Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Nge-Band! 110
Suka
Favorit
Bagikan
2. Bagian 2

12.EXT. DEPAN TEMPAT KONSER - MALAM

Mereka berlima melihat tempat itu, ramai sekali. Mereka berjalan masuk ke dalam.

13.INT. BELAKANG PANGGUNG - KONSER - MALAM

Mereka berlima berdiri, melihat Orang-orang yang sedang sibuk keluar masuk.

Sivia duduk bersantai sambil memakan Cemilan --

SIVIA

Kalian mau?

Pia mengangguk, keras. Sivia tersenyum. Ia memberikan Cemilan itu. Pia memakannya dengan tersenyum.

Luna berjalan masuk, ia terkejut melihat mereka --

LUNA

Siapa yang ajak kalian?

Mereka menunjuk Sivia.

LUNA

Kalian yakin di izinin, bukan kabur?

HAYLEY

Kami ada libur satu hari sebelum final. Semua orang jalan-jalan keluar.

SIVIA

Mereka butuh inspirasi.

LUNA

Bukan kita juga inspirasinya.

HAYLEY

Aku udah lama gak lihat Euforia manggung.

PIA

Bener, Kak. Bisa jadi inspirasi buat kami.

Mereka mengangguk. Luna menghela nafas.

MELANI, 30-an, INDAH, 30-an dan SUKMA, 30-an berjalan masuk ke dalam, mereka terkejut melihat Mereka --

SIVIA

Mereka anak asuhnya Luna.

Mereka bertiga tersenyum. Mereka berlima terkejut melihatnya.

PIA

Ini serius kita bisa lihat mereka dari dekat?

Bunga mencubit Pipi Pia. Pia kesakitan --

BUNGA

Bukan mimpi, kan?

Pia mengangguk.

MOMO

Ada Kak Melani juga.

WIDY

Lihat tuh, Kak Sukma.

Mereka berdua melihat Melani dan Sukma yang sedang bicara.

HAYLEY

Kak Indah. Aku suka banget sama cara mainnya Kak Indah. Makanya aku ikutin.

Indah tersenyum mendengarnya dan mendekat.

INDAH

Kamu Hayley, kan?

Hayley tersenyum, ia mengangguk.

INDAH

Kamu pasti Pia, Widy sama Momo?

Mereka bertiga mengangguk.

INDAH

Kalau Bunga aku udah kenal. Luna sering cerita tentang kalian. Jadi aku penasaran. Tadi kamu bilang ikutin cara aku main bass?

HAYLEY

Iya, Kak.

INDAH

Makasih. Tapi sebaiknya jangan.

Ada jeda di antara mereka.

INDAH

Bukannya aku gak bersyukur ada orang yang main bass gara-gara lihat aku. Tapi bukannya lebih baik kamu main bass pakai cara kamu sendiri.

Hayley hanya diam.

INDAH

Tiap orang punya cara mereka sendiri-sendiri buat mainin alat musik. Jangan berpatokan ke satu orang. Kalian masih muda, musikalitas kalian masih harus di asah. Lihat bermacam orang main bass bisa bikin kamu lebih berkembang.

Ada jeda di antara mereka.

INDAH

Sorry, ya kita baru ketemu tapi aku kayak ceramahin kalian. Walaupun niatnya gak gitu. Gimana ya?

Indah melihat mereka berempat.

SIVIA

Indah cuma mau kalian dapetin ilmu dari banyak orang, bukan cuma satu sumber.

Mereka mengangguk.

INDAH

Tapi serius. Makasih udah suka cara aku main bass.

Indah tersenyum, lembut. Hayley tersenyum, mengangguk.

HAYLEY

Oke, Kak. Aku ngerti sekarang.

Indah mengelus Kepala Hayley, lembut.

Mereka berlima tersenyum.

PIA

Kak... boleh foto bareng, gak?

INDAH

Boleh dong buat anak-anaknya Luna.

Luna tersenyum mendengarnya.

Mereka berkumpul. Memoria berdiri di belakang Sinestesia yang menunduk. Mereka tersenyum.

CKREK!

14.INT. DEPAN PANGGUNG - KONSER - MALAM

Mereka berlima berdiri di depan panggung bersama orang-orang yang menonton mereka.

Tirai Terbuka. Penonton bersorak. Mereka berlima juga bersorak.

Memoria berdiri di posisi mereka masing-masing.

MELANI

Terimakasih udah dateng ke konser mini kami.

Penonton bersorak.

MELANI

Semoga kita bisa sama-sama sampai kita tua dan tetep dengerin lagu-lagu Memoria.

Penonton beretepuk tangan dan bersorak.

MELANI

JADI KITA MULAI SEKARAAAANG! KALIAN UDAH SIAAAAP!

Penonton menjawab. Mereka berlima juga menjawab.

TAZ...TAZ...TAZ...

Mereka mulai bermain --

Mereka berlima terkejut melihat mereka --

Mereka langsung berpindah tempat --

Momo melihat Sivia yang menabuh Drumnya dengan semangat --

MOMO (V.O)

Ahhh... ini dia. Selama ini aku pikir Kak Sivia cuma bos toko musik. Tapi aku lupa. Dia Sivia. Drummer Memoria.

Sukma menekan Tuts Pianonya dengan lembut dan anggung, jari-jarinya bergerak lincah --

WIDY (V.O)

Aku baru pertama kali denger live. Rasanya beda. Permainanya gak menonjol tapi terasa. Kayak gak mau terlihat tapi kelihatan. Memang beda sama aku.

Widy tersenyum melihat Sukma bermain Keyboard --

Luna bermain Gitar dengan santai, ia terlihat menikamatinya --

Pia hanya diam melihat Luna yang bermain gitar --

PIA (V.O)

Sial. Kapan aku bisa sejago Kak Luna. Cara dia main. Kayak gitar itu tubuhnya. Dia tahu harus ngapain. Haaa... Sial.

Luna menikmati permainan Gitarnya --

Hayley melihat Indah, serius --

HAYLEY (V.O)

Emang bener apa yang di bilang. Aku memang aku banyak belajar lagi. Gak mungkin aku bisa jadi pro kalau lihatin satu orang. Coba denger bassnya... bisa ngimbangin drum sama gitar yang saling nindih. Bassnya jadi penghubung buat keduanya.

Indah bermain Bass sambil tersenyum. Ia melihat Penonton.

Bunga melihat Melani yang bernyanyi --

BUNGA (V.O)

Ahhh...

Melani menikmatinya nyanyiannya --

BUNGA (V.O)

Selama ini aku pikir kami udah jadi lebih baik dari band-band lain. Tapi begitu lihat Kak Melani...

Melani berjalan kesana kemari, mengajak penonton bernyanyi bersama --

BUNGA (V.O)

Aku sadar kalau aku masih gak ada apa-apanya di banding mereka.

Memoria bermain dengan cepat, terlihat mereka bermain dengan serempak --

BUNGA (V.O)

Permainan mereka pas. Gak ada yang mau menonjol. Mereka udah satu pikiran. Vokalnya Kak Melani lembut tapi tegas. Bikin yang dengar jadi terhipnotis. Gak salah Memoria jadi panutan kami.

Bunga melihat Mereka berempat yang juga terpukau dengan Memoria bermain --

BUNGA (V.O)

Anak-anak juga pasti miikirin yang sama kayak aku. Sial. Perjalanan band kami masih panjang ternyata. Ngelihat mereka manggung aku jadi tahu...

Penonton melompat-melompat mendengar lagu mereka --

Mereka berlima juga melakukan hal yang sama --

BUNGA (V.O)

TERNYATA BAND ITU MEMANG SEKEREN YANG DI BILANG ORANG-ORANG!

Bunga tersenyum sambil melompat-lompat melihat mereka.

CUT TO:

15.EXT. DEPAN TEMPAT KONSER - MALAM

Mereka berlima berdiri di depan Mobil.

Hanya diam, masih mencerna apa yang terjadi.

Mereka tersenyum.

16.INT. KAMAR - HOTEL - PAGI

SUPERIMPOSE: 12 JAM SEBELUM FINAL

Mereka berlima tertidur di Kasur mereka masing-masing.

Terlihat Jam dinding menunjukkan Pukul Lima Pagi.

Widy bangun dan berjalan ke kamar mandi.

CUT TO:

Widy sedang Sholat, ia mengucapkan salam. Ia bangun dan melihat Pia duduk di Kasurnya.

PIA

Kak mau pinjam.

Widy mengangguk. Pia berjalan ke Kamar Mandi.

CUT TO:

Pia sedang Sholat. Ia mengucapkan salam. Ia bangun dan melihat Bunga dan Hayley yang sedang duduk di Kasur mereka.

BUNGA

Masih ada waktu?

Pia mengangguk.

HAYLEY

Kamu duluan.

Bunga berjalan ke kamar mandi.

CUT TO:

Mereka berempat sedang bersantai. Momo bangun dan melihat mereka.

WIDY

Pagi.

MOMO

Pagi.

Momo bangun, ia melihat sekitar. Ia berjalan ke kamar mandi.

CUT TO:

Momo duduk di depan Tempat Tidur. Alkitab ada di depannya. Ia sedang berdoa. Ia terlihat khidmat sekali.

Mereka berempat hanya diam, melakukan urusan mereka masing-masing.

17.INT. RUANG MAKAN - HOTEL - PAGI

Mereka berlima berjalan, sedang melihat sekitar. Pia meletakan makanan di piringnya. Bunga sedang bicara dengan Finalis lainnya, mereka tertawa.

CUT TO:

Mereka duduk di Meja. Mereka makan, dalam diam. Mereka hanya melihat sekitar.

18.INT. KOLAM RENANG - HOTEL - PAGI

Mereka berlima duduk di Pinggir Kolam renang. Mereka bersantai.

Pia terbaring di Kursi sambil menggerakan Tangannya.

Momo mendengarkan Lagu dari Headsetnya.

Widy sedang membaca.

Hayley sedang bermain Handphone.

Bunga melihat sekitar, melamun.

19.INT. KAMAR - HOTEL - SIANG

SUPERIMPOSE: 6 JAM SEBELUM FINAL

Mereka berlima duduk di Kasur mereka masing-masing.

Pia menggerakan Tangannya, berkali-kali. Mereka melihatnya, Pia tersadar. Ia berhenti.

PIA

Masih lama ya, Kak?

HAYLEY

Enam jam lagi.

Pia mulai menggerakan Tangannya lagi, berkali-kali.

HAYLEY

Pia... tenang.

Pia berusaha tersenyum. Widy mendekati dan meletakan Kepala Pia di Pahanya. Ia mengelus Kepala Pia, pelan.

HAYLEY

Gak mempan kayaknya.

Widy melihat Pia, ia tertidur --

WIDY

Dia tidur.

Mereka bertiga terkejut mendengarnya.

20.INT. MOBIL - BERJALAN - SORE

Mereka berlima duduk di Mobil, mereka melihat ke arah luar, datar.

Sivia duduk di belakang mereka, melihat mereka, datar.

21.EXT. PARKIRAN - HALL KONSER - SORE

SUPERIMPOSE: 3 JAM SEBELUM FINAL

Mereka berlima berdiri di tempat itu lagi. Mereka melihat Spanduk yang terpasang di depan mereka, serius.

Mereka berjalan ke dalam. Sivia mengikutinya dari belakang.

22.INT. DEPAN PANGGUNG - HALL KONSER - SORE

Mereka melihat Panggung di depan mereka, serius.

TEKNISI (O.S)

Perhatian, perhatian. Bagi para finalis, kita akan melakukan gladi terakhir. Mohon menunggu sesuai nomor urut. Terimakasih.

Mereka berjalan menuju belakang Panggung.

23.INT. PANGGUNG - HALL KONSER - SORE

Terdengar suara musik yang berhenti.

Mereka berdiri di atas Panggung, di posisi mereka masing-masing.

Sivia berdiri di depan panggung, melihat mereka. Mengangkat Jempolnya.

Teknisi dan Dewi berdiri di pinggir panggung, melihat mereka.

DEWI

Gimana? ada masalah?

Mereka saling melihat, menggeleng.

BUNGA

Gak ada, Kak.

TEKNISI

Oke.

Mereka meletakan Alat Musik mereka ke tempatnya. Mereka berjalan turun.

Widy sesaat melihat Keyboard Casio, memiringkan Kepala. Ia berjalan turun dari Panggung.

Sivia melihat Widy yang terlihat bingung, serius.

24.INT. BELAKANG PANGGUNG - HALL KONSER - SORE

SUPERIMPOSE: 2 JAM SEBELUM FINAL

Mereka berlima menunggu di Tenda Mereka. Dewi berjalan masuk.

DEWI

Sinestesia. Giliran kalian ganti kostum.

Mereka berjalan keluar Tenda.

25.EXT. DEPAN HALL KONSER - SORE

SUPERIMPOSE: 60 MENIT SEBELUM FINAL

Penonton-penonton berjalan masuk ke dalam Hall Konser. Banyak di antara mereka Anak-anak SMA.

26.INT. TEMPAT DUDUK - HALL KONSER - SORE

Orang-orang mulai mencari tempat duduk. Diantara mereka ada Freya dan Marsha yang juga mencari tempat duduk.

Tak jauh dari mereka, Anges dan Astrid juga duduk di tempat mereka. Mereka melihat sekitar, tersenyum, saling bicara.

CUT TO:

Anneke melihat sekitar, ia duduk di satu Kursi.

CUT TO:

Wulan dan Kasih berjalan mencari Kursi, mereka melihat sekitar. Mereka duduk bersebelahan. Wulan tersenyum melihat sekitar. Ia mengangguk, yakin. Kasih tersenyum melihat Wulan.

CUT TO:

Supriyadi dan Ria berjalan. Bagas dan Deni berjalan di depan mereka. Mereka berdua duduk di Kursi. Supriyadi dan Ria duduk di sebelah mereka berdua.

DENI

Segini doang acara finalnya?

RIA

Diam. Kalau kamu belum lakuin yang lebih dari ini. Kamu gak berhak ngomong gitu ke Adek kamu.

Deni dan Bagas terkejut, mereka diam. Ria terlihat gelisah. Supriyadi tersenyum.

CUT TO:

Haris menggendong Chiko, Suci berjalan di sebelah mereka. Lutfi berlari di depan mereka.

LUTFI

Cepetan Ibu, Ayah. Nanti kita gak bisa lihat Kak Hay ngeband.

CHIKO

Cepetan Ayah.

Chiko dan Suci tersenyum mendengarnya. Mereka duduk di Kursi.

LUTFI

Kapan Kak Hay ngeband? masih lama?

HARIS

Bentar lagi.

Lutfi terliat tidak sabar, ia melihat ke panggung, mencari-cari.

CUT TO:

Lukita berjalan santai di antara Orang-orang. Ia melihat sekitar. Ia mencari Kursi. Ia tersenyum, ia duduk di sebelah Sivia. Mereka saling tersenyum.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)