Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Plastic Killer
Suka
Favorit
Bagikan
2. ACT 1 ( b )

18. INT. RUMAH - NIGHT

Baron membuka semua penutup jendela. Baron membongkar semua kunci ganda yang terpasang di jendela dan pintu. Baron melampiaskan semua keberaniannya. Baron melihat foto Vina dan dirinya bersama, saling merangkul dan tersenyum bahagia. Baron meneteskan air mata, kesedihan menyelimuti wajahnya kini.

BARON

(V.O)

Kamu bener, seharusnya dari awal aku bantu mereka.

BARON

Aku emang gak berguna, tolol!!


19. EXT. JALAN GANG SEPI - NIGHT

Baron berdiri mondar mandir di jalan gang sepi ( tempat jambret HP X ). Baron berusaha untuk mengingat sesuatu.

Insert: Ingatan Baron muncul, slide foto bergerak dengan cepat. Satu foto berhenti, menampilkan wanita (a) tengah di siksa di sebuah ruangan tertutup.

BARON

(V.O)

Aku yakin banget, wanita yang baru hilang dua minggu itu wanita yang aku lihat di galeri foto psikopat. Dia dibunuh di tempat tertutup dan dibuang di tempat terbuka.


Baron kembali memperhatikan lingkungan sekitar secara luas. Terlihat bangunan rumah yang tidak terlalu padat

BARON

(V.O)

Waktu jambret HPnya di sini. Aku yakin area ini tempat terkahir dimana dia menyembunyikan mayat.


Insert: Ingatan Baron muncul, Baju X saat itu penuh lumpur dan lumpur hitam basah berwarna hitam pekat.

20. EXT. JALUR AIR GOT - NIGHT

Baron berjalan mengikuti jalur air got yang panjang. Menggunakan senter Baron berjalan dengan penuh kehati-hatian.

Baron berhenti, dia berdiri di depan saluran air got yang lebih besar. Di sebrang air got terbentang kebun liar yang terbengkalai. Kebun itu penuh dengan pohon-pohon besar dan semak semak liar.

Penuh keberanian, Baron melintasi air got yang menghubungkan area kebun liar menggunakan senter HP.

21. EXT. KEBUN LIAR - NIGHT

Baron menyinari semua sudut kebun yang gelap gulita. Baron kesulitan berjalan karena banyak tanaman liar yang menganggu.

Sinar senter HP terlihat menyoroti satu persatu pohon besar. Sinar itu berhenti di salah satu pohon besar yang ditumbuhi banyak semak semak liar.

Baron berjalan mendekat dan melihat ada mayat wanita (a) tergeletak di sana. Baron lantas takut setengah mati, senter jatuh ke tanah. Baron sangat panik dan cemas.

CUT TO:

22. EXT. KEBUN LIAR - TKP - NIGHT

Kini suasana kebun liar terlihat ramai dan sibuk. Mobil polisi dan forensik berjejer di sekitar depan air got. Para polisi terpaksa hilir mudik melintasi air got.

Jefri dan tim investigasi kriminal sedang menyisir TKP. Forensik sibuk mengidentifikasi mayat ataupun mengumpulkan bukti yang tertinggal di TKP.

Jefri mengamati mayat wanita (a) dengan fokus namun penuh kemarahan. Jefri meminta keterangan pada kepala forensik lapangan, Dewi (38).

DEWI

Korban diperkirakan meninggal dua minggu yang lalu, sekitar pukul 10 / 12 siang. Dilihat dari kondisi mayat dan TKP. Kemungkinan besar dia dibunuh di tempat lain.

JEFRI

Penyebab kematian?

DEWI

Untuk saat ini aku cuman bisa nyimpulin kalo korban kehabisan nafas.


Jefri mengangguk paham, wajahnya semakin serius. Dari arah samping, polisi lain bernama Wildan (28) melaporkan sesuatu dengan berbisik.

Jefri dan Wildan berjalan menghampiri Baron yang dari tadi berdiri di pojok. Jefri memperhatikan sikap Baron yang terlihat sangat gugup dan cemas.

JEFRI

(Penuh selidik)

Bagaimana kamu bisa menemukan mayat wanita disini?

BARON

(Gugup, terbata-bata)

Eeehhh.. aku cuman numpang pipis. Yaa.. teruss.. eeehh...


Jefri dan Wildan saling menatap penuh curiga terhadap Baron yang masih ketakutan.


WILDAN

Kalo pipis doang, Kenapa anda repot-repot masuk kesana apalagi harus menyebrang air got yang besar.


Baron diam dan kebingungan. Baron terlihat segan menghadapi dua polisi di depannya. Baron berusaha untuk memberanikan diri meyakinkan kedua polisi tersebut.


BARON

(Tersenyum paksa)

Kalian tau, tempat kaya gini paling aman buat...


Jefri semakin bingung.


JEFRI

Buat apa, hah?


Baron mengeluarkan HP dan memperlihatkan situs web yang sedang dia tonton. Situs web porno. Jefri dan Wildan tersenyum sinis dan geleng-geleng kepala.

BARON

(Memperagakan gerakan ngocok)

Ngocok!!

CUT TO:

23. INT. KELAS / KAMPUS - DA INIY

Suasana kelas terlihat ramai oleh mahasiswa. Masing-masing berkumpul sesuai geng mereka sendiri. Sedangkan Melani, duduk sendirian tidak ada yang menemani.

Melani terlihat bosan dan mengantuk. Namun dia berusaha mengalihkan pandangan ke teman-teman wanita di sekitar.

Insert: Memperlihatkan teman-teman wanita yang cantik dan mempunyai barang-barang branded. Mereka terlihat bahagia dan disukai banyak pria.

Melani terlihat cemburu dan sedih. Melani melirik dirinya yang sangat sederhana dan tidak cantik.

24. INT. PERPUSTAKAAN - DAY

Melani duduk di tengah rak buku besar. Melani menggunakan kaca mata tebal sambil membaca sebuah buku.

Fokus Melani buyar, dari arah celah buku yang berjejer rapi, Melani melihat ada dua mahasiswa sedang bermesraan. Mereka berdua saling melempar tawa yang terdengar mesum dan menggoda.

Melani hilang selera, dia melepas kaca mata dan berjalan meninggalkan tempat itu. Melani melihat ada Sonya ( 20 ) duduk di ujung rak sendirian. Sonya dan Melani kini saling menatap satu sama lain.

Mereka berdua duduk bersama di ujung rak yang sangat sepi. Mereka fokus membaca dengan buku masing-masing.

SONYA

Pecundang emang kumpulnya sama pecundang lagi.


MELANI

(Tertawa ketir)

Lah, emang kita udah biasa terasing kaya gini.


Sonya mengeluarkan HP dari saku depan kemeja. Sonya sedang membalas pesan sambil tersenyum sendiri. Melani terheran dengan sikap Sonya yang tidak biasa.

MELANI

Cetingan sama siapa? Awas aja, laki gak bener.

SONYA

(antusias)

Aku lg deket sama cowok, baiiiiiiik banget. Beda deh sama yang kemaren.

MELANI

Hah?! Seriusan. Gak percaya! Emang ada cowok mau deketin cewek cupu, jelek kaya kita!!


Sonya melirik Melani dengan serius dan penuh keyakinan. Melani memperlihatkan sebuah situs website di layar HP miliknya.

Insert: menampilkan permukaan depan dari sebuah website dengan tulisan besar "Life to Born".

Melani tertawa kecil melihat halaman website yang ditunjukan Sonya. Melani geleng-geleng kepala.

MELANI

Apaan sih? Palingan website motifasi sampah. Son.. Son.. kita itu udah gak butuh motifasi. Kata-kata bijak gak bakal bikin kita kaya raya, cantik, apalagi bahagia.


Sonya membalasnya dengan senyum ringan.


SONYA

Kamu belum tau aja. Ini website tuh keren abis. Semua akun yang gabung sini sama pecundang kaya kita.


Melani lalu menatap Sonya penuh heran.

MELANI

Terus?

SONYA

Inget, pecundang bakal kumpul sama pecundang lagi. Pokoknya ini website gokil sih.. semua postingan tentang mereka yang benci kehidupan. Mereka yang merasa tidak ingin dilahirkan di dunia yang gak adil kaya gini.


MELANI

Seriusan? Canda ah.. lebay amat.

SONYA

Aku udah 2 bulan gabung sini. Nah, satu bulan kemarin ada satu user yang chat aku duluan, kita nyambung dong. Kayanya ini orang bakal ngerubah hidup aku deh.

MELANI

Masa sih? Awas aja nipu. Kamu tuh gampang percaya sama begituan.


HP Melani berdetar. Melani menatap layar HP.

Insert: Melani membuka pesan WA dari Sonya. Isi pesan itu adalah link undangan untuk masuk ke website.

Melani mengerutkan kening. Sonya tampak tambah semangat.

SONYA

Tuh, kalo penasaran tinggal masuk pake link. Udah aku kirim barusan. Percaya deh, kamu bakal nemu orang-orang gak beruntung kaya kita. Apalagi kalo dapat kenalan baru kaya aku, seru dah!!

CUT TO:

25. INT. RUANG TENGAH - NIGHT

Pintu depan terbuka, Melani masuk dengan wajah yang lelah. Di depan TV, dia melihat Jefri dan Siti duduk saling berhadapan. Di tengah mereka ada kue ulang tahun ( tipe jadul) dan kado besar.

Melani membeku sejenak, tidak memberikan respon dan cenderung cuek. Sedangkan kedua orang tuanya menyambut Melani dengan suka cita dan semangat.

JEFRI

Ayo nak, duduk sini Tiup lilin.


Melani terlihat ogah-ogahan dan malas. Siti memaksa Melani untuk duduk melingkari kue bolu itu.

Mereka bertiga duduk bersama. Siti dan Jefri menyanyikan lagu ulang tahun penuh kebahagiaan. Melani nampak tidak bergairah.

Setelah tiup lilin selesai. Jefri menyuruh Melani untuk menyicipi kue itu. Melani mengunyah dengan terpaksa. Jefri menyerahkan kado ulang tahun yang berukuran cukup besar.

Wajah Melani sedikit berubah menjadi senang. Setelah kado di buka, terdapat sepasang sepatu sneakers KW berwarna norak. Wajah Melani kembali muram dan cenderung marah.

MELANI

Kalian tega ya. Aku udah kuliah, masa harus pake sepatu KW tiap tahun.


Jefri mencoba mendekati Melani dengan penuh kesabaran dan kehati-hatian.


JEFRI

Ayah janji, tahun depan pasti belikan sepatu di mol. Maaf ayah cuman bisa ngasih ini.


MELANI

Gak usah... dari dulu cuman bisa janji doang. Kapan juga aku pernah punya barang bagus. Kalian tau gak? Semua teman-teman kelas Mel pada punya HP mahal, baju keren, tas bermerek. Ayah kan polisi? Masa hidup kita gak pernah berubah.


Siti mencoba menenangkan Melani.

SITI

Sayang, sabar ya.. kamu harus bisa prihatin. Sekarang zaman lagi pada susah.


Melani semakin marah, dia bangkit dan berdiri menghadap kedua orang tuanya. Melani mengambil sepatu dan membantingnya ke lantai.

Melani menangis bercampur emosi yang meledak-ledak. Jefri dan Siti terlihat pasrah. Mereka berdua menampakan wajah penuh kecewa.

MELANI

Kenapa sih, hidup Melani gak kaya orang lain. Aku tuh capek hidup miskin, gak punya apa-apa.


SITI

Nak, tenang.

MELANI

Apalagi setelah kalian cerai. Hidup Melani makin hancur. Asal kalian tau, Mel gak minta dilahirkan. Mel itu cuman sial karena lahir dari orang tua gak becus kaya kalian.


Melani berjalan meninggalkan mereka berdua. Melani masuk kamar dan membanting pintu. Sedangkan Siti mulai menangis, Jefri berusaha menenangkan istrinya.

26. INT. KAMAR - NIGHT

Melani merebahkan diri di atas kasur. Wajahnya masih penuh amarah dan kekesalan. Melani bangkit dan duduk di kursi. Melani membuka layar laptop dan melihat isi pesan WA secara desktop.

Insert: Melani mengklik tautan yang diberikan oleh Sonya.

Melani masuk ke halaman website. Membuat sebuah akun baru dengan pasword baru. Setelah itu, dia berhasil masuk ke website dengan tulisan utama life to born.

Insert: Melani mengscroll dari atas ke bawah beberapa postingan akun yang berbeda. Tiap akun menceritakan bagaimana mereka membenci kehidupan dan sama sama berharap tidak untuk dilahirkan.

Melani mulai tenang setelah membaca isi website. Menunjukan keseriusan dan empati yang dalam. Sejenak dia melihat langit malam dari balik kaca jendela. Melani kembali fokus melihat layar laptop.

Melani memberanikan diri menuliskan curahan hati di website. Menghela nafas sebentar dan menggerakkan jari jemarinya lebih lihai.

Insert : Melani menuliskan postingan " Hari ini ulang tahunku yang terburuk sepanjang masa. Mereka yang disebut orang tua selalu saja memberikan kesedihan pada anaknya. Mereka memberikanku kemiskinan & wajah jelek karena warisan DNA sialan. Setidaknya mereka harus minta maaf karena berhasil melahirkan ku ke dunia busuk ini. Seharusnya mereka bilang menyesal karena telah melahirkan seorang anak".

Melani terlihat lega sekali telah memposting semua tulisannya. Apalagi setelah banyak akun yang mulai memberikan perhatian kepada dirinya. Seperti komentar penyemangat dan emote yang menggemaskan. Senyuman Melani semakin mengembang.

Pintu kamar terdengar ada yang mengetuk. Melani berjalan membuka pintu dan melihat Jefri ada di depannya. Melani menatap Jefri penuh kekesalan. Jefri Menatap balik Melani dengan wajah iba.

JEFRI

Maafin ayah nak. Maaf ayah selalu bikin kamu kecewa. Tentang perceraian...

MELANI

(Langsung memotong pembicaraan)

Ayah ingat? Aku selalu bilang kalo Mel tuh gak minta dilahirkan. Jadi gak usah banyak ngatur dan jangan harap aku harus balas semua kebaikan kalian.


Jefri terdiam dan wajahnya semakin larut dalam kesedihan.


MELANI

Jangan datang lagi ke rumah ini. Ini obrolan terakhir kita.


Melani menutup pintu dengan gusar. Jefri menunduk malu dan kebingungan.

CUT TO:

27. INT. WARNET - AFTERNOON

Baron duduk di tengah barisan komputer. Baron memasang wajah lelah dan berantakan sambil memandang layar komputer. Disampingnya penuh dengan bekas puntung rokok dan cup mie instan.

Insert: Beberapa artikel berita online tentang laporan wanita yang hilang. Menampilkan banyak profile wanita.

Baron menyandarkan bahunya ke kursi dan mengambil satu batang rokok untuk kembali di hisap. Baron memandangi atap plafon.

Insert: Ingatan Baron muncul dengan cepat. Ingatan Baron menampilkan beberapa potongan gambar wanita yang berbeda di HP X dengan detail.

Baron duduk kembali dengan tegak. Wajahnya semakin serius dan kentara.

BARON

(V.O)

Duh.. masih banyak wanita yang belum ditemukan. Ngapain lagi?

BARON

(V.O)

Hampir selama satu tahun, menurut berita udah ada 20 wanita yang dilaporkan menghilang secara misterius. Tapi anehnya, cuman 8 wanita yang terekam di HP psikopat itu selama periode waktu 6 bulan.

BARON

Terus, 12 wanita yang lain pada kemana? Apa mereka dibunuh oleh orang yang sama? Aaaarghhh.. bikin pusing aja.


Baron lalu membuka catatan kecil dibuku kecilnya. Membuat list nama wanita dari nomor 1 - 8. Baron mencoret nomor 1 dengan keterangan wanita (a).


BARON

(V.O)

Aku harus fokus pada 8 wanita yang aku ingat saja. Kalo aku bisa nemu sisanya, Aku yakin bakal ada petunjuk baru. Aku harus cari tau siapa yang membunuh mereka semua. Dasar, kalian semua merepotkan!!

CUT TO:

MONTAGE :

1. Baron menemukan mayat wanita ( b )di sekitar pembuangan sampah.

2. Polisi (Jefri dkk) dan petugas forensik sibuk mengolah TKP di tempat pembuangan sampah.

3. Baron menemukan mayat wanita (c) di sekitar gunung tempat pendakian.

4. Polisi (Jefri dkk) dan petugas forensik sibuk mengolah TKP di gunung tempat pendakian.

5. Baron menemukan mayat wanita (d) di sekitar lahan kosong pabrik tua dan terbengkalai.

5. Polisi ( Jefri dkk) dan petugas forensik sibuk mengolah TKP di lahan kosong pabrik tua dan terbengkalai.

ENDING MONTAGE

CUT TO:

28. INT. WARTEG - DAY

Baron duduk di bangku panjang menghadap kaca warteg. Baron sibuk melahap isi piring dan matanya sambil melihat layar TV di atas.

Insert: Menampilkan berita acara yang memberitakan penemuan 3 mayat wanita secara misterius.

Baron terus mengunyah dengan wajah serius.

29. INT. RUANG FORENSIK - DAY

Jefri dan Wildan berdiri menghadap mayat wanita c yang sudah di identifikasi. Rehan (35), petugas lab forensik berdiri ditengah mereka sambil membawa selembar kertas.

JEFRI

Apa menurut kamu ini pembunuhan berantai?

REHAN

Dari ke empat mayat yang sudah kami berhasil identifikasi. Penyebab kematian ataupun jam kematian gak ada yang sama. Gak berpola ataupun terencana dengan rapi. Namun ada hal yang harus diperhatikan, ke empat wanita ini sama sama mengalami kekerasan terlebih dulu.

WILDAN

Apa mungkin kekerasan yang mereka terima sama persis?


Mereka bertiga kembali fokus menatap dalam mayat wanita c. Penuh dengan luka lebam yang parah.


REHAN

Entah apa kaitan para wanita ini. Yang jelas, kekerasan yang mereka sangat kejam dan menyakitkan. Seolah, pembunuh ingin mempermalukan mereka sebagai wanita begitu hina.

CUT TO:

30. INT. RUANG POLISI - NIGHT

Tim investigasi kriminal tengah berdiskusi bersama. Jefri berdiri dan memimpin rekan-rekan lain. Di samping Jefri sudah ada papan tulis yang menggambarkan rangkuman investigasi.

JEFRI

Ke empat korban yang berhasil ditemukan, semua di bawah usia tiga puluh tahun. Masih muda dan aktif bekerja. Mereka tidak pernah berhubungan atau punya ikatan satu sama lain.

WILDAN

Catatan panggilan mereka sebelum kematian bahkan bersih dan tidak ada yang mencurigakan.

TEGAR

Kira-kira mereka dibunuh sama orang yang sama?

JEFRI

Kemungkinan itu bisa terjadi. Tapi kita harus menggali kemungkinan yang lain.


Jefri bangkit dari kursi dan berjalan mondar-mandir di sekitar ruangan itu. Wajahnya jelas sedang memikirkan sesuatu yang sangat sulit.

JEFRI

(v.O)

Tapi, apa kalian gak sadar? Ke empat korban yang baru kita temukan itu rapi banget. Cuman dua minggu, aneh kan?


Jefri melihat kembali catatan investigasi dengan seksama. Wajahnya menunjukan keraguan dan keanehan saat melihat list pelapor penemuan mayat.

Jefri memeriksa kembali berkas laporan di depannya dengan teliti. Dahi Jefri semakin mengerut.

JEFRI

(V.O)

Aku masih ingat pria aneh itu, dia yang pertama melaporkan penemuan mayat.

JEFRI

(V.O / sambil menunjuk tiga nomor yang sama)

Terus korban selanjutnya, ini niihh... oh rupanya dilaporkan dengan tiga nomor yang sama.


Jefri duduk di kursi dan menatap layar laptop di meja kerjanya. Tangannya sibuk mengetik sesuatu.


JEFRI

(Keheranan)

Nomor yang baru aja aku periksa. Eh milik si Baron, pria aneh yang nemu korban pertama. Lah ko bisa.


31. EXT. JALAN GANG - NIGHT

Baron mabuk berat sambil berjalan terhuyung-huyung di sebuah jalan gang sepi. Baron ambruk dan terhempas ke tanah seketika. Raut wajahnya merah padam dan mengisyaratkan sebuah kesedihan.

Baron memandang lurus ke depan langit malam. Baron menangis dan menyeka air mata dengan telapak tangan.

BARON

Sial... Kenapa tiap hari aku makin lemah. Vina kamu lagi apa?


Tiba-tiba Jefri mendekatkan wajah ke pandangan Baron. Seketika Baron kaget dan terperanjat. Baron berdiri menghadap Jefri yang memasang wajah penuh curiga.


BARON

Siapa kamu??


Jefri langsung mendorong Baron dengan keras ke salah satu tihang beton. Jefri memandang Baron dengan tajam sambil mencekik kerah baju Baron.


BARON

(Terkejut)

Ngapain kamu?

JEFRI

Hei bodoh, aku udah tau dari awal kalo kamu emang mencurigakan. Kamu ngelaporin penemuan ke empat mayat selama dua minggu itu kan?


Baron bergeming dan raut wajahnya berubah drastis. Baron terlihat bingung menghadapi Jefri yang semakin menyudutkannya.


JEFRI

Ngaku saja kamu!!! Kamu yang culik dan bunuh semua wanita itu kan? Mustahil jika kamu cuman kebetulan doang. Ayo!! Ngaku!!


Baron tambah bingung dan berusaha mendorong Jefri dengan penuh kekuatan. Jefri membalas lagi dengan memukul wajah Baron.


BARON

Tolong.. bapak jangan salah paham. Gila apa ya.. maen tuduh aja. Aku disini justru mau bantu kalian.

JEFRI

Apa? Bantu? Jelas-jelas kamu yang bunuh mereka semua. Lagak kaya robin hood.


Jefri semakin kesal, dia menyeret Baron dengan brutal dan memukul wajah Baron berulang kali. Baron tersungkur lemah dan berusaha bangkit sebisa mungkin.


BARON

(Tersenyum ketir)

Sial, emang dari awal aku gak usah ikut campur. Polisi bodoh.

JEFRI

(Tambah kesal)

Apa kamu bilang?

BARON

Aku bukan pembunuh, yang jelas aku cuman pejambret jalanan. Waktu itu aku gak sengaja curi HP dari pria asing yang ternyata psikopat gila.

JEFRI

(Kebingungan)

Apa?

BARON

Galeri HP itu penuh sama gambar dan video penyiksaan 8 wanita yang berbeda. Berkat HP itu aku baru bisa nemuin 4 mayat wanita. Paham kan?

JEFRI

Kalo gitu, kamu masih simpan HP itu?

BARON

(Geleng kepala)

HP itu hilang waktu adik perempuan ku berniat melaporkan ke polisi. Sayangnya,dia mati karena kecelakaan misterius.


Jefri menghela nafas panjang, wajah dan tubuhnya menggambarkan keterkejutan luar biasa. Baron terlihat mulai tenang menghadapi Jefri.


BARON

Kamu harus percaya!! Wanita-wanita itu dibunuh oleh orang yang sama.

JEFRI

(Melotot)

Gimana aku bisa percaya sama penjambret!! Mustahil kamu bisa ingat semua detail foto dan video dalam waktu singkat. Jangan banyak ngayal, aku gak percaya gitu aja!!

BARON

Ini emang kedengarannya konyol. Tapi aku punya kemampuan aneh yang beneran nyata. Ingatan fotografis langka, aku punya kemampuan semacam itu.

JEFRI

Apa? Emang ada kaya gitu?

BARON

Ibarat kamera HP. Aku bisa menyimpan semua memori dengan apa yang telah aku lihat. Aku bisa membuka memori itu kapan aja dan dimana aja sesuai keinginan.


Mereka berdua saling menatap tajam satu sama lain.

CUT TO:

32. INT. KANTOR POLISI - MIDNIGHT

Suasana sepi dan tidak ada orang sama sekali kecuali Jefri. Jefri duduk di atas kursi sambil melihat layar komputer di meja kerjanya. Asap rokok terlihat mengepul dan mata Jefri merah karena bergadang.

Insert: Layar komputer memperlihatkan Jefri sedang mencari banyak informasi tentang ingatan fotografis. Seperti artikel dan beberapa penjelasan dalam video.

Jefri menghela nafas panjang dan wajah memperlihatkan stres yang berat. Jefri terus menghisap banyak puntung rokok tanpa henti. Jefri kembali fokus pada layar komputer.

Insert: kursor terlihat mengscroll kebawah situs Youtube. Kursor berhenti di salah satu channel Youtube yang memperlihatkan Baron saat masih remaja. Baron sedang menampilkan atraksi mengingat deretan angka yang rumit yang diberi tantangan oleh salah satu juri pencarian bakat.

Jefri tersentak melihat video Baron di masa lalu. Namun, terlihat Jefri sangat lelah dan frustasi, ia memilih untuk tidur di atas kursi.

CUT TO:


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar