Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. KERETA MRT - PAGI
NATHAN berdiri dalam kereta MRT yang cukup penuh. Pria itu berpakaian sama dengan kebanyakan orang lainnya. Professional. Layaknya eksekutif muda. Pandangannya tajam, raut wajahnya tegas. Tidak seperti wajahnya ketika sedang bersama VICTOR atau yang lainnya.
Satu tangannya berpegangan kepada handle kereta. Tangannya satu lagi? Perlahan kita menuju ke arah tangannya satu lagi. Sebuah tas tenteng hitam. Briefcase hitam. Yang selalu NATHAN bawa dalam mengurus bisnis-bisnisnya.
CUT TO
EXT. PARKIRAN RESTORAN BLANC PUR – PAGI
NATHAN berjalan. Lalu langkahnya berhenti. Dia melihat mobil VICTOR datang. Mobil VICTOR yang lain. Dikarenakan mobilnya yang sebelumnya tertinggal di parkiran restoran Blanc Pur. NATHAN menatap tajam mobil itu. Waktunya kita mempertanyakan, apakah ada seseuatu yang disembunyikan NATHAN?
NATHAN (V.O)
Pak, ini gapapa kita tanda tangan kontrak di sini?
Kali ini VICTOR tidak datang sendiri. Terlihat 3 mobil di belakangnya. Bodyguardnya.
VICTOR (v.o)
Aku ada urusan sama yang punya
Mobil VICTOR berhenti, RONI turun membukakan pintu belakang. Turunlah VICTOR dan SOPHIA. Bodyguard VICTOR parkir. Ada 6 orang. 2 mengikuti hingga pintu masuk restoran. 4 di parkiran.
CUT TO
INT. RESTORAN BLANC PUR - PAGI
VICTOR selesai menandatangani kontrak dengan SOPHIA dan NATHAN. NATHAN memasukkan dokumen-dokumen itu ke dalam tas hitamnya dan meletakkannya di lantai.
VICTOR
Pemilik restoran ini ngundang banyak pejabat buat opening nanti, dan sepertinya banyak yang kira ini restoran baruku karena liat foto BILLY
(beat)
Seharian kemarin pada chat ngucapin selamat.. sampai sekarang juga..
SOPHIA
Gak apa-apa bapak di sini pas opening?
VICTOR
Cih.. sebelum jam 1, aku harus keluar dari sini..
(beat)
Oh iya, NATHAN. Pak SUROTO sebentar lagi sampai ke sini
Wajah NATHAN dan SOPHIA terlihat sedikit panic mendengar itu.. KENapa?
NATHAN
Wah, dalam rangka apa pak?
VICTOR
Dia diundang juga sama pemilik restoran buat opening, tapi aku minta dia datang sekarang supaya ikut ketemu ownernya.. karena SUROTO yang urus cash-ku di pelabuhan
Beberapa detik kemudian, telp SOPHIA berbunyi. Dia melihat layar hpnya, lalu dia permisi kepada VICTOR dan NATHAN untuk mengangkat telp itu.
SOPHIA
Maaf pak, saya harus angkat telp ini
VICTOR mengangguk. SOPHIA meninggalkan VICTOR dan NATHAN.
Kemudian, dari dapur restoran. Muncul seorang pria.. HARDY. Dia berdiri melihat kea rah VICTOR. VICTOR pun melihatnya, tetapi dia belum tau itu siapa.. HARDY tersenyum melihat VICTOR.. dan dengan tangannya dia meminta VICTOR mengikutinya ke ruangannya.
Setelah itu HARDY pergi. VICTOR berdiri.
VICTOR
NATHAN, aku pergi dulu.. nanti kalau SUROTO datang. Suruh hubungin aku..
NATHAN
Iya pak
VICTOR
Dan seharusnya uang yang ku transfer ke kamu dan SOPHIA sudah masuk
VICTOR langsung pergi meninggalkan NATHAN. Lalu dari luar restoran, masuk dua bodyguard VICTOR. mengikuti VICTOR. setelah VICTOR pergi, NATHAN mengambil telp, lalu menghubungi seseorang.
CUT TO
INT. RUANG HARDY – PAGI
HARDY duduk di kursinya menunggu VICTOR. VICTOR masuk dengan sedikit mendobrak pintu.
HARDY
Gausah emosi gitu VICTOR.. aku gak ada niat jahat
VICTOR
Gak ada niat jahat? Udah jelas kamu mau memeras aku kan
HARDY
20% dari semua proyekmu. Itu aja kok.. dan ERIC akan kulepas
VICTOR
Jadi, kamu pikir aku akan ngelepas bisnisku Cuma karena kamu nahan ERIC?
HARDY masih tersenyum picik.
VICTOR
Siapapun kamu.. kalau kamu pikir aku ke sini karena mau nurutin permintaanmu.. salah.. persetan dengan ERIC..
(beat)
Ini tawaranku..
(beat)
Aku beli restoranmu.. sekarang juga..
HARDY bingung mendengar itu.
HARDY
Apa yang bikin kamu pikir aku bakal jual restoranku?
VICTOR berdiri. Berjalan ke arah pintu ruangan HARDY. Mengetuknya. Lalu kedua bodyguardnya masuk.
VICTOR
Mereka..
VICTOR menunjuk kea rah mereka.
VICTOR
Kalau kamu benar-benar serius. Harusnya kamu bunuh ERIC.. ini? Kamu Cuma pecundang yang Cuma bisa gertak
Wajah HARDY sangat panic dan ketakutan.
VICTOR
Oke, aku tinggalin kalian di sini.. pastikan jawabanmu sesuai harapanku ya..
(ke bodyguardnya)
Tolong kabarin aku kalo dia udah setuju.. atau mati.. yang mana yang duluan
Bodguardnya mengangguk. VICTOR keluar lalu menutup pintu. Saat itu pukul setengah 12.
INT. RESTORAN BLANC PUR - siang
VICTOR kembali ke mejanya. Dan tidak ada NATHAN di situ. Hanya SUROTO. Duduk sendiri. VICTOR kebingungan. Sementara restoran sudah ramai. Dimana seharusnya ramai jam 1, tetapi jam setengah 12 sudah ramai. Tidak sedikit orang yang menghampiri VICTOR mengucapkan selamat kepadanya atas restoran baru itu.. tetapi dia mengacuhkan mereka. Berusaha jalan kea rah mejanya.
VICTOR
Loh, lo udah di sini? NATHAN kemana?
SUROTO
Katanya dia pamit duluan..
(beat)
Nih, katanya NATHAN hp lo ketinggalan di meja pas lo pergi.. gimana sih lo, udah tua ya?
Melihat hpnya ketinggalan, membuat VICTOR semakin bingung. Kapan dia meninggalkan HPnya? Lalu VICTOR melihat tas NATHAN masih ada di samping kursinya. Sementara di luar restoran terdengar suara orang cukup ramai. Orang-orang di restoran pun mulai banyak melihat kea rah luar.
VICTOR memfokuskan matanya, melihat orang yang di luar itu.
SUROTO
Katanya lo bukan sama Mega orang Para Perantaranya.. tadi gue liat Mega di depan
Tiba-tiba VICTOR kaget mendengar itu.
VICTOR
Mega? Aku sama SOPHIA kok
Suara orang-orang di luar mendekat. VICTOR melihat. Dan mengetahui siapa yang datang. Dia segera berlari ke ruangan HARDY lagi meninggalkan SUROTO. SUROTO bingung. Beberapa detik kemudian, terdengar suara pintu restoran terbuka dan banyak orang masuk.