya.
RANDY
Jadi apa masalahnya, Manda?
AMANDA
Masalahnya di aku.
Amanda hanya melihat Randy, datar.
CUT TO:
Randy dan Amanda duduk berhadapan. Randy memegang tangan Amanda.
AMANDA
Aku cuma gak bisa hidup cara kamu, Randy.
RANDY
Apa yang salah dengan cara hidup aku?
AMANDA
Aku gak bilang salah. Aku cuma takut nanti merasa terkurung.
RANDY
Kamu bukan peliharaan Manda. Aku bebasin kamu mau lakuin apa. Aku udah bilang tadi.
AMANDA
Justru karena kamu bilang aku gak mau hidup kayak gitu.
Ada jeda di antara mereka.
RANDY
Kamu memang gak mau serius sama aku, kan?
AMANDA
Randy. Udah, jangan lagi. Kamu harus terima keputusan aku.
RANDY
Iya, kan?
Amanda melihat Randy, dingin.
RANDY
Kamu gak pantas kritik hidup orang, Oke. Kamu ngerti? kamu gak pantas kritik hidup orang lain, Amanda.
AMANDA
Randy, aku bilang berhenti.
RANDY
Kamu gak tahu apa yang aku alami selama ini, kan? kamu gampang banget kritik hidup orang? bilang hidup aku salah?
AMANDA
RANDY! AKU BILANG BERHENTI!
Ada jeda di antara mereka.
RANDY
Kamu gak tahu rasanya punya hutang bayar pakai gaji bulanan kamu selama belasan tahun dan kamu gak bisa nikmatin apa-apa dari hasil kerja kamu. Belasan tahun kamu bayar hutang Orang Tua sialan itu dan kamu bilang hidup aku salah karena aku cuma mau nikmatin hidup aku dari gaji yang gak pernah aku nikmatin selama ini? hebat kamu Manda. Hebat.
Randy bertepuk tangan dengan kencang. Amanda hanya diam.
Randy berjalan mengambil Barangnya dan pergi keluar.
Amanda masih tetap di tempatnya, hanya diam.
EXT. PINGGIR JALAN - MALAM
Randy berjalan di pinggir jalan dengan cepat.
Sesaat ia berhenti, mengendalikan nafasnya.
RANDY
BADJINGAAAN!! BADJINGAAAAN!! BADJINGAAAAN!!
Orang-orang melihat Randy. Tapi tidak peduli, ia tetap berjalan seperti tidak ada apa-apa.
Ketika kamera ingin mengikutinya, Randy menyadarinya dan membelokan Kamera ke sembarang arah, membuat kamera menjadi tidak seimbang dan --
CUT TO BLACK:
INT. RUANG RAPAT - SIANG
Randy duduk di Ruang Rapat, sesaat ia menyadari Kamera dan melihatnya, datar.
Di ruangan itu ada beberapa, mereka sedang menonton Iklan buatan Randy dan Timnya.
Orang-orang dari Perusahaan itu mengangguk, terlihat puas.
Randy melihat Iklan itu, datar.
INT. TRANSJAKARTA - BERGERAK - MALAM
Randy duduk di Kursi Bis. Ia melihat ke arah luar jendela, datar. Tak banyak orang di dalam sana.
EXT. DEPAN KONTRAKAN - MALAM
Randy berjalan menuju Kontrakannya. Ia berhenti, melihat ke arah depan --
Ada Diana. Ia tersenyum.
Randy tersenyum.