Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
ORANG BAIK
Suka
Favorit
Bagikan
6. NEW TRUST

INT. MOBIL VICTOR – MALAM

RONI sedang menyetir dengan focus. Kepalanya bergoyang sambil mendengarkan music di radio mobilnya.

CHIKA (V.O)

Kalo aku nanya itu tas isinya apa sampe segitu pentingnya buat papa kamu dan kamu. Kamu bakal jawab jujur gak?

ERIC (v.o)

Kok kamu tiba tiba penasaran?

EXT. PARKIRAN RESTORAN VICTOR - MALAM

Mobil VICTOR sampai di Restoran, 1 satpam menghampiri mobil tersebut lalu RONI membuka kaca, mengangguk. Satpam itu pun membalas anggukan RONI, kembali ke Pos dan membuka tiang portal pintu masuk. Lalu mobil VICTOR melaju.

CHIKA (v.o)

Hebat kamu bisa gak penasaran kalo jadi aku.

Mobil tersebut parkir, lalu RONI keluar ke arah bagasi. Membukanya. Gesturnya sangat tenang dan santai. Dan bersiul. RONI mengambil tas itu. Berjalan masuk melewati bagian belakang restoran. Tempat BILLY keluar.

ERIC (v.o)

Iya juga ya

CUT TO

INT. RESTORAN VICTOR – MALAM

Pintu belakang restoran terbuka. RONI menyalakan lampu, lalu masuk. Melewati dapur yang sepi. Berjalan kea rah ruang Manager sesuai instruksi VICTOR.

CHIKA (v.o)

Jadi aku boleh tau gak isi tas tadi apa?

ERIC (v.o)

Emang kamu bakal tau aku boong atau enggak?

CHIKA (v.o)

Gatau

INT. RUANGAN MANAGER RESTORAN VICTOR – MALAM

Pintu ruangan manager terbuka. RONI masuk, mencari saklar lampu.

ERIC (v.o)

Kamu jangan kaget atau judge aku aneh aneh ya

Lampu ruangan itu menyala. RONI berjalan ke arah sebuah brankas.

CHIKA (v.o)

Diusahakan kok

RONI menemukan brankas yang dimaksudkan oleh VICTOR. Lalu berjalan kea rah brankas itu.

ERIC (v.o)

Haha dasar

Brankas itu tidak terkunci sesuai yang dikatakan VICTOR. Brankas itu cukup besar. Sekitar 2,5 meter tingginya dengan lebar 2 meter.

RONI membuka pintu brankas itu, lalu wajahnya terkejut bingung. KENapa?

ERIC (v.o)

Isi tas tadi, Opium..

Brankas itu penuh dengan tas yang sama seperti yang dibawa oleh RONI.

ERIC (v.o)

Termasuk narkoba yang langka.. dan mahal pastinya.. di Indonesia Cuma 1 yang jual, dan distributornya dia Cuma 1 di setiap kota besar di Indonesia

CUT TO

EXT. PINGGIR TAMAN SENAYAN PARK (SPARK) – MALAM

ERIC dan CHIKA duduk menikmati sate ayam. Menikmati suasana hening danau Senayan Park. Lampu-lampu gedung Jakarta bisa terlihat dari situ. CHIKA memperhatikan ERIC yang sedang bercerita.

CHIKA

Kalo emang kamu segitu sukanya pek Opium, KENapa kamu gak jadi distributornya aja sekalian?

ERIC

Woho hoho udah dibilang jangan judgmental

Judgemental? Menurut CHIKA dia menanyakan sesuatu yang normal tetapi terlihat ERIC merasa tersinggung.

ERIC

Pertama, aku gak pake Opium atau narkoba apapun

(beat)

Kedua.. aku sempet kepikiran jadi distributor, tapi setelah tadi ngobrol sama RAYMOND.. aku ngerti KENapa papaku bela belain jadi pembeli biasa.. mana sekarang dia udah gak jual Opium lagi.. aku harus cari yang lain deh biar papa gak marah..

ERIC menyantap satenya.

CHIKA

Jadi, narkobanya buat siapa?

ERIC

Papa.. terus dia jual lagi ke temen-temennya.. yaa, kadang dikasih gratis juga sih jadi ‘souvenir’

Sambil kedua tangannya membuat tanda kutip.

CHIKA

Dan kamu oke aja papa kamu kayak gitu?

ERIC melihat CHIKA dengan pandangan bingung.

ERIC

Aku punya pilihan apa lagi.. dia papaku

CHIKA

Eh emang kamu gapapa bahas ginian sama aku?

ERIC mengangguk dengan polosnya.

ERIC

Palingan kalo kamu bocor terus papaku tau. Antara kamu disuap biar tutup mulut atau dibunuh. Gak ada pilihan lain.

Tentu saja hal itu membuat CHIKA terkejut.

CHIKA

Kok kamu bisa santai banget bilang gitu

ERIC

Hehehe sorry. Abisnya.. aku juga butuh ngeluarin apa yang aku rasain. Hanya.. setiap orang yang tau, pasti berusaha manfaatin aku. Ngancem aku. Atau ngancem papa..

Rasa terkejut CHIKA berubah menjadi rasa iba. Melihat orang seterKENal dan sekaya ERIC. Merasakan kesepian tidak ada teman berbicara.

ERIC

Padahal orang-orang gatau. Sama anaknya sendiri aja papa sadis. Gimana sama orang lain yang emang niatnya ganggu hartanya dia.

CHIKA

Sadis? Bukannya papa kamu sampe bikin semua hartanya dia atas nama kamu?

(beat)

Pantes aja setiap kamu ke klub semua cewe pada nempelin kamu ya.

ERIC tertawa mendengar CHIKA. Dia tau bahwa CHIKA belum tau kebenarannya.

ERIC

Hahaha jadi orang mikir gitu ya masalah papa kasih semua hartanya atas namaku

CHIKA mengangguk dan justru bingung, kemungkinan apa lagi yang dipikirkan orang selain ‘enak’.

ERIC

Satu-satunya alasan papa bikin semua hartanya atas namaku.. supaya kalo.. amit amit, papa KENapa KENapa. Yang dicurigaon pasti aku duluan.. intinya sih biar aku gampang dikorbanin

Hati CHIKA mulai retak mendegar cerita ERIC.

ERIC

Semua atas namaku kecuali restoran papa.. karena bisnis aslinya dia di situ.

CHIKA

Emang apa bisnis asli papamu?

ERIC

Kayaknya aku gabisa cerita bagian itu. Aku gamau juga kamu KENapa KENapa.

CHIKA semakin prihatin dengan ERIC.

CHIKA

Kalo kamu ngerasa papamu sesadis itu, KENapa kamu gak ngelakuin sesuatu biar kamu lepas dari dia?

ERIC

Kayak apa? Aku juga pengen ada jalan keluar. Ngomong baik baik sama papa..

(beat)

Tapi setiap aku inget. Papaku itu orang yang pengen anak Cuma buat punya penerus dinastinya doang dan dengan gampangnya ngebuang orang yang udah kasih dia anak.. aku sadar kayaknya ngomong baik-baik sama dia itu bukan pilihan.

Di saat itu. Di moment itu. Kita tidak melihatnya. Tapi hati CHIKA hancur lebur. Karena CHIKA pernah merasakan sakit yang sama karena papanya. Mata CHIKA sedikit berkaca-kaca.

ERIC

Dengan entengnya, dia bilang mama meninggal ke public. Padahal disembunyiin. Sampe mama sakit. Dan papa ancem aku, kalo aku gak nurut, dia gamau biayain hidup mama lagi..

(beat)

Gitu mama udah gak ada, aku tetep diancem kalo gak nurut, dipenjarain.

ERIC meminum minumannya. Rasa marah, sakit hati, benci semua tercampur di wajahnya.

ERIC

Jadi.. kalo masih ada yang bilang enak. Aku dengan ikhlas dan tulus buat tukeran tempat sama mereka mereka yang pengen.

(beat)

Pff, karena aku tau aku gak akan menang dari papa, makanya setiap dia minta aku bikin ‘aktivitas kemasyarakatan’, aku colong uangnya..

(beat)

Mungkin kamu gak percaya, tapi uang yang aku colong dari acara gitu, aku bagi ke orang-orang kantor.. bikin makan bareng, jalan-jalan. Terutama buat para driver kita.. tugas anter Opium kayak RONI itu bahaya. Mereka pantes dapet lebih.. aku Cuma gak nyangka Dadang sama yang lain malah buka tasnya terus pake itu Opium.. di kantor pula.. goblok.. udah tau ada si RONI.

CHIKA

Emang KENapa RONI, Ric?

ERIC

Aku curiga dia orang yang dimasukin papa buat bikin Dadang sama yang lain dikeluarin.. karena sampe sekarang gak ada 1 driver pun yang bisa aku hubungin setelah mereka dikeluarin.

CHIKA tidak bisa berkata apa-apa. Dia sangat merasa prihatin dengan ERIC. Tetapi dia tidak bisa melakukan apa-apa.. di saat itu.

ERIC

Ah udahlah. Kalo papa udah berkehendak, aku Cuma bisa pasrah haha

(beat)

Pasti kamu enek ya, Chik denger ceritaku. Maaf ya.. sekarang kamu dong cerita

CHIKA

Cerita apa?

ERIC

Hmm apa yaa, masa kecil kamu gimana, KENapa sekarang kamu di sini.

CHIKA bingung dengan permintaan ERIC. Dia bingung harus cerita apa.

CHIKA

Hmm masa kecilku juga gak sepenuhnya bisa dibilang enak. Papaku pencuri yang sangat sangat payah, sampe sampe dia maksa aku buat bisa jadi pencuri buat bantuin dia. Mamaku? Selama bisa bikin kita sekeluarga punya uang dan bisa makan.. dia gak masalah.

Gentian cerita CHIKA yang membuat ERIC kaget. Ternyata dia juga berasal dari keluarga yang broKEN home.

ERIC

Terus.. kamu ngapain?

CHIKA

Aku kabur dari rumah hihi

Tawa CHIKA santai, seakan-akan itu bukan masalah yang besar.

ERIC

Hah? Serius?

CHIKA

Iya. Aku kerjanya nyuri di jalanan.

ERIC memeriksa kantong-kantong di baju dan celananya. Memastikan tidak ada yang hilang. Hal itu membuat CHIKA tertawa.

CHIKA

Hahaha tenang, aku belum ada rencana nyuri dari kamu

ERICk

Haha aku Cuma mastiin aja. Terus terus?

CHIKA

Jadi suatu hari, aku nyuri dari seseorang. Terus ketahuan. Aku udah ketakutan. Eh dia malah bawa aku ke rumahnya, dan ngerawat aku kayak anaknya sendiri.

ERIC terkagum-kagum mendengar cerita CHIKA. Buat ERIC. CHIKA berhasil kabur dari kesengsaraan keluarga. Tidak seperti ERIC yang terbelenggu.

ERIC

Wow.. coba aku seberuntung kamu ya.. berani ngelakuin sesuatu buat keluar dari kondisiku sekarang

Mereka berdua sama-sama terdiam. CHIKA dan ERIC sama-sama tertunduk. Lalu ERIC memecahkan keheningan itu.

ERIC

Pantes aja daritadi kamu gak gitu kaget denger ceritaku ya, ternyata hidup kamu ekstrim juga.

Mereka berdua tertawa.

ERIC

Makasih ya, Chik mau ngobrol. Kayaknya ini paling lama aku ngobrol beberapa tahun terakhir hahaha

CHIKA

Sama-sama, Ric.

ERIC berdiri, bersiap untuk pulang.

ERIC

Yuk, pulang, Chik.

CHIKA mengangguk dan berdiri. ERIC berjalan, tapi CHIKA masih terdiam.

ERIC

KENapa Chik?

CHIKA masih terdiam. Wajahnya terlihat berpikir keras.

CHIKA

ERIC, aku mau kasitau sesuatu.. Niko bilang, RAYMOND berhenti jual Opium, karena ada orang yang mau ngehancurin papa kamu.. makanya dia ngebajak Distribusi Opium dari RAYMOND.

Mendengar hal itu, ERIC sangat kaget Niko dan RAYMOND mengetahui itu tetapi tidak memberitahukannya.

ERIC

Kok mereka gak ada yang kasitau aku..

CHIKA

Karena mereka gak yakin.. makanya mereka diem aja. Tolong jangan bilang mereka aku kasitau ini ke kamu. Mereka gamau khawatir.

Melihat CHIKA yang panic karena memberitahukan itu kepada ERIC. ERIC tersenyum kecil berusaha menenangkan.

ERIC

Iya gapapa.. yuk aku anter pulang.

CHIKA mengikuti ERIC. Mereka pergi ke arah parkiran untuk pulang.

CUT TO

INT. RUANG KERJA GUBERNUR JAKARTA – PAGI

Pagi-pagi sekali, SUROTO sudah sibuk dengan telponnya. Dia mengunci diri di dalam ruang kerjanya, karena yang menghubunginya adalah VICTOR.

SUROTO

Jadi, BILLY udah gamasuk hari ini?

INT. RUANG KERJA RUMAH VICTOR – PAGI

VICTOR sedang duduk di ruang kerjanya yang besar dan mewah. Menghadap ke kolam renang.

VICTOR

Iya, dia taro seragam, kunci restoran, sama tas isi cash buat ganti semua biayanya yang gue bayarin di ruang manager restoran.

SUROTO (V.O)

Wow. Wow. Wow. Berani juga dia..

VICTOR

Gue harus tau siapa yang ambil dia. Gue curiga, orang yang ngamil BILLY tau bisnis restoran gue.

SUROTO (v.o)

Karyawan resign itu sesuatu yang biasa, VICTOR. KENapa harus berlebihan?

VICTOR melihat tumpukan uang dari BILLY yang sekarang ada di depannya.

VICTOR

Karena di dalam tas uang dari BILLY, ada uang kotor ditaro di dalam plastic dan ditempel tulisan ‘cuci ini, VICTOR!’

VICTOR mengambil uang kotor itu. Mengangkatnya.

INT. RUANG KERJA GUBERNUR – PAGO

SUROTO

Udah gue bilang.. coba hubungin nomor para Perantara.

CUT TO

INT. RUANG KERJA KPK – PAGI

Dalam ruangan itu, terlihat seorang pria duduk sendiri dan sedang menggunakan headset. Mendengarkan percakapan antara SUROTO dan VICTOR.

Dia juga sambil menulis di dalam catatan kecil. Tulisan tersebut:

1. VICTOR Andilolo

2. Restoran VICTOR

3. BILLY resign (?)

4. Para perantara

Pria yang sedang menguping itu adalah BASKARA. Penyidik KPK.

CUT TO

INT. RUANG KERJA RUMAH VICTOR - PAGI

VICTOR

Bukannya itu komplotan yang nyariin perempuaan sesuai request kita buat kita.. taulah.. tidurin

Dia meletekkan uang kotor itu. Dan ke sisi meja yang lain, melihat amplop-amplop yang dikirimkan untuknya.

SUROTO (v.o)

Lo tau.. gue juga mikir gitu awalnya.. ternyata enggak.. ya kesamaannya Cuma anggota mereka yang datengin gue emang sesuai selera gue hahaha

VICTOR

Semoga pas gue kontak mereka, yang dikirim juga selera gue ya hahaha

Mereka berdua tertawa.

VICTOR

Sekarang gue tinggal harus nyari chef yang bisa masak kayak BILLY sebelum orang-orang tau BILLY udah gak ada.. sampe mereka tau BILLY udah gak ada, abislah gue.

(beat)

Masih banyak uang yang harus dicuci cuci.

VICTOR melihat 1 amplop yang mencolok. Tulisan di surat itu menyatakan bahwa pengirimnya adalah BILLY.

SUROTO (v.o)

Dasar batu, udah gue bilang pake para Perantara..

Dia membukanya.. seketika itu juga, matanya melotot wajahnya berubah pucat. Terkejut. Berteriak.

VICTOR

(teriak)

FAAAAAA..

CUT TO

INT. HOTEL MILIK VICTOR @ JAKARTA – SIANG

Seorang wanita, SOPHIA, 34. Wanita blasteran Eropa, menggunakan pakaian kerja professional, sedang berdiri di depan RESEPSIONIS hotel. Di belakangnya mengantri 2 orang wanita bersebelahan bergosip dan tertawa-tawa. Resepisonis hotel itu sedang mengecek layar komputernya

SOPHIA

King Bed.

RESEPSIONIS

Siap bu, King Bed ya bu.

RESEPSIONIS itu mengetik sesuatu di layar komputernya, kemudian menyiapkan kartu kamar SOPHIA. Beberapa detik kemudian, RESEPSIONIS itu kembali dengan kartu kamar dan KTP SOPHIA.

RESEPSIONIS

Bu, ini kartu kamar ibu dan saya kembalikan KTP ibu ya, selamat beristirahat

SOPHIA dengan tenang dan datar.

SOPHIA

Sama-sama, mba.

Kartu dan KTP diambil oleh SOPHIA. Kemudian telp SOPHIA berbunyi. Dia mengambil HP nya dari dalam tas, melihat yang menghubunginya adalah VICTOR. SOPHIA sedikit bergeser dari depan RESEPSIONIS agar tidak menganggu orang yang mau check-in. lalu SOPHIA mengangkatnya.

SOPHIA

Halo, selamat siang, pak VICTOR.

VICTOR (v.O)

Selamat siang, SOPHIA. Formal sekali kamu hahaha

(beat)

Bagaimana? Kamu sudah check in?

SOPHIA

Iya, sudah, pak VICTOR.

VICTOR (v.o)

Oke, kalau begitu, supirku sudah menunggu di lobby hotel, nanti dia yang anter kamu ke rumahku.

SOPHIA melihat kea rah Lobby dan terlihat RONI sedang berdiri di samping mobil VICTOR. melihat ke arah SOPHIA.

SOPHIA

Yup, aku sudah liat orangnya. Sampai ketemu, pak VICTOR.

VICTOR (v.O)

Sampai ketemu.. SOPHIA.

Telpon itu ditutup SOPHIA, lalu dia berjalan kea rah lobby menghampiri RONI. RONI membuka pintu penumpang, SOPHIA masuk. RONI menutup pintu itu, baru RONI masuk ke kursi driver. Mobil itu melaju meninggalkan hotel.

CUT TO

INT. RUANG KERJA RUMAH VICTOR – SIANG

VICTOR berada di taman dalam rumahnya. Merokok. Sementara SOPHIA duduk di sofa yang tidak jauh dari VICTOR. Melihat undangan restoran milik HARDY, dengan foto BILLY terpampang di depannya. Dengan pakaian chef, terlihat gagah. Tertulis BILLY in Blanc Pur. Blanc Pur adalah nama restoran milik HARDY.

Dengan foto BILLY terpampang jelas di brosur tersebut. VICTOR tau. Dan yakin. Bahwa restoran itu akan menarik banyak customer. Dan sebagian besar dari customer tersebut kemungkinan adalah customer tetap di restoran VICTOR karena mereka menyukai masakan BILLY.

SOPHIA

Jadi bapak yakin, orang yang punya restoran Blanc Pur, sengaja buat ini semua buat nyerang bapak?

VICTOR

Dia bisa bikin chef terbaikku, BILLY ngotot resign, suruh BILLY kasih uang buat ganti biaya sekolah chefnya, naro duit kotor di dalamnya dan sekarang undangan opening itu dikirim langsung ke alamat rumahku pakai nama BILLY pengirimnya?

(beat)

Jadi iya. Aku yakin.

SOPHIA mengambil tas berisi uang dari BILLY yang sudah terbuka, lalu dia mengambil uang kotor di dalam plastic ditempeli Notes ‘Cuci ini, VICTOR!’

SOPHIA

Hmm. Pak VICTOR.

Mendengar SOPHIA memanggilnya. VICTOR yang merokok menghadap taman langsung menghadap SOPHIA.

SOPHIA

Sebelum aku cerita kesimpulan sementaraku atas kejadian ini. Ada sesuatu yang pak VICTOR mau ceritakan dulu?

Wow. Itu yang ada di dalam hati VICTOR melihat wanita muda yang sangat percaya diri di hadapannya. Membuat VICTOR tersenyum kagum.

VICTOR

Oh silahkan SOPHIA. Aku justru tertarik mendengarmu.

SOPHIA

Terima kasih pak VICTOR. apabila ada yang kurang tepat, silahkan bapak perbaiki ya.

(beat)

Bapak adalah orang penting. Karena kesuksesan program rumah murah bapak, pemerintah menjadikan bapak sebagai Penasehat Kementrian PUPR. Jabatan yang sebelumnya tidak pernah ada. Dengan kesuksesan dan kekayaan bapak sekarang. Pastinya bapak punya banyak harta dan asset. Tetapi dari sekian banyak harta dan asset pak VICTOR, orang ini memilih untuk mengambil BILLY. Kepala chef di restoran pak VICTOR. restoran yang sangat terKENal. Banyak pejabat, artis, dan orang penting lainnya sering datang bahkan mengadakan event di restoran bapak. Itu artinya keahlian BILLY berhasil menarik orang-orang kaya datang ke restoran bapak. Sekarang BILLY tidak ada, lalu orang yang mengambil BILLY mengumumkan opening secara public, ditambah dia meminta BILLY mengirimkan uang pengganti biaya sekolah BILLY ke pak VICTOR, yang di dalamnya ada uang kotor dengan pesan khusus untuk VICTOR.

SOPHIA mengarahkan kertas bertuliskan pesan ‘Cuci Ini, VICTOR!’ ke arah VICTOR

SOPHIA

Setelah bapak menerima ini, bapak menghubungi Para Perentara untuk langsung memberikan servis yang kami berikan kepada bapak Gubernur Jakarta. Pak SUROTO.

SOPHIA tersenyum kecil, licik. Menatap tajam.

SOPHIA

Kesimpulanku. Restoran bapak adalah asset paling penting karena di situlah bapak melakukan money laundrying. Dengan BILLY bisa menarik banyak customer kaya. Semakin banyak juga uang yang bisa bapak cuci. Dan orang yang mengambil BILLY tau betul masalah itu.

(beat)

Sekarang BILLY sudah gak ada, lalu Pemilik restoran tempat BILLY bekerja mengumumkan Opening restorannya dengan BILLY sebagai wajah dari restoran itu. Pastinya membuat pak VICTOR panic akan kehilangan banyak customer sehingga menyulitkan kegiatan money laundrying bapak. Itu alasannya KENapa bapak langsung menghubungi kami dan meminta servis seperti pak SUROTO. Yaitu sarana buat money laundrying yang baru.

(beat)

Bagaimana pak?

VICTOR yang bengong takjub mendengar SOPHIA sepanjang penjelasannya, tersadar dari lamunannya ketika SOPHIA sudah selesai menjelaskan.

VICTOR menghisap rokoknya tertawa-tawa.

VICTOR

Jadi, apa yang perlu aku perbaikin dari penjelasanmu.

(menghisap rokok)

Ternyata gak salah rekomendasi SUROTO ya.

(beat)

Tapi KENapa yang datang ke aku beda dengan SUROTO?

SOPHIA

Kami menyesuaikan advisor kami dengan tipe klien yang dihadapi.

VICTOR

Jadi.. tipe klien apa aku ini?

SOPHIA

Kalau berdasarkan penjelasan panjang dan membosankanku tadi.. Pak VICTOR jelas klien eksklusif.

VICTOR

Kalian bagus. Sangat bagus. Tapi nama kalian mirip sama komplotan penyalur PSK itu ya.

SOPHIA

Yah beberapa klien udah bilang masalah itu, tapi itu tujuannya kan, pak. Supaya gak sembarang orang yang tau

Tentu saja hal itu membuat VICTOR tersenyum bangga. Egonya terpuaskan. Berhasil mendapatkan jalan keluar dan Mendapat pengakuan atas kerjanya.

SOPHIA

Kalo aku boleh tau, sekotor apa uang yang mau bapak urus?

VICTOR

Kotor. Sangat kotor. KENapa?

SOPHIA

Aku boleh tau lagi jumlahnya berapa?

VICTOR

80 Miliar.

Wajah tenang SOPHIA berubah menjadi bengong. Cengo. Mendengar jumlah sebesar itu. Ego VICTOR semakin terpuaskan.

SOPHIA

Cash?

VICTOR

Sekarang ada 10 miliar dalam bentuk cash, sisanya dalam reKENing di luar Indonesia.

(beat)

Biasanya setiap bulan aku akan terima sekitar 3-5M cash dari pelabuhan dan langsung di bawa ke tempat penyimpananku.

SOPHIA terlihat berpikir. Memperhitungkan sesuatu.

VICTOR

Gimana? Kamu bisa?

SOPHIA

Bisa, pak. Tapi bakal butuh sedikit penyesuaian.

VICTOR

KENapa?

SOPHIA

Bisnis gym punya NATHAN ini belum bisa menampung sebesar itu. Tapi aku bakal siapkan solusinya.

VICTOR

Kamu tau. Aku berharap bisa punya anak kayak kamu. Tegas. Pintar. Penuh solusi. Dan yang paling penting, kamu tidak takut tanganmu kotor.

VICTOR tertawa dengan kalimatnya sendiri. SOPHIA menimpali karena tidak enak.

VICTOR

Okay, aku siap-siap dulu. Aku akan bawa kamu dan.. siapa tadi nama yang punya gym?

SOPHIA

NATHAN, pak.

VICTOR

Ya dia.. aku mau bawa kalian ke tempat penyimpanan uangku. Supaya kalian tau betul siapa klien kalian ini dan kalian jangan main-main melayaniku.

SOPHIA

(bingung)

Oh bukan di sini pak?

VICTOR

Pfft pasti gak di sini, SOPHIA.

VICTOR berjalan kea rah mejanya. Mengambil telepon yang ada di meja itu dan menghubungi seseorang.

VICTOR

Tolong siapin Helikopternya ya, dan tolong panggil RONI ke sini.

Kemudian VICTOR menutup telpon tersebut.

SOPHIA

Helicopter?

VICTOR

Iya, lebih gampang aksesnya pakai helicopter

(beat)

Tolong kamu kontak NATHAN buat datang ke tower kantor Amanzil 45 menit lagi. Kita ketemu di sana.

Dengan segera SOPHIA mengambil HPnya, dan menghubungi NATHAN via chat. Lalu, beberapa detik kemudian, RONI sampai. Gesturenya sopan. Tetapi terlihat dia tegas dan sigap menjalankan perintah.

RONI

Bapak, manggil saya tadi pak?

VICTOR

Ah iya, RONI.

VICTOR mengambil kertas dari mejanya dan memberikannya kepada RONI.

VICTOR

Tolong ambil tas yang ada di restoran tadi malam, dan antarkan ke orang-orang yang alamatnya ada di kertas ini.. 1 orang 1 tas ya Ron.

RONI mengambil kertas itu dari VICTOR.

RONI

Siap, pak. Saya jalan dulu.

VICTOR

Oke RONI. Terima kasih

RONI mengangguk lalu dia pergi meninggalkan ruangan itu.

SOPHIA

Pak, NATHAN sudah confirm dia bisa sampai di tower kantor bapak 45 menit lagi

VICTOR

Good

SOPHIA

Ada lagi, asset atau bisnis sampingan bapak yang harus saya tau?

(beat)

Karena kalo pas aku bantu ternyata pihak-pihak berwajib menemukan sesuatu yang.. aku gatau.. aku gabisa bertanggung jawab buat itu, pak.

VICTOR

Tenang, tidak ada lagi kok.

VICTOR kembali menghisap rokoknya. Sampai tiba tiba...

ERIC (v.o)

Pa, papa baca chatku semalem? Ada yang sengaja ambil distribusi Opium dari RAYMOND buat nyerang papa..

VICTOR terkejut mendengar suara ERIC mengatakan itu, SOPHIA mencari dari mana sumber suara itu. Hingga ERIC sampai di ruangan itu. Terkejut melihat ada SOPHIA. Dan terkejut melihat muka VICTOR emosi.

SOPHIA

Opium.. narkoba?

Tanya SOPHIA kea rah VICTOR. tetapi ERIC yang menjawab.

ERIC

Aneh, orang kayak kamu bisa tau Opium

SOPHIA

Aneh, orang kayak kamu bisa pakai Opium

VICTOR

(senang campur kesal)

Ya Tuhan, harusnya kamu yang jadi anakku bukan si bodoh ini

VICTOR menunjuk ke ERIC. ERIC terlihat kecewa.

SOPHIA

Jadi pak VICTOR.. Opium?

Wajah SOPHIA terlihat sedikit sebal karena baru mengetahui informasi itu.

VICTOR

Aku jelasin di helicopter

CUT TO

EXT. HELIPAD RUMAH VICTOR – SIANG

VICTOR, SOPHIA dan ERIC berjalan ke arah Helicopter. Masuk. Lalu helicopter itu terbang.

CUT TO

EXT. JALANAN JAKARTA – SIANG

Mobil VICTOR parkir di sebuah gedung perkantoran. RONI diminta parkir di lobby, lalu dia mengambil tas dari bagasi dan menyerahkannya kepada seorang pria berumur 30 tahun berpakaian eksekutif muda.

CKREK. Terdengar suara sebuah kamera mengambil foto.

Dari kejauhan terlihat BASKARA di dalam mobilnya mengambil foto tersebut.

CUT TO

EXT. HELIPAD TOWER AMANZIL – SIANG

Helicopter VICTOR siap mendarat. Di helipad itu sudah terlihat NATHAN menunggu dengan beberapa bodyguard VICTOR.

Helicopter mendarat. ERIC keluar, kemudian VICTOR, lalu VICTOR menjulurkan tangannya untuk membantu SOPHIA keluar. SOPHIA memegang tangan VICTOR dan turun dengan hati hati.

NATHAN

NATHAN.

NATHAN memperKENalkan dirinya sambil bersalaman dengan VICTOR. tetapi dia tidak bersalaman dengan SOPHIA dan ERIC. NATHAN hanya mengangguk kepada mereka berdua.

Suara helicopter sudah berhenti. Salah satu bodyguard menekan tombol lift dan lift itu terbuka.

NATHAN

Loh ada lift lain di sini? Kok beda sama lift tadi aku naik ke sini.

INT. LIFT KHUSUS - SIANG

VICTOR, SOPHIA, ERIC dan NATHAN masuk ke dalam lift.

VICTOR

Iya. Akses ke penyimpananku Cuma bisa lewat helipad. Dari bawah, lift ini dikasih tanda lift rusak, jadi gak akan ada yang mau akses.

NATHAN

Wow..

Lift bergerak turun.

VICTOR

Jadi, ERIC. Menurut kamu, orang yang rekrut BILLY sama ngerebut penjualan Opium dari RAYMOND orang yang sama

ERIC

Kemungkinan, pa. ngambil BILLY dan ngambil Opium di waktu berdekatan.. dia pantes kita curigain

VICTOR

Kamu bilang RAYMOND tau muka orang yang jual Opium sekarang kan?

ERIC mengangguk.

VICTOR

Kalau begitu, nanti malam kamu pergi sama RAYMOND dan RONI ke restoran BILLY. Suruh RAYMOND pastiin bener orangnya owner restoran itu atau bukan..

(beat)

Openingnya memang 4 hari lagi, tapi pasti mereka sekarang sudah soft opening.

ERIC

Siap, pa.

VICTOR mengetik di HPnya. SOPHIA dan NATHAN hanya diam mendengarkan percakapan VICTOR dan ERIC.

Pintu lift terbuka.

INT. PENYIMPANAN VICTOR – SIANG

Mereka semua keluar dari lift. Begitu keluar lift, lantai tersebut berbentuk gang. Dengan lebar 8 Meter dan panjang 13 Meter. Di ujung gang ada sebuah pintu dijaga oleh 2 bodyguard memegang senjata. 2 lagi di pinggir kiri dan kanan pintu lift. Total 4 bodyguard.

NATHAN

Jadi, dimana uang yang harus kubersihkan, pak?

VICTOR

Di sekeliling kalian?

SOPHIA

Maksudnya, pak?

VICTOR

Coba pegang dinding di sekitar kalian.

NATHAN segera ke dinding di dekatnya. Memegangnya lalu mengetoknya. Terdengar suara metal. NATHAN berpikir lalu wajahnya sedikit terkejut.

NATHAN

Ini.. bukan tembok

VICTOR

Betul. Dinding di lantai ini metal. Karena seisi lantai ini adalah..

NATHAN melihat ke arah VICTOR. melanjutkan kalimatnya.

NATHAN

Brankas

VICTOR

Betul. Jadi seisi lantai ini tidak bisa dijebol dindingnya, dibakar bahkan sekalipun gedung ini runtuh, brankas ini bakal jatuh ke tanah dalam keadaan utuh.

NATHAN

(kagum)

Wow..

SOPHIA tidak mengatakan apa-apa tetapi dari wajahnya terlihat kagum. Kekaguman mereka membuat VICTOR tersenyum bangga dengan dirinya sendiri.

Kemudian VICTOR melanjutkan langkahnya ke ujung pintu. Di samping pintu ada sebuah alat kecil tertempel di tembok. VICTOR ke alat tersebut. Menutupinya dengan punggungnya. Selang beberapa detik terdengar suara klik. VICTOR membuka pintu tersebut. Menahannya lalu memanggil SOPHIA, NATHAN dan ERIC.

VICTOR

Ayo

Mereka bertiga menyusul VICTOR. begitu masuk. Masih di dalam sebuah gang dengan pintu diujung gang itu. Yang berbeda adalah di dinding gang itu banyak sekali tas. Mirip seperti tas yang di bawah oleh RONI.

VICTOR

Tunggu di sini

Kemudian VICTOR melanjutkan langkahnya ke pintu. Diam beberapa detik kemudian ada bunyi klik lagi. Berbeda dengan pintu sebelumnya yang terlihat ada kotak angka dan scan jari. Pintu kali ini tidak ada tombol apapun. VICTOR hanya berdiri tegak beberapa detik lalu pintu terbuka.

VICTOR masuk disusul yang lainnya. Di dalam ruangan itu? Poof. Tumpukan cash yang tersusun rapi di dalam plastic. Tentu saja NATHAN dan SOPHIA tercengang.

NATHAN

Ini semua yang bapak mau minta aku cuci uangnya?

VICTOR mengangguk.

ERIC

Lo bisa gak?

NATHAN

Kalo gabisa gue gak akan di sini

Jawab NATHAN ketus kepada ERIC. Membuat ERIC sedikit kesal.

VICTOR

Kamu tau SOPHIA? Aku suka dengan orang pilihan kalian.. semakin membuatku yakin memang anakku tidak ada bakat melakukan hal yang kalian lakukan

Perkataan VICTOR membuat wajah ERIC berubah. Tersinggung. Lalu terdiam.

VICTOR

Cash ini nanti akan dimasukkan ke dalam tas di ruangan sebelah, dan nanti diantar ke gym-mu.

(beat)

Tas itu khusus. Begitu uang dimasukkan. Sensornya akan mengaktifkan timer. Dalam 30 detik ta situ akan tertutup otomatis. Dan gak akan bisa dibuka tanpa kode pin. Dibuka dengan paksa, maka akan ada bom di dalamnya yang akan meledak dan uangnya hancur

SOPHIA

pin?

VICTOR

Iya. Jadi, ketika aku sudah terima kabar tas itu sudah diterima, mereka akan mengirimkan kode ta situ lalu Aku akan mengirimkan pinnya. Semua pin ada di hpku

SOPHIA

Tapi meledakkan uang? Bukannya sedikit ekstrim, pak?

VICTOR

Kita gabisa ninggalin bukti, SOPHIA. Aku sadar risiko yang kulakukan, jadi aku harus berani nekat kalau memang dibutuhkan.

NATHAN dan SOPHIA menangguk. Setuju dengan perkataan VICTOR.

VICTOR

Sekarang, ayo kita ke ruang meeting. Kita ngomongin bisnis.

CUT TO

INT. PT AMANZIL PROPERTY – SIANG

Di lantai tersebut ada 6 lift. 3 lift terbuka bersamaan. Salah satu lift itu berisi VICTOR, ERIC, SOPHIA dan NATHAN. Beberapa karyawan yang melihat ada VICTOR, menghampirinya lalu bersalaman. Jelas VICTOR masih berpengaruh di perusahaan itu sekalipun dia sudah tidak di sana. Hampir setengah menit VICTOR melayani karyawan yang semakin banyak menghampirinya untuk bersalaman dengannya.

NATHAN (V.O)

Bapak tau, berapa banyak orang yang mendaftar jadi member gym dalam setahun?

VICTOR (v.o)

Aku gatau

NATHAN (v.o)

Jawaban pak VICTOR, betul.

VICTOR tersenyum. Menyalami mereka sembari berusaha berjalan ke arah ruang meeting.

INT. RUANG MEETING – SIANG

VICTOR, SOPHIA dan ERIC sedang duduk di kursi ruang meeting. Sedangkan NATHAN sedang berdiri melakukan ‘presentasi’.

NATHAN

Kalau begitu bayangkan. Berapa banyak orang yang bisa kita daftarkan jadi member gym?

(beat)

Kasih mereka gratis 2-3 bulan. Setelah masa gratis habis. Mereka gak dating lagi ke gym. Tapi data mereka? Masih ada di database kita. Di situlah kita masuk. Biaya bulanan member yang seharusnya mereka bayar, kita pakai untuk membersihkan uang.

(beat)

Orang daftar ke gym tetapi mereka jarang datang. Itu hal yang biasa kan.

SOPHIA

Betul, pak VICTOR. bayangkan yang bisa dilakukan 5 gym. 10 gym. 15 gym..

(beat)

Pak SUROTO berencana membuat gym ini di beberapa daerah di Jakarta. Tapi pak VICTOR.. bayangkan kalau bapak bangun ini di seluruh Indonesia. Mungkin di cluster perumahan yang bapak buat. Minimal penduduk cluster pasti daftar.

(beat)

Sisanya? Kita bisa buat member palsu

(beat)

Dan jangan pernah jadikan identitas asli sebagai pemilik usaha money laudnrying.. kita harus meminimalisir risiko

SOPHIA berusaha meyakinkan VICTOR. VICTOR terlihat sudah sangat tertarik. Sementara ERIC skeptic.

VICTOR

Tapi, berarti kalian butuh banyak KTP palsu kan buat bikin member dan pemilik gym?

Hening. VICTOR dan NATHAN bertatapan beberapa detik. Lalu tiba-tiba semua tertawa. NATHAN, VICTOR dan SOPHIA. Kecuali ERIC.

VICTOR

Ahahaha aduh, khawatir bikin KTP palsu di Indonesia

Lalu VICTOR berusaha meredakan tawanya.

VICTOR

Dan berapa bagian buat kalian?

SOPHIA

Para Perantara cukup Finder’s Fee.

NATHAN

Buatku 10% setiap bulan

VICTOR terkejut mendengar rate NATHAN.

VICTOR

Sekecil itu, NATHAN?

NATHAN

10% buatku udah sangat besar. Bapak tau kan, Don't 'Bite Off More Than You Can Chew

ERIC

Kalian gila

Wajah ERIC terlihat kesal mendengar percakapan itu.

VICTOR

Ini yang namanya inspiratif ERIC. Mungkin kamu bisa kayak gini kalo gak sibuk nyuri duit kantor

Hal itu cukup membuat ERIC diam kembali.

VICTOR

Aku setuju

SOPHIA dan NATHAN tersenyum senang. Tiba tiba..

VICTOR

Tapi..

(beat)

NATHAN.. boleh ceritakan bisnis lain yang kamu tawarin ke SUROTO

Mendengar itu, SOPHIA sedikit bingung. NATHAN terkejut melihat VICTOR. tetapi VICTOR justru tersenyum. NATHAN pun ikut tersenyum.

SOPHIA

Bisnis lain?

(beat)

NATHAN, maksudnya apa? Kita udah setuju, jangan tawarin bisnis diluar yang udah kita setujuin tanpa persetujuan Para Perantara!

Nada SOPHIA sedikit kesal. NATHAN mengabaikan hal itu. Dia sama sekali tidak melirik SOPHIA, sementara SOPHIA sudah menatap tajam NATHAN penuh emosi. ERIC bingung apa yang terjadi.

NATHAN

“Trading Asuransi”

Tangan NATHAN sambil mengutip kalimat tersebut. VICTOR siap mendengarkan.

NATHAN

Kita semua tau, asuransi punya payout. Uang yang didapatkan mungkin oleh keluarga, teman, atau kerabat dari pengguna asuransi pada saat mereka mati.

(beat)

Aku pernah berurusan dengan perusahaan asuransi, dan mungkin semua di sini tau bagaimana kadang asuransi susah diurus di saat genting. Di saat kita butuh cepat untuk pengobatan kita, atau orang terdekat kita.

(beat)

Jadi.. bagaimana kalau kita tau.. atau bisa menebak kapan pengguna asuransi ini.. akan mati?

VICTOR

Bagaimana caranya?

NATHAN

Bagaimana.. kalau aku bilang.. aku punya daftar orang-orang pemilik asuransi.. YANG.. sedang sakit keras atau sekarat?

(beat)

Pastinya, orang-orang di daftar itu, butuh asuransi cepat dalam mengurus pengobatan mereka.. tapi.. apa itu yang mereka mau? Sembuh? Atau mereka tau akan mati dan mau menikmati saat-saat terakhir hidupnya?

VICTOR

Jadi, maksudmu.. kita mau buat mereka menikmati saat-saat terakhir hidupnya?

NATHAN

Betul.. aku menawarkan sejumlah uang dengan nominal besar, dengan jaminan, ketika orang itu mati. Payout asuransi mereka sepenuhnya buatku.. tanpa kurang 1 rupiah pun.

Tidak terbayang terkejutnya SOPHIA dan ERIC mendengar sesuatu yang cukup sadis dilakukan oleh seseorang ke orang lain.

NATHAN

Contohnya. Aku membayar 500juta untuk payout 1 Miliar. Dan aku melakukan itu untuk 10 orang saja..

(beat)

5 miliar. Bersih. Tidak tercium oleh pajak dan KPK.

Ide NATHAN mungkin adalah ide super brilian yang pernah VICTOR dengarkan dalam beberapa waktu terakhir.

NATHAN

Dan bapak tau, apa yang orang-orang itu katakan tentangku pada saat aku bantu mereka?

VICTOR menunggu kelanjutan cerita NATHAN.

NATHAN

Orang baik

VICTOR tertawa terbahak-bahak. NATHAN mengikuti.

SOPHIA

Kalian gila?

ERIC

Jadi sekarang siapa yang gila?

VICTOR

Kamu tau, NATHAN? Bahkan orang-orang yang aku ambil rumahnya.. gak pernah bilang aku orang baik. Padahal kurang baik apa aku kasih mereka rumah murah di tengah kota..

(beat)

Bukan salahku kan, mereka gabisa afford biaya hidup mereka

NATHAN

Betul sekali, pak

VICTOR

Jadi, gimana cara kamu punya daftar itu?

NATHAN

Aku punya orang dalam di asuransi.. dan kadang aku mencari sendiri, orang-orang sakit, untuk aku tawarkan produk asuransi dengan premi murah dan payout besar.. setelah mereka sekarat, aku akan datang menawarkan ‘bantuan’

Tawa VICTOR dan NATHAN meledak di ruangan itu.

VICTOR

SANGAT MENARIK NATHAN. Aku sekarang ngerti KENapa si pengecut SUROTO itu bilang ide kamu gila..

(beat)

Aku mau gabung dengan 1 syarat.. kasih aku daftarnya. Aku pilih 1 orang dari daftar itu.. dan aku mau cek langsung kesehatan mereka sama dokter kepercayaanku.. bagaimana?

NATHAN

Apapun buat klien seperti bapak

NATHAN mengambil tasnya, mengambil beberapa lembar kertas. Lalu memberikannya kepada VICTOR. VICTOR mengambilnya dan membacanya satu persatu.

SOPHIA

NATHAN, aku harus lapor ini ke manajemen. Kamu gabisa ngelangkahin kita kayak gini

NATHAN

Santai aja SOPHIA, toh kamu dapet finder’s fee kok

SOPHIA mengabaikan NATHAN.

SOPHIA

Pak VICTOR, kita belum tau risiko sebesar apa. Tolong bapak pertimbangkan lagi

VICTOR

Sudah. Makanya nanti kamu ikut cek langsung juga. Biar kamu bisa nilai risikonya, oke?

Hal itu membuat SOPHIA sangat kesal karena NATHAN dan VICTOR tidak ada yang mendengarkannya.

ERIC

Padahal kupikir kamu sama gilanya kayak mereka berdua

Sahut ERIC santai kepada SOPHIA. SOPHIA membalasnya dengan tatapan malas dan kesal. VICTOR selesai memilih pasiennya.

VICTOR

Ini.. Finka Mutiara. 28 tahun. Tumor otak. Perkiraan usia 3-6 bulan.

VICTOR menunjuk nama Finka yang ada di kertas. NATHAN melihat kertas itu dan menyetujuinya.

NATHAN

Oke, pak. Senin depan kita cek ke RS

VICTOR

Loh, senin depan?

NATHAN

Iya, pak. Aku butuh waktu untuk koordinasi sama orang dalamku di RS buat mempersiapkan ruangan pemeriksaan

VICTOR

Aku mau besok pagi, NATHAN

NATHAN

Hehe tapi, pak. Aku butuh waktu..

VICTOR memotong kata-kata NATHAN.

VICTOR

Aku kasih 50jt buat bayar orang dalam kamu, siapkan besok pagi.. dan aku akan bayar 100jt buat uang masukku ke bisnis asuransimu ini..

(beat)

Kalau besok hasilnya bagus, aku akan kasih 1M lagi dengan syarat aku mendapatkan profit 70% dari setiap pasien yang mati selama 2 tahun.

Tawaran VICTOR cukup membuat NATHAN takjub. NATHAN berpikir beberap detik. NATHAN menghampiri VICTOR lalu menjulurkan tangannya. VICTOR tersenyum, lalu dia menyalam NATHAN

NATHAN

It’s a deal

VICTOR tertawa.

VICTOR

Hahaha aku suka kamu, NATHAN.. kamu mengingatkanku di masa mudaku. Ambisius, selalu cari cara lain untuk mendapatkan uang.. bedanya hanya aku lebih maruk dari kamu dulu

NATHAN pun ikut tertawa. SOPHIA masih kesal. VICTOR melihatnya dan menyadarinya.

VICTOR

Ayolah, SOPHIA.. jangan manyun begitu, nanti kamu dapet finder’s fee kan.. okee?

VICTOR menjulurkan tangannya.. SOPHIA melihat tangan VICTOR. melihat wajah VICTOR. akhirnya SOPHIA memutuskan ikut. SOPHIA menyalam VICTOR.

SOPHIA

Oke, pak. Tapi bapak harus percaya penilaianku ya.

VICTOR

Itu KENapa aku mau kamu ikut

NATHAN

Kalau begitu nanti malam aku akan hubungi kalian untuk kasitau jadwal besok

SOPHIA dan VICTOR mengangguk.

VICTOR

ERIC, gimana RAYMOND?

ERIC

Dia baru bisa besok malam buat ke restoran BILLY. Kami bakal mata matain restorannya sampe ketemu sesuatu.. jadi besok pagi aku bisa ikut ke rumah sakit

VICTOR

Akhirnya kamu sedikit ada gunanya..

(beat)

Bawa RONI sama kalian ya

ERIC tidak merespon. Malas.

VICTOR

Kalau begitu, sampai ketemu besok, NATHAN.. SOPHIA..

Pintu tersebut diketok seseorang. Lalu seseorang tersebut membuka pintunya.

OB

Permisi

OB itu masuk membawa nampan berisi 4 gelas.

VICTOR

Waduh, kok baru sekarang, mba

OB

Maaf pak, gak ada yang kabarin saya.. ini aja karena sekretarisnya pak ERIC yang kasitau

VICTOR

Yaudah bagiin dulu mba

OB itu membagikan gelas minuman kepada mereka dan gelas ERIC diberikan terakhir.

ob (v.O)

Buat mas ERIC nih special ada surat dari pujaan hatinya

Di gelas itu ada sticky notes kecil dengan tulisan ‘Semangat ERIC!’ dan itu cukup membuat mood ERIC menjadi lebih baik.

Setelah mereka menikmati minuman dan berbincang-bincang sediikit. NATHAN dan SOPHIA permisi. VICTOR menyalam SOPHIA dan NATHAN.

VICTOR

Enjoy hotelnya ya, SOPHIA, nanti RONI akan anter kamu ke sana lagi

SOPHIA

Pasti pak

SOPHIA dan NATHAN pamit. Lalu meninggalkan ruangan itu.

EXT. GEDUNG AMANZIL – SORE

SOPHIA dan NATHAN keluar dari gedung dan mengobrol di depan lobby itu. Dari kejauhan ada sebuah mobil yang berhenti dari bangku driver terlihat ada seseorang memegang kamera sedang mengambil foto SOPHIA dan NATHAN.

Mobil VICTOR datang. Terlihat RONI turun lalu membukakan pintu untuk SOPHIA dan SOPHIA masuk ke dalam mobil. Kemudian terlihat NATHAN, RONI dan SOPHIA mengobrol sebentar. Mobil itu melaju. NATHAN pun pergi dari gedung itu berjalan kaki.

Melihat NATHAN berjalan kaki, pria di dalam mobil meletakkan kameranya. Pria itu adalah BASKARA, Penyidik KPK. BASKARA mematikan mobilnya, memakai topi, kacamata hitam, dan jaket untuk menyamarkan penampilannya. BASKARA turun dari mobil dan mengikuti NATHAN.

EXT. PINGGIR JALAN JAKARTA – SORE

NATHAN berjala menyusuri pinggir jalan Jakarta. Sendirian. BASKARA masih mengikutinya. Di tangan NATHAN sekarang ada Shihlin. Dia berjalan sambil memakannya. Dan meminum-minumannya dari botol metal kecil.

INT. STASIUN MRT JAKARTA

NATHAN berjalan turun ke stasiun MRT. Sampai akhirnya dia duduk untuk menunggu kereta datang sambil menyantap shihlin dan meminum-minumannya. Lalu tiba-tiba BASKARA duduk di sebelahnya. NATHAN melihat pria di sampingnya duduk, NATHAN langsung bergeser menjauh sedikit karena dia merasa pria itu terlalu dekat duduk dengannya.

BASKARA

(pelan)

NATHAN.

NATHAN tidak mendengar. Cuek. Tetap lanjut makan.

BASKARA

(sedikit lebih KENcang)

NATHAN!

NATHAN merasa ada yang memanggilnya. Dia melihat ke kiri dan kanan. Lalu BASKARA melepas kacamata hitamnya.

BASKARA

Gue yang manggil

Begitu NATHAN melihat pria itu adalah BASKARA. Dia sedikit berteriak kaget. Lalu melanjutkan makannya.

NATHAN

Mau ngapain penyidik KPK ikutin gue?

BASKARA

Gue liat lo lagi berurusan sama VICTOR

NATHAN

Punya bukti?

BASKARA

Gue punya foto lo di depan kantornya

NATHAN

Kita sama-sama tau itu bukan bukti. Jadi mau apa penyidik KPK dari gue?

BASKARA

Gue gatau lo udah tau apa belum. Tapi VICTOR itu masuk radar KPK, kalo lo emang gak ada apa-apa sama dia, mending hati-hati.. jangan sampe waktu kita ciduk dia, lo lagi sama dia

NATHAN meminum minumannya, lalu melihat mata BASKARA. BASKARA membalas tatapan NATHAN. NATHAN menganalisa BASKARA.

NATHAN

Seriusan? KPK gak punya bukti apa-apa buat nangkep VICTOR sampe lo harus datang ke gue?

BASKARA sedikit terkejut tetapi berusaha tetap tenang dan tetap terlihat cool.

BASKARA

(menarik napas)

Yang dia lakukan semua legal

NATHAN

Terus?

BASKARA

Ada dugaan alasannya semua bisa legal, karena dia punya reKENing di luar negri yang belum bisa kita buktikan kalau VICTOR punya dan bagaimana dia bisa akses uang nya itu. Karena sejauh ini kita periksa reKENingnya, gak ada yang mencurigakan

NATHAN

Jadi yang lo mau dari gue adalah..?

BASKARA

Apapun bisnis yang lo lakuin sama dia, bikin dia harus akses reKENing dia yang di luar negri dan transfer ke dalam reKENing dia di Indonesia.

NATHAN

Kalo sampe KPK gabisa buktiin itu. Berarti VICTOR pintar dan hati-hati. Apa yang bikin lo yakin gue bisa bikin dia gitu? Dan KENapa lo yakin gue mau?

BASKARA

Karena gue bakal tangkep lo kalo lo gamau..

BASKARA mengeluarkan kartu nama dengan detail kontaknya dan memberikannya ke NATHAN. NATHAN menerimanya. Lalu terdengar suara pemberitahuan bahwa kereta akan datang. NATHAN berdiri, memunggungi BASKARA yang masih duduk.

BASKARA

Gue tau 2 hal dari lo.. lo itu masalah.. dan tukang mabuk

NATHAN

Dan lapar

NATHAN menunjukkan Shihlinnya ke BASKARA. Kereta datang. NATHAN melemparkan Shihlinnya yang sudah habis ke pangkuan BASKARA. Lalu NATHAN berjalan kea rah kereta. BASKARA berdri, memegang Shihlin NATHAN.

NATHAN berdiri di pinggir pintu kereta yang akan tertutup.

NATHAN

Kita sama-sama tau lo gabisa nangkep gue, Bas.

NATHAN tersenyum ke BASKARA. Pintu kereta tertutup lalu melaju. Meninggalkan stasiun. Meninggalkan BASKARA.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar