Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Nge-Band! 101
Suka
Favorit
Bagikan
6. Bagian 6

INT. RUANGAN RENTAL BAND - SORE

Sivia duduk di Meja Kasir. Ia sedang bermain Handphone. Bunga berdiri di depannya. Sivia menyadarinya.

SIVIA

Ada yang main. Bentar lagi selesai.

Bunga mengangguk. Ia duduk di Meja Kasir. Ia menopang dagu, berpikir.

Pintu terbuka. Pia keluar dari dalam dan berdiri di depan Kasir. Bunga tersadar.

BUNGA

Sejam ya?

Pia mengangguk. Ia memberikan selembar uang. Bunga mengambilnya sambil memperhatikan Pia.

BUNGA

Kamu sering rental sendirian aku perhatiin. Kamu main solo?

Pia mengangguk. Bunga mengangguk. Sesaat ia melihat Pia.

BUNGA

Kamu mau ngeband bareng aku gak?

Ekspresi Pia berubah, senang. Bunga tersadar.

BUNGA

Maaf. Aku sering di marahin sama temen aku kalau maksa orang ngeband bareng.

Ekspresi Pia berubah, sedih. Bunga memberikan kembalian ke Pia. Pia hanya diam.

BUNGA

Aku pengen teman ngeband memang mau ngeband tanpa di paksa sama sekali --

PIA

Aku... mau...

Bunga berhtenti, menunggu Pia bicara. Pia hanya diam.

BUNGA

Kamu mau? mau apa? kembaliannya masih kurang?

Pia menggeleng.

BUNGA

Terus apa?

Pia tidak menjawab, ia hanya diam. Bunga melihat Pia, serius.

BUNGA

Aku boleh tanya, gak?

Pia mengangguk.

BUNGA

Tujuan kamu main gitar apa?

Pia tidak menjawab, ia melihat Bunga.

BUNGA

Pertanyaan aku aneh, ya? Sorry. Gak usah di pikirin --

PIA

Aku... aku main gitar itu biar bisa senang-senang.

Bunga melihat Pia, serius. Pia menjadi salah tingkah. Bunga mengangguk.

PIA

Tapi aku mau... mau ngeband bareng Kakak --

Dengan cepat Pia berlari keluar Rental. Bunga bingung melihat Pia.

BUNGA

Senang-senang, ya?

Bunga berpikir.

EXT. DEPAN RENTAL BAND - SORE

Pia berdiri di depan pintu masuk.

PIA

Aku mau ngeband bareng kakak.

Pia menghela nafas, panjang. Ia berjalan pergi dari situ.

INT. STUDIO REKAMAN - MALAM

Bunga berjalan membawa Bekal dan meletakannya di samping Luna yang serius mendengarkan lagu melalui Headphone. Luna tersadar, ia melepaskan Headphone dan memberikannya kepada Bunga. Ia memakainya.

LUNA

Gimana?

Luna mendengarkan lagu itu. Ia melepaskan headphonenya.

BUNGA

Yang nyanyi siapa?

LUNA

Delapan belas tahun. Anak artis.

BUNGA

Pengalamannya?

LUNA

Cuma cover di Youtube sama Tiktok.

BUNGA

Menurut aku oke. Lagunya gak berat. Gak banyak teknik yang di pake.

LUNA

Lagunya oke. Suaranya yang gak.

BUNGA

Enak banget bilang suara orang gak oke.

LUNA

Aku Luna Memoria. Bebas mau ngomong apa.

BUNGA

Tapi Kakak ambil uangnya juga, kan?

LUNA

Sial. Ini kalau bukan karena Orang Tuanya senior aku di label lama. Gak mau aku ambil. Mana Anaknya songong lagi. Jam Karet. Moody-an. Rekaman tapi gayanya mau konser. Udah gitu pake acara bawa kru Vlognya. Kan kesel.

BUNGA

Kenapa gak nolak?

LUNA

Om David yang minta tolong.

Ada jeda di antara mereka.

LUNA

Om David yang megang label Kakak sekarang.

BUNGA

Iya, aku tahu. Pantesan Ibu suruh aku bilang ke Bapak.

LUNA

Kamu mau?

BUNGA

Punya Bapak Artis, tinggal bilang bisa langsung terkenal. Terus di buatin lagu sama produser. Bisa masuk label besar gak harus kirim demo dulu. Kurang apa lagi coba.

Luna tersenyum mendengarnya.

BUNGA

Kalau aku kayak gitu juga, Kakak marah, gak?

LUNA

HAH?! APAA?!

BUNGA

Gak jadi, Kak. Gak jadi.

Luna menghela nafas, panjang. Ia mengambil bekal itu dan membukanya, ia tersenyum. Ia memakan bekal itu. Bunga tersenyum melihatnya.

BUNGA

Kak, kayaknya aku udah tahu tujuan aku ngeband apa.

LUNA

Tapi?

BUNGA

Aku masih belum yakin sama jawaban aku.

LUNA

Kenapa?

BUNGA

Karena aku belum tahu jawaban Kakak. Bos bilang waktu dia sama kakak ngeband itu karena mau terkenal.

LUNA

Sivia ngomong gitu?

Bunga mengangguk.

LUNA

Sivia itu orangnya ikut arus. Jadi kalau dia bilang mau terkenal itu pasti gara-gara Melani.

BUNGA

Vokalis Memoria.

Luna mengangguk sambil menguyah makanan. Bunga mengunggu.

LUNA

Sebenarnya kami ngeband itu cuma mau senang-senang. Ngeband, gaya-gayaan. Manggung sana sini. Bikin lagu terus rekaman di studio itu aja udah jadi pencapaian buat kami waktu itu. Tapi waktu itu label kakak dulu kontak. Bilang mau di kontrak. Jadilah tujuan kami ngeband yang awalnya mau senang-senang itu berubah. Melani sama Sivia bilang mau terkenal. Indah --

BUNGA

Basis Memoria --

LUNA

Bilang mau punya banyak uang.

BUNGA

Kakak?

LUNA

Biar bisa jadi pro.

Bunga hanya diam. Luna melanjutkan makannya.

LUNA

Buat kamu yang mau ngeband. Pasti banyak mikirn mau jadi inilah, mau jadi itulah. Itu wajar. Tapi jangan lupaiin alasan pertama kamu mau ngeband. Dan buat kakak itu mau senang-senang.

Bunga melihat Luna, serius. Luna melanjutkan makannya.

LUNA

Enak banget.

Bunga berpikir.

INT. KAMAR BUNGA - RUMAH BUNGA - MALAM

Bunga melihat Handphone dalam gelap di kamarnya. Ia menonton MV Memoria, "Lepaskan Diriku"

Terlihat di Video itu Anggota Memoria berakting dan bernyani bersama sebagai band. Terlihat Sivia yang memaikan Drum dan Luna di Gitar.

Bunga melihat serius MV itu.

Bunga bangun dari tidurnya, ia melihat Gitarnya di sudut ruangan.

INT. DEPAN KAMAR LUKITA - RUMAH BUNGA - MALAM

Bunga berdiri di depan kamar Lukita. Tangannya ingin mengetok, tapi tidak jadi. Ia menarik nafas, mengeluarkanya.

LUKITA (O.S)

Bunga.

Bunga melihat ke samping. Lukita berdiri di sana. Mereka saling melihat.

CUT TO:

INT. RUANG TENGAH - RUMAH BUNGA - MALAM

Bunga dan Lukita duduk berhadapan.

BUNGA

Bunga udah tahu tujuan bunga ngeband.

Lukita menunggu jawaban Bunga. Bunga menarik nafas, pelan.

BUNGA

Bunga ngeband buat senang-senang.

LUKITA

Kenapa?

BUNGA

Simple, Bu. Musik itu harusnya di nikamti dan di bawa senang-senang. Kenapa kita harus stres karena ngeband dan nikmatin musik.

LUKITA

Dan kamu percaya Ibu terima jawaban kamu?

BUNGA

Ibu gak terima jawaban Bunga gak apa-apa. Tapi buat sekarang itu jawaban yang Bunga punya. Mungkin minggu depan beda lagi atau bulan depan beda lagi.

Ada jeda di antara mereka.

BUNGA

Tapi ada satu hal yang pasti. Bunga iri lihat orang bisa ngeband sambil menikmati ngeband itu sendiri. Suka dukanya ngeband dan Bunga juga pengen negerasain itu juga.

LUKITA

Walaupun kamu tahu gak gampang kumpulin orang buat ngeband.

BUNGA

Bunga tahu. Tapi Bunga yakin Bunga bisa kumpulin orang-orang yang sepemikiran kayak Bunga.

LUKITA

Ibu sebenarnya gak pernah larang kamu buat ngeband, Bunga.

BUNGA

Terus kenapa Ibu tanya tujuan Bunga buat ngeband?

LUKITA

Ibu cuma mau tahu apa tujuan kamu masih sama waktu kamu di kirimin gitar dari Bapak kamu.

BUNGA

Waktu Bunga bilang mau jadi kayak Bapak? mungkin awal-awal iya. Tapi sekarang udah gak.

LUKITA

Karena kamu mau ngeband bukan karena orang lain?

BUNGA

Bunga mau ngeband karena kemauan Bunga sendiri.

LUKITA

Ibu gak masalah kamu mau ngeband atau gak. Tapi Ibu cuma mau apa yang kamu lakuin itu karena kemauan kamu sendiri. Bukan karena Bapak kamu atau Ibu.

BUNGA

Ibu gak marah Bunga ngeband?

LUKITA

Kenapa Ibu harus marah? kamu ngeband itu karena kamu suka. Yang jadi masalah buat itu justru kamu mau ngeband biar banyak fans, terkenal, banyak uang.

BUNGA

Ibu. Itu zaman Ibu. Zaman Bunga udah gak kayak gitu lagi.

LUKITA

...Itu maksud Ibu.

BUNGA

Makasih, Bu.


Lukita tersenyum. Bunga juga tersenyum.

LUKITA

Kamu bilang ke Bapak kamu mau ngeband?

BUNGA

Gak. Karena ini gak ada hubungannya sama dia.

LUKITA

Padahal kamu pasti terkenal kalau jual nama Bapak kamu.

BUNGA

Memang. Tapi kalau dari awal itu tujuan Bunga. Bunga gak di sini bicara sama Ibu.

Mereka berdua tersenyum.

EXT. KORIDOR - SEKOLAH - PAGI

Bunga berlari dengan kencang di Koridor Sekolah. Ia melewati Anak-anak Murid yang berjalan.

Ia berhenti di depan kelas. Nafasnya tersengal-sengal. Ia mengatur nafasnya.

Ia berjalan masuk ke dalam kelas.

INT. KELAS - SEKOLAH - PAGI

Hayley terkejut melihat Bunga berlari ke tempatnya. Ia melepaskan Headset yang terpasang.

BUNGA

Hayley. Aku udah tahu jawaban aku apa.

Hayley hanya diam.

BUNGA

BUAT SENANG-SENANG! DAN IBU IZININ AKU NGEBAND!

Bunga mengepalkan tangannya ke atas. Hayley hanya melihat Bunga, serius.

BUNGA

Akhirnya aku bisa ngeband. Kali ini official di izinin Ibu.

Bunga tertawa mendengar kata-katanya sendiri.

BUNGA

Beban aku kayak ke angkat gitu waktu Ibu bilang izinin aku ngeband lagi...

Hayley hanya melihat Bunga, perlahan-lahan suara di sekeliling Hayley menjadi sunyi dan suara Bunga perlahan-lahan menghilang.

Tak ada suara di sekeliling Hayley. Tapi ia masih bisa melihat Bunga terus bicara dengan ekspresi bahagianya.

Hayley hanya melihat Bunga, datar.

HAYLEY (V.O)

Sial.

FADE OUT.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar