INT. MEJA BUNDAR - BALLROOM HOTEL - MALAM
Sebuah Spanduk besar menempel di dinding Ruangan, bertuliskan:
"REUNI UNIVERSITAS INDONESIA PRODI HUBUNGAN INTERNASIONAL ANGKATAN 2000-2014"
Panggung berada di depan mereka, terdengar suara orang yang mebacakan susunan Acara.
Orang-orang duduk di meja-meja bulat, berbicara sama lain.
RANDY, 30-an, berdiri tak jauh dari Meja Makan. Ia melihat Spanduk itu, datar.
AKBAR (O.S)
Gue bilang gak usah, tapi masih juga di beliin sama wife. Lumayanlah, dia selama ini gak pernah beliin gue apa-apa. Sekalinya beli, gak jelek-jelek banget barangnya.
Randy masih diam, ia melihat ke arah Orang-orang yang sedang berbicara.
AKBAR
Jadi gue beliin dia set jewelry, tapi dia minta tas. Gue beliin dua-duanya. Mumpung gue dapet untung dari Trading.
Randy melihat AKBAR, 30-an, Gemuk dan Pakaiannya terlihat mewah.
RANDY
Oh, iya. Lo main trading ya.
AKBAR
Iya, gue saranin lo main Trading, Randy. Lo tinggal beli aplikasinya, terus di install. Lo tinggal diam, aplikasinya yang kerja buat lo. Seminggu lo udah dapet untung.
Akbar mengambil Handphonenya, menunjukkan kepada Randy. Randy melihatntya. Akbar tersenyum melihat ekspresi Randy.
AKBAR
Gue bukannya mau sombong, tapi memang segitu yang gue dapat dari Trading. Lihat sekarang, gue gak perlu kerja siang malam, pulang pergi di kereta udah kayak pepes. Tahu-tahu uang datang sendiri ke rekening gue. Kan?
Randy mengangguk-angguk.
AKBAR
Lo cuma bayar sepuluh juta udah terima bersih. Gimana?
Randy tidak menjawab, ia hanya melihat Akbar.
AKBAR
Buat lo gue kasih setengah harga, serius. Banyak orang yang main, semuanya untung, gak ada yang rugi. Gimana?
RANDY
Gimana bisa orang main saham gak ada yang rugi? Ini bukan emas.
AKBAR
Percaya gue, Randy. Ini bukan main saham yang di bursa. Ini beda.
RANDY
Ini robot Trading?
AKBAR
Iya, semuanya untung, Randy. Gue jamin.
RANDY
Tapi lo tahu kan banyak penipuan Trading? Lo yakin Celcius bukan penipu?
Ada jeda di antara mereka.
AKBAR
Lo bilang gue penipu?
RANDY
Gue gak tahu, emang Celcius penipu?
AKBAR
Gue tahu lo gak mau ikut, tapi jangan bilang gue penipu.
RANDY
Wajar kalau gue tanya. Ini soal uang.
AKBAR
Kita kenal udah lama dan lo masih mikir gitu?
RANDY
Kita kenal dari Kuliah, tapi kita lost contact lebih dari lima tahun dan sekarang kita ketemu di Reuni. Dan satu hal, kita gak dekat sama sekali. Jadi wajar gue tanya soal Celcius.
Ada jeda di antara mereka.
RANDY
Maaf kalau gue nanyanya --
AKBAR
ANJING LO --
Akbar berjalan meninggalkan Randy, sendirian.
Randy melihat sekitar, ia berjalan menuju Meja Bundar, di sana ada beberapa Orang yang duduk. Randy duduk di salah satu kursi.
ALEX, 30-an, sedang memakan, melihat Randy.
ALEX
Akbar ajakin lo main Trading?
RANDY
Iya, gue orang yang keberapa?
ALEX
Gue yakin yang ke sekian.
Di Meja Bundar itu ada DHARMA, 30-an, TUBGAUS, 30-an, CAHYO,30-an, sedang bermain Handphone, sibuk dengan urusan mereka masing-masing.
RANDY
(melihat kamera)
Katanya Reuni.
Randy melihat mereka yang sedang bermain Handphone, serius. Ia mengambil Handphone dari Saku Celana, melihatnya, datar. Kemudian ia melihat sekitar, ia memasukan kembali Handphone ke dalam Saku Celananya.
Dharma dan Tubagus meletakan Handphonenya dan melihat sekitar.
RANDY
Jadi gimana kabar lo, Randy?
RANDY
Biasa-biasa aja. Kerja pagi siang malam tapi masih belum kaya-kaya sampai sekarang. Tiap hari ngeluh kapan hidup bisa berubah tapi kitanya malas-malasan.
Dharma hanya tersenyum mendengarnya, sesaat ia melihat Tubagus dan Alex yang juga tersenyum mendengarnya, canggung.
RANDY
Si kecil?
DHARMA
Baik, si kecil lagi aktif-aktifnya.
ALEX
Istri lo gimana?
DHARMA
Ya... baik.
Ada jeda di antara mereka.
RANDY
Itu yang penting, kan?
Dharma mengangguk. Randy melihat sekitar, Tubagus, Cahyo dan Alex hanya diam.
Dharma berjalan pergi dari situ.
RANDY
Udah berapa lama Dharma nikah?
ALEX
Tiga tahun.
CAHYO
Mereka mau cerai. Bagus yang cerita.
TUBAGUS
Istrinya ketahuan jalan sama orang lain.
ALEX
No pict hoax.
TUBAGUS
Dia punya videonya mereka.
Randy melihat Kamera.
ALEX
Terus?
TUBAGUS
Dharma masih belum tahu.
ALEX
Menurut lo mereka cerai?
CAHYO
Kalau gue jadi Dharma, gue cerai. Masih banyak perempuan yang lain.
ALEX
Iya juga, masih banyak perempuan yang lain.
Randy melihat kamera.
ALEX
Dari kasus Dharma kita belajar, suami istri yang kelihatan adem ayem, mesra bisa cerai.
RANDY
(melihat kamera)
(heran)
Mereka berantem bukan buat jadi pelajaran kalian. Serius, ada apa sama orang-orang yang suka bilang kayak gitu? kurang-kurangin, oke?
TUBAGUS
Setidaknya Jeremy lebih baik. Dia bisa ngendaliin Istrinya.
ALEX
Atau dia yang di kendaliin Istrinya.
Mereka bertiga tertawa. Randy melihat Kamera, tersenyum.
ALEX
Oh, ya. Lo nyadar gak waktu kita datang ke udangan mereka.
RANDY
Soal apa?
ALEX
Makanannya.
RANDY
Kenapa? menurut gue makanannya enak.
TUBAGUS
Lo bilang itu enak. Gak banyak pilihan, cuma beberapa.
CAHYO
Gak sebanding sama gedung.
ALEX
Gue setuju, nikahan itu bagus apa gak di nilai dari makanannya.
TUBAGUS
Plus make up pengantinnya. Lo lihat, kan?
RANDY
Make up nya kenapa? Ada masalah?
TUBAGUS
Gak banget, Ren. Gak cocok sama kulitnya Tika.
ALEX
Setuju gue. Nikahan mereka banyak kurangnya. Sayang udah habis ratusan juta.
CAHYO
Di tambah Baju pengantinnnya, ya kan?
RANDY
(melihat kamera)
Belum selesai?
ALEX
Aneh,kan Bajunya, kayak gimana gitu. Susah di jelasin tapi lo ngerti kan?
RANDY
Gue gak ngerti sama sekali. Bajunya gak ada masalah.
TUBAGUS
Ada Ren.
CAHYO
Gue gak mau nikahan gue kayak gitu.
TUBAGUS
Sama, banyak kurangnya.
Dharma kembali, ia membawa makanan.
ALEX
Dharma, Lo datang kan nikahannya Jeremy?
DHARMA
Iya, gue datang.
ALEX
Menurut lo banyak yang kurang, kan?
Dharma melihat sekitar, kemudian ia mengangguk. Alex, Cahyo dan Tubagus berseru, mereka melakukan hi-five.
Dharma melihat JEREMY, 30-an, berjalan ke arah mereka.
DHARMA
Orangnya datang.
Mereka berubah sikap, menjadi seperti biasa. Randy melihat kamera, menaikan alisnya.
Jeremy bersalaman satu persatu dengan mereka, termasuk Randy. Ia duduk di sebelah Randy, mendengarkan percakapan.
TUBAGUS
Tapi harus di akui, nikahannya Dharma masih lebih bagus, walaupun biasa aja. Makanannya masih lebih enak.
Randy
(melihat kamera)
Serius? di depannya orangnya?
ALEX
Nikahan itu kalau gedungnya biasa aja, makanannya harus enak.
RANDY
Yang artinya kalau gedungnya bagus, makanannya boleh biasa aja, kan?
ALEX
Ya gak bisa. Kalau gedungnya bagus, makanannya harus enak. Itu wajib.
TUBAGUS
Kayak nikahan Jeremy. Itu baru bagus.
JEREMY
Ini bicariin nikahan siapa?
TUBAGUS
Agung, Jer. Dharma ceritaiin waktu dia datang ke nikahan dia. Kalau di banding, nikahan lo lebih bagus di bandingin punya Agung.
Jeremy mengangguk, ia tersenyum, puas.
Randy melihat Jeremy, kemudian melihat Kamera --
RANDY
Teman. Dan buat Agung, nikahan lo bagus. Gue suka.
Alex, Cahyo dan Dharma mengangguk, setuju.
JEREMY
Bukannya kita harus bersyukur kalau masih di undang?
ALEX
Bener, tapi ini acara nikahan. Masa lo undang tamu tapi makanannya b aja.
RANDY
Dan sebenarnya orang yang nikah gak harus adain acara, kan?
CAHYO
Ya gak bisa gitu juga, Ran. Gak mungkin lo nikah cuma di KUA terus lo pulang.
RANDY
Banyak yang gitu.
TUBAGUS
Gue heran sama orang yang gak gelar nikahan. Maksudnya apa?
CAHYO
Iya, kan. Kayak belum tentu lo adain nikahan lagi, kan?
JEREMY
Iya juga kalau di pikir-pikir.
RANDY
Bisa jadi lo adaiin nikahan lebih dari sekali.
Ada jeda di antara mereka.
RANDY
Banyak yang cerai sekarang. Adain nikahan lebih dari sekali, itu udah biasa.
TUBAGUS
Pasti beda nikah kedua kalinya, Ran.
Randy
Berarti masalahnya jelas sekarang. Jangan cerai, kalau ada masalah di bicariin baik-baik, jangan jadi pengecut yang cuma bisa diam dan biarin masalah berlarut-larut. Karena nikah bukan beli gorengan di pinggir jalan, bukan beli kucing dalam karung. Atau beli Durian yang dari luar baunya harum. Gue lebih baik putus bertahun-tahun pacaran daripada nikah terus cerai.
Ada jeda di antara mereka.
RANDY
(tersadar)
(melihat kamera)
Sial. Kepancing gue, Anjing.
ALEX
Ya, bener juga yang di bilang Randy.
Yang lainnya mengangguk, setuju atau tidak. Randy melihat kamera.
Cahyo mengambil Handphone dan pergi dari situ. Semua Orang melihatnya.
JEREMY
Tapi di antara itu semua. Kita harus bicariin Cahyo
Semua orang berseru, bersemangat. Randy melihat Kamera --
RANDY
Kalian pasti punya, kan?
(menahan tawa)
Atau kalian yang di cengin? kasian.
TUBAGUS
Lo semua lihat kan, dia bawa cewek?
Semua orang yang mengangguk, ada yang menahan tawa. Randy hanya diam, melihat kamera.
DHARMA
Kok mau ya ceweknya di bawa Cahyo.
ALEX
Di pelet kali.
Semua orang tertawa mendengarnya. Randy melihat kamera --
RANDY
Ini lucu.
DHARMA
Tapi masih dia sama cewek itu?
ALEX
Gak tahu, tanya Randy coba.
Randy melihat Kamera, menujuk dirinya, bingung --
TUBAGUS
Dia kan pernah bilang, lo teman baiknya.
JEREMY
Teman baiknya itu Alex. Teman nusuk dari belakang.
RANDY
(melihat kamera)
Ouch. Teman.
ALEX
Apa yang gue bilang itu bener. Kalian semua pasti mikir kayak gitu, kan? Cewek dia sendiri yang bilang ke gue. Mantan ceweknya.
RANDY
Mantan gebetan ceweknya.
JEREMY
Yang dia ngikutin sampai Halte Trans, terus gak ngomong apa-apa?
ALEX
Stalker. PK.
RANDY
Kalau yang berantem di kasih Dapur Coklat?
Semua Orang menunjuk Jeremy. Orang yang di tunjuk mengangguk, bangga.
Randy melihat kamera, ia tersenyum. Jeremy melihat Cahyo berjalan ke arah mereka.
JEREMY
Orangnya balik.
Mereka berubah sikap, menjadi biasa aja. Cahyo dengan cepat duduk di Kursi itu, mengetik Handphonenya dengan cepat, hanya fokus pada benda itu.
Anak-anak hanya melihat dirinya, sesekali mereka saling melihat, tersenyum. Randy melihat Kamera, datar.
Cahyo meletakan Handphonenya di atas meja, ia menghela nafas panjang. Anak-anak sesekali memberikan kode kepada satu sama lain, semuanya tersenyum.
ALEX
Kenapa Cah, kayak ada masalah.
Anak-anak memberikan kode, serangan mereka di lancarkan.
JEREMY
Pacar lo lagi? Cerita dulu.
Lagi, anak-anak memberikan kode.
TUBAGUS
Siapa tahu kita bisa bantu, kan?
Lagi, anak-anak memberikan Kode. Randy melihat Kamera --
RANDY
Gue udah muak sama masalah --
CAHYO
Cerita Ran. Gue malas cerita.
Randy diam, sesaat ia melihat Kamera, bingung. Anak-anak menunggu Randy.
RANDY
Gue gak tahu masalah Lo.
CAHYO
Gue pernah cerita.
Anak-anak melihat mereka berdua, bergantian.
RANDY
(tersadar)
Oh.. itu, gue lupa.
(melihat ke kamera)
(pelan)
Anjing.
Anak-anak saling melihat, memberikan Kode. Kemudian mereka tertawa, kecil.
CAHYO
Gue ajak dia nikah. Tapi dia masih belum mau.
JEREMY
Ya bagus dong, dia sadar.
Anak-anak semua tertawa mendengarnya. Randy ikut tersenyum mendengarnya. Cahyo menunggu Jeremy bicara.
JEREMY
Kalau dia gak mau tinggal cari yang lain.
TUBAGUS
Memang ada yang mau?
Anak-anak tertawa mendengarnya. Randy melihat Kamera, ia tersenyum.
CAHYO
Dia masih mau fokus sama Masternya.
RANDY
Iya, bagus dong. Masalahnya apa?
CAHYO
Masalahnya gue gak mau lama-lama.
ALEX
Takut dia sadar akhirnya.
Anak-anak tertawa mendengarnya. Randy melihat Kamera --
RANDY
Ini lucu.
(berbicara ke Cahyo)
Gak ada yang perlu di kejar, kan. Pelan-pelan aja.
CAHYO
Gue udah kerja, udah punya uang. Plus gue gak ada tanggungan. Apalagi yang gue tunggu.
JEREMY
Udah Cah, cari yang lain. Kalau dia gak mau nikah. Artinya dia gak mau komitmen sama hubungan kalian.
Tubagus dan Dharma saling mengangguk.
CAHYO
Iya, kan? Daripada gue jadi kayak Dharma. Gue ngerti perasaan lo, Ma.
Ada jeda di antara mereka.
DHARMA
Apa hubungannya sama gue?
CAHYO
Anak-anak bilang lo mau cerai.
Dharma melihat Semua Orang. Randy melihat Kamera, datar.
DHARMA
Kalian tahu dari siapa?
CAHYO
Bagus yang cerita.
Dharma melihat Tubagus.
TUBAGUS
Karena Istri lo selingkuh makanya gue bilang gitu.
DHARMA
Bukan berarti Istri gue selingkuh terus gue cerai, Anjing.
Randy melihat Kamera, mengacungkan jempolnya.
DHARMA
Kalian belum nikah, kalian belum tahu rasanya punya masalah.
TUBAGUS
Oh, ya. Kalau gue nikah pun, gue gak bakal milih Cewek tukang selingkuh.
DHARMA
Oh, ya. Dan gue harap nikahan lo bagus. Karena gue gak yakin nikahan lo gak lebih bagus dari gue. Dan btw, Jer, mereka ceritain nikahan lo yang kureng parah. Dan yang paling penting, mereka bilang Tika di nikahan kalian gak banget.
Semua Orang terkejut mendengarnya. Jeremy melihat mereka satu per satu.
RANDY
(melihat kamera)
(tersenyum)
Saya suka perkelahian. Apalagi cepu.
Jeremy melihat Tubagus, Alex dan Cahyo, mereka dalam diam.
RANDY
Kabar adik lo gimana Gus? Udah punya pacar? Bisa kali kenalin ke kita. Siapa tahu, kan?
Bersamaan dengan Alex, Dharma dan Cahyo yang tertawa mendengarnya.