Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
33.INT. RUANG PRAKTIK DOKTER – SIANG
Cast: OLINE, IRINE
OLINE duduk berhadapan dengan Irine. Irine menuliskan resep.
OLINE
Untung gue punya temen dokter.
IRINE
(Menyerahkan resep)
Lin, ini nggak sehat lho ... aku nggak menyarankan ini sebenernya.
OLINE
(Menerima resep)
Tenang, nggak aku minum tiap hari kok, hanya kalo susah tidurnya kumat.
IRINE
Gua itu spikolog, mestinya lu cerita dulu ke gue masalah lu apa, bukan ujug-ujug minta obat gini.
OLINE
Masalah gue simple kok. Kadang gue susah tidur. Terus kalo lagi susah tidur, halu, lihat yang aneh-aneh, denger yang aneh-aneh. Padahal cuma gara-gara tikus lari-larian di plafon.
IRINE
Tetep aja ini nggak baik. udah ah, ini yang terakhir, sebelum kamu terapi dulu.
OLINE mulai berdiri, bersiap keluar.
OLINE
Daaaa ...tengkyu Say..
IRINE
(Tersenyum)
Jelek! Nemuin kalo ada perlunya doang!
OLINE tertawa, lalu keluar sambil menutup pintu.
CUT TO:
34.INT. GEDUNG KANTOR, KITCEN/ PANTRY – SIANG
Cast: OLINE, MARSIH, Extras
OLINE menyeduh teh dari dispenser.
Marsih mengenakan seragam office girl membawa bungkusan dalam kantong plastik, terlihat muncul di belakang.
Note: Wajah MARSIH tidak terlihat di kamera, hanya badannya saja.
MARSIH
Mbak Oline, nggak sabaran banget sampai bikin teh sendiri.
OLINE
Habis nungguin kamu nggak dateng-dateng. Eh gimana, urusanmu beres?
Tidak ada sahutan. OLINE menoleh ke belakang, Marsih tidak ada.
OLINE bergegas keluar dapur.
CUT TO:
35.INT. GEDUNG KANTOR, AREA KUBIKLE – SIANG
Cast: OLINE, THERES, Extras
OLINE sampai di mejanya. Meja kerja tampak masih berantakan.
OLINE merapikan buku-buku, kabel di mejanya.
OLINE
(Ngedumel sendiri)
Ini pasti ada yang suruh Marsih cari sarapan jauh, sampai meja gua belum diberesin.
Theres yang mejanya bersebelah menghentikan pekerjaannya, menatap OLINE aneh.
THERES
Lu belum tahu?
OLINE
Kenapa?
THERES
Marsih ditabrak truck semalem!
OLINE tersedak teh. Tehnya tumpah mengenai rok bawahannya.
CUT TO:
36.INT. GEDUNG KANTOR, RUANG KEAN – SIANG
Cast: OLINE, KEAN
OLINE masuk ke ruang KEAN tanpa mengetuk pintu.
KEAN langsung mendongak karena kaget.
OLIN
Maaf, saya ijin masuk setengah hari ...
KEAN
Kenapa?
OLIN
Kurang enak badan. Semalam nggak bisa tidur.
(Beat)
Aku merasa bersalah soal Marsih.
KEAN
Bukan salahmu juga ...
OLIN
Aku mana tahu kalo Marsih bakal ngalami ...
KEAN
Sudah ... pulang aja, istirahat. tapi bener-bener istirahat ya.. nggak usah pegang kerjaan lagi di rumah.
OLINE berdiri, pergi meninggalkan ruangan. KEAN melepas dengan tatapan.
DISSOLVE TO:
37.INT. RUMAH SITA, RUANG TENGAH – SIANG
Cast: OLINE
OLINE masuk ke dalam rumah. Suasana rumah sangat sunyi. OLINE ke dapur untuk mengambil minum dari dispenser. Kita melihat di tangan OLINE plastik kresek kecil bertuliskan apotik.
OLINE membuka bungkusan, mengambil obat tidur, meminumnya sekaligus dua.
CUT TO:
38.INT. RUMAH SITA, KAMAR OLINE – SIANG
Cast: OLINE, HANTU MARSIH
OLINE sudah ganti baju, hendak bersiap tidur. Ia menyalakan AC, menutup horden jendela, lalu mematikan lampu.
Kamar gelap. OLINE sudah rebah miring di kasur.
SFX: suara tangisan perempuan. Suara berasal dari samping tempat tidur, belakan OLINE.
Pelan-pelan OLINE balik badan.
Terlihat sosok Marsih, mengenakan seragam kerja. Marsih menangis terisak. Awalnya MARSIH menunduk, lalu mendongak pelan-pelan. Wajahnya rusak akibat sapuan aspal, penuh darah berwarna yang menghitam.
OLINE duduk di kasur, diam mematung ketakutan.
Sosok marsih mendekati OLINE.
Marsih mendekatkan tangannya yang patah penuh luka terbuka dan penuh darah tepat di depan wajah OLINE.
MARSIH
(Suara parau)
Lihat!
OLINE limbung, lalu pingsan.
FADE TO BLACK
FADE IN
POV OLINE yang tersadar dari pingsan. Ruang kamar terlihat remang karena lampu belum dinyalakan.
SFX: bunyi sesuatu masuk penggorengan/ orang memasak.
CUT TO:
39.INT. RUMAH SITA, DAPUR/ RUANG TENGAH – MALAM
Cast: OLINE, SITA
SITA sedang membuat nasi goreng.
OLINE keluar dari kamar, mengambil minum di dispenser, duduk di meja makan. Ekspresinya menyiratkan kesadaran belum sepenuhnya kumpul.
SITA
Mau sekalian? Kakak tambahin nih nasinya..
OLINE
Enggak kak, makasih.
SITA
Ada apa? Kamu itu belakangan sering kelihatan kusut.
Kamu itu kalau ada apa-apa ngomong aja kenapa sih? Soal Kean?
OLINE
Bukan Kean.
SITA
Lalu?
OLINE
Nggaklah. nggak kenapa-kenapa
SITA
Okeee, kamu memang selalu baik-baik saja.
Tahu nggak, bingung jadi kakak ini. Mama itu kuatir banget sama kamu. Setiap telpon pesennya banyak banget supaya aku jagain kamu. Tapi kamunya ...
(Beat)
Kita cuma berharap kamu mau lebih terbuka sama kita, sudah lebih sepuluh tahun kamu bareng kita, mestinya kamu lebih percaya...
SITA mengangkat penggorengan, menuangkan isinya di piring yang sudah ia siapkan di meja.
OLINE
Aku tahu kok, Kak, kalau aku disayang ...
SITA
Lalu?
OLINE menyedok nasi di depannya, mencicipi.
OLINE
Lalu, nasi gorengnya enak. Nyesel aku nggak minta digorengin sekalian.
SITA mengangkat piring nasi gorengnya.
SITA
Tawaran baik nggak datang dua kali!
SITA menjulurkan lidahnya, menuju kamarnya meninggalkan OLINE.
Setelah SITA masuk kamar, CU wajah OLINE yang murung, lalu bangkit berjalan lagi ke kamar.
CUT TO Flashback:
40.INT. RUMAH OLINE KECIL, KAMAR BELAKANG – MALAM
Cast: OLINE KECIL, FARIDA, TUKANG PIJAT
OLINE kecil terbaring di ranjang, kaki dan tangannnya diikat dengan kain jarik ke setiap sudut ranjang.
Seorang nenek tukang pijat meremas-remas secara kasar di bagian perut OLINE.
Dari samping, FARIDA menahan kaki OLINE agar tidak berontak. OLINE menangis, berteriak-teriak kesakitan, berontak, tapi tidak berdaya, kalah oleh tenaga FARIDA.
tukang pijat secara kasar merogoh-rogoh, mengambil sesuatu dari bagian bawah OLINE, terangkatlah seonggok daging merah penuh darah di tangan. Bagian paha OLINE basah oleh darah.
OLINE merintih, menangis sejadi-jadinya menahan kesakitan.
CUT Back to Present:
41.INT. RUMAH SITA, KAMAR OLINE – MALAM
Cast: OLINE, HANTU FARIDA
OLINE bangkit duduk, menyeka air muka. Seolah OLINE masih merasakan kesedihan dan kesakitan, terlihat di wajahnya. Ia memegangi perutnya.
TENSION BUILD UP
OLINE menyadari ada yang berdiri di belakangnya. Kita melihat samar ada perempuan berbaju putih, rambut terurai menutupi wajah.
OLINE menoleh secara cepat untuk mempertegas. Hilang.
OLINE menyapu pandangan ke seluruh kamar, tidak terlihat siapa-siapa.
OLINE kembali ke posisi semula. Perempuan itu ada lagi di belakangnya, berjalan ke arah lemari. OLINE balik badan cepat. Ia melihat hantu perempuan berpakaian lusuh itu.
OLINE
(Membentak)
Siapa kamu?
Perempuan itu berlari, lenyap ketika menabrak tembok.
OLINE mengambil obat tidur di laci nakas, minum beberapa pil lagi sekaligus.
SFX: suara perempuan menangis dari arah lemari baju.
OLINE bangkit menghampiri sumber suara. Ia buka lemari bajunya, yang seolah berubah menjadi pintu sebuah ruangan.
CUT TO:
42.INT. RUMAH SITA, SEBUAH RUANGAN LUAS – MALAM
Cast: OLINE, HANTU MARSIH
OLINE masuk ke ruangan itu. Ruangan kosong tanpa perabot. Keempat sisinya tidak ada jendela, hanya pintu tempat ia tadi masuk. Dindingnya kotor, catnya sudah mengelupas.
HANTU MARSIH,berbaju seragam Office Girl kusam, bersimpuh membelakangi pintu, menangis terisak.
HANTU MARSIH
(Disela isakan)
tolongin saya ... tolongin saya ...
OLINE mendekati.
OLINE
(Suara gemetar)
Nolongin apa? nolongin apa?
HANTU MARSIH berbalik menghadap OLINE. Wajah MARSIH penuh luka mengerikan dengan darah yang menghitam.
OLINE mundur. HANTU MARSIH mendongak ke OLINE, menunjukkan tangannya yang penuh luka, maju secara cepat hendak menerjang OLINE.
OLINE kaget, berjalan mundur, tersandung, jatuh terpental ke belakang. Kepala OLINE membentur kayu tempat tidur. Pingsan.
DISSOLVE TO: