Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Nge-Band! 101
Suka
Favorit
Bagikan
2. Bagian 2

EXT. MOTOR - BERJALAN - MALAM

Bunga mengendarai Motornya di jalanan. Ia bernyanyi sambil melihat sekitar.

Terlihat Tas Gitar di bahunya.

INT. WARTEG - MALAM

Motor Bunga terparkir di depan Warteg.

Bunga membersihkan Warteg itu. Ia menyapu seluruh lantai ruangan itu.

LUKITA, 40-an, berjalan keluar membawa sampah --

Dengan cepat Bunga mengambil sampah dari Lukita dan berjalan keluar. Lukita hanya melihat Bunga. Ia mengambil Sapu dan menyapu lantai.

Bunga berjalan masuk dan dengan cepat ia mengambil Sapu dari Lukita dan mulai menyapu lantai.

BUNGA

Ibu istirahat aja. Biar Bunga yang selesaiin.

Lukita hanya melihat Bunga.

CUT TO:

Bunga sedang makan. Lukita di depannya, melihat Bunga.

BUNGA

Gimana warteg hari ini, Bu?

LUKITA

Biasa aja.

BUNGA

Bunga lihat banyak yang habis.

LUKITA

Ibu memang masak sedikit.

BUNGA

Tapi kenapa tutupnya lama?

LUKITA

Ibu memang sengaja.

BUNGA

Ibu marah sama Bunga?

LUKITA

Gak.

BUNGA

Terus kenapa gitu?

LUKITA

Gigi Ibu sakit.

Bunga tersadar, ia tertawa. Lukita juga tertawa sambil memegang pipinya.

LUKITA

Makin parah sakitnya.

Bunga melanjutkan makannya dan Lukita hanya tersenyum.

INT. KAMAR BUNGA - MALAM

Bunga berbaring di Tempat Tidurnya. Ia melihat langit-langit kamarnya, melamun.

Ia bangun. Melihat ke sudut ruangan, ia tersenyum.

Di sudut ruangan bersandar Gitarnya di Stand Gitar. Bunga mendekat, ia memegang Gitar itu.

BUNGA

Cantik banget sih Gre aku.

Bunga mengelus-elus gitarnya, pelan-pelan.

BUNGA

Aku pasti punya band.

Bunga berbaring di lantai kamarnya, memeluk gitarnya. Bunga mengelus pelan Gitarnya.

EXT. KORIDOR SEKOLAH - PAGI

Bunga berjalan di Koridor kelas. Ia terlihat bersemangat. Sesekali ia menyapa teman-temanya yang menyapa dirinya.

INT. KELAS - SEKOLAH - PAGI

Bunga berjalan masuk ke kelas dan ia menuju tempat duduknya. Ia melihat kursi di sebelahnya, kosong. Ia tersenyum. Ia melihat ke pintu kelas, menunggu.

HAYLEY WALUYO, 17, berjalan masuk ke dalam kelas. Sesaat ia berhenti, terkejut.

Bunga tersenyum melihatnya. Hayley berjalan dan duduk di kursinnya. Bunga masih melihatnya, tersenyum.

BUNGA

Pagi, Hay.

HAYLEY

Pagi.

BUNGA

Kamu tahu gak, kemarin aku bantuiin Kak Luna bikin lagu loh.

Hayley melihat Bunga, sesaat. Ia duduk di kursi. Bunga tersenyum, ia mendekati Hayley.

BUNGA

Kamu pasti iri, kan?

Hayley tidak menjawab, ia mengeluarkan Buku dan Alat Tulis dari Tasnya.

BUNGA

Kamu iri, kan? kamu mau ikut juga, kan?

Hayley melihat Bunga, serius. Bunga tersenyum.

HAYLEY

Biasa aja.

BUNGA

Aku tahu pasti dalam hati kamu meronta-ronta mau ikut juga.

Hayley menggeleng. Bunga tersenyum.

BUNGA

Makanya ayo kita ngeband lagi.

HAYLEY

Makanya udah berapa kali aku bilang gak lagi.

BUNGA

EHHHHHHH! kamu kenapa gak mau main band bareng aku?

HAYLEY

Harus kamu pura-pura kaget?

BUNGA

Hay? Hay? Haaaaay? kamu gak ingat janji kita?

Hayley berhenti belajar. Ia mencoba mengingat. Ia melihat Bunga. Bunga menunggu, tersenyum.

HAYLEY

Aku gak pernah janji main band berang kamu.

Bunga mengeluarkan Handphonenya dan memencet layarnya dan ia meletakannya di atas meja. Sebuah rekaman.

HAYLEY (O.S)

Iya. Kita main band bareng nanti ya. Aku bass, kamu vokal. Kita cari anggota yang lain.

Rekaman berhenti. Bunga tersenyum sinis.

BUNGA

Kamu mau negeles apa lagi?

Ekpresi Hayley pucat. Kemudian ia tersenyum. Ia mengeluarkan Handphone dan memencet layarnya dan meletakannya di atas meja. Sebuah video.

Terlihat Hayley yang berteriak di sana dan di duduk sudut ruangan. Di video itu Bunga tersenyum ke kamera. Ia mengambil kecoak dan mendekati Hayley. Hayley berteriak, meminta Bunga jangan mendekat.

BUNGA

Oke. Kalau kamu gak mau aku dekat. Bilang dulu kamu mau main band bareng aku.

Terlihat Hayley yang menangis dan ketakutan. Ia mengangguk dengan keras.

BUNGA

Bilang dulu.

HAYLEY

Iya. Kita main band bareng nanti ya. Aku bass, kamu vokal. Kita cari anggota yang lain.

Bunga tertawa dan tersenyum ke kamera. Video berhenti.

HAYLEY

Berdasarkan KUHPidana pasal tigaratus enampuluh delapan dan tiga ratus enampuluh sembilan. Yang kamu lakuin itu termasuk pemarasan dan ancaman.

BUNGA

EH?! Serius?

HAYLEY

Aku juga bisa pakai KUHPidana pasal empatratus empatpuluh sembilan ayat satu UU duaribu duapuluh tiga tentang perampasan kemerdekaan.

BUNGA

EH? Serius? kenapa kamu bawa-bawa Hukum?

Hayley melihat Bunga, dingin.

BUNGA

Aku temen kamu loh. Kita udah temenan dari kecil.

Hayley melihat Bunga, dingin. Bunga merasa bersalah.

BUNGA

Oke. Aku gak ancam pakai video itu lagi.

Hayley hanya diam.

BUNGA

Aku gak nyontek pr kamu lagi.

Hayley hanya diam.

BUNGA

Aku gak minta makanan kamu lagi.

Hayley hanya diam. Bunga berpikir, ia tersadar.

BUNGA

Gak. Kalau yang itu gak. Aku gak mau. Kamu harus tetap main --

Hayley melihat Bunga dingin.

BUNGA

...Oke. Aku gak ajak kamu main band lagi.

Hayley melihat Bunga. Kemudian ia tertawa. Bunga ikut tertawa. Mereka berdua tertawa.

BUNGA

Tapi serius, kamu mau main band bareng aku?

Tawa hayley hilang. Bunga juga.

HAYLEY

Kamu udah belajar buat ulangan?

BUNGA

...belum.

HAYLEY

Jangan nyontek.

Hayley dengan cepat menjauh dari Bunga. Bunga mendekatinya.

INT. PINGGGIR LAPANGAN - SEKOLAH - PAGI

Bunga dan Hayley sedang duduk di pinggir lapangan. Bunga sedang memakan Jajananya. Haley membuka Kotak Bekalnya. Bunga melihatnya. Hayley tersadar.

HAYLEY

Aku harus hemat.

BUNGA

Aku gak bilang apa-apa.

Hayley melanjutkan makanya dari Kotak Bekal.

BUNGA

Kamu mau aku bawaiin lauk dari warteg?

HAYLEY

Gak usah.

BUNGA

Kalau gitu aku bawa bekal juga lah mulai besok.

HAYLEY

Kayak SMP dulu? waktu kamu temenin aku hemat biar bisa beli bass?

Mereka tersenyum. Bunga menghela nafas, panjang.

BUNGA

Aku gak tahu nilai aku gimana nanti. Kamu bisa jawab, gak?

Hayley mengangguk sambil memakan makanannya.

BUNGA

Udah cantik, pinter, bisa main bass. Punya band lagi.

Hayley tersenyum mendengarnya. Bunga juga terseyum. Ia tersadar.

BUNGA

Kamu serius gak mau ngeband bareng aku lagi?

HAYLEY

Aku harus masuk univ negeri.

BUNGA

Tapi bukan berarti kamu berhenti ngeband, kan?

HAYLEY

Aku bukan kayak kamu yang tahu mau ngapain nanti.

BUNGA

Kenapa kamu tahu banget aku?

HAYLEY

Kamu kalau gak ngeband pasti bikin lagu bareng Kak Luna. Kamu juga udah beberapa kali jadi additional playernya Memoria.

Bunga tidak menjawab, ia hanya diam.

HAYLEY

Kamu pasti jadi produser atau gak Kak Luna buka label sendiri. Kamu kerja di sana. Masih ada hubungannya dengan musik.

BUNGA

Tapi aku tahu kamu mau ngapain.

HAYLEY

Apa?

BUNGA

Ngeband bareng aku. Terus kita dapat kontrak dari label terus kita jadi terkenal.

HAYLEY

Cara main kita masih ampas. Gak mungkin bisa dapet kontrak dari label.

BUNGA

Siapa bilang kita ampas. Kita sering di minta bantuiin Kak Luna.

HAYLEY

Itu kamu.

BUNGA

Kamu juga sering. Dapet duit lagi, kan?

HAYLEY

Itu cuma karena terpaksa. Kak Luna kasihan lihat aku.

BUNGA

Kenapa kamu gelap banget?

HAYLEY

Aku cuma nyadar diri.

Mereka hanya diam. Melanjutkan makan.

BUNGA

Pokoknya aku gak nyerah buat ajak kamu main band bareng aku.

HAYLEY

Masih banyak orang yang bisa main bass lebih jago dari aku.

BUNGA

Tapi cuma kamu yang cocok main bareng aku.

HAYLEY

Orang lain juga pasti cocok main baren kamu.

BUNGA

Bisa gak kamu gak usah bales omongan aku.

HAYLEY

Aku cuma bilang apa adanya.

Bunga melihat hayley. Gemas.

BUNGA

Susah ngomong sama orang pintar.

HAYLEY

Orang kayak kamu gak bakal ngerti.

Bunga melihat hayley, serius. Hayley tersadar.

HAYLEY

Maaf.

Mereka makan jajanan sambil melihat sekitar.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar