Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Nge-Band! 101
Suka
Favorit
Bagikan
5. Bagian 5

INT. WARTEG - SORE

Luna sedang makan. Lukita meletakan Air Putih di depannya. Lukita duduk di depan Luna, memperhatikannya makan.

LUNA

Enak, Bu.

LUKITA

Makasih.

Mereka hanya diam.

SIVIA (O.S)

IBU! MAKAN!

Sivia berjalan masuk ke dalam Warteg. Lukita dan Luna melihat Sivia. Sivia tersenyum melihat Lukita.

LUKITA

Duduk. Ibu siapin.

Sivia tersenyum dan duduk di depan Luna.

LUNA

Yang Sopan kalau ngomong ke Tante Luki.

Sivia tersenyum melihat Luna. Lukita meletakan Piring berisi Nasi dan Lauk di depannya.

Sivia memulai makannya. Lukita duduk di samping mereka, melihat mereka makan.

SIVIA

Memang enak masakan Tante.

Lukita tersenyum.

CUT TO:

Luna dan Sivia sedang meminum Air.

LUKITA

Bunga kerjanya gimana? nyusahin kalian gak?

SIVIA

Gak bu. Dia bagus. Kalau gak ada dia saya gak bisa urus toko sendirian.

LUNA

Dia bagus, Bu. Dia punya bakat.

SIVIA

Dia bilang Ibu tanya tujuan dia ngeband apa. Sampai sekarang dia gak ketemu jawabannya.

LUKITA

Ibu cuma mau tahu jawabannya apa. Itu aja.

LUNA

Dia bilang awalnya dia mau kayak Om David. Tapi sekarang bukan itu tujuannya.

Lukita tersenyum mendengarnya.

SIVIA

Waktu aku bilang mau bilang ke Ibu buat izinin dia ngeband. Dia bilang gak usah. Ini masalah dia.

Lukita tersenyum mendengarnya.

SIVIA

Kalau Bunga kasih jawaban yang Ibu gak suka, gimana?

LUNA

Aku rasa ini bukan jawaban yang Ibu suka atau gak. Tapi gimana Bunga bisa nemuin jawabannya sendiri.

SIVIA

Dia udah ketemu jawabannya padahal.

LUKITA

Ibu gak masalah kalau Bunga mau ngeband.

SIVIA

Kita tinggal tunggu jawaban Bunga.

Luna dan Sivia berdiri dan berjalan menuju Etalase dan membuka Laci.

LUKITA

Kembaliannya ada?

Sivia dan Luna mengeluarkan Uang Seratus dan meletakannya di situ bersama uang-uang yang lain.

SIVIA

Uangnya pas, Bu.

Luna menutup Laci etalase.

INT. RUMAH BUNGA - PAGI

Bunga membantu Lukita memotong Sayur. Lukita sedang memasak. Bunga meletakan Sayur di sebelah Lukita.

BUNGA

Bunga mau mandi.

Bunga berjalan pergi dari situ. Ia terlihat serius.

INT. KELAS - SEKOLAH - PAGI

Bunga mencatat pelajaran di Papan Tulis, dengan serius. Hayley di sebelanya melihat Bunga, serius.

HAYLEY

Kamu kenapa? serius banget.

Bunga tersadar, ia melihat Hayley.

BUNGA

Makin di pikir makin gak kepikirian.

Hayley bingung.

BUNGA

Kamu bingung, kan? sama aku juga bingung.

Hayley masih melihat Bunga, bingung.

CUT TO:

Kepala Bunga berbaring di Meja Kelas. Jam Istirahat di mulai, Anak-anak kelas ada yang bermain dan berbicara.

FREYA, 17 dan MARSHA, 17 berdiri di depan Bunga. Bunga tersadar. Mereka saling melihat, serius.

BUNGA

Apa? aku lagi gak mood. Jangan ganggu.

FREYA

Kamu yakin?

MARSHA

Kita harus selesaiin yang kemarin.

BUNGA

Jangan cari masalah. Masih pagi.

FREYA

Aku gak terima di gituin.

MARSHA

Gak berani? pengecut.

Bunga melihat mereka serius. Bunga mengangkat kepalanya.

BUNGA

Cuma berdua?

Marsha menarik DUA ANAK LAKI-LAKI, 17. Mereka berempat melihat Bunga.

MARSHA

Masih kurang?

FREYA

Takut?

Bunga tersenyum. Ia bangun dan mereka berlima pergi keluar kelas.

EXT. KORIDOR KELAS - SORE

Anak-anak berkumpul di depan kelas, mereka berbicara satu sama lain. Beberapa anak berlarian menuju kelas yang sama.

Hayley melihat anak-anak yang berlari itu. Ia berjalan dengan cepat ke kelas itu.

Hayley bersama anak-anak yang lain berusaha masuk ke dalam kelas. Ia berdesak-desakan, mendorong ke depan.

INT. KELAS - SEKOLAH - PAGI

Hayley melihat Bunga bersama Empat Orang tadi memegang Handphone, memencet-mencet layar Handphone.

Tak jauh dari mereka ada lima orang juga yang sedang melakukan hal yang sama.

Anak-anak kelas melihat mereka dari kejauhan, sambil melihat ke handphone mereka masing-masing. Hayley menghela nafas.

BUNGA

Tunggu. Tunggu. Wave di bawah belum habis.

FREYA

Eh lord lord. Lordnya di kontes.

MARSHA

Tenang, tenang. Aku kiting.

Tangan mereka dengan lincah memencet handphone. Hayley melihat Bunga yang serius bermain. Hayley melihat Handphone di sebelahnya bersama Siswa lainnya.

MURID LAKI-LAKI SATU

Turretnya udah habis, cok.

HAYLEY

Bunga pakai MM. Sok banget.

Mereka melihat Handphone dengan serius.

MURID LAKI-LAKI DUA

EH! EH! EH! Aku di all-in! Freya. Freya maju.

MARSHA

Nova gak ada flicker. Belakang! bekalang! maju ke belakang.

BUNGA

Mereka sekarat! mereka sekarat.

MURID LAKI-LAKI DUA

Maju! maju! maju!

Mereka memencet handphone mereka dengan cepat.

BUNGA

Aku buka ulti! aku buka ulti!

Anak-anak bersorak, berteriak. Hayley juga bersorak.

BUNGA

WIPED OUT! WIPED OUT!

MURID LAKI-LAKI SATU

End! End! wave masih jauh.

MURID LAKI-LAKI DUA

BANG! AJARIN CARA MAIN NOVA! CARA MAIN NOVA! CARA MAIN NOVAAA!

Bunga tertawa mendengarnya. Mereka merayakan kemenangan mereka.

Lawan mereka menyesali kekalahan mereka.

Bunga mengangkat tangannya. Penonton melihatnya. Jari telunjuk Bunga berputar. Bunga bergerak ke depan melakukan selebrasi.

Terdengar anak-anak berteriak "SIUUUUUU"

Anak-anak berteriak dan bersorak.

Terdengar suara berdehem dari pintu kelas. Semua anak-anak melihat ke arah pintu. Mereka terdiam seketika.

GURU, 50-an, berdiri di sana.

EXT. TEMPAT SAMPAH - SEKOLAH - SORE

Freya dan Marsha menuang sampah dari Tempatnya ke Tempat Sampah.

Bunga membawa Dua Bak Sampah dengan kedua tangannya.

BUNGA

Ini terakhir.

Freya dan Marsha menghela nafas, panjang. Mereka bertiga mengangkat Bak Sampah dan menuangkan isinya ke dalam Tempat Sampah.

Mereka menghela nafas, panjang. Mereka tertawa bersama.

CUT TO:

Mereka bertiga duduk tak jauh dari Tempat Sampah. Mereka sedang meminum Air dari Botol.

BUNGA

Aku dengar kamu lolos ke audisi final. Itu bener?

Freya mengangguk.

BUNGA

Berarti gen berapa?

FREYA

Gen duabelas. Aku gak ada apa-apanya di banding Marsha. Timnya masuk playoff.

BUNGA

Langsung lawa Era, kan?

MARSHA

Memang berat tapi ada lima gim.

BUNGA

Iri aku sama kalian. Bisa lakuin apa yang kalian mau.

MARSHA

Apa bedanya sama kamu. Bisa kerja bareng Luna Memoria.

FREYA

Ngomong-ngomong band kamu bareng Hayley, gimana?

BUNGA

Hay udah gak.

FREYA

Padahal kalian berdua serius soal band.

MARSHA

Aku kira kalian bener-bener punya band.

BUNGA

Aku pikir gitu. Tapi Hay bilang mau serius sama sekolah.

INT. TAMAN - SORE

Hayley dengan Seragamnya duduk di Kursi Taman. Ia menghela nafas, panjang.

FREYA (V.O)

Tapi ya kali Hayley keluar gitu aja. Padahal dia jago main bass.

MARSHA (V.O)

Udah jago, cantik lagi.

BUNGA (V.O)

Kan? terus pintar lagi. Kadang-kadang aku juga minder di sebelah dia.

HAYLEY

Sial.

Hayley bangun dan berjalan pergi.

EXT. TEMPAT SAMPAH - SEKOLAH - SORE

FREYA

Hayley itu gak pantes buat dia iriin, dia kayak sempurna gitu.

Mereka mengangguk bersama-sama.

MARSHA

Jadi kamu sendirian?

BUNGA

Iya. Tapi aku bingung sekarang. Aku minta izin sama Ibu aku buat ngeband. Tapi aku di tanyaiin, tujuan aku ngeband apa. Sekarang aku gak ketemu jawabannya.

Freya dan Marsha berpikir mendengar Bunga.

FREYA

Kalau aku ikut audisi Idol karena aku ngerasa bisa jadi Idol.

BUNGA

Walaupun banyak aturan?

FREYA

Ada yang harus di korbanin, kan?

MARSHA

Kalau aku iri lihat pro player. Kenapa mereka bisa tapi aku gak bisa?

BUNGA

Jadi kamu mau buktiin ke orang-orang?

MARSHA

Ke diri aku sendiri sih sebenarnya. Kalau aku juga bisa.

FREYA

Tiap orang pasti beda-beda alasannya. Tapi yang aku tahu mereka punya satu alasan yang sama.

MARSHA

Kami gak bisa hidup tanpa hal yang kami sukai.

Ada jeda di antara mereka.

MARSHA

Sok puitis.

Bunga hanya diam, memikirkan kata Marsha.

FREYA

Tapi memang bener.

BUNGA

Aku mikir yang kalian bilang ada benarnya.

Freya dan Marsha terkejut.

MARSHA

Serius?

Bunga mengangguk. Ia berdiri dan berjalan --

BUNGA

Makasih sarannya. Kita push rank lagi nanti.

Freya dan Marsha melambaikan tangan.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar