Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
ORANG BAIK
Suka
Favorit
Bagikan
7. THE FINAL BAIT

EXT. PARKIRAN RUMAH SAKIT JAKARTA – pagi

Mobil VICTOR sedang terparkir..

INT. MOBIL VICTOR – PAGI

VICTOR sedang duduk di bangku belakang mobil dengan seoran wanita. Seorang dokter. Dokter Ayla.

ayla

Kalau sekedar tumor kepala, aku cukup periksa lewat CT Scan, Pak VICTOR. itu sudah sangat cukup buat mediagnosa umur pasien

VICTOR

Mungkin gak matinya lebih cepat dari perkiraan?

ayla

Kalau dia gak dapat perawatan yang tepat dan cepat.. sudah pasti, pak

VICTOR menangguk senang. Kemudian RONI masuk ke dalam mobil.

RONI

Pak VICTOR, tadi saya ketemu mba SOPHIA di dalam. Dia minta saya kabarin bapak kalau pak NATHAN sudah siap

VICTOR

Oke RONI

(beat)

Ayo bu Ayla

Mereka berdua segera keluar dari mobil dan berjalan ke rumah sakit. VICTOR menggunakan kacamata hitam, berusaha sedikit menutupi identitasnya.

INT. RUANG CT SCAN RUMAH SAKIT JAKARTA – PAGI

VICTOR masuk bersama dokter Ayla dan SOPHIA. NATHAN sudah menunggu di dalam ruangan beserta 1 staff rumah sakit sedang duduk di layar computer. NATHAN bersalaman dengan VICTOR, SOPHIA dan dokter Ayla

NATHAN

Loh pak, ERIC gajadi ikut?

VICTOR

Entahlah, dari pagi gak ada kabar. Paling ketiduran

(beat)

Oke, jadi mana pasiennya?

Pintu ruangan mesin CT Scan terbuka. Pasien wanita tersebut masuk didamping suster. VICTOR, SOPHIA, Ayla dan NATHAN bisa melihat dari ruang kaca tempat layar computer berada.

Suster membukakan jaket pasien. Pasien tersebut sudah memakai baju khusus untuk CT Scan. Kita tidak melihat wajah wanita itu, hanya bagian belakangnya.

VICTOR

Wow, liat tatapan matanya..

(beat)

Benar-benar seperti mati.. tidak ada harapan hidup sama sekali..

Wanita itu kemudian berbaring di mesin CT Scan. Mesin menyala, wanita itu masuk ke dalam tabung. Mereka semua melihat layar tersebut menampilkan X-Ray pasien itu. Bagian kepalanya. ada seperti gumpalan putih di kepalanya. dokter Ayla sibuk dengan layar tersebut. Mengotak atik gambar bagian kepalanya untuk lebih yakin dan jelas

ayla

Pak VICTOR

Mendengar namanya dipanggil, VICTOR segera mendekat ke layar computer.

ayla

Bapak, liat gumpalan warna hitam ini

VICTOR menyipitkan matanya, berusaha focus ke gumpalan hitam di bagian kepala pasien yang ditunjuk oleh Dokter Ayla.

VICTOR

Iya aku liat..

(beat)

Kecil ya tumornya berarti

ayla

Bukan, pak..

(beat)

Warna hitam ini artinya bagian di otak dia yang gak ada tumor

VICTOR terkejut setengah mati

VICTOR

Apa?? Jadi kira kira berapa lama dok?

ayla

Gak lama lagi.. bahkan buat aku dia bisa hidup sampai sekarang itu sangat sangat luar biasa

(beat)

Mungkin karena tumornya, beberapa syarafnya ada yang mati.. itu juga mungkin yang menyebabkan tatapan matanya kosong

VICTOR tersenyum mendengar informasi dari dokter Ayla. Kemudian dia menoleh kepada NATHAN dan SOPHIA. Tetap tersenyum. VICTOR sangat menunjukkan ketertarikannya. NATHAN tersenyum balik. SOPHIA menggunakan wajah serius.

CUT TO

INT. SMOKING ROOM RUMAH SAKIT – PAGI

VICTOR sedang merokok ditemani oleh SOPHIA dan NATHAN. NATHAN meminum dari botol minum metal kecil berisi minuman alcohol.

VICTOR

Jadi, gimana menurutmu SOPHIA?

Mendengar VICTOR bertanya itu, SOPHIA sedikit kaget dan melampiaskan rasa kesalnya.

SOPHIA

Bapak yakin nanya aku?

VICTOR mengangguk sambil menghisap rokoknya.

SOPHIA

Secara professional, bisnis NATHAN sangat menjanjikan.. apabila memang analisa timing kematian pasien di daftarnya benar.. sudah pasti bapak akan mendapatkan keuntungan sesuai yang bapak dan NATHAN setujui

(beat)

Secara risiko.. ada kemungkinan orang-orang itu berubah pikiran di tengah jalan.. tapi fakta bahwa NATHAN masih menjalani ini, pasti dia meminta orang-orang itu menandatangani perjanjian yang membuat mereka tidak bisa mundur lagi

VICTOR

Benar itu NATHAN?

NATHAN

Aku selalu membuat perjanjian untuk semua bisnisku.. seperti yang bapak pernah bilang.. risiko melakukan hal seperti ini tinggi, aku harus bisa meminimalisir risiko itu

VICTOR

Kamu benar-benar mengingatkanku saat muda, NATHAN hahaha

(beat)

Oh iya SOPHIA.. tadi kamu bilang pendapat kamu itu professionally.. apa pendapatmu personally?

Wajah SOPHIA ketus. Jutek. Melihat betapa santainya VICTOR dan NATHAN terkait masalah asuransi ini.

SOPHIA

Pak, bisnis ini melibatkan nyawa seseorang.. buat standard saya, itu sangat menjijikan

NATHAN

Tenang Soph, aku gak tersinggung

SOPHIA

Oh aku mau kamu tersinggung NATHAN

NATHAN

Bukan salahku kan mereka sakit

SOPHIA

Memang. Salahmu itu menjadikan kondisi mereka buat keuntunganmu

NATHAN

Di bagian mana di bisnis ini yang mereka gak dapat untung juga?

VICTOR yang melihat kondisi semakin memanas, segera memotong perdebatan mereka.

VICTOR

SOPHIA, sudah. NATHAN benar. Bukan salah dia kalau orang-orang itu sakit.. dan justru NATHAN memberikan bantuan buat mereka

SOPHIA semakin kesal melihat VICTOR terus membela NATHAN dan bisnisnya.

VICTOR

Lagian kamu kamu dapat finder’s fee buat Gym dan Asuransi ini..

(beat)

Aku akan bayar semuanya ke kalian.. mungkin butuh 1 sampai 2 hari sampai dananya bisa masuk ke reKENing kalian, karena aku gabisa transfer dari rek. Indonesia

(beat)

Jadi tolong siapin kontrak-kontrak kalian lusa, bawa ke rumahki, kita selesaikan semuanya

NATHAN dan SOPHIA mengangguk.

SOPHIA

Pak, aku boleh Tanya sesuatu?

VICTOR mengangguk sambil menghisap rokoknya.

SOPHIA

Bapak salah satu klien terbesar kami.. tapi aku liat, bapak sangat santai.. biasanya klien yang lain susah buat percaya sama kami

VICTOR

Oh ya?

(beat)

Simple, SOPHIA.. aku sudah minta bodyguardku mengawasi pergerakan kalian dari awal.. dan aku sudah punya informasi tentang kalian.. semuanya.. jadi kalau kalian macam-macam, aku bisa melakukan apa saja ke kalian.. dan kalau aku jatuh.. aku pastikan kalian akan jatuh lebih dalam daripada aku

Suasana memanas. SOPHIA menatap VICTOR tajam. VICTOR merasakan tatapan penuh respect dari SOPHIA. NATHAN? Cengengesan seperti bocah. Mengagumi dedikasi VICTOR.

CUT TO

EXT. PARKIRAN RESTORAN BLANC PUR – MALAM

ERIC dan RAYMOND duduk di mobil ERIC yang diparkir di parkiran restoran Blanc Pur. Mereka sambil merokok dengan kaca mobil itu dibuka. RAYMOND sedang berbicara di telp.

RAYMOND

Iyaa, narkoba yang A ada di laci atas, B ada di deket kulkas, C ada di bawah TV.. jangan sampe salah.. nanti aku yang malu, oke?

(beat)

Oke, byee

ERIC

Nyokap lo?

Tanya ERIC bercanda.

RAYMOND

Iya, kok lo tau?

Wajah ERIC jelek. Bingung. Orang mana berbicara seperti itu dengan mamanya?

RAYMOND

(menguap)

Aduh Ric. Sampe jam berapa nih, ngantuk gue. Emang lo gak ngantuk?

ERIC focus melihat orang-orang yang keluar masuk dari restoran itu baik dari pintu belakang, juga pintu depan.

ERIC

Sama sekali enggak.. gue aja baru kebangun jam 12 siang kali tadi.. gatau KENapa teler banget gue semalem

RAYMOND kesal mengetahui ERIC sudah cukup tidur untuk misi mereka.

RAYMOND

Yaudah gue tidur dululah, kalo lo liat orangnya bangunin gue

ERIC

Justru lo di sini karena gue gatau orangnya yang mana, setan!

Amukan ERIC membuat RAYMOND bete. Manyun. Tiba-tiba sebuah mobil parkir di sebelah mobil ERIC. ERIC melihat ke sebelahnya. Dan mengenal mobil itu. Mobil VICTOR.

ERIC

Datang deh anak kesayangan bokap gue

RAYMOND

Hah?

RAYMOND mendengar sepotong kalimat ERIC. Segera melihat mobil di sebelahnya sudah parkir. Lalu RONI keluar dari mobil itu. Menghampiri ERIC. ERIC yang melihat RONI berdiri di samping kaca mobilnya langsung membuka kacanya.

RONI

Pak ERIC, tadi bapak nyariin karena pak ERIC pergi sendiri. Jadi saya disuruh nyusulin bapak ke sini.

ERIC

Iya iya, kamu tunggu aja di mobilmu ya, kalo aku butuh bantuan kukabarin

Jawab ERIC dengan nada cuek. RONI mengangguk, dia langsung kembali ke dalam mobilnya, mematikan mesin, membuka kacanya sedikit.

ERIC dan RAYMOND kembali menunggu. Sejam. Dua jam. Tiga jam. Sampai akhirnya jam menunjukkan jam setengah 12 malam.

Restoran sudah tutup jam 11 malam. Beberapa karyawan sudah ada yang pulang. Hingga akhirnya semua lampu restoran itu mati. Dan semua karyawan terlihat sudah pulang. Tetapi tidak ada tanda-tanda dari seseorang yang RAYMOND lihat menjadi distributor utama Opium.

RAYMOND sudah teler, ERIC berusaha tetap tidak tidur. Tiba tiba RONI mengetuk kaca. RONI membukanya.

RONI

Pak ERIC, saya mau cari toilet dulu boleh?

 ERIC

Terserah.

RONI mengangguk lalu dia pergi mencari toilet. 5 menit. 10 menit. Tiba tiba dari kejauhan terlihat RONI berjalan cepat setengah berlari dengan wajah sedikit panic. RONI berjalan cepat kea rah mobil ERIC. Mengetuk kacanya dengan panic.

ERIC

Apa lagi, Ron?

RONI mengotak-ngatik HP nya dengan panic.

RONI

Pak. Pak..

RONI mengarahkan layar HPnya ke ERIC.

RONI

Tadi di gudang belakang saya lihat ada mobil container parkir, dan dari mobilnya ada orang ngeluarin narkoba yang mirip kayak Dadang sama yang lain pakai pak.

RONI menunjukan foto yang dia ambil dari kejauhan. Terlihat ada container parkir di gudang restoran. Dari bagian belakang container terlihat 2-3 orang mengeluarkan Opium dalam troli khusus gudang. Dan terlihat seorang pria sedang memantau orang-orang itu.

Mata ERIC langsung melotot melihat foto itu. Dia langsung membangunkan RAYMOND sudah tidur pulas. ERIC menampol kepalanya.

ERIC

Ray bangun bangun

ERIC terus menabok RAYMOND.

RAYMOND

Maaaaaa!! Aku masih ngantuk!!!!

ERIC

BANGOOON!!

RAYMOND

AMPUN MAAAAAA!

RAYMOND terbangun dengan kaget. ERIC dan RONI melototi RAYMOND. ERIC perlahan menunjukkan foto itu ke RAYMOND. RAYMOND mengambil HP itu dan melihat fotonya.

RAYMOND

Loh ini orang yang sekarang distribusiin Opium itu, Ric..

(beat)

Loh ini Opiumnya ada..

(beat)

(beat)

EH INI DIMANA FOTONYA?

ERIC

DIBELAKANG RESTORAN!

ERIC dan RAYMOND langsung membuka pintu mobilnya.

ERIC

Ron, buru tunjukin jalannya

Mereka bertiga lari kea rah gudang restoran.

EXT. DEPAN GUDANG RESTORAN BLANC PUR – MALAM

ERIC, RAYMOND dan RONI melihat orang-orang yang difoto tadi memindahkan Olium. Dan pria yang dimaksud oleh RAYMOND itu adalah.. HARDY, pemilik restoran yang membajak BILLY.

Mereka bertiga mengintip dari kejauhan.

ERIC

Lo yakin Ray itu orangnya?

RAYMOND

Yakin. Yakin banget Ric

ERIC

Kayaknya dia owner restoran ini juga ya.. berarti emang dia orang yang mau ngerusak bisnis bokap gue

ERIC berjalan sambil menunduk. RONI mengikuti.

RAYMOND

(berbisik)

Woy woy lo pada kemana woy!

ERIC dan RONI tetap berjalan kea rah gudang.

RAYMOND

Arghhh

RAYMOND akhirnya mengikuti ERIC dan RAYMOND.

INT. GUDANG RESTORAN BLANC PUR – MALAM

ERIC, RAYMOND dan RONI menyelinap ke dalam gudang ketika orang yang membawa Opium dan HARDY tidak ada. Mereka melihat sekitar mereka. Terlihat banyak ada setumpukan yang sangat tinggi yang merupakan box iPhone. Restoran yang digudangnya berisi banyak kotak iPhone?

Sampai ketika ERIC membuka salah satu kotak iPhone, yang ternyata isinya adalah Opium.

Ketika mereka sedang terkejut. Di belakan mereka muncul 3 orang menggunakan pakaian hitam dan penutup wajah, dan HARDY. Mereka mendekat ke arah ERIC, RAYMOND dan RONI.

CUT TO BLACK

Kita hanya mendengar suara setruman dan teriakan ERIC, RAYMOND dan RONI.

CUT TO

INT. RUANGAN DI GUDANG BLANC PUR (ERIC) – SUBUH

ERIC tersadar. Sebelumnya dia pingsan karena terKENa pukulan. Dia duduk di sebuah kursi dengan tangan dan kakinya terikat. Mulutnya tidak tertutup. Dia menggoncangkan kursinya. Berusaha melepas ikatannya.

ERIC

(berteriak)

WOYYYYYYYY BANGSAT!!! LEPASIN GUE!!! WOYYY!!!!

ERIC menggoncangkan kursinya semakin KENcang sampai terjatuh.

ERIC

WOOOOOOOOOOOOOOOY! SINI LO KALO BERANI!!

Tiba-tiba dari belakang ERIC ada suara pintu terbuka, terdengar langkah seseorang mendekat. Lalu orang tersebut mengangkat kursi ERIC memperbaiki posisi ERIC yang sebelumnya terjatuh. ERIC akhirnya melihat muka orang tersebut. Orang itu adalah HARDY.

ERIC

GUE TAU LO! NGAPAIN LO GANGGU BOKAP GUE HAH??

Ekspresi HARDY datar. Tidak mempedulikan teriakan-teriakan ERIC. HARDY dengan tenang keluar dan menutup kembali pintu ruangan itu.

ERIC

WOOOOOOOOYYYYYYY!!!!!!!

ERIC berteriak semakin keras dan menggoncangkan kembali kursinya.

CUT TO

INT. RUANGAN DI GUDANG BLANC PUR (RAYMOND & RONI) – SUBUH

RAYMOND dan RONI juga sedang terikat di kursi mereka di ruangan yang berbeda. RAYMOND masih pingsan. RONI tidak.

RONI

Mas.. mas..

RONI berusaha membangunkan RAYMOND. RONI menemukan kaleng di dekat kakinya. Dia menggeser kursinya perlahan ke dekat kaleng itu. Lalu menendangnya. Tepat sasaran ke kepalanya.

RAYMOND

(teriak)

MAMAAAAAAAAAAA!!!

RAYMOND terbangun.. RONI melihat dengan pandangan aneh. RAYMOND bingung melihat RONI terikat. Lalu dia melihat juga tangan dan kakinya sendiri terikat. RAYMOND panic.

RAYMOND

AAAAAAAAAA TOLONG!!! LEPASIN GUE!!

(menangis)

GUE GAK ADA NIAT JAHATTT, GUE KE SINI KARENA ERICCC!! TOLONG!!!

RONI

Percuma mas, kita udah hampir 4 jam di sini..

RAYMOND

KITA PASTI MAU DIBUNUH!!!!! TOLONGGGGGGGGGGG!!

Tiba-tiba terdengar suara keras dari luar. Seperti barang berat terbanting-banting. Berkali-kali. RONI dan RAYMOND terdiam. Mendengarkan suara keras itu.

ERIC (v.o)

(teriak)

RAYMOND LO DIMANA??

RAYMOND dan RONI terkejut mendengar suara ERIC. RAYMOND langsung berontak seperti orang gila. Menggoyang goyangkan kursinya.

DUK. DUK. Suara pintu ruangan RAYMOND dan RONI seperti sedang didobrak. BRAAAAAAAAAAAAK. Pintu ruangan itu berhasil didobrak.. oleh ERIC.

RAYMOND sangat senang melihat ERIC. ERIC langsung melepaskan ikatan-ikatan di RAYMOND & RONI.

ERIC

Ayo cepet cepet

penculik 1 (v.o)

WOY ERIC KABUR, CEPET CARI ERIC!

Mendengar itu. Mereka bertiga langsung lari. Mencari jalan keluar dari gudang itu.

EXT. PARKIRAN RESTORAN BLANC PUR - SUBUH

Mereka bertiga lari ke arah parkiran. Ke arah mobil ERIC.

ERIC

RON!

ERIC melempar kunci mobilnya kepada RONI.

penculik 2 (v.o)

ITU MEREKA! CEPET AMBIL MOBIL MEREKA MAU KABUR!

RONI menyalakan mobil. RAYMOND dan ERIC masuk ke bangku belakang. ERIC memakai sabuk pengaman. RAYMOND melihatnya lalu mengikut ERIC.

RAYMOND

RONNN! CEPETEN!!!

Mobil menyala. RONI langsung mengegas sekuat tenaga kabur dari tempat itu.

Tetapi tidak lama, mobil penculik itu juga melaju mengejar mereka bertiga.

EXT. JALANAN JAKARTA – SUBUH

Jalanan pada saat itu sepi. Mereka menegebut sekuat tenaga. Dikejar dan mengejar. RAYMOND sangat ketakutan. Hingga tiba-tiba. Mobil penculik berhasil menyenggol bagian belakang mobil ERIC. Mobil ERIC kehilangan keseimbangan, RONI tidak bisa mengontrolnya, lalu mobil itu terbanting beberapa kali.

Mobil itu dalam kondisi terbalik. RAYMOND setengah sadar. Badannya lecet. Dia melihat RONI sedang berusaha keluar dari mobil, lalu ERIC pingsan.

Terdengar suara langkah kaki mendekat. RAYMOND panic tapi dia tidak bisa melakukan apapun, kondisinya sangat lemah. Para penculik itu membuka pintu bagian ERIC. Membuka sabuk pengaman ERIC, lalu menariknya keluar dari dalam mobil. ERIC diculik. Pandangan RAYMOND semakin kabur sambil melihat pemandangan itu.

Setelah ERIC hilang. RONI berhasil keluar dari pintunya. Menarik RAYMOND perlahan. Mendirikan RAYMOND lalu menyandarkannya ke mobil. Kemudian RONI membuka plat mobil itu, lalu merusak nomor mesin dan nomor rangka mobil tersebut.

Lalu RONI kembali menenteng RAYMOND berjalan. Melarikan diri sebelum orang berdatangan, karena jalanan saat itu sangat sepi dan belum ada yang menyadari kecelakaan tersebut.

CUT TO

INT. RUMAH VICTOR – PAGI

Salah satu siaran berita di TV sedang menayangkan sebuah mobil sport mewah yang terbakar di Jakarta. Menurut pembawa berita, pihak berwajin masih belum bisa melacak kepemilikan dari mobil itu, dikarenakan sekalipun api sudah reda, tapi nomor rangka, nomor mesin sudah tidak ada sama sekali. Wajah VICTOR terlihat kesal.

VICTOR

Bagus RONI.. dengan begini, mereka gak akan bisa lacak mobil itu punya ERIC.. untung kita masih sempet ke sana buat bakar

Di dekat VICTOR, ada RONI dan RAYMOND yang berbaring di tempat tidur medis seperti di rumah sakit, dengan beberapa bagian di tubuhnya diperban.

VICTOR

Jadi yang nangkep kalian itu bener pemilik restoran? Dan kalian liat ada narkoba di restoran dia?

RONI

Iya, pak

VICTOR sangat geram.

VICTOR

Kurang ajar. Siapa dia.. dia cari masalah sama orang yang salah

Tidak lama, HP VICTOR berbunyi. VICTOR berjalan dan mengambilnya. Dia melihat di layar HPnya, telp tersebut dari nomor yang tidak diketahui. VICTOR mengangkatnya.

VICTOR

Halo..

HARDY (v.O)

VICTOR.. gimana kabarmu?

VICTOR

(geram)

Gak usah basa-basi bangsat. Apa maumu?

HARDY (v.o)

Mauku?

(beat)

Bukan aku kan yang diem diem masuk ke restoran orang? Harusnya aku yang Tanya apa maumu

Oh, tentu saja kata-kata HARDY membuat VICTOR makin panas.

VICTOR

Kamu yang ambil chef-ku.. ambil Opium dariku.. ganggu bisnisku.. kurang cukup alasanku buat cari tahu apa maumu?

HARDY (v.O)

Hei hei hei.. bukan salahku kan kalo aku bisa jual Opium lebih bagus daripada orang sebelumnya..

(beat)

Tapi, karena itu, aku butuh tempat buat cuci semua uang ini.. dan siapa yang gatau restoranmu itu tempat cuci uangmu kan?

(beat)

Jadi, aku memutuskan buat ikut caramu supaya aku bisa cepat mulai cuci uangku

VICTOR

Bangsat…

HARDY (v.o)

Tadinya, aku mau minta uang tebusan buat anakmu.. tapi setelah tau kamu punya setumpukan uang cash yang kamu sembunyiin di gedungmu.. semuanya berubah, VICTOR.. gimana kalo kamu besok datang ke opening restoranku dan kita coba diskusi bisnis.. sounds good?

VICTOR

Anak bangsat.. gabisa tutup mulut..

(beat)

Oke. Tapi ini bukan karena kamu punya anakku. Persetan dengan dia.. aku hanya gabisa tau ada orang yang tau bisnisku di luar sana

HARDY (v.o)

Jam 10, begitu restoran buka, gimana?

VICTOR menutup telponnya. Mengamuk. Berteriak. Membanting beberapa barang yang ada di ruangan itu. Wajahnya menatap kita. Para penonton. Tatapan tajam. Penuh emosi. Pertama kalinya dia merasa dipermainkan.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar