Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Raga for Nada
Suka
Favorit
Bagikan
5. Lagu kita

Proses rekaman yang berjalan dengan lancar tanpa hambatan sekalipun, menjadi sesuatu yang tidak pernah Raga dan Nada bayangkan sebelumnya. Mereka sempat berpikir bahwa meraih mimpi yang mereka ingin membutuhkan jalan berliku dan panjang.

Kita beruntung.

Begitulah perasaan yang mereka rasakan sekarang.


Setelah proses rekaman, mereka dijadwalkan untuk proses syuting video klip dan juga foto untuk cover single yang akan mereka rilis.

Segala persiapan mereka lakukan dengan kompak. Syukurnya pendapat Raga dan Nada tidak pernah berbeda. Jadi tidak sulit untuk mencari konsep untuk syuting dan pembuatan cover.

Mereka mensepakati nama group mereka dengan nama Al Fine, istilah yang ada dalam musik dengan arti "sampai akhir". Berharap perjuangan mereka akan terus sampai akhir. Berharap musik mereka berdua tidak hanya ada untuk sementara, tapi selamanya.


Finishing.

Pun semua kelar sesuai dengan waktu yang mereka kira.


1.

SEQUENCE — RUANG KERJA ARYA

Arya menunjukkan hasil digital format single bergambarkan Raga yang duduk memegang gitar dengan Nada yang berdiri disebelahnya, tatapan mereka menatap serius ke depan. Karena zaman sudah berubah, single tidak lagi keluar dalam bentuk cd ataupun kaset, jadi hasil digital format single mereka masih tertera dalam laptop yang kemudian ditayangkan pada layar besar yang terdapat di ruangan Arya.

Nantinya single tersebut akan tayang di youtube dan platform musik digital yang cukup banyak di Indonesia.

Tampak Raga dan Nada tersenyum puas melihatnya.

Setelah video klip diputar, Raga dan Nada memandang haru kedepan.

Jika Raga masih bisa menahan diri, berbanding terbalik pada Nada yang nyaris tidak mampu menahan airmatanya.


2.

SEQUENCE — EXT. TAMAN DILABEL INVITY INDO

Masih bersama Arya yang menemani, Raga dan Nada sama-sama melihat hasil charts lagu mereka yang langsung booming di berbagai platform musik digital.

Mereka tertawa bangga. Arya mengajak Raga dan Nada untuk bertos ria.


3.

SEQUENCE — INT-BELAKANG PANGGUNG

Karena single mereka yang cukup diterima publik, acara musik Tv mulai mengundang mereka untuk mengisi acara.

Dan hari ini menjadi hari pertama untuk mereka melakukannya.

Tampak Raga, Nada dan seorang manajer yang sudah disiapkan Arya bernama Leo sedang berdiri penuh kegugupan dibelakang panggung, sembari menunggu saatnya mereka dipanggil.

Mungkin lagi-lagi Raga masih bisa lebih mengendalikan dirinya, meski tentu saja dia tetap merasa gugup dalam hatinya.

Dan lagi-lagi Nada selalu lebih sulit untuk mengendalikan diri.

Raga yang sadar itu, memegang kedua tangan Nada.

RAGA

Inget waktu audisi kan Nad, yang penting kita nyanyi aja dulu. Gak usah pikirin gimana reaksi mereka yang menonton (mengeratkan genggamannya pada Nada)

Nada menutup matanya sejenak, beberapa detik sampai dia kembali membuka mata, menatap dengan keyakinan yang berusaha dia ciptakan.

NADA

Kita pasti bisa Ga, kita pasti bisa.
Kita harus bisa (ikut mengeratkan genggamannya)

Raga mengangguk lalu tersenyum.

LEO

Kalian uda dipanggil (seru sang manajer membuat Raga dan Nada saling menatap dengan hati-hati lalu melihat kepanggung) Its okay Guys, gw yakin kalian bakal tampil keren (menepuk bahu Raga dan melihat Nada, tahu bahwa mereka masih gugup)
RAGA
Doain mas (menghembuskan nafas lalu berjalan kepanggung)

Sementara Nada berusaha tersenyum yakin melihat Leo yang langsung memegang bahunya sebelum mengikuti Raga kepanggung.

LONGSHOT — PANGGUNG STUDIO MUSIC TV

Setelah pembawa acara memperkenalkan mereka sebagai group duo pendatang baru, dan disambut antusias oleh penonton yang ada di studio. Mereka pun bernyanyi.

Raga duduk diatas gitarnya, Nada berdiri disebelahnya bernyanyi seraya sesekali berjalan disekitar panggung studio.

FX — SUARA NYANYIAN AL FINE

Mereka bernyanyi dengan segenap jiwa. Untuk hari ini, biarkan mereka berpikir bahwa panggung ini adalah milik mereka. Hingga mereka bisa mengungkapkan segala rasa tulus dan terima kasih dalam lagu yang mereka perdengarkan hari ini.

Semua orang tersenyum, mereka tampak tulus mendengarkan.

Bahkan hingga lagu itu selesai untuk dinyanyikan, tepuk tangan meriah yang tidak hanya diberikan penonton tapi seluruh orang yang ada disini.

Raga tidak lagi mampu menahan diri seperti biasanya.

Matanya nyaris terbenam, dan kini dia tidak peduli lagi. Raga menarik Nada yang mulai terisak haru untuk memeluknya.

RAGA (berbisik)

Makasih Nad, makasih uda menyadarkan gw malam itu. Makasih uda buat gw kembali mencintai musik dengan gitar. Makasih uda ikut berjuang hingga sampai pada hari ini.

Mendengar itu tak ayal isakan Nada semakin menjadi. Dia memeluk Raga dengan erat. Seakan tidak peduli dengan banyaknya orang disekitar. Tapi semua orang akan mengerti, bahwa mereka terlalu bahagia saat ini. Dan hal itu tidaklah salah.



4. INT — RESTORANT (MALAM HARI)

Arya dan beberapa kru Label Invity Indo yang berpartisipasi dalam pembuatan single Raga dan Nada sedang merayakan keberhasilan awal mereka di salah satu Restorant. Arya selaku CEO sekaligus produser label mentraktir mereka karena rasa terima kasihnya.

Mereka berdiri dikursi masing-masing sambil mengangkat gelas jus atas permintaan Arya.

ARYA

Bersulang buat awal baik yang sudah diberikan Al Fine. Semoga setelah ini kalian akan menjadi group yang sukses.
Bersulang (mengangkat gelasnya dan saling menghentakkan gelas)
PEOPLE
Selamat Raga, selamat Nada, sukses buat Al Fine.

Raga dan Nada tertawa kecil, tidak bisa dipungkiri mereka bahagia saat ini.

RAGA (V.O)

Keajaiban memang sebaik itu sama gw dan Nada. Semua dibuat lancar. Apa hidup memang selancar ini? Tapi gw sedikit cemas, apa ada sesuatu yang menunggu didepan sana?

FADE OUT — EXT - TAMAN RESTORANT

Arya melihat Nada yang sedang duduk dibangku taman dengan ponsel ditelingannya.

Pun dia menghampiri Nada begitu saja, hingga Nada langsung menyadarinya.

NADA

Ma, nanti Nada telfon lagi ya (serunya dan setelah mendapat jawaban mamanya panggilan itu dia tutup)
Mas Arya, kenapa keluar. Aku kelamaan ya? Mama nelfon aku, katanya dia bangga sama aku dan Raga (menoleh senang pada Arya yang langsung tersenyum)
ARYA
Wajar banget Nad, siapapun pasti bangga dengan kalian. Baru satu single aja tanggapan dari luar uda sebagus ini. Gimana kalau nanti single kedua uda keluar ya?
NADA (tersenyum lebar)
Masih belom berani ngebayanginnya. Takut kualat (mengigit sedikit lidahnya lalu terkekeh)

Arya ikut terkekeh. Beberapa saat, sampai suasana hening. Nada melihat kelangit, Arya turut memperhatikannya.

NADA

Beruntung banget rasanya. Aku jadi ngerasa kayak Tuhan itu baik banget sama aku dan Raga (menurunkan pandangan dan beralih sesaat pada Arya) mengirim mas Arya yang serasa seperti tiket keburuntungan aku dan Raga (tertawa kecil)

Arya balas tertawa, lalu menaikkan kembali pandangannya kelangit.

ARYA

Kalau gitu, saya juga ngerasa beruntung dong, Tuhan kirimkan musisi berbakat seperti kalian, tanpa saya perlu susah-susah mencari kesana kemari.
NADA
Bisa aja deh (mencibir menutupi rasa malu yang tiba-tiba muncul)
ARYA
Beneran (membulatkan mata membuat Nada tersipu) kamu tahu gak Nad, sejak kecil saya sangat mencintai musik. Mungkin karena dulunya saya sering nemenin ayah ke studio. Perasaan itu kayak datang gitu aja. Dulu saya sempat bermain piano, tapi sejak kecelakaan beberapa tahun lalu, yang mengakibatkan syaraf ditangan saya rusak, saya jadi gak bisa bermain piano lagi… (terhenti melihat reaksi Nada dengan mata terbelalak)
NADA
Astaga…ah sorry mas (menutup mulutnya begitu sadar kalau reaksinya yang dia pikir bisa saja membuat Arya tersinggung)
ARYA (terkekeh)
Santai aja Nad, lagian ini uda jadi rahasia umum kok. Makanya itu karena saya tahu saya gak bisa bermain musik, jadinya saya bertekat untuk mencari pekerja musik yang baik. Bisa memilih mereka dengan feeling saya dan mereka sukses, itu seperti kebanggaan buat saya. Dengan begitu saya bisa melupakan kesedihan saya akibat kecelakaan itu.
Gak tahu kenapa ya, rasanya hati saya berdebar setiap kali mendengar lagu yang sesuai sama selera saya. Contohnya seperti lagu kamu dan Raga.
Pertama kali mendengar lagu kalian, saya masih ingat gimana perasaan saya saat itu. Dan begitu tahu bahwa lagu itu kalian sendiri yang menciptakan, saya langsung berpikir “kalian harus saya dapatkan”. Jadi wajar aja dong kalau saya bilang saya juga beruntung karena kalian.

Nada terdiam, tertegun. Wajahnya menatap Arya dengan ekspresi yang sulit dijelaskan.

Arya yang menyadari itu bingung. Dia bertanya dengan mengangkat kedua alisnya.

NADA

Wah ini gila sih mas (mengalihkan pandangannya dari Arya) berkali-kali denger pujian dari mas Arya, dan ini pertama kalinya jantung aku berdetak kencang dengernya. Asli deh (memegang dadanya)
Besok-besok kurangin mujinya deh mas.
ARYA (mengukir senyum)
Masa saya harus ngejelekin sih, kalau emang faktanya kalian pantes dipuji.
NADA
Ya maksudnya pujiannya jangan sering-sering disampein. Simpen aja dalam hati. Kasihan ni jantung aku, kalau berdetak kenceng kayak gini terus, kan sakit.
ARYA
Bisa aja bukan karena pujian saya, jantung kamu berdetak kayak gitu. Bisa aja karena sayanya (jawabnya cepat tanpa sadar)

Nada terdiam, kaget.

Arya juga terdiam, ikut kaget dengan jawaban yang keluar dari mulutnya sendiri.

Dia memiringkan sedikit kepalanya kearah yang berlawanan, menutup matanya dengan keras, mengutuk dalam hati karena akhirnya sadar dengan ucapannya sendiri. Malu.

Lalu kembali melihat Nada yang masih membisu.

ARYA

Sorry (ucapnya tersenyum canggung)

Nada balas tersenyum canggung, seraya menggaruk sedikit pangkal poninya

Hmm, iya gak papa (jawabnya)

INSERT-INT — RESTORANT

Pandangan Raga sibuk memperhatikan pintu, menunggu Nada yang belum juga kembali.

RAGA

Tuh anak kemana sih, kok nelfon lama banget (gerutunya pelan, lalu melihat gelas berisi jus yang dia pegang)
LAURA
Akhrinya nongol juga, udahan cari anginnya? (seru Laura menarik atensi Raga untuk melihat kepintu)

Terlihat olehnya bagaimana Nada ikut berjalan masuk dengan Arya. Raga membisu. Dia melihat raut tak biasa dari wajah gadis yang sangat dikenalnya itu. Anehnya Raga merasa harus pura-pura tersenyum begitu kedua orang itu tiba dimeja dan melihatnya.

RAGA

Nyokap bilang apa? ( tanya Raga berusaha santai dan tersenyum)
NADA
Bangga sama kita. Dia bahagia banget Ga (jawab Nada langsung tersenyum semangat, duduk disebelah Raga)

Raga mengangguk kecil dengan senyum yang sedang dia usahakan.


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar