Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
70.EXT/INT. PEMAKAMAN UMUM,BAGIAN DEPAN, MOBIL – SIANG
Cast: OLINE, SITA, PAK SOPIR
Langit di atas kuburan sudah gelap.
SFX: Desau angin kencang, menderu-deru.
Ranting-ranting pada pohon besar bergoyang-goyang hebat.
OLINE dan SITA berjalan cepat ke mobil.
Pak sopir, menggunakaan headset dari hp, terkejut oleh suara pintu mobil yang dibuka OLINE dengan kasar.
OLINE naik ke mobil, diikuti SITA.
SITA
(Mengomel)
jauh-jauh kita ke mari untuk menyelesaikan masalah, bukannya cari masalah!
OLINE
Ya ini penyelesaiannya! Ini penyelesaian yang tepat!
(Ke Sopir)
Jalan, Pak!
Pak Sopir menyalakan mesin. Mobil mulai bergerak.
SITA
Tepat gimana? Yang barusan terjadi ‘tuh apa?
Sekarang kita ke mana?
OLINE
Menyelesaikan masalah, kan? Ke rumah! Ada yang harus diselesaikan di sana. Perempuan tadi itu harus menjelaskan banyak hal sama Oline!
SITA
Nggak ada masalah yang bisa selesai lewat marah!
OLINE
(Suara bergetar, hampir menangis)
Kakak nggak tahu apa yang sudah aku lewati!
SITA
Cerita!!
Kamu nggak pernah mau cerita sama kakak, atau sama Mama-Papa. Kita bukan paranormal, Nggak akan tahu dengan sendirinya!
OLINE mendengkus.
OLINE
(Ke Sopir)
Nanti di pertigaan depan itu ambil kiri, Pak!
PAK SOPIR
Baik, Bu.
Wajah SITA kesal.
CUT TO:
71.EXT. RUMAH OLINE KECIL, HALAMAN – SIANG
Cast: OLINE, SITA, PAK SOPIR
Mobil berjalan pelan.
POV OLINE sisi kiri jalan, deretan rumah-rumah. Mata OLINE berhenti/ terpaku pada rumah tua yang kusam.
Mobil berhenti.
OLINE keluar mobil, diikuti SITA.
OLINE menatap lama rumah itu sekian lama, lalu memtuskan beranjak mendekati pintu masuk.
CUT TO:
72.EXT. RUMAH OLINE KECIL, TERAS – SIANG
Cast: OLINE, SITA, MAUREEN
OLINE belum sampai teras ketika pintu dibuka dari dalam.
MAUREEN berdiri di depan pintu.
MAUREEN
Kak Oline?
MAUREEN maju mendekati OLINE.
MAUREEN
Ini benar kak Oline?
MAUREEN memeluk OLINE erat. OLINE ragu-ragu balas memeluk.
MAUREEN
Sudah lama saya menunggu kakak.
MAUREEN masih erat memeluk, hingga OLINE mengusap punggung lengan MAUREEN, memberi ’tanda’ untuk melepaskan.
MAUREEN melepaskan pelukan sambil berkata:
MAUREEN
Sudah lama saya menantikan saat ini. Masuk kak.
OLINE
Kakak duduk di sini saja?
MAUREEN
(Kecewa)
Oh,
(Ke Sita)
silakan duduk kak..
OLINE menuju bangku teras, duduk.
SITA memilih duduk di bangku yang lebih jauh.
MAUREEN
MAUREEN buatkan minum dulu, kak.
OLINE
(Buru-buru menjawab)
Kakak nggak lama.. kakak hanya mau bicara sama Mama..
MAUREEN
Mama?
OLINE
Iya mama.., tadi kakak sudah ketemu...
MAUREEN
(Menukas, suara lebih lembut)
Mama sudah tidak ada, Kak. Tiga bulan yang lalu.
OLINE
Tadi kakak ketemu...
MAUREEN
Mama dimakam dekat makam papa, sedikit di atas.
Insert flasback: Sc. 69
Saat FARIDA berdiri dari jongkok di makam. CU tulisan di nisan salib: terbaca FARIDA
Back to Present.
OLINE dan SITA kaget.
MAUREEN
Saya sendirian kak di sini.Itu sebab kenapa saya sangat menunggu kak Oline.
Kita masuk saja kak, biar kita bisa bicara banyak di dalam.
OLINE mengangguk setuju.
MAUREEN
(Ke Sita)
Silakan,kak. Maaf, dengan kakak siapa?
SITA
Sita. Berarti saya kakakmu juga.
Wajah MAUREEN menunjukkan ia tidak paham, lalu bergegas mendahului masuk rumah. SITA mengikuti.
OLINE ragu-ragu melangkah masuk ke dalam rumah.
CUT TO:
73. INT. RUMAH OLINE KECIL, RUANG TAMU/ TENGAH – SIANG
Cast: OLINE, SITA, MAUREEN
OLINE menyapukan pandangan keliling setiap sudut.
Insert FLASHBACK :kilatan-kilatan ingatan masa lalu setiap POV OLINE memandang sudut yang sama.
- FRANS yang telanjang dada sepulang kerja, menatapnya dengan pandangan buas.
- FRANS yang menarik lengannya ke dalam kamar.
- Saat OLINE berteriak-teriak kesakitan karena pijat pengguguran kandungan.
Back To Present.
OLINE terhuyung, mencari/ duduk di bangku terdekat.
OLINE menutupkan tangan ke mata. SITA mendekat, mengusap-usapkan tangannya ke punggung OLINE.
MAUREEN melangkah ke dapur.
SITA
Kita di luar aja yuuuk.
SITA dan OLINE berdiri, kembali menuju teras.
CUT TO:
74.EXT. RUMAH OLINE KECIL, TERAS – SIANG
Cast: OLINE, SITA, MAUREEN
MAUREEN meletakkan gelas berisi teh manis mengepul di depan OLINE dan SITA, lalu duduk bergabung.
MAUREEN
Mama sudah sakit sejak lima tahun yang lalu.
SITA
Sakit apa?
MAUREEN
Pemicunya asma.
Lalu Mama jadi pemurung. Bisa Menangis-nangis seharian, panggil-panggil nama Kak Oline terus.
MAUREEN
Sampai akhirnya Maureen pun dipanggil pake nama kakak.
SITA minum teh yang disuguhkan MAUREEN.
CUT TO FLASHBACK:
75.INT. RUMAH OLINE KECIL, RUANG TENGAH – SIANG
Cast: MAUREEN, FARIDA
Mata FARIDA sayu, penampilan mulai tak terurus.
MAUREEN pulang sekolah mengenakan seragam SMP.
FARIDA
OLINE, kamu pulang, nak? Mama kangen, nak. Mama minta maaf.
FARIDA memeluk MAUREEN, memperlakukan seolah lama tak jumpa: rambut MAUREEN dibelai, wajah MAUREEN diusap-usap.
MAUREEN (VO)
MAUREEN iklas dipanggil OLINE demi mama, asal mama membaik. Tapi ternyata sakit mama kian parah.
Tiba-tiba FARIDA tertawa terbahak-bahak, ‘sangat bahagia’.
CUT TO FLASHBACK:
76.EXT. AREA PASAR – SIANG
Cast: FARIDA, MAUREEN, Extras
Rambut FARIDA awut-awutan, sedang berjongkok mengambil memakan makanan dari tempat sampah di sudut pasar.
MAUREEN(SO)
Setiap hari, mama semakin sakit. Pergi ke mana-mana mencari kakak.
FARIDA sudah terlihat sebagai orang gila. Berjalan di tengah pasar, beberapa anak mengikuti.
FARIDA
(Menunjuk anak-anak yang mengikuti)
Di mana Oline? Di mana Oline? Kamu Oline?
LAKI-LAKI pedagang pasar tertawa, menggoda.
Laki-laki I
(Mengacungkan jari)
Saya Oline....
Orang-orang di sekitar FARIDA tertawa.
MAUREEN menyusul, menggandeng FARIDA untuk pulang. FARIDA berontak menarik tangan, tidak mau pulang.
CUT BACK TO PRESENT:
MAUREEN
Maureen sangat malu, sampai Maureen tidak berani ke sekolah.
SITA
kamu sudah nggak sekolah?
MAUREEN menggeleng. MAUREEN mengusap air mata yang hampir jatuh.
MAUREEN
Entah bagaimana, sebelum ajal menjemput, mama betul-betul seperti orang sehat.
CUT TO Flashback:
77.INT. RUMAH OLINE KECIL, KAMAR FARIDA – SIANG
Cast: MAUREEN, FARIDA
FARIDA habis mandi dan sudah menyisir rambutnya. MAUREEN masuk ke kamar membawa pakaian yang habis di seterika.
FARIDA
(sangat sedih, hampir menangis)
Maureen ..., maafin Mama sudah bikin kamu susah. Kalau sampai kamu ketemu kakakmu, bilang, Mama sangat menyesal. Sampaikan, Mama minta maaf yang sebesar-besarnya.
MAUREEN tersenyum senang melihat FARIDA yang ‘sadar’ kembali.
MAUREEN
Mama? Mama cantik sekali.
FARIDA menatap lembut pada MAUREEN sambil tersenyum. Lama-lama senyum FARIDA menghilang. Napas FARIDA berhenti. FARIDA mati dengan mata tetap terbuka.
MAUREEN berusaha ‘membangunkan’: mengguncang-guncangkan badan dan menepuk-nepuk pipi FARIDA.
MAUREEN
Mama? Mama? Mama?
MAUREEN menutup mata FARIDA, mulai menangis terisak.
CUT Back to Present:
MAUREEN mengusap air mata yang mulai jatuh.
MAUREEN
Maureen tidak tahu kemana harus menyampaikan pesan ke kakak. Maka saya senang sekali kakak pulang ke sini.
OLINE
(Bergumam pelan)
Pulang?
(suara menguat, tegas)
Ya! Sudah saatnya aku pulang.
(Ke SITA)
Ayo kak!
OLINE bangkit berdiri.
SITA mengernyitkan hidung, menunjukkan tidak paham tindakan OLINE.
OLINE
Urusanku sudah beres.
(Bergetar menahan amarah)
Perempuan yang kebetulan darinya aku lahir itu punya pesan sebelum ajal, dan sekarang pesannya sudah sampai. Beres. Selesai urusan!
SITA
(Sengit)
Nggak begitu kali!
Adikmu, gimana?
OLINE
Apanya yang gimana? Yang pasti urusanku sudah selesai di sini.
(Ke Maureen)
Maureen, senang melihatmu sudah besar. Kamu ... bisa melanjutkan hidupmu sekarang.
OLINE beranjak pergi, menuju ke mobil parkir.
SITA
OLINE! OLINE!! Gimana sih???
OLINE tidak peduli, tetap berjalan ke mobil
MAUREEN diam mematung, melongo, tidak percaya atas reaksi OLINE.
SITA terlihat bingung.
Kita melihat SITA mendekati MAUREEN tapi tidak mendengar apa yang mereka bicarakan. Lalu SITA berjalan menuju mobil menyusul OLINE.
CUT TO:
78.INT/EXT. DALAM MOBIL, JALANAN – SIANG
Cast: OLINE, SITA, PAK SOPIR
Mobil melaju di jalanan, tidak terlalu kencang.
Di bangku belakang, suasana tegang. Wajah SITA menunjukkan marah karena tidak memahami tindakan OLINE.
Diam beberapa saat sampai akhirnya SITA tidak tahan untuk meledak.
SITA
Beneran ini kakak nggak ngerti sama sikap kamu. Jauh-jauh kita kemari karena kamu pengen selesain masalah kamu, masalah setan yang ganggu-ganggu itu. Tapi sampai di sini, kamu nggak menyelesaikan apapun!
OLINE
Kak SITA mau tahu masalah Oline???
Baik, Oline cerita:
(Suara bergetar)
Bukan sekali, Oline diperkosa sama papa tiri. Berkali-kali. Ketika Oline ngadu ke Mama, justru tamparan yang Oline
(Continued)
terima. Justru makian yang Oline dapat.
Ketika Oline hamil oleh laki-laki bejad itu.
Mama, orang yang harusnya di pihak Oline, malah suruh orang untuk menggugurkan kandungan. Sakit kak. Sampai sekarang masih terasa sakitnya.
Nggak cuma itu, kak, Oline diusir ditengah malam, seperti orang buang anak kucing.
OLINE menangis.
Pak sopir yang ikut mendengar mulai terlihat tegang menyetir.
OLINE(D’COUNT)
Apa yang harus diselesaikan dengan kesakitan seperti itu, Kak? Mama juga sudah mati. Masalah sudah selesai dengan sendirinya!!
SITA
Adikmu! Bagaimana nasib adikmu?!
OLINE
Maureen sudah besar. Rumah itu, dam masih ada kebun luas peninggalan Opa, semuanya milik dia sekarang. Sebentar lagi dia juga bakal menikah. Apalagi?
SITA
Bukan begini Oline. Kau belum menanggapi permintaan maaf mamamu?
OLINE
Apa bedanya memaafkan atau tidak memaafkan orang yang sudah mati?
SITA
Di makam, arwahnya nemuin kita, Oline!
Tiba-tiba,
SFX: suara klakson bus besar dari arah berlawanan, membuat mereka bertiga kaget. Pak sopir sampai goyang memegang setir hingga mobil oleng beberapa saat.
OLINE/SITA
(Serempak)
Pak!!!
Mobil masih oleng, sampai akhirnya pak sopir berhasil menghentikannya dengan mengerem kuat.
Pak sopir sangat ketakutan.
OLINE keluar mobil, disusul SITA.
OLINE
Kakak tetep nggak akan ngerti sakitnya Oline. Lagian, Oline nggak lemah kayak kakak, nggak gitu aja maafin orang yang sudah bikin hancur hidup Oline!
SITA
Heh, kenapa-bawa-bawa Kakak???!
OLINE
Emang Oline nggak tahu Kakak mau balikan sama kak Doni?
betapa sudah jahatnya kak Doni sama kak Sita, terus, hanya karena ngaku menyesal sudah dibohongi selingkuhannya, berhak untuk minta balik? Emangnya kalau selingkuhannya nggak bohongi, bakal kepikiran kak Doni minta balikan sama Kakak? Pasti nggak!!!
SITA
Kamu nggak tahu yang kamu omong soal hidup kakak!
OLINE
Kakak juga nggak tahu yang kakak omong soal hidup Oline!
OLINE meninggalkan SITA kembali ke mobil.
SITA mlongo, sekaligus marah dengan ucapan OLINE.
CUT TO:
79.EXT. BANDARA SOEKARNO-HATTA - SIANG
Cast:
SFX: suara pesawat landing
Pesawat tang ditumpangi OLINE SITA landing.
DISSOLVE TO:
80.INT. RUMAH MBAK AYU – MALAM
Cast: MBAK AYU, HANTU FRANS
MBAK AYU merapikan meja makan, termasuk mengembalikan pisau dapur yang tadi dipakai mengupas buah ke meja dapur.
lalu mengunci pintu rumahnya, sambil menutup horden.
Ada bayangan hitam berkelebat di belakang MBAK AYU. MBAK AYU MERASAKAN merasakannya. Ia mengusap tengkuk, lalu menyapukan pandangan keliling sudut rumah. Tidak terlihat apa-apa.
SFX: suara menggeram khas HANTU FRANS dari arah belakang MBAK AYU.
MBAK AYU balik kanan lagi. Tidak melihat siapa-siapa.
MBAK AYU
(Lantang)
Jangan ganggu saya! Keluar kalau berani!
Tidak ada pergerakan. MBAK AYU balik kanan, kembali ke pekerjaannya. Sudah ada hantu FRANS tepat di sampingnya.
HANTU FRANS
(Suara serak menggelegar)
Jangan ganggu saya!!!, jangan halangi saya!!!
Hantu FRANS melesat ke arah pintu belakang.
MBAK AYU mau berlari hendak mengejar. Hantu FRANS kembali menghadap ke MBAK AYU
HANTU FRANS
Jangan ganggu saya!!!
Sebilah pisau(yang tadi digunakan MBAK AYU mengupas buah) melesat, mengenai pipi MBAK AYU hingga terlihat garis yang kemudian keluar darah.
MBAK AYU
Ayo hadapi saya!
Seketika hantu FRANS balik kanan. Angin berhembus kencang, mendorong MBAK AYU hingga terpental jauh ke belakang. Kepalanya membentur dinding kuat hingga ia hampir pingsan.
POV MBAK AYU yang mengerjap-ngerjab mempertahankan kesadaran. Ia menarik badan, bersandar ke tembok dan menyapukan pandangan. Wajah hantu FRANS muncul lagi, tepat di sampingnya. Wajah mereka beradu. Hantu FRANS menampar pipi MBAK AYU kuat hingga kembali merebah.
HANTU FRANS
(Menggelegar)
Jangan ganggu saya!!!
MBAK AYU pingsan.
CUT TO:
81.INT/EXT. RUMAH SITA, RUANG TENGAH/ TERAS – MALAM
Cast: OLINE, SITA, HANTU FRANS, HANTU FARIDA
OLINE menyeduh teh celup dari dispenser. Ia duduk di meja makan,mengaduk-ngaduk tehnya.
SITA keluar kamar. Mereka hanya saling bertatapan, keduanya seolah masih ‘bermusuhan’. SITA menuju teras.
OLINE
(Bergumam)
Ngapain sudah malam gini nongkrong di teras, biasanya juga nonton drakor.
Pintu kamar SITA terbuka. SITA keluar dengan gaya orang menahan pipis, melesat ke kamar mandi.
Mata OLINE melebar, wajahnya tegang. Kita bisa membaca pikirannya yang seolah berkata “lhah, yang ke luar tadi siapa?”
Tak lama, SITA yang keluar dari kamar mandi kembali ke kamar.
OLINE berjalan ke arah pintu depan.
Dari balik pintu, OLINE melihat dua orang di teras, laki-laki dan perempuan.
Yang laki-laki terdengar bergumam tidak jelas. Yang perempuan berkata: jangan...jangan .... jangan ...
OLINE ketakukan, bergegas lari ke kamar.
CUT TO:
82.INT. RUMAH SITA, KAMAR OLINE – MALAM
Cast: OLINE, HANTU FRANS
OLINE masuk ke kamar dengan ketakutan.
Hantu FRANS menggeram, berdiri di sudut kamar, memandang OLINE dengan tatapan bengis. Hantu FRANS melayang menerjang OLINE. OLINE bisa menghindar, lalu buru-buru keluar kamar sambil banting pintu.
CUT TO:
83.INT. RUMAH SITA, RUANG TENGAH – MALAM
Cast: OLINE, MBAK AYU
OLINE menyalakan lampu ruang tengah hingga terang benderang. Tangannya gemetar mengambil HP yang ada di saku. OLINE menghubungi MBAK AYU.
SFX: Nada sambung beberapa saat, lalu bunyi telpon diangkat di ujung.
OLINE
(Terbata-bata)
Halo?
MBAK AYU, ke sini mbak, tolong saya mbak, tolong saya mbak..
MBAK AYU(VO)
(suara gemetar ketakutan)
Maaf, saya sudah nggak bisa bantu lagi, itu sudah murni urusan mbak Oline sama hantu yang ganggu mbak. Harus mbak yang selesaiin, nggak bisa orang lain. Maaf.
Bunyi telpon ditutup dari pihak MBAK AYU.
OLINE limbung, lalu berjalan ke arah kamar SITA, tanpa mengetuk langsung membuka.
CUT TO:
84.INT. RUMAH SITA,KAMAR SITA – MALAM
Cast: OLINE, SITA
Pintu kamar dibuka lebar oleh OLINE yang langsung masuk.
SITA kaget karena sedang menonton drakar dan wajahnya terlihat melow.
OLINE
Aku tidur sama kak Sita!
OLINE langsung merebah di kasur SITA. Telungkup. Menangis.
Melihat OLINE yang menangis ketakutan, SITA mematikan tivi.
SITA memeluk OLINE dari belakang, merasakan badan OLINE yang menggigil. SITA panik.
SITA
Kamu kenapa? Kamu kenapa?
SITA mengosok-gosok punggung OLINE, memeluk lagi.
DISSOLVE TO: