Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Minoritas
Suka
Favorit
Bagikan
3. 3

Bo menimbang beras, memasukkan dalam tas platik dan memberikan kepada Neng Ratih.

NENG RATIH

Berapa, Mas?

Bo

Lima belas ribu.

Neng Ratih membayar dengan uang lima puluh ribu. Bo mengambilakn uang kembalian dengan pecahan sepuluh ribu dan beberapa lembar uang ribuan di dalam kotak uang. Bo menghitung ulang. Bo terdiam sejenak, kemudian mengembalikan uang seribu ke dalam kotak dan memberikan uang kepada Neng Ratih.

NENG RATIH

Terima kasih, Mas.

Senyum Ratih membuat Bo tergagap. Setelah Ratih pergi, menunggu agak lama, Bo mengambil uang seribu dalam kotak. Bo keluar toko Pak Achmad.

Pak Achmad

Bo! Ke mana?

Bo

Urusan penting!

EXT.PERKAMPUNGAN WONOKROMO- PAGI

Bo berjalan membuntuti Neng Ratih hingga rumahnya. Saat Neng Ratih masuk halaman rumahnya, Bo berpura-pura berlari dan terengah - engah.

Neng ratih

Ada apa Mas?

Bo menyodorkan uang seribu.

Bo

Tadi kamu nggak tahu kalau uangnya jatuh selembar.

NENG RATIH

Masa?

Neng Ratih menghitung kembali uang kembalian.

Neng ratih

Oh iya. Kurang seribu. Makasih ya.

Bo mengangguk. Neng Ratih akan masuk, tapi Bo memanggilnya.

Bo

Nama kamu siapa?

Neng ratih

Neng Ratih. Tapi panggilannya Ratih.

Bo

Aku Bo. Jangan dilupain ya. Kalau lupa, ingat Kapten Bonaparte.

Neng Ratih tersenyum dan mengangguk. Kemudian dia masuk ke rumah. Bo pergi dari sana dengan melonjak kegirangan dan meninjukan tangannya ke udara.

INT.RUMAH BAPAK ACHMAD - RUANG TAMU - SIANG

Bo SMA bermain catur dengan Pak Achmad di ruang televisi. Namun terhenti karena Pak Achmad menerima tamu. Tamu itu adalah Pak Yoni Fuadi. Pak Achmad mempersilakan Pak Yoni masuk. Bo mengamati diam-diam wajah Pak Yoni.

PAK YONI

Saya harap Pak Achmad bisa menerima tawaran saya. Kalau proyek ini bisa tembus, kita bisa untung banyak. Kehidupan Pak Achmad tidak akan di kampung kumuh begini.

PAK ACHMAD

Maaf, tidak bisa. Saya sudah bertekad meninggalkan semua. Lagipula polisi sudah mencium gerakan di pemerintahan.

PAK YONI

Kalau berhati-hati....

PAK ACHMAD

Maaf tidak bisa

Pak Yoni berdiri, melirik sebentar ke arah Bo, kemudian pamit.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar