Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Reuni
Suka
Favorit
Bagikan
3. Bagian 3

EXT. PINGGIR JALAN - MALAM

Diana berlari mengejar Randy. Ia berhenti di depannya.

DIANA

Aku bilang tunggu. Dengarin aku dulu.

Randy hanya diam. Ia berhenti.

DIANA

Aku minta maaf, Randy. Serius, aku minta maaf. Aku salah. Aku khilaf.

Randy hanya tersenyum mendengarnya. Dia bahkan tertawa, ia berusaha mengendalikan tawanya.

Diana bingung melihatnya.

Randy berjalan melewati Diana, masih tertawa.

Diana berlari, ia berhenti di depannya. Randy berjalan melawati Diana, masih tertawa.

Diana berlari lagi, ia memegang tangan Randy --

DIANA

KAMU KENAPA! HA! JAWAB AKU!

Randy masih tertawa, ia berusaha mengendalikan tawanya.

DIANA

KENAPA KAMU GAK MARAH! HARUSNYA KAMU MARAH!

RANDY

Kamu mau aku marah, berantem sama selingkuhan kamu terus kita berantem di depan umum kayak gini?

Diana hanya diam, tidak menjawab.

RANDY

Aku udah terlalu malas ladeni masalah receh kayak gini, serius.

DIANA

JADI KAMU GAK MASALAH CEWEK KAMU SELINGKUH!

RANDY

Ini bukan pertama kalinya kamu selingkuh. Aku selingkuhan kamu dan kamu selingkuhan aku. Jangan besarin masalah, oke.

Diana hanya diam.

RANDY

Mana handphone kamu, sekalian smarthwach nya.

Diana melihat Randy, bingung.

RANDY

Mana barangnya? aku minta.

DIANA

Kurang ajar kamu, Ran.

RANDY

Kamu yang kurang ajar. Itu pakai uang aku.

DIANA

Kurang yang ajar, Ran. Kamu kasih barang itu ke aku.

RANDY

Kamu yang kurang ajar. Barang-barang itu punya aku.

DIANA

Anjing lo.

RANDY

Dan lo pacaran sama Anjing. Yang artinya lo juga Anjing. Mana barangnya?

DIANA

Tapi aku pacar kamu. Kamu tega?

RANDY

Kamu yang tega, Diana.

Diana mendekati Randy, ia memegang Tangannya. Diana memasang wajah memelas.

DIANA

Jangan gitu, ya. Buat aku ya barangnya.

RANDY

Aku minta barangnya sekarang.

DIANA

Randy... buat aku ya.

RANDY

Oke. Kalau kamu mau bayar bulanannya.

Ada jeda di antara mereka.

RANDY

Jadi mana barangnya.

Diana melepaskan tangan Randy dengan Kasar --

DIANA

BRENGSEK! GUE UDAH BAIK-BAIKIN JUGA!

RANDY

Itu masalah kamu.

DIANA

BRENGSEK LO!!

Randy merentangankan tangannya, meminta.

Diana bersimpuh di depan Randy, memelas --

DIANA

Sayang, buat aku ya barangnya. Tolongin akuuu... ya. Tolongin akuuuuuu.

Randy melihat Diana.

RANDY

Oke.

Diana tersenyum, ia bangun dan memeluk Randy. Randy melihat kamera, datar.

INT. KONTRAKAN - MALAM - MASA SEKARANG

Randy mengetik di Handphonenya dan ia melihat kamera --

RANDY

Tinggal enam bulan lagi.

Terdengar suara ketokan pintu. Randy membuka pintu --

Diana berdiri di balik pintu.

RANDY

Kenapa lagi dia?

DIANA

Aku nyesel selingkuh dari kamu.

Randy hanya diam.

DIANA

Kamu mau gak balikan?

RANDY

Sama kamu?

Diana mengangguk.

RANDY

Kamu gak bisa lepas dari aku, kan?

Randy membuka pintu sepenuhnya dan Diana masuk ke dalam.

RANDY

(melihat kamera)
Nikmat mana lagi yang kau dustakan.

Randy menutup pintu kontrakannya.

INT. DEPAN LIFT - KANTOR - PAGI

Randy berdiri di depan Lift bersama Orang-orang. Ia melihat ke sekitarnya.

Dua Perempuan berdiri di sampingnya. Randy melihatnya --

Amanda di sampingnya. Amanda tersenyum melihatnya.

SUARA PEREMPUAN (O.S)

Soal merger dan akusisi, Manda?

Amanda memberikan Berkas kepada BOS, 50-an, ia membuka Berkas itu dan melihatnya.

AMANDA

Semuanya ada di dalam file itu, Bu. Alasan mereka ingin kita mengakuisisi karena kondisi keuangan mereka.

BOS

(melihat file)
Iya, keuangan mereka gak terlalu bagus.

AMANDA

Dengan beberapa kebijakan efesiensi perusahaan. Saya yakin bisa kembali normal.

BOS

Walaupun akan ada banyak phk?

AMANDA

Iya, mau gak mau, Bu. Jangan kita potong badannya. Potong kepalanya. Yang membuat masalah ini eksekutif perusahaan dengan ego besar mereka.

BOS

Dan kamu tahu saya juga eksekutif perusahaan.

AMANDA

Dan Ibu jangan melakukan hal yang sama. Dan kita juga butuh akuisisi ini utuk diversifikasi investasi.

Randy melihat Amanda yang berbicara dengan Bos. Ia tersenyum.

BOS

Kamu urus masalah ini.

Pintu lift terbuka, Bos berjalan masuk --

AMANDA

Nanti saya susul, Bu. Ada barang yang ketinggalan di Mobil.

Pintu Lift tertutup, tinggal mereka berdua.

RANDY

Jangan letak semua telur dalam satu keranjang.

AMANDA

Karena itu tujuan diversikasi.

RANDY

Wow. Akuisisi dan Merger. Berat.

AMANDA

Gak cocok kedengarnnya buat orang filsafat, kan?

Mereka berdua tersenyum.

RANDY

Aku gak terlalu ngerti soal keuangan.

AMANDA

Jangan. Banyak haramnya.

RANDY

Oh, ya? sekarang halal dan haram susah buat di bedaiin. Aku gak lihat ada bedanya.

Mereka berdua tersenyum

AMANDA

Udah dua kali kita ketemu.

RANDY

Kalau sampai tiga kali, kita jalan.

Mereka saling melihat, tersenyum.

AMANDA

Bisa aja.

RANDY

Kamu yang mulai duluan.

Mereka tersenyum.

AMANDA

Oke. Aku ke sini karena ada kerjaan. Jadi jangan terlalu berharap.

RANDY

Oke. Dan kamu tahu dimana aku kalau udah gak tahan kangen aku. Oke?

Mereka berdua tersenyum.

AMANDA

Gak stalking?

RANDY

Gak stalking.

Randy mengangguk. Amanda tersenyum. Pintu lift terbuka.

INT. KANTOR - SIANG

Randy sedang mengetik laptopnya serius, ia sedang mengetik.

Randy melihat handphonenya, serius. Sesaat ia melihat kamera, ia menggeleng.

SUARA LAKI-LAKI (O.S)

Randy, kita meeting lima menit lagi.

INT. RUANG RAPAT - KANTOR - SIANG

Randy duduk di Ruang Rapat bersama dengan Pegawai lainnya.

PEGAWAI SATU

Untuk proyek ini, kita memiliki beberapa ide yang bisa di gunakan untuk brand ini. Dan ini salah satu idenya.

Pegawai itu menampilkan Storyboard, para pegawai melihatnya, termasuk Randy.

Randy melihat Handphonenya, serius. Ia melihat kamera, datar.

EXT. HALTE TRANSJAKARTA - SORE

Randy berdiri di Halte Transjakarta bersama penumpang yang lainnya. Ia bermain handphone dengan serius.

Ia mengetik nama Amanda di kolom pencarian Instagram. Kemudian, muncul akun-akun bernama Amanda di sana. Randy mengklik akun pertama. Muncul Gambar wanita. Randy melihatnya. Ia mengklik tombol Back dan melakukan hal yang sama. Gambar Wanita kedua bukan Amanda. Ia melakukan hal yang sama lagi. Randy mengklik Akun ketiga dan mengklik Gambar Wanita itu.

Itu Amanda.

Randy tersenyum, ia melihat kamera, tersadar --

RANDY

Kenapa? Gak boleh?

Bis Transjakarta mendekati Halte.

VARIOUS MONTAGE BEGIN:

INT. KONTRAKAN - MALAM

Randy melihat Akun Instagram Amanda. Ia mengklik Foto Amanda dan melihatnya.

Ia tersenyum lebar.

EXT. PINGGIR JALAN - SORE

Randy berjalan di pinggir jalan, tetapi ia melihat kiri dan kanannya dan dengan cepat. Ia mencari sesuatu.

INT. KANTOR - SIANG

Randy melihat Amanda yang sedang menari di Video. Randy tertawa melihatnya. Sesekali ia mencoba mengikuti Tarian Amanda.

EXT. HALTE TRASNJAKARTA - SORE

Randy yang melihat kanan dan kirinya, memperhatikan orang-orang di halte yang ramai itu dengan serius.

Ia melihat ke arah Bis yang datang, memperhatikan para penumpang yang keluar dari dalam Bis.

INT. SUPERMARKET - MALAM

Randy yang sedang melihat barang-barang di Supermarket. Ia mengambil Mi Instan dan memasukan ke Keranjang.

Sesaat ia tersadar, ia melihat kiri dan kanannya, mencari-cari sesuatu.

CUT TO:

Randy berdiri di kasir, ia melihat deretan-deretan orang-orang yang sedang membayar, memperhatikan mereka satu persatu.

BACK TO SCENE:

INT. KONTRAKAN - MALAM

Randy melihat Foto Amanda di Instagram dengan lesu. Ia menghela nafas panjang.

Sebuah pesan masuk. Randy membukanya dan membaca, bertuliskan:

"Sabtu pulang, Gue ada acara"

Randy melihat handphonenya, datar.

INT. KERETA - BERJALAN - PAGI

Randy duduk di Kereta. Ia melihat ke arah luar jendela, datar.

INT. DEPAN RUMAH RANDY - PAGI

Randy turun dari Ojek Online dan berjalan masuk ke dalam Rumah.

RINA, 40-an, berjalan keluar Rumah. Mereka berpelukan, saling tersenyum. Mereka berdua berjalan masuk ke dalam Rumah.

INT. DAPUR - RUMAH RANDY - PAGI

Randy berjalan melihat Rumah. Terdengar suara dari dapur, ia berjalan masuk ke sana.

AGUS, 60-an, berusaha mengambil Toples Gula yang berada di Laci Atas Dapur, tetapi tidak sampai.

Randy dengan cepat mengambil Toples Gula itu dan meletakannya di depan Agus. Agus tersadar, ia melihat Randy.

Suasana mereka canggung. Keduanya sama-sama diam.

AGUG

Udah datang?

RANDY

Hmm.

Ada jeda di antara mereka.

RANDY

Jangan banyak gerak. Sadar umur udah tua.

Agus melihat Randy, ia hanya diam.

RANDY

Dengerin kalau di kasih tahu.

Agus mengambil Gelas dari Laci bawah dapur dan membuka Toples Gula. Randy melihatnya --

RANDY

Mau ngapain?

AGUS

Buat teh.

RANDY

Gak boleh. Ingat diabetes.

Randy dengan cepat mengambil Toples Gula itu dan meletakannya di Laci Atas Dapur.

Agus berusaha mengambilnya --

RANDY

Udah di kasih tahu berapa kali gak boleh. Diabetes. Ingat Diabetes.

Agus tidak menjawab. Ia masih berusaha mengambil Toples Gula itu dari Laci Atas Dapur.

RANDY

Gak boleh. Kalau gak boleh artinya gak boleh.

Agus berhasil mengambilnya dan membuka Toples Gula --

Randy mengambil dengan cepat --

RANDY

Gak boleh.

Agus berusaha mengambil Toples Gula dari Randy. Randy memegangnya. Agus masih berusaha --

RANDY

GAK BOLEH! NGERTI GAK!! GAK BOLEH!!

Agus terkejut mendengarnya. Ia hanya diam, melihat Randy, sedih.

Randy dengan andrenalin yang masih tinggi, membuka Toples Gula dan membuang semua isinya ke dalam Tempat Cuci Piring.

RANDY

Kalau Bapak masih mau hidup, dengerin apa kata Randy. Kalau mau mati silahkan.

Rina muncul dari depan, melihat kejadian itu. Randy berjalan dengan cepat --

RANDY

Bapak lo, Kak.

Randy berlalu pergi. Rina masih berdiri di tempatnya.

Agus masih melihat Gula itu di Tempat Cuci Piring. Rina mendekat.

AGUS

Bapak cuma mau bikinin Randy teh.
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar