Tubagus menjadi tidak nyaman, ia meminum Air di depannya.
JEREMY
Adik lo gak jelek-jelek banget, Gus. Bisa kali di gilir.
Tubagus melihat Jeremy, mereka saling melihat, dingin.
JEREMY
Hati-hati kalau lo bicara.
TUBAGUS
Bukan cuma gue Anjing. Cahyo juga, ada Alex sama Randy.
RANDY
Gue dari awal gak ada masalah sama nikahan Jeremy. Kalian dengar sendiri. Iya, bener kata Jeremy, hati-hati kalau bicara, Gus.
TUBAGUS
Anjing lo semua. Gue cuma cerita, gak lebih. Kalian pikir kalian lebih baik dari gue, ha! Gak! Anak-anak juga cerita tentang Cahyo.
CAHYO
Cerita apa kalian, ha!
RANDY
Cerita tentang lo yang masih bego, gak berubah dari dulu.
CAHYO
Siapa yang cerita, kasih tahu gue! Kasih tahu gue, Ren!
RANDY
Apa itu penting? Lo mau nantangin juga kayak mereka? Gak akan selesai masalah.
ALEX
Kenapa lo jadi sok bener, Ren? Lo juga gak lebih baik dari kita semua? Lo pasti pernah ceritaiin orang juga, kan? Gak ada yang salah, kan? Cahyo juga gak berubah dari dulu, masih bego. Kenapa lo jadi gini? Jangan jadi sok SJW Anjing.
RANDY
Oh, ya. Memang gak ada yang salah. Lo bebas ceritain orang dan gue juga bebas cepu. Tapi satu hal yang harus kalian tahu, hanya karena kita bertambah umur, ketemu orang banyak, udah ada ilmu sedikit, lo gak bisa nilai orang seenaknya. Gak. Dan gue gak bisa nilai kalian, sampai kapanpun. Pakai Otak kalian sebelum kalian ngomong. Gue datang ke sini niatnya mau senang-senang bukan kayak gini.
Randy berjalan pergi meninggalkan mereka semua. Sesaat mereka semua saling melihat.
CAHYO
Siapa yang cerita soal gue, Ha!
Mereka semua hanya diam. Duduk di tempat mereka masing-masing.
INT. TEMPAT MAKANAN - BALLROOM HOTEL - MALAM
AMANDA, 30-an, sedang memakan makanan sambil berdiri. Ia sesekali melihat sekitar.
Randy berdiri di sebelahnya, memakan makanan yang ia bawa. Sesekali ia melihat sekitar.
AMANDA
Kamu tahu kenapa kita tetap datang ke Reuni walaupun males?
Randy melihat Amanda yang melihatnya, serius.
AMANDA
Tahu gak?
RANDY
Karena kita mau ketemu teman-teman.
AMANDA
Sebenernya itu benar. Tapi ada udang di balik batu, kan?
RANDY
Karena kita butuh validasi dari orang lain?
AMANDA
(mengangguk)
Itu bener, walaupun aku gak berharap jawaban berat kayak gitu. Tapi setiap orang butuh validasi dari orang lain, sekecil apapun.
AMANDA
Dan kapan lagi kamu bisa ketemu orang-orang yang haus validasi dari orang lain selain Reuni.
AMANDA
Karena memang validasi dari orang lain seberharga itu.
Mereka berdua mengangguk, setuju.
AMANDA
Atau bisa jadi kamu datang karena kamu mau bandingin hidup kamu ke orang lain.
RANDY
Iya, kayak hidup aku sekarang udah bagus, mapan. Ujung-unjungnya apalagi kalau bukan humble bragging.
AMANDA
Ya. Dan jualan.
RANDY
Iya, tadi aku di tawarin ikut Trading.
AMANDA
Sayang, aku gak punya uang. Padahal setengah harga. Murah.
RANDY
Aku juga nyesel gak terima tawaran dia tadi. Lumayan, kan.
AMANDA
Walaupun kita tahu ujungnya gimana nanti.
Mereka berdua tersenyum. Randy melihat ke kamera, bingung.
AMANDA
Karena itu kamu datang?
RANDY
Bisa jadi. Aku juga gak tahu kenapa aku datang. Kamu sendiri?
AMANDA
Aku temenin teman aku. Kamu tahu Annisa?
RANDY
Angkatan duaribu empatbelas?
Amanda mengangguk.
RANDY
Kamu bukan jaket kuning?
AMANDA
Aku jaket kuning. Cuma beda Prodi. FIB.
RANDY
Sastra Inggris?
AMANDA
Filsafat.
RANDY
Yang kerjaan nanya terus? kenapa? kenapa? kenapa? Tunggu kenapa aku kayak Ustadz Maulana.
AMANDA
(tersenyum)
FYI itu stereotype. Sama kayak anak HI semua pasti jadi Diplomat.
RANDY
Atau semua Orang Indonesia itu ramah.
AMANDA
Atau semua orang Indonesia bisa main badminton.
RANDY
Atau semua laki-laki itu berengsek.
AMANDA
Atau semua perempuan itu pelakor.
Ada jeda di antara mereka.
AMANDA
Kamu kelihatan laki-laki berengsek.
RANDY
Dan kamu kelihatan pelakor.
AMANDA
Oh, ya. Kamu mau main ke apartemen aku? Gadun aku lagi Dinas keluar.
RANDY
Kebetulan pacar aku lagi menstruasi. Kenapa gak.
Mereka berdua tersenyum.
AMANDA
Iya, kamu memang berengsek.
RANDY
Dan bener semua perempuan itu pelakor. Dan simpanan gadun.
AMANDA
Tapi gak semua laki-laki,kan?
RANDY
Dan gak semua perempuan, kan?
Ada jeda di antara mereka.
AMANDA
(mengulurkan tangan)
Amanda.
RANDY
Randy.
Mereka berdua bersalaman.
SUARA PEREMPUAN (O.S)
Amanda!
Amanda melihat ke arah suara. Ia melambai.
AMANDA
Senang kenalan sama kamu, Randy.
Amanda berjalan pergi dari situ. Sesekali ia melihat ke arah Randy, ia tersenyum dan melambai.
Di tempatnya, Randy hanya melihat Amanda yang menjauh, ia tersenyum.
RANDY
(melihat kamera)
Kalian ngarasain juga, kan?
Cahyo berdiri di samping Randy.
CAHYO
Anak-anak gak ada yang mau ngaku, Monyet.
Randy melihat Kamera, menghela nafas.
CAHYO
Menurut lo cewek gue mau nunda Master nya?
Randy menghela nafas.
CAHYO
Kenapa juga dia harus ambil Master. Padahal nanti dia di rumah juga.
Randy melihat Kamera, serius.
CAHYO
Bulanan gue kasih, semua fasilitas lengkap. Apalagi yang di cari?
RANDY
Lo tahu masalah lo apa? Otak lo. Serius, Cahyo. Otak lo yang jadi masalah.
CAHYO
Maksud lo, apa?
RANDY
Gue gak mau ikut campur urusan orang, serius. Tapi denger lo bicara kayak gini, percaya gue. Cewek lo pasti minta putus. Gila Lo.
CAHYO
Kenapa lo ngegas Anjing!
RANDY
Lo mau Istri lo di rumah. Yang nanti anak-anak lo ajar sama dia. Lo mau Anak-anak lo punya pikiran kayak lo apa kayak Ibu nya. Sekarang udah tahun duaribu duatiga dan lo masih mikir gitu? Wah... selamat Cah. Gue udah muak sama masalah-masalah receh kayak gini.
CAHYO
Anjing Lo, Ren. Gue tanya baik-baik juga.
RANDY
(tersenyum)
Iya, gue anjing. Tapi lo lebih anjing. Tolol.
Randy melihat ke arah Panggung. Cahyo hanya diam di samping Randy.
Randy melihat ke kamera, serius. Ia kembali melihat ke arah Panggung.
TITLE: REUNI
INT. TRANSJAKARTA - BERGERAK - MALAM
Randy duduk di Transjakarta, ia mendengarkan Musik dari Headeset. Ia melihat ke arah luar Jendela, melamun.
EXT. DEPAN KONTRAKAN - MALAM
Randy berjalan di Koridor Kontarakan yang berderet rapi. Ia berdiri di depan Sebuah Kontrakan, membukanya dan masuk ke dalam.
INT. KONTRAKAN - MALAM
Randy keluar dari Kamar Mandi, ia mengeringkan Rambutnya dengan handuk.
Terdengar suara dari Handphone Randy. Ia melempar Handuk ke sembarang Arah dan mengambil Handphone itu.
RANDY
Halo.
SUARA PEREMPUAN (V.O)
Halo, selamat malam. Dengan Randy Kurniawan?
RANDY
Iya. Saya Randy.
SUARA PEREMPUAN (V.O)
Perkenalkan saya Mawar dari Belanjadotcom. Saya ingin memberitahukan kalau tagihan paylater Bapak sudah memasuki jatuh tempo hari ini ini.
RANDY
Iya, Mbak. Maaf saya lupa. Saya bayar sekarang.
SUARA PEREMPUAN (V.O)
Tidak apa-apa. Saya hanya menginformasikan kepada Bapak. Semoga Bapak selalu menggunakan layanan Belanjadotcom dan gunakan selalu paylater demi kemudahan dalam bertransaksi. Selamat Malam.
Randy melihat Kamera, datar.
INT. KONTRAKAN - MALAM - MASA LALU
Randy dan DIANA, 30-an, berada di Tempat Tidur, tubuh mereka di tutupi Selimut.
DIANA
Yang. Aku bisa minta tolong, gak?
Randy melihat Diana, tersenyum.
DIANA
Aku bisa pakai paylater kamu?
RANDY
Mau beli apa?
DIANA
Handphone sama Smartwatch.
RANDY
Berapa?
DIANA
Tigapuluh juta?
Randy melihat Diana. Diana tersenyum, Randy mengangguk.
Diana memeluk Randy dan dengan cepat menutupi tubuh mereka dengan Selimut.
RANDY (O.S)
Oooo... sayang.
DIANA (O.S)
Ronde kedua.
Terlihat tubuh mereka yang bergerak di balik Selimut.
EXT. DEPAN KONTRAKAN DIANA - MALAM
Randy berdiri di depan Kontrakan Diana. Ia mengetok pintu. Terdengar suara grasak-grasuk dari dalam. Sesaat Randy mencoba mendengarnya.
Pintu Kontrakan terbuka. Diana berdiri di balik Pintu, terlihat nafasnya terburu-buru. Ia membuka pintu hanya sesuai dengan badannya saja.
DIANA
Sayang.
Randy melihat Diana, datar.
DIANA
Aku habis beres-beres kamar. Makanya aku ngos-ngosan.
Terdengar suara dari dalam. Diana melihat ke dalam --
Randy juga melihatnya, ia tersenyum, tersadar.
DIANA
Tunggu, sayang... tunggu. Aku bisa jelasin.
Randy tersenyum mendengarnya. Ia menggelengkan kepala. Ia berjalan pergi dari situ.
Diana mengejarnya dari belakang.